Rabu, 03 Agustus 2022

Equity World | Baru Bersinar Sebentar, Harga Emas Hari Ini Redup Lagi

Equity World | Baru Bersinar Sebentar, Harga Emas Hari Ini Redup Lagi

Equity World | Harga emas bergerak melemah. Pada perdagangan Rabu (3/8/2022) pukul 06:31 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.757,39 per troy ons. Turun 0,13%.

Emas sempat menguat signifikan sejak Rabu pekan lalu hingga Senin pekan ini. Namun, emas mulai melandai sejak kemarin. Pada perdagangan Selasa (2/8/2022), emas melemah 0,68% ke US$ 1.759,75 per troy ons.

Dalam sepekan, harga emas masih menguat 1,4% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas masih amblas 2,9% sementara dalam setahun merosot 2,9%.

David Meger dari High Ridge Futures mengatakan kembali melemahnya emas disebabkan pernyataan dua pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) bahwa tugas memerangi inflasi masih jauh dari kata selesai. Presiden The Fed San Francisco Mary Daly mengatakan The Fed masih memiliki banyak pekerjaan rumah terkait inflasi.

"Orang-orang masih berjuang keras dengan kenaikan harga. Mereka harus membayar harga dengan lebih mahal akibat lonjakan-lonjakan barang," tutur Daly, kepada CNBC International.

Daly mengatakan dengan laju inflasi yang masih tinggi maka kenaikan suku bunga The Fed masih akan terjadi. Kenaikan suku bunga acuan The Fed akan membuat dolar AS menguat dan yield surat utang pemerintah AS meningkat. Kondisi tersebut membuat emas kurang menarik karena emas makin mahal.

David Meger dari High Ridge Futures mengatakan kembali melemahnya emas disebabkan pernyataan dua pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) bahwa tugas memerangi inflasi masih jauh dari kata selesai. Presiden The Fed San Francisco Mary Daly mengatakan The Fed masih memiliki banyak pekerjaan rumah terkait inflasi.

"Orang-orang masih berjuang keras dengan kenaikan harga. Mereka harus membayar harga dengan lebih mahal akibat lonjakan-lonjakan barang," tutur Daly, kepada CNBC International.

Daly mengatakan dengan laju inflasi yang masih tinggi maka kenaikan suku bunga The Fed masih akan terjadi. Kenaikan suku bunga acuan The Fed akan membuat dolar AS menguat dan yield surat utang pemerintah AS meningkat. Kondisi tersebut membuat emas kurang menarik karena emas makin mahal.

Meger menambahkan emas sempat menguat tajam karena turunnya ekspektasi kenaikan suku bunga dan pelemahan ekonomi AS. Ketegangan hubungan China dan AS juga menopang harga emas.

Ketegangan tersebut dipicu oleh kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taiwan. Emas merupakan aset aman yang dicari saat kondisi perekonomian memburuk atau gangguan stabilitas politik dan keamanan.

"Kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan meningkatkan ketegangan China-AS membuat harga emas semakin menguat," tutur David, kepada Reuters.

Analis dari UBS Giovanni Staunovo mengatakan rilis data ketenagakerjaan AS pada Jumat mendatang akan menjadi ujian emas berikutnya. Jika data tersebut memburuk maka emas akan semakin bersinar.