Equity World | IHSG Terkoreksi 0,10% di Sesi Pertama Saat Bursa Asia di Zona Hijau
Equity World | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada sesi pertama perdagangan Selasa (25/10) dengan penurunan 0,10% ke level 7.045 setelah mencetak reli selama enam hari beruntun. Adapun, saham di sektor energi, pada hari ini mengalami penurunan terdalam sebesar 0,88%.
Kinerja IHSG berkebalikan dengan laju seluruh bursa saham di Asia yang pada siang ini bergerak di zona hijau. Indeks Nikkei naik 1,02%, indeks Hang Seng juga menguat 0,17%. Lalu, indeks Shanghai Komposit dan dan Strait Times bergerak naik masing-masing 0,11% dan 0,25%.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Handiman Soetoyo, mengatakan bursa saham AS naik pada hari Senin karena investor mengantisipasi musim pengumuman kinerja perusahaan. S&P Global US Manufacturing PMI lebih rendah dari ekspektasi di 49,9, sementara S&P Global US Services PMI juga turun ke 46,6, menandakan kontraksi di ekonomi terbesar dunia.
"Kemarin, Indeks Hang Seng jatuh lebih dari 6% setelah tim kepemimpinan baru Xi Jinping membawa kekhawatiran pertumbuhan ekonomi akan dikorbankan untuk kebijakan yang bersifat ideologi," katanya, Selasa (25/10).
Sebagai catatan, sektor properti dan teknologi telah ditargetkan untuk diregulasi lebih ketat di bawah pemerintahan Xi.
Adapun, investor domestik akan mengamati rilis kinerja dengan cermat. Pada bulan September, ekspor batu bara Indonesia ke Eropa naik signifikan sebesar 105% secara bulanan menjadi 1,2 juta ton di tengah meningkatnya permintaan dari Belanda, Italia, dan Polandia.
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham hari ini tercatat mencapai Rp 7,93 triliun dengan volume 15,83 miliar saham dan frekuensi sebanyak 827.979 juta kali.
Tercatat 284 saham terkoreksi, 225 saham menguat, dan 175 saham tidak bergerak. Sedangkan untuk kapitalisasi pasar IHSG pada hari ini juga tergerus menjadi Rp 9.402,54 triliun.
Bersamaan dengan turunnya IHSG, mayoritas sektor perdagangan bursa Tanah Air juga berada di zona merah. Dipimpin oleh sektor energi yang turun hingga 0,88%. Adapun, saham di sektor energi yang terkoreksi misalnya,PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) turun 2,04% atau 80 poin menjadi Rp 3.840 per saham.
Selanjutnya, saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun 1,93% atau 850 poin menjadi Rp 43.300 per saham. Terakhir PT Harum Energy Tbk (HRUM) turun 1,86% atau 50 poin menjadi Rp 30 per saham.
Sektor saham yang berada di zona merah yaitu industri turun 0,10%, non primer turun 0,18%, dan primer 0,59%. Lalu sektor transportasi turun 0,38%, sektor industri dasar turun 0,87%, sektor teknologi 0,22%, dan sektor energi turun 0,88%. Sedangkan sektor yang berada di zona hijau yaitu sektor kesehatan naik 1,12%, sektor keuangan naik 0,33%, dan sektor properti naik 0,64%.
Adapun saham yang berada di top gainers yaitu PT Indo Pureco Pratama Tbk dengan kenaikan 22,16% atau 4 poin menjadi Rp 226 per saham. Lalu,
saham yang berada di top losers yaitu PT Black Diamond Resources Tbk dengan penurunan 6,92% atau 18 poin menjadi Rp 242 per saham.