Equity World | Bursa Asia Pasifik Bervariasi, Investor Menanti Laporan Angka Perdagangan China
Equity World | Jakarta Bursa Asia dibuka bervariasi karena investor menunggu angka perdagangan China di bulan April yang akan dirilis.
Pasar saham Asia-Pasifik dibuka bervariasi selain menjelang data perdagangan China bulan April, juga karena investor menantikan rilis angka inflasi AS akhir pekan ini.
China diproyeksikan mencatat surplus perdagangan sebesar USD 74,3 miliar, lebih rendah dari USD 88,2 miliar pada bulan Maret.
Melansir laman CNBC, Selasa (9/5/2023), di Australia, S&P/ASX 200 dibuka lebih rendah, dengan kontrak berjangka terikat pada indeks di 7.263 dibandingkan dengan penutupan terakhir di 7.276,5.
Di Jepang, kontrak berjangka Nikkei di Chicago berada di 29.045, sedangkan mitranya di Osaka berada di 29.040 melawan Nikkei 225. penutupan terakhir di 28.949.
Futures untuk indeks Hang Seng Hong Kong berdiri di 20.222, menandakan pembukaan yang lebih rendah dibandingkan dengan penutupan terakhir di 20.297,03.
Sebelumnya, wall street mengakhiri sesi bervariasi, dengan S&P 500 naik sedikit dan Nasdaq Composite naik 0,18 persen. Dow Jones Industrial Average tergelincir 0,17 persen.
Di sisi lain, surplus perdagangan Taiwan melonjak menjadi USD 6,71 miliar, level tertinggi sejak Oktober 2020 karena ekspor dari pulau itu turun kurang dari yang diharapkan untuk April, data pemerintah menunjukkan.
Ekspor turun 13,3 persen (yoy) menjadi USD 35,96 miliar, lebih rendah dari jajak pendapat ekonom Reuters yang memperkirakan penurunan 18,5 persen.
Sementara itu, impor turun lebih jauh sebesar 20,2 persen menjadi USD 29,25 miliar, tidak banyak berubah dari penurunan 20,1 persen yang terlihat di bulan sebelumnya.
Kementerian Keuangan Taiwan mengungkapkan bahwa pada bulan April, ekspor ke mitra dagang utamanya semuanya turun kecuali ke Jepang.
Ekspor ke Jepang tumbuh sebesar 19,8 persen, sementara ekspor ke China daratan dan Hong Kong mengalami penurunan terbesar dengan penurunan sebesar 22 persen.
Impor dari mitra dagang utamanya juga turun, dengan impor dari kawasan ASEAN memimpin kerugian dan turun 26,1 persen(yoy).