Senin, 15 Juli 2019

Equity World | Wacana Penurunan Suku Bunga AS Menguat, Wall Street Cetak Rekor

Equity World | Wacana Penurunan Suku Bunga AS Menguat, Wall Street Cetak Rekor

Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street mencatat rekor tertinggi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Investor terus berharap agar Federal Reserve (The Fed) bisa menurunkan suku bunga acuannya di akhir bulan ini.

Dilansir Reuters, Senin (15/7), Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 243,95 poin atau 0,9 persen menjadi 27.332,03, indeks S&P 500 (SPX) naik 13,86 poin atau 0,46 persen menjadi 3.013,77 dan Nasdaq Composite (IXIC) menambahkan 48,10 poin atau 0,59 persen menjadi 8.244,14.

Selama sepekan, indeks S&P 500 naik 0,8 persen, Dow menambahkan 1,5 persen, dan Nasdaq naik 1 persen.

Indeks S&P 500 ditutup di atas level 3.000 untuk pertama kalinya, dengan rata-rata saham industri, konsumen, dan material masing-masing membukukan kenaikan 1 persen.

Dalam kesaksiannya selama dua hari di depan Kongres AS, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan ekonomi AS masih di bawah ancaman dari aktivitas pabrik yang mengecewakan. Inflasi yang jinak dan perang dagang yang memanas, mendorong bank sentral siap untuk 'bertindak sebagaimana mestinya'.

"Jelas pesannya mengarahkan apa yang akan dilakukan The Fed pada pertemuan berikutnya untuk menjaga ekspansi ekonomi tetap utuh. Itu telah membawa pasar ke posisi tertinggi baru," kata Quincy Krosby, kepala strategi pasar di Prudential Financial di Newark, New Jersey.

Selain harapan penurunan suku bunga, fokus investor juga mulai beralih ke musim pendapatan perusahaan. Sebab bank-bank besar AS, termasuk Citigroup Inc (C.N) dan JPMorgan Chase & Co (JPM.N), akan melaporkan kinerjanya selama kuartal II di pekan ini.

Equity World


Sentimen The Fed Makin Kuat, Harga Emas Naik Tipis | Equity World

Analis memperkirakan bahwa perusahaan S&P 500 akan melaporkan penurunan 0,4 persen di pendapatan kuartal II 2019, menurut data Refinitiv IBES.

Saham Ford Motor Co (F.N) naik 2,65 persen setelah pembuat mobil dan Volkswagen AG (VOWG_p.DE) mengatakan mereka akan bergabung untuk mengembangkan mobil listrik.

Saham Johnson & Johnson (JNJ.N) turun 4,1 persen setelah Bloomberg melaporkan bahwa Departemen Kehakiman AS mengejar penyelidikan kriminal apakah konglomerat kesehatan berbohong tentang risiko kanker potensial dari bedak anak tersebut.

Merosotnya saham Johnson & Johnson menyeret sektor kesehatan S&P 500 turun 1,2 persen, dan tercatat sebagai penurunan yang terbesar di antara sektor lainnya.

Volume perdagangan di Wall Street mencapai 5,68 miliar saham, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata 6,71 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.