Equity World | Bursa Asia Tergelincir Jelang Data Aktivitas Pabrik China, Rabu (30/11) Pagi
Equity World | Bursa saham Asia-Pasifik jatuh menjelang rilis data aktivitas pabrik China November, pada hari Rabu (30/11). Para analis memperkirakan akan melihat kontraksi untuk kedua kalinya berturut-turut.
Di Australia, S&P/ASX 200 turun 0,37%. Indeks Nikkei 225 di Jepang turun 0,52% dan Topix tergelincir 0,42%.
Kospi Korea Selatan turun 0,35%. Indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik di luar Jepang turun 0,14%.
Perusahaan ritel Jepang Fast Retailing dan pembuat kendaraan listrik Xpeng dijadwalkan akan melaporkan pendapatan dan Ketua The Fed Jerome Powell akan menyampaikan pidato di Brookings Institution pada hari Rabu.
Sebelumnya, pada Selasa sore, China mengumumkan langkah-langkah untuk meningkatkan vaksinasi di kalangan lansia, sebuah indikator yang dipandang penting untuk membuka kembali perekonomian.
Tetapi ketika ditanya apakah keresahan atas pembatasan akan mengarah pada pergeseran dalam kebijakan nol-Covid, para pejabat mengatakan mereka "mengawasi virus dengan cermat saat berkembang dan bermutasi."
Sementara itu, di Wall Street, Nasdaq dan S&P 500 ditutup memerah untuk tiga hari beruntun.
Rabu, 30 November 2022
Equity World | Bursa Asia Tergelincir Jelang Data Aktivitas Pabrik China, Rabu (30/11) Pagi
Selasa, 29 November 2022
Equity World | Pasar Asia Jatuh untuk Hari Kedua, Situasi Covid-19 Tiongkok Jadi Fokus
Equity World | Pasar Asia Jatuh untuk Hari Kedua, Situasi Covid-19 Tiongkok Jadi Fokus
Equity World | Saham di Asia Pasifik sebagian besar turun pada pembukaan perdagangan Selasa (29/11) setelah awal yang negatif minggu ini, saat investor mengamati perkembangan kerusuhan terkait pembatasan Covid-19 di Tiongkok. Indeks utama Amerika Serikat (AS) masing-masing kehilangan sekitar 1,5%.
Nikkei 225 di Jepang turun 0,84% dan Topix turun 0,85% karena data penjualan ritel meleset dari ekspektasi dan tingkat pengangguran negara tidak berubah dari hasil September.
Di Australia, S&P/ ASX 200 tergelincir 0,2% di awal perdagangan. Kospi Korea Selatan diperdagangkan sedikit lebih tinggi. Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik turun 0,12%.
Dalam berita perusahaan, Bilibili melaporkan pendapatan kuartal III-2022, di mana analis memperkirakan akan terus melambat dalam pertumbuhan pendapatan tahunan.
Data Ekonomi Jepang
Tingkat pengangguran Jepang untuk Oktober 2022 stabil dari pembacaan September sebesar 2,6%, menurut data resmi. Angka tersebut sedikit lebih tinggi dari ekspektasi rata-rata 2,5% dari para ekonom yang disurvei oleh Reuters.
Rasio pekerjaan terhadap pelamar, yang mengukur lowongan kerja aktif per pencari kerja, berada di 1,35. Itu berarti ada 135 pekerjaan yang tersedia untuk setiap 100 pelamar, menandakan masih ketatnya pasar tenaga kerja di Jepang.
Penjualan ritel nasional naik 4,3% pada Oktober secara tahunan, meleset dari ekspektasi kenaikan 5% yang diprediksi dalam jajak pendapat Reuters terpisah.
Pembacaan terbaru menandai pelunakan pertama dalam pertumbuhan penjualan ritel yang terlihat sejak Juni tahun ini.
Harga Cryptocurrency Turun Lalu Pulih Cepat
Harga bitcoin turun pada Senin setelah BlockFi secara resmi mengumumkan telah mengajukan kebangkrutan Bab 11 menyusul kebangkrutan FTX.
Bitcoin secara singkat turun ke level sekitar US$ 16.000 tetapi telah pulih kembali. Itu terakhir lebih rendah hanya 1% menjadi di atas US$ 16.300, menurut Coin Metrics. Aksi di harga eter menunjukkan pantulan serupa.
BlockFi telah dalam kondisi buruk sejak musim semi, menyusul meledaknya proyek Terra yang menyebabkan ledakan Three Arrows Capital. Saat itu, perusahaan menerima dana talangan dari FTX yang akan membantu mencegah kebangkrutan. Tentu saja, FTX kini mengelola kebangkrutannya sendiri.
Saham AS Lebih Rendah
Setelah minggu Thanksgiving mencatat kenaikan, tiga indeks utama berakhir pada Senin (Selasa pagi WIB) turun karena investor melakukan aksi jual di tengah meningkatnya kekhawatiran atas gangguan rantai pasokan di tengah protes terkait Covid-19 di Tiongkok.
Dow Jones Industrial Average kehilangan 1,45%, atau 497,57 poin, dan ditutup pada 33.849,46. S&P 500 juga merosot 1,54% menjadi berakhir pada 3.963,94. Komposit Nasdaq tergelincir 1,58% dan berakhir pada 11.049,50.
Senin, 28 November 2022
Equity World | Pasar Asia Jatuh di Tengah Kerusuhan di Tiongkok atas Pembatasan Covid-19
Equity World | Pasar Asia Jatuh di Tengah Kerusuhan di Tiongkok atas Pembatasan Covid-19
Equity World | Saham Asia Pasifik dibuka lebih rendah pada perdagangan Senin (28/11) di tengah kerusuhan di Tiongkok atas kebijakan nol kasua Covid-19 yang berkelanjutan dan semakin banyak kasus yang dilaporkan di negara tersebut. Yuan offshore melemah tajam terhadap dolar setelah berakhir pekan lalu di sekitar 7,20 per dolar.
Di Australia, S&P/ ASX 200 turun 0,48% karena pembacaan penjualan ritel dijadwalkan akan dirilis hari ini.
Nikkei 225 Jepang turun 0,49% di awal perdagangan, dan Topix kehilangan 0,34%. Kospi di Korea Selatan turun 1,07% dan Kosdaq tergelincir 1,02%.
Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,55%.
Selama akhir pekan lalu, bank sentral Tiongkok (PBoC) mengumumkan akan memangkas rasio persyaratan cadangan bank sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 7,8% dan menyuntikkan sekitar 500 miliar yuan dalam likuiditas jangka panjang. Biro Statistik Nasional mengatakan keuntungan industri selama 10 bulan pertama tahun ini turun 3% dari periode yang sama 2021.
Harga Minyak Turun karena Protes Covid-19 Tiongkok Berlanjut
Minyak mentah berjangka tergelincir di awal Asia karena tingginya kasus Covid-19, pembatasan virus, dan kerusuhan di Tiongkok meningkatkan kekhawatiran tentang permintaan dari konsumen minyak terbesar kedua di dunia itu.
Kontrak berjangka West Texas Intermediate turun 0,35% menjadi US$ 76,01 per barel, sementara minyak mentah Brent berjangka kehilangan 0,26% menjadi US$ 83,41 per barel.
Harga minyak mengalami penurunan tajam minggu lalu karena lockdown yang meningkat di Tiongkok meningkatkan kekhawatiran atas permintaan, tulis Brian Martin dan Daniel Hynes dari ANZ Research dalam catatan Senin.
“Ini tetap menjadi angin sakal untuk permintaan minyak,” kata mereka, Senin. Kedua analis menambahkan bahwa dampak dari meningkatnya kasus Covid-19 juga tercermin dalam data mobilitas Tiongkok.
Yuan Tiongkok Offshore Melemah
Yuan offshore melemah tajam terhadap dolar AS di tengah sentimen negatif atas kerusuhan di Tiongkok terkait pembatasan Covid-19.
Mata uang melemah sekitar 0,8% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjadi 7,2529 pada perdagangan pagi Asia.
Indeks dolar naik 0,32% menjadi 106,29, dengan investor kemungkinan melihat greenback sebagai aset safe haven karena kekhawatiran terhadap Tiongkok tumbuh.
Jumat, 25 November 2022
Equity World | Harga Emas Hari Ini Naik, Pembeli Setahun Lalu Rugi 4,74%
Equity World | Harga Emas Hari Ini Naik, Pembeli Setahun Lalu Rugi 4,74%
Equity World | Kamis (24 November 2022) harga emas Antam 24 karat di Butik Emas Logam Mulia Aneka Tambang naik Rp 4.000 per gram.
Dari sebelumnya Rp 977.000 per gram, harga emas hai ini menjadi Rp 981.000 per gram.
Di lain sisi, harga buyback emas Antam oleh Logam Mulia naik Rp 4.000 per gram.
Dari sebelumnya Rp 881.000 per gram, harga buyback emas hari ini menjadi Rp 885.000 per gram.
Dengan demikian, selisih antara harga emas dan harga buyback hari ini adalah Rp 96.000 per gram.
Asal Anda tahu, selama ini Antam menetapkan dua macam harga emas batangan produksinya: harga emas dan harga beli kembali (buyback).
Harga emas Antam hari ini yang tercantum di atas adalah harga yang berlaku ketika kita membeli emas dari gerai Logam Mulia.
Adapun harga buyback emas Antam hari ini di atas adalah harga yang berlaku ketika kita menjual emas kepada gerai Logam Mulia.
Sebagai ilustrasi, jika pagi ini membeli emas dari Antam maka Anda harus membayar Rp 939.000 per gram.
Kalau karena suatu sebab tiba-tiba Anda butuh uang sangat mendesak sehingga terpaksa menjual kembali emas tersebut pada siang atau sore hari, jangan kaget emas Anda cuma dihargai Rp 832.000 per gram oleh Logam Mulia.
Siapa saja perlu mencermati dua macam harga emas tersebut kalau benar-benar serius hendak menjadi investor emas batangan.
Tanpa memperhitungkan perbedaan dua harga tersebut, bisa-bisa seorang investor emas salah menghitung potensi untung dan rugi.
Dengan selisih harga jual dan harga beli (spread) setebal itu, emas hanya cocok untuk investasi dalam jangka panjang. Secara jangka panjang kita berharap harga emas naik jauh lebih tinggi sehingga mampu menutup selisih harga jual dan harga buyback, sekaligus memberikan laba.
Sekadar ilustrasi, berikut ini kalkulasi potensi untung/rugi andaikata para investor emas lantakan pada beberapa kurun waktu.
- Membeli emas pada 17 November 2022 (Rp 981.000 per gram) = -9.79% (rugi)
- Membeli emas pada 24 Oktober 2022 (Rp 946.000 per gram) = -6.45% (rugi)
- Membeli emas pada 24 Agustus 2022 (Rp 972.000 per gram) = -8.95% (rugi)
- Membeli emas pada 24 Mei 2022 (Rp 987.000 per gram) = -10.33% (rugi)
- Membeli emas pada 24 Februari 2022 (Rp 974.000 per gram) = -9.14% (rugi)
- Membeli emas pada 24 November 2021 (Rp 929.000 per gram) = -4.74% (rugi)
- Membeli emas pada 24 Agustus 2021 (Rp 953.000 per gram) = -7.14% (rugi)
- Membeli emas pada 24 Mei 2021 (Rp 959.000 per gram) = -7.72% (rugi)
- Membeli emas pada 24 Februari 2021 (Rp 938.000 per gram) = -5.65% (rugi)
Kamis, 24 November 2022
Equity World | The Fed Mengendur, Harga Emas Siap-Siap Terbang!
Equity World | The Fed Mengendur, Harga Emas Siap-Siap Terbang!
Equity World | Sinyal pelonggaran kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) menjadi tenaga baru bagi pergerakan emas ke depan. Sang logam mulia diperkirakan bisa terus menguat karena pelonggaran The Fed akan membuat emas semakin menarik.
Pada perdagangan Kamis (24/11/2022) pukul 06: 32 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.750,73 per troy ons. Harga emas menguat tipis 0,08%.
Dengan penguatan hari ini maka sang logam mulia sudah bergerak di zona hijau dalam tiga perdagangan terakhir. Pada perdagangan Rabu (23/11/2022), harga emas juga menguat 0,52% ke posisi US$ 1.749,28 per troy ons.
Dalam sepekan, harga emas masih melemah 0,58% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas masih meningkat 6,2% sementara dalam setahun masih melandai 2,1%.
Seperti diketahui, risalah dari pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) November mengisyaratkan bahwa The FEd melihat kemajuan dalam perjuangannya melawan inflasi tinggi dan ingin memperlambat laju kenaikan suku bunga, yang berarti lebih kecil hingga akhir tahun ini hingga 2023.
"Sebagian besar pejabat menilai bahwa perlambatan laju kenaikan kemungkinan akan segera terjadi," bunyi risalah tersebut.
The Fed beralasan dampak kebijakan moneter pada aktivitas ekonomi menjadi alasan mengapa perlu memperlambat kebijakan hawkish mereka.
Seperti diketahui, The Fed sudah menaikkan suku bunga acuan mereka sebesar 375 bps menjadi 3,75-4,0% pada tahun ini.
Analis High Ridge Future David Meger mengatakan sinyal perlambatan ini seperti menghapus awan kelabu bagi emas. Pasalnya, emas terus melemah karena kebijakan ketat hawkish The Fed.
"Pelaku pasar sangat memahami bahwa kenaikan suku bunga The Fed adalah faktor utama penggerak emas tahun ini. Saya bisa katakana jika awan gelap berupa kenaikan suku bunga agresif tidak akan lagi menghantui emas," tutur Meger, dikutip dari Reuters.
Namun, analis Heraeus Precious Metals, Tai Wong, mengingatkan sinyal pelonggaran hawkish The Fed belum berpengaruh signifikan ke emas. Pasalnya, pelaku pasar sudah beberapa kali membaca sinyal tersebut.
Tai Wong mengatakan risalah The Fed hanya menegaskan jika mereka kemungkinan besar hanya akan menaikkan suku bunga sebesar 50 bps pada Desember seperti sudah diperkirakan pelaku pasar.
"Pelaku pasar tentu saja bisa bernafas lega karena Fed akan memperlambat kenaikan suku bunga. Ini memang bukan kejutan besar tetapi tetap melegakan," tuturnya.
Analis dari CMC Markets Michael Hewson mengatakan ekspektasi pelonggaran kebijakan The Fed akan menopang pergerakan emas. Menurutnya, emas tinggal menunggu waktu untuk bisa menembus US$ 1.800 per troy on.
"Pasar berharap The Fed sudah akan melonggarkan kebijakan pada Desember. Ini akan menopang pemulihan harga emas," tutur Hewon, kepada Reuters.
Rabu, 23 November 2022
Equity World | Harga Emas Menunjukkan Tanda-Tanda Membaik, Alhamdulillah
Equity World | Harga Emas Menunjukkan Tanda-Tanda Membaik, Alhamdulillah
Equity World | Harga emas sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB)dan menghentikan penurunan selama lima hari beruntun.
Emas naik karena USD melepaskan beberapa kenaikan kuat dari sesi sebelumnya di tengah peningkatan selera risiko.
USD melemah pada Selasa (22/11), memangkas beberapa kenaikan kuat dari sesi sebelumnya, karena investor mengabaikan kekhawatiran tentang gejolak COVID China, meningkatkan permintaan untuk mata uang yang lebih berisiko.
Indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,57 persen menjadi 107,2230, menyusul kenaikan 0,85 persen pada hari sebelumnya.
"Pemulihan tentatif dalam selera risiko sudah cukup untuk menghentikan rebound USD beberapa hari," kata Joe Manimbo, analis pasar senior di Convera di Washington.
Namun, harga emas masih terjepit di dekat posisi terendah dua minggu karena sinyal hawkish dari beberapa anggota Federal Reserve mendukung USD.
Presiden Federal Reserve San Francisco Mary Daly pada Senin (21/11) mengatakan ada lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memperketat kebijakan moneter dan mendinginkan inflasi.
Adapun dampak riil dari kenaikan suku bunga baru-baru ini mungkin akan lebih besar dari apa yang diimplikasikan oleh target suku bunga jangka pendeknya.
Presiden Fed Cleveland Loretta Mester menyatakan dukungannya pada kenaikan suku bunga yang lebih kecil pada Desember, yang sejalan dengan ekspektasi pasar untuk kenaikan 50 basis poin.
Kendati demikian, kedua pejabat Fed itu mengatakan kenaikan suku bunga di waktu mendatang akan sangat bergantung pada pembacaan ekonomi AS, khususnya jalur inflasi.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, naik tipis USD 0,30 atau 0,02 persen menjadi ditutup pada USD 1.739,90 per ounce, setelah diperdagangkan mencapai tertinggi sesi di USD 1.751,00 dan terendah di USD 1.737,90.
Emas berjangka tergelincir USD 14,80 atau 0,84 persen menjadi USD 1.739,60 pada Senin (21/11/2022), setelah melemah USD 8,60 atau 0,49 persen menjadi USD 1.754,40 pada Jumat (18/11).
Selasa, 22 November 2022
Equity World | Bursa Asia Bervariasi di Pagi Ini (22/11), Investor Cenderung Berhati-hati
Equity World | Bursa Asia Bervariasi di Pagi Ini (22/11), Investor Cenderung Berhati-hati
Equity World | Bursa Asia bervariasi pada awal perdagangan hari ini. Selasa (22/11), pukul 08.23 WIB, indeks Nikkei 225 melonjak 0,85% ke 28.181,53. Berbeda, indeks Hang Seng justru turun 0,17% ke 17.625,19.
Sedangkan, indeks Taiex koreksi 0,52% ke 14.373,92. Indeks Kospi juga melemah 0,27% ke 2.413,02 dan indeks ASX 200 naik 0,47% ke 7.172,5.
Sementara itu, FTSE Straits Times naik 0,67% ke 3.272,51 dan FTSE Malay juga terkerek tipis 0,02% ke level 1.448,32.
Bursa saham di Asia cenderung bergerak mixed. Pelaku pasar pun terlihat bergerak hati-hati dengan mempertimbangkan sejumlah risiko.
Sentimen paling kuat datang dari potensi pengetatan Covid-19 di China. Di mana, bank-bank China didorong untuk meningkatkan kredit guna mendukung perekonomian, terutama industri yang terpukul lebih keras oleh Covid-19.
Secara terpisah, media lokal China mengutip regulator sekuritas negara yang mengatakan China perlu meningkatkan neraca pengembang properti "berkualitas baik", menurut Reuters.
Selain itu, pasar juga menanti laporan kinerja dari Baidu dan Kuaishou yang diharapkan keluar hari ini.
Dari bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street ditutup tergelincir setelah berada dalam sesi bergejolak.
Indeks S&P 500 turun 0,39% menjadi 3.949,94 dan Nasdaq Composite turun 1,09% untuk mengakhiri hari di 11.024,51. Dow Jones Industrial Average turun 45,41 poin, atau 0,13%, menjadi 33.700,28, meskipun kerugian pada indeks dikurangi oleh lonjakan saham Disney.
Saham Disney melesat lebih dari 6%, setelah perusahaan mengumumkan bahwa mantan CEO Bob Iger akan menggantikan Bob Chapek.
Senin, 21 November 2022
Equity World | Piala Dunia 2022 Dimulai, Pasar Saham Bisa Liar! Loh Kok?
Equity World | Piala Dunia 2022 Dimulai, Pasar Saham Bisa Liar! Loh Kok?
Equity World | Perhelatan akbar 4 tahunan sepak bola Piala Dunia 2022 akan dimulai pada Minggu (20/11/2022). Berlokasi di Qatar, Piala Dunia yang biasanya berlangsung pada pertengahan tahun kini mundur menjadi penghujung 2022.
Keriuhan dan hype yang biasa bergema sebelum Piala Dunia seperti lenyap tahun ini.
Atmosfer Piala Dunia yang biasanya hadir dalam alunan theme song, hilir mudiknya iklan bertema Piala Dunia, keriuhan di media sosial, ataupun promosi nonton bareng (nobar) belum kencang terasa hingga sehari sebelum Piala Dunia 2022 digelar.
Ada sejumlah alasan mengapa Piala Dunia 2022 Qatar tidak seramai pada tahun-tahun sebelumnya.Waktu penyelenggaraan yang tak biasa, isu hak asasi manusia (HAM), banyaknya kontroversi terkait tuan rumah, hingga banyaknya platform yang menyediakan siaran Piala Dunia menjadi alasan mengapa Piala Dunia tahun ini seperti lebih sepi.
Di luar itu semua, perhelatan Piala Dunia juga berdampak pada pasar saham. Financial Review yang mengutip hasil riset dari Monash University menyebutkan pasar saham akan mengalami penurunan likuiditas dan peningkatan volatilitas.
Hasil riset tersebut menunjukkan volume transaksi akan naik sebesar 22% sebelum kick-off, kemudian menurun 29% selama pertandingan.
Hal itu disebabkan investor yang cenderung menempatkan order sebelum kick-off agar bisa lebih fokus menonton pertandingan.
Perilaku investor tersebut, berdasarkan hasil riset membuat volatilitas meningkat 18% sebelum pertandingan, dan langsung turun 23% selama pertandingan.
"Meski investor tidak peduli dengan pertandingan sepak bola, strategi trading mereka yang optimal akan dipengaruhi perilaku para pecinta sepak bola yang trading," kata Dr. Philip Drummond, ekonom dan dosen di Monash University, sebagaimana dilansir Financial Review, Rabu, (16/11/2022).
Pada 2017 lalu, Alex Edmans, profesor finansial di London Business School, Diego Garcia dari Universitas Colorado, dan Oyvind Norli dari Norwegian School of Management, merilis hasil studi dengan judul Sports Sentiment and Stocks Returns.
Studi tersebut menganalisa perilaku pasar saham dalam 1.100 pertandingan sepak bola sejak 1973. Hasilnya, saat piala dunia negara yang kalah dalam suatu pertandingan keesokan harinya pasar sahamnya akan menghasilkan return di bawah rata-rata.
Indonesia tidak lolos dalam perhelatan Piala Dunia 2022. Tetapi ada Amerika Serikat (AS), Inggris, Jerman dan beberapa negara Eropa lainnya, yang memiliki kapitalisasi pasar besar.
Jika melihat hasil studi tersebut, tentunya pergerakan bursa sahamnya akan terpengaruh. Amerika Serikat akan bertanding melawan Wales pada 22 November mendatang, Wall Street bisa jadi akan merespon hasil duel kedua negara.
Sebagai kiblat bursa saham dunia, Wall Street tentunya bisa memberikan dampak ke pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Jumat, 18 November 2022
Equity World | Harga Emas Terkoreksi, Terseret Komentar Hawkish dari Pejabat The Fed
Equity World | Harga Emas Terkoreksi, Terseret Komentar Hawkish dari Pejabat The Fed
Equity World | Harga emas terkoreksi tipis, cenderung stabil pada perdagangan Jumat (18/11) pagi. Pukul 07.15 WIB, harga emas untuk pengiriman Februari 2022 di Commodity Exchange ada di US$ 1.777,10 per ons troi, turun 0,04% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 1.777,80 per ons troi.
Harga emas cenderung stabil setelah turun pada Kamis (17/11) imbas komentar hawkish dari pejabat Federal Reserve, yang memupus harapan pelonggaran pengetatan kebijakan moneter.
Mengutip Bloomberg, The Fed telah menaikkan suku bunga secara agresif tahun ini untuk meredam kenaikan inflasi, mendorong imbal hasil obligasi AS dan dolar AS naik. Hal ini membuat harga emas anjlok 16% dari puncaknya pada Maret.
Pejabat Federal Reserve St Louis James Bullard mendesak pembuat kebijakan untuk memperketat kebijakan moneter lebih lanjut guna menekan inflasi.
Kamis, 17 November 2022
Equity World | Sempat Jeblok 1% Lebih, IHSG Mampu Bertahan di Atas 7.000
Equity World | Sempat Jeblok 1% Lebih, IHSG Mampu Bertahan di Atas 7.000
Equity World | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus berakhir dengan koreksi 0,3% di 7.014,38 pada perdagangan Rabu (16/11/2022).
Sejak awal perdagangan IHSG memang telah terkoreksi. Bahkan IHSG sempat keluar dari level psikologis 7.000.
Statistik perdagangan mencatat ada 338 saham yang melemah, 194 saham menguat dan 177 saham stagnan.
Pelemahan yang dialami oleh IHSG sejalan dengan mayoritas gerak indeks saham Asia yang juga terkoreksi. Hanya indeks Hang Seng saja yang menguat 0,14%.
Bursa saham Wall Street kompak ditutup menguat pada perdagangan Selasa (15/11) waktu setempat. Penguatan ini terjadi setelah laporan lain mengisyaratkan bahwa inflasi bisa melambat lebih cepat, menghidupkan kembali optimisme investor dan reli di pasar ekuitas.
Dow Jones Industrial Average dibuka naik 56 poin atau 0,17%. S&P 500 terapresiasi 0,87% dan indeks padat teknologi Nasdaq menguat 1,45%.
Indeks Harga Produsen (IHP) naik 0,2% secara bulanan (mtm) untuk periode Oktober, lebih landai dari perkiraan konsensus yang semula mengharapkan kenaikan 0,4%. Laporan menjadi data penunjang krusial setelah indeks harga konsumen (IHK) pekan lalu menunjukkan tanda-tanda tekanan inflasi mulai mereda bulan lalu, yang berkontribusi pada reli tajam pasar ekuitas AS pekan lalu.
"Data IHP tentu menambah lebih banyak bahan bakar bagi investor yang merasa AS mungkin akhirnya berada pada tren penurunan inflasi," kata Mike Loewengart, analis Morgan Stanley, dilansir CNCB International. "Pasar merespons penurunan konsumen minggu lalu dan reaksi awal hari ini tampaknya kurang lebih sama."
Narasi inflasi puncak terlihat mendapatkan daya tarik di antara para investor di pasar, tetapi batasan untuk angkanya masih tinggi bagi The Fed untuk dapat berbalik arah secara cepat, kata Ross Mayfield, analis strategi investasi di Baird.
Indeks saham AS diperdagangkan lebih tinggi dalam tiga dari empat hari terakhir. menempatkan ketiganya dalam jalur yang tepat akan pengembalian positif bulanan. Dow naik 3,7% untuk bulan November. S&P dan Nasdaq masing-masing telah naik 3,9% dan 4,4%.
Rabu, 16 November 2022
Equity World | Harga Emas Naik, Didorong Kekhawatiran Sentimen Geopolitik
Equity World | Harga Emas Naik, Didorong Kekhawatiran Sentimen Geopolitik
Equity World | Harga emas naik pada perdagangan Rabu (16/11). Pukul 07.10 WIB, harga emas untuk pengiriman Desember 2022 di Commodity Exchange ada di US$ 1.784,40 per ons troi, naik 0,42% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 1.776,80 per ons troi.
Harga emas naik dipicu kekhawatiran geopolitik tentang implikasi dari serangan militer terbaru Rusia, yang mendorong permintaan aset safe haven.
Mengutip Bloomberg, Polandia, anggota NATO diserang oleh dua rudal Rusia yang menewaskan dua orang, menurut pejabat intelijen AS seerti dikutip Associated Press.
Harga emas membalikkan penurunan dan naik mendekati level tertingginya.
"Emas melonjak karena masalah stabilitas setelah rudal Rusia menghantam Polandia, yang merupakan negara anggota NATO," kata Tai Wong, trader senior di Heraeus Precious Metals New York seperti dikutip Bloomberg.
Sebelumnya, harga emas terkoreksi karena para pedagang menimbang jalur kenaikan suku bunga The Fed menyusul serangkaian data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan.
Selasa, 15 November 2022
Equity World | The Fed Sebut Investor Lebay! Harga Emas Akhirnya Melandai
Equity World | The Fed Sebut Investor Lebay! Harga Emas Akhirnya Melandai
Equity World | Euforia kenaikan harga emas mulai mereda. Emas melandai setelah pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) kembali mengirim sinyal kelanjutan kebijakan hawkish mereka.
Pada perdagangan Selasa (15/11/2022) pukul 06:32 WIB, harga emas dunia di pasar spot turun 0,1% ke posisi US$ 1.770,02 per troy ons.
Pelemahan ini mengakhiri tren positif emas yang sudah berlangsung sejak Kamis pekan lalu atau tiga hari terakhir. Pada perdagangan Senin (14/11/2022), harga emas menguat tipis 0,06% ke posisi US$ 1.771,8 per troy ons.
Dalam sepekan, harga emas masih menguat 3,4% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas juga melonjak 7,8% sementara dalam setahun anjlok 5%.
Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan investor lebay alias bereaksi berlebihan terhadap data inflasi yang lemah minggu lalu. Dia mengatakan pasar harus bersiap untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Sebagai catatan, inflasi AS melandai ke 7,7% (year on year/yoy) pada Oktober dari 8,2% pada September. Melandainya inflasi membuat pasar berekspektasi jika The Fed akan segera melonggarkan kebijakan moneternya.
Pernyataan hawkish Waller pun langsung melambungkan dolar AS. Indeks dolar naik 0,35% ke posisi 106,66 kemarin.
"Emas diperkirakan melemah hingga akhir tahun. Pernyataan hawkish kebijakan The Fed menegaskan jika bank sentral akan tetap menaikkan suku bunga untuk membawa inflasi ke sasaran mereka. Data inflasi sepertinya tidak cukup membuat Fed mulai melonggarkan kebijakan pada musim panas mendatang," tutur analsi dari UBS Giovanni Staunovo, dikutip dari Reuters.
Staunovo bahkan memperkirakan harga logam mulai seperti emas akan terus tertekan dalam jangka pendek.
Analis OANDA Edward Moya mengatakan meskipun emas diperkirakan melemah dalam jangka pendek tetapi titik support emas masih cukup tinggi. Emas juga masih berpeluang menguat ke level psikologis Us$ 1.800 per troy ons.
"Titik resistance emas sekarang ada di level US$ 1.800 dan titik support ada di US$ 1.750," tutur Moya.
Senin, 14 November 2022
Equity World | Sepekan Melesat Nyaris 6%, Emas Siap Tembus US$ 1.800!
Equity World | Sepekan Melesat Nyaris 6%, Emas Siap Tembus US$ 1.800!
Equity World | Sinar emas sedang terang-terangnya. Pada perdagangan Senin (11/11/2022) pukul 05:42 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di posisi US$ 1.771,19 per troy ons. Harganya menguat 0,03%.
Harga tersebut adalah yang tertinggi sejak 16 Agustus 2022 atau hampir tiga bulan terakhir. Penguatan hari ini juga memperpanjang tren positif emas yang sudah berlangsung sejak Kamis pekan lalu. Penguatan hari ini juga mendekatkan emas ke level psikologis US$ 1.800 per troy ons.
Dalam sepekan, harga emas sudah terbang 5,8% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas juga sudah melesat 7,9% sementara dalam setahun masih anjlok 4,9%.
Merujuk pada harga terendah emas pada tahun ini pada 23 September 2022 yakni US$1,621,6 per troy ons, sang logam mulia sudah menguat US$ 149,62 atau 9,3%.
Kinerja cemerlang emas tidak bisa dilepaskan dari menguatnya ekspektasi pasar terkait kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).
Inflasi AS yang melandai pada Oktober sementara sebaliknya tingkat pengangguran meningkat membuat pasar optimis The Fed akan melonggarkan kebijakan dalam waktu dekat.
Trader kini melihat kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps pada Desember kini mencapai 71,5%.
Sepanjang tahun ini, harga emas sangat dipengaruhi oleh kebijakan agresif The Fed. Kebijakan ketat The Fed melambungkan dolar AS dan yield surat utang pemerintah AS.
Keduanya berdampak negatif ke emas karena membuat emas tidak menarik di mata investor.
Analis dari CMC Markets Michael Hewson mengatakan ekspektasi pelonggaran kebijakan The Fed akan menopang pergerakan emas. Menurutnya, emas tinggal menunggu waktu untuk bisa menembus US$ 1.800 per troy on.
"Pasar berharap The Fed sudah akan melonggarkan kebijakan pada Desember. Ini akan menopang pemulihan harga emas," tutur Hewon, kepada Reuters.
Analis OCBC FX Christopher Wong mengatakan pelaku pasar emas kini tengah dilanda euforia karena melandainya inflasi. Jika euforia berlanjut, emas akan terus menguat.
Sebagai catatan, harga emas tahun ini sebenarnya sempat menyentuh US$ 2.052 per troy ons pada 8 Maret 2022 setelah perang Rusia-Ukraina meletus.
Namun, kebijakan ketat The Fed yang dimulai sejak pertengahan Maret membuat emas luluh lantas. Emas terus melandai hingga menyentuh level US$ 1.620 per troy ons pada September 2022.
Emas mulai membaik awal November 2022 setelah tingkat pengangguran AS menguat ke 3,7% pada Oktober. Emas terus melonjak setelah inflasi AS melandai ke 7,7% (year on year) pada Oktober 2022.
Jumat, 11 November 2022
Equity World | Bursa Asia Ngegas, Semoga Jadi Kabar Baik Buat IHSG
Equity World | Bursa Asia Ngegas, Semoga Jadi Kabar Baik Buat IHSG
Equity World | Bursa Asia-Pasifik dibuka berterbangan pada perdagangan Jumat (11/11/2022), di mana investor merespons positif dari rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang kembali melandai pada Oktober lalu.
Indeks Nikkei 225 Jepang dibuka melonjak 1,54%, Hang Seng Hong Kong meroket 6,24%, Shanghai Composite China melambung 2,26%, Straits Times Singapura melonjak 1,63%, ASX 200 Australia melejit 2,83%, dan KOSPI Korea Selatan melompat 2,69%.
Bursa Asia-Pasifik yang terpantau cerah bergairah pada pagi hari ini terjadi di tengah terbangnya bursa saham AS, Wall Street pada perdagangan Kamis kemarin, setelah dirilisnya data inflasi pada periode Oktober 2022.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melejit hingga 3,7%, S&P 500 terbang 5,54%, dan Nasdaq Composite meroket 7,35%.
Tingkat inflasi yang mengacu Indeks Harga Konsumen (IHK) AS hanya naik 0,4% pada Oktober dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).
Sedangkan inflasi tahunan tercatat melandai ke 7,7% (year-on-year/yoy). Sementara inflasi inti bertumbuh 0,3% (mtm) dan 6,3% (yoy).
Ini merupakan kenaikan tahunan terendah sejak Januari. Ekonom mengharapkan kenaikan 0,6% mtm dan 7,9% yoy.
"Suku bunga masih menjalankan segalanya di pasar," kata Tim Courtney dari Exencial Wealth.
"Dengan turunnya angka CPI hari ini, pasar sekarang bertaruh dengan cukup jelas bahwa mereka berpikir [kenaikan] suku bunga akan segera berakhir. Jadi, Anda melihat saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga itu bekerja dengan sangat, sangat baik," tambah Courtney.
Sesaat setelah pengumuman inflasi, para pelaku pasar memperkirakan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bp), lebih rendah dari sebelumnya yakni 75 bp.
Saham teknologi di AS yang paling terpukul oleh inflasi yang memanas dan lonjakan suku bunga memimpin kenaikan pada perdagangan Kamis.
Saham Amazon melesat 12,2%. Saham Apple dan Microsoft masing-masing melonjak lebih dari 8%. Saham Meta melambung lebih dari 10% dan Tesla melompat 7%.
Saham semikonduktor mendapat dorongan juga, dengan saham Lam Research menguat 12% dan Applied Materials meningkat lebih dari 11%. Kemudian saham KLA terbang 9%.
Sementara itu klaim pengangguran di AS untuk pekan yang berakhir pada 5 November 2022 naik menjadi 225.000 dari pekan sebelumnya 218.000.
Kamis, 10 November 2022
Equity World | Tunggu Data Inflasi AS, Saham Asia-Pasifik Anjlok Pagi Ini, Kamis (10/11)
Equity World | Tunggu Data Inflasi AS, Saham Asia-Pasifik Anjlok Pagi Ini, Kamis (10/11)
Equity World | Saham di Asia-Pasifik bersiap untuk jatuh pada hari Kamis (10/11) karena investor menunggu data inflasi AS, metrik utama yang diawasi ketat oleh Federal Reserve, dan karena hasil jangka menengah AS terus bergulir.
Di Australia, S&P/ASX 200 turun 0,54 persen.
Kontrak berjangka Nikkei di Chicago berada di 27.510 sementara mitranya di Osaka berada di 27.520, lebih rendah dari penutupannya terakhir di 27.716.43.
Pembuat Chip Semiconductor Manufacturing International Corporation dan Taiwan Semiconductor Manufacturing dijadwalkan untuk melaporkan pendapatan di kemudian hari serta pemasok Apple Foxconn
Semalam di Wall Street, saham ditutup lebih rendah, menghentikan kemenangan beruntun tiga hari karena hasil pemilihan tidak memberikan jawaban yang jelas tentang siapa yang akan mengendalikan Kongres.
Dow Jones Industrial Average turun lebih dari 600 poin, atau hampir 2%.
S&P 500 turun sekitar 2%, dan Nasdaq Composite turun sekitar 2,5%.
Aksi jual crypto juga membebani pasar.
Ke depan, para ekonom memperkirakan indeks harga konsumen Oktober naik 0,6% dari September, menurut jajak pendapat Dow Jones.
Rabu, 09 November 2022
Equity World | Wall Street Reli untuk Hari Ketiga Jelang Hasil Pemilu Paruh Waktu, Dow Naik 300 Poin
Equity World | Wall Street Reli untuk Hari Ketiga Jelang Hasil Pemilu Paruh Waktu, Dow Naik 300 Poin
Equity World | Wall Street ditutup naik pada hari Selasa (8/11). Investor menunggu hasil pemilihan paruh waktu Amerika Serikat (AS) yang dapat mempengaruhi tingkat pengeluaran dan regulasi pemerintah di masa depan.
Melansir Reuters, Dow Jones Industrial Average naik 333,83 poin atau 1,02% menjadi 33.160,83. S&P 500 naik 0,56% menjadi 3.828,11. Nasdaq Composite naik 0,49% menjadi 10.616,20. Ketiga indeks menguat untuk hari ketiga berturut-turut.
Semua 435 kursi DPR dan sekitar 35 kursi di Senat ada dalam surat suara, dengan para ahli mengatakan mungkin ada beberapa hari menunggu sebelum jelas siapa yang memenangkan perlombaan tertentu.
Prakiraan nonpartisan dan jajak pendapat menunjukkan peluang kuat Partai Republik memenangkan mayoritas DPR dan persaingan ketat untuk kontrol Senat.
"Pada keseimbangan, pasar keuangan seperti kemacetan. Sejauh perubahan itu akan lambat dan berkembang, pemerintah yang terbagi tentu saja memberikan latar belakang itu," kata Terry Sandven, kepala analis di U.S. Bank Wealth Management di Minneapolis.
Kemenangan mengejutkan bagi Demokrat, bagaimanapun, dapat meningkatkan kekhawatiran tentang regulasi sektor teknologi serta pengeluaran anggaran yang dapat menambah inflasi yang sudah tinggi, menurut ahli strategi pasar.
Investor cenderung menyukai gagasan kemacetan di Washington dengan Kongres dan Presiden yang terbagi karena akan membatasi pengeluaran pemerintah, pajak dan peraturan baru.
“Jika kita mengalami kemacetan, itu mungkin hal terbaik yang bisa terjadi untuk pasar. Pasar biasanya berjalan sangat baik ketika itu terjadi,” kata Seth Cohan dari The Wealth Alliance.
Investor juga menunggu rilis data inflasi pada hari Kamis, yang diperkirakan akan menunjukkan pelonggaran harga konsumen dan memberikan petunjuk lebih lanjut tentang apakah Federal Reserve AS dapat melunakkan kampanye kenaikan suku bunga yang agresif.
Pedagang terbagi tentang apakah The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin atau 75 basis poin pada pertemuan bank sentral pada bulan Desember, menurut alat CME Fedwatch.
Selasa, 08 November 2022
Equity World | Wall Street Menguat, Saham Meta Melonjak Pasca Laporan Pemutusan Hubungan Kerja
Equity World | Wall Street Menguat, Saham Meta Melonjak Pasca Laporan Pemutusan Hubungan Kerja
Equity World | Indeks utama Wall Street ditutup menguat tajam pada akhir perdagangan Senin (7/11) karena investor fokus pada pemilihan paruh waktu yang akan digelar pada Selasa (8/11) waktu setempat. Pemilihan ini akan menentuka kendali kongres.
Sementara itu, saham Meta Platform melonjak karena laporan pemutusan hubungan kerja di perusahaan induk Facebook tersebut.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 423,78 poin atau 1,31% ke 32.827,00, S&P 500 naik 36,25 poin atau 0,96% ke 3.806,80 dan Nasdaq Composite naik 89,27 poin atau 0,85% ke 10,564,52.
Dari 11 indeks sektor S&P 500, delapan sektor naik, dipimpin oleh sektor layanan komunikasi yang naik 1,83%, diikuti oleh kenaikan sektor energi 1,73%.
Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 10,5 miliar saham dengan rata-rata 11,8 miliar saham dalam 20 sesi perdagangan terakhir.
Mengutip Reuters, Partai Republik divaforitkan untuk memenangkan pemilihan di Dewan Perwakilan Rakyat. Partai Republik dapat menggunakan mayoritas di kedua kamar untuk menghalangi agenda Presiden Demokrat Joe Biden.
"Kemungkinan Partai Republik mengambil alih DPR atau Senat cukup tinggi, oleh karena itu menjamin beberapa bentuk kemacetan selama beberapa tahun ke depan. Itu mungkin akan menghilangkan kenaikan pajak, dan pengeluaran besar apa pun yang berpotensi dianggap sebagai pemicu inflasi," kata Ross Mayfield, analis strategi investasi di Baird.
Sementara itu, saham Meta Platforms Inc melonjak lebih dari 6% menyusul laporan bahwa perusahaan berencana untuk memulai PHK skala besar minggu ini. Saham telah merosot lebih dari 70% sepanjang tahun ini.
Baru-baru ini, saham Microsoft dan perusahaan induk Google, Alphabet, masing-masing menguat lebih dari 2% dan berkontribusi besar terhadap kenaikan S&P 500 untuk sesi tersebut.
Fokus minggu ini juga akan berada pada data harga konsumen AS untuk Oktober, yang akan dirilis pada hari Kamis, untuk petunjuk tentang seberapa besar kenaikan suku bunga Federal Reserve AS membantu mendinginkan perekonomian.
Empat pembuat kebijakan Fed pada hari Jumat mengindikasikan mereka akan mempertimbangkan kenaikan suku bunga yang lebih kecil pada pertemuan kebijakan mereka berikutnya, meskipun data baru menunjukkan satu bulan lagi kenaikan pekerjaan yang kuat dan hanya sedikit tanda kemajuan dalam menurunkan inflasi.
Pendapat para pedagang terbagi tentang apakah Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin atau 75 basis poin pada pertemuan bank sentral AS pada bulan Desember.
"Semuanya sama, apakah tingkat suku bunga berada di 4,5%, 5% atau lebih, kebijakan moneter siap memiliki efek negatif pada ekonomi menuju 2023," tulis ahli strategi investasi Glenmede dalam sebuah catatan pada hari Senin.
Senin, 07 November 2022
Equity World | Ada Kabar Baik Bunda, Harga Emas Pegadaian Bisa Melesat!
Equity World | Ada Kabar Baik Bunda, Harga Emas Pegadaian Bisa Melesat!
Equity World | Harga emas batangan di PT Pegadaian bergerak pada perdagangan hari ini, alaw pekan hari ini, Senin (7/11/2022) cenderung stabil. Pegadaian sendiri menjual berbagai jenis emas, yaitu emas Antam, Antam Retro, Antam Batik, dan UBS. Ukurannya pun dijual beragam, mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram.
Pada perdagangan hari ini, harga emas Antam ukuran 1 gram dibanderol Rp 987.000. Emas ini tersedia mulai ukuran/satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Rata-rata harganya turun 0,6%.
Sementara itu, emas Antam Retro harga 1 gram senilai Rp 956.000. Emas Antam Retro adalah emas kemasan lama di mana keping emas dan sertifikatnya terpisah.Emas Antam Retro kali terakhir diproduksi pada 2018, dan tersedia mulai satuan 0,5 gram hingga 100 gram. Rata-rata harganya anjlok 1,3%.
Pegadaian juga menawarkan emas Antam Batik yang merupakan jenis emas Antam berharga termahal. Harga emas termahal harganya senilai Rp 1.142.000 per gram.
Terakhir, harga emas UBS yang dikeluarkan PT Untung Bersama Sejahtera harganya Rp 953.000 per gram. Emas UBS yang tersedia lengkap mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram. Rata-rata harganya turun 1,3% dibandingkan posisi sebelumnya.
Satuan |
Antam |
Retro |
Batik |
UBS |
0.5 |
Rp546,000 |
Rp511,000 |
Rp619,000 |
Rp509,000 |
1 |
Rp987,000 |
Rp956,000 |
Rp1,142,000 |
Rp953,000 |
2 |
Rp1,913,000 |
Rp1,891,000 |
Rp0 |
Rp1,890,000 |
3 |
Rp2,843,000 |
Rp2,810,000 |
Rp0 |
Rp0 |
5 |
Rp4,702,000 |
Rp4,668,000 |
Rp0 |
Rp4,669,000 |
8 |
Rp0 |
Rp0 |
Rp8,640,000 |
Rp0 |
10 |
Rp9,346,000 |
Rp9,279,000 |
Rp0 |
Rp9,289,000 |
25 |
Rp23,234,000 |
Rp23,065,000 |
Rp0 |
Rp23,175,000 |
50 |
Rp46,385,000 |
Rp46,045,000 |
Rp0 |
Rp46,255,000 |
100 |
Rp92,688,000 |
Rp92,008,000 |
Rp0 |
Rp92,472,000 |
250 |
Rp231,445,000 |
Rp229,741,000 |
Rp0 |
Rp231,110,000 |
500 |
Rp462,672,000 |
Rp459,261,000 |
Rp0 |
Rp461,675,000 |
1000 |
Rp925,302,000 |
Rp918,479,000 |
Rp0 |
Rp0 |
Potensi Emas Pegadaian
Dalam sepekan terakhir, harga emas langsung melesat 2,34% secarapoint-to-point(ptp). Hal ini juga mendorong harga emas Pegadaian.
Analis komoditas dari OANDA, Edward Moya, menjelaskan meningkatnya pengangguran AS adalah hal yang ditunggu-tunggu pelaku emas.
Dengan data yang memburuk, pasar optimis bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) akan mulai berpikir melonggarkan kebijakan agresif mereka.
"Data tenaga kerja AS menjadi salah satu hal manis yang ditunggu pelaku pasar. Data inilah yang mereka ingin lihat. Dengan data ini, trader yakin bahwa akan adanya pelonggaran. Karena itulah emas naik," tulis OANDA, dikutip dariReuters.
Analis OANDA Edward Moya mengatakan emas bisa terus menguat dan menembus US$ 1,700 pada pekan ini.
"Jika inflasi AS memberikan kejutan dengan menurun signifikan mala emas akan melaju kencang ke atas US$ 1.700 per troy ons," tutur Moyadikutip dariReuters.
Jika emas terus melaju ke US$1.700 per troy ons, ini akan menjadi angin segar bagi emas pegadaian yang juga berpotensi terkerek harganya.