Equity World | Nasib! Sudah Anjlok 2%, Harga Emas Diramal Merosot Terus
Equity World | Harga emas masih betah bergerak di zona merah. Pada perdagangan Jumat (21/10/2022) pukul 06:07 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.625,72 per troy ons. Harga emas melandai 0,12%.
Pelemahan hari ini memperpanjang tren negatif emas yang sudah berlangsung sejak Rabu atau dalam tiga hari terakhir. Pada perdagangan Kamis (20/10/2022), harga emas juga melemah 0,05% ke US$ 1.627,66 per troy ons. Dalam tiga hari perdagangan, harga emas sudah ambles 1,7% atau nyaris 2%.
Dalam sepekan, harga emas sudah turun 0,98% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas ambles 2,87% sementara dalam setahun anjlok 8,8%.
Analis dari High Ridge Futures David Meger memperkirakan harga emas masih terus turun ke depan. Pasalnya, bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis points (bps) pada bulan depan.
"Jika suku bunga acuan terus naik maka itu akan membebani harga emas dalam jangka pendek. Pelaku pasar jelas hanya fokus pada faktor The Fed dari pada faktor penggerak emas lainnya," tutur Meger, dikutip dari Reuters.
Seperti diketahui, The Fed akan menggelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 1-2 November mendatang.
Besarnya fokus pelaku pasar terhadap kebijakan The Fed juga mengabaikan fakta jika dolar AS melemah kemarin. Emas biasanya akan menguat begitu dolar AS melemah tetapi pada pagi hari ini tetap melandai.
Indeks dolar turun 0,09% ke posisi 112,88 pada perdagangan kemarin setelah Perdana Menteri Inggris Liz Truss mundur. Langkah Truss membuat pound sterling menguat dan dolar ikut melemah.
Sejumlah data terbaru ekonomi AS menunjukkan hal yang bertentangan. Jumlah klaim pengangguran menurun pekan lalu yang menjadi sinyal masih kencangnya laju ekonomi AS. Data ini akan semakin mendukung kenaikan suku bunga acuan The Fed. Namun, penjualan rumah existing di AS ambruk selama delapan bulan beruntun di September.
"Ada banyak yang berpendapat jika ekonomi AS akan melandai dan ini mungkin akan membuat The Fed melonggarkan kebijakan di masa mendatang. Namun, harga emas saat ini hanya didasarkan pada apa yang akan dilakukan The Fed dalam waktu dekat," tutur CEO of Circle Squared Alternative Investments Jeffrey Sica.