Equityworld Futures | Harga emas mulai bertenaga setelah sempat loyo. Pada Jumat (25/3/2022) pukul 06:27 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.958,51/troy ons. Naik tipis 0,05% dari hari sebelumnya.
Pada perdagangan Kamis siang emas sempat melemah ke level US$ 1.941,59/troy ons. Namun, pada perdagangan kemarin emas akhirnya mampu menguat dan ditutup pada level US$1.957.48/troy ons, naik 0,73% dibandingkan hari Rabu (23/3/2022).
Kenaikan emas ini juga melanjutkan tren positif sejak Rabu (23/3/2022) di mana emas naik 1,14% ke level US$ 1.943,38/troy ons. Dalam sepekan, harga emas sudah naik 1,98% point to point, dalam sebulan naik 3,79% dan meningkat 13,41% dalam setahun.
Setelah tepat satu bulan lalu Rusia menyerang Ukraina, belum ada tanda-tanda perang mereda. Para pemimpin aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dalam pertemuan di Brussels, Belgia, pekan ini, diperkirakan bakal setuju untuk menempatkan lebih banyak pasukan di Eropa Timur guna memasok alat pertahanan serangan kimia, biologis, hingga nuklir ke Ukraina.
"Setiap penggunaan senjata kimia akan benar-benar mengubah jalannya perang dan itu menjadi pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan memiliki konsekuensi yang luas," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dikutip Al Jazeera.
David Meger, Direktur Trading Metal di High Ridge Futures, mengatakan panasnya konflik Rusia-Ukraina tidak mampu meredam isu kenaikan suku bunga The Fed. The Fed sudah mengirim sinyal bahwa mereka akan menaikkan suku bunga 50 bps untuk menangani lonjakan inflasi.
Namun, kebijakan tersebut sepertinya belum mampu untuk menahan laju emas. Sebagai catatan, kenaikan suku bunga acuan The Fed akan memicu meningkatnya yield surat utang pemerintah Amerika Serikat (AS). Emas yang tidak memiliki imbal hasil menjadi kurang menarik jika imbal hasil (yield) surat utang AS naik.
"Tekanan inflasi sebagai salah satu penentu pergerakan emas memang sangat kuat. Namun, ada satu faktor yang krusial di sini yakni apa yang terjadi di Ukraina. Kemungkinan kenaikan suku bunga tidak mampu menahan laju emas, " tutur Meger, seperti dikutip dari Reuters.
Selain konflik Rusia-Ukraina, harga emas juga terdongkrak oleh meningkatnya harga minyak mentah dunia. Harga minyak mentah Brent tercatat US$ 119, 2 per barel pada Jumat (25/3) pukul 06:24 WIB.