Kamis, 22 Juni 2023

Equity World | Pemilik Emas yang Sabar Ya, Harga Emas Ambruk Tujuh Hari

Equity World | Pemilik Emas yang Sabar Ya, Harga Emas Ambruk Tujuh Hari

Equity World | Harga emas belum juga bersinar. Pada perdagangan Senin (19/6/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.950,12 per ton. Harganya melemah 0,37%.

Pelemahan tersebut memperpanjang tren negatif emas. Sang logam mulia sudah melemah sejak 9 Juni tahun ini atau dalam tujuh perdagangan terakhir.
Harga emas juga sudah jauh melandai dari US$ 1.977,88 per ton pada 1 Juni 2023 menjadi US$ 1.950,12 per ton kemarin.

Harga emas sedikit membaik pada pagi hari ini. Pada perdagangan Selasa (20/6/2023), harga emas menguat tipis 0,07% di posisi US$ 1.951,44 per troy ons.

Harga emas diperkirakan masih akan melemah sampai pelaku pasar menemukan katalis baru. Katalis tersebut diharapkan datang dari testimoni Chairman bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell di depan Komite Layanan Keuangan DPR AS pada Rabu dan Kamis pekan ini (21-22 Juni).

Testimoni Powell diharapkan bisa memberi arah yang lebih jelas mengenai kebijakan The Fed ke depan.
Pasalnya, pada rapat The Fed pekan lalu, Powell hanya mengisyaratkan jika The Fed akan menaikkan suku bunga dua kali lagi tahun ini tanpa disertai keterangan besarannya dan kapan.

Sebagai catatan, The Fed akhirnya mempertahankan suku bunga di kisaran 5-5,25% pada pekan lalu. Ini adalah pertama kali The Fed mempertahankan suku bunga setelah mengereknya sebanyak 10 kali sejak Maret 2022.

Analis OANDA Craig Erlam menjelaskan emas akan bergerak di kisaran US$ 1.940-1.980 per troy ons.
"Emas gagal menguat karena apa yag terjadi pekan lalu," tutur Erlam, dikutip Reuters.

Ekonom dari TD Securities menjelaskan masih ada peluang emas untuk naik ke depan. Pasalnya, data-data ekonomi terbaru AS menunjukkan jika ekonomi mereka melemah.

Data tenaga kerja AS justru memburuk. Klaim pengangguran tercatat 262.000 pada pekan yang berakhir pada 10 Juni, lebih tinggi dibandingkan ekspektasi pasar yang tercatat 249.000.
Jumlah klaim pekan tersebut juga menjadi yang tertinggi sejak Oktober 2021.
Kenaikan klaim pengangguran yang meningkat bisa menjadi signal jika ekonomi AS melambat sehingga ada harapan inflasi turun tajam.

"Kami memperkirakan inflasi akan segera melandai sehingga ada peluang untuk turun. Dengan fakta itu, emas diharapkan bisa membaik pada bulan-bulan ke depan," tutur analis ekonom dari TD Securities, dikutip FX Streets.com.