Equity World | Harga Emas Naik 5% di Januari, Keputusan Suku Bunga Pekan Ini Menentukan Arah
Equity World | JAKARTA. Harga emas bergerak tipis-tipis di pekan pengumuman suku bunga tiga bank sentral utama dunia. Rabu (1/2), harga emas spot turun tipis 0,04% ke US$ 1.927,50 per ons troi.
Sedangkan harga emas kontrak April 2023 di Commodity Exchange melemah 0,12% ke US$ 1.942,9 per ons troi.
Harga emas spot melesat 5,72% sepanjang bulan Januari ke US$ 1.928,36 per ons troi dari posisi akhir 2022 yang masih ada di US$ 1.824,02 per ons troi. Sedangkan harga emas berjangka menguat 5,6% sepanjang Januari 2023.
Harga emas menguat dalam tiga bulan berturut-turut, dibantu oleh dolar yang lebih lemah secara keseluruhan dan ekspektasi seputar kenaikan suku bunga yang lebih lambat dari Federal Reserve AS. Sementara dolar menuju kerugian bulanan keempat berturut-turut, membuat emas batangan lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
"Pasar memiliki begitu banyak risiko yang didorong oleh peristiwa sepanjang minggu ini dan investor harus memperhatikan hal itu. Harga emas cenderung tidak stabil," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago kepada Reuters.
Keputusan kebijakan bank sentral AS dijadwalkan pada 02.00 WIB pada Kamis (2/1), diikuti oleh konferensi pers dari Gubernur Fed Jerome Powell.
Para trader memperkirakan kenaikan suku bunga Fed 25 basis poin ke kisaran 4,5%-4,75%. Mereka memperkirakan suku bunga akan mencapai puncaknya di 4,9% pada bulan Juni. Selain itu, European Central Bank (ECB) dan Bank of England diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada hari Kamis.
Suku bunga yang lebih rendah cenderung bermanfaat untuk emas batangan, mengurangi biaya peluang untuk memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil.
Sementara itu, analis dan pedagang telah menaikkan prediksi mereka untuk harga emas. Tetapi pelaku pasar memperkirakan suku bunga tinggi akan membatasi reli.
"Mengingat bagaimana pasar mengharapkan FOMC, BoE dan ECB untuk bergerak, fokusnya kemungkinan besar pada apa yang mereka katakan daripada tindakan yang mereka ambil," kata Lukman Otunuga, analis riset senior di FXTM, dalam sebuah catatan.
Pasar juga menunggu laporan penggajian AS hari Jumat untuk bulan Januari. Pelemahan pasar tenaga kerja berpotensi menurunkan inflasi lebih lanjut.