Equity World | Seperti Rokok, Mulai Tahun Depan Produk Makanan Ada Pesan Kesehatannya
Equity World | Kepala Subdit Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan RI, dr Prima Yosephine, MKM, mengatakan tahun depan Kemenkes dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan mulai mensosialisasikan tentang pencantuman pesan kesehatan pada produk makanan dalam kemasan.
Hal ini dilakukan untuk membatasi konsumsi Gula Garam Lemak (GGL) di masyarakat yang saat ini masih cenderung tinggi.
"Masyarakat kita kan kadang-kadang tidak sempat mengitung (kadar GGL-red),jadi selain ingredient nanti di bawahnya akan kita cantumkan misal dalam sehari hanya boleh maksimal makan sodium sekian, lemak sekian, gula sekian. Itu yang kita coba. mudah-mudahan ada yang membaca," ujarnya saat dijumpai di daerah Jakarta Selatan, Selasa (18/12/2018).
Prima, sapaannya, menyampaikan sosialisasi akan mulai dijalankan tahun depan. Sampai saat ini pihak Kemenkes dan BPOM masih melakukan perencanaan dan perundingan untuk mempermudah jalannya sosialisasi.
"Ini masih rundingan dengan Badan POM, karena yang mensosialisasikan dan menerapkan adalah BPOM. Jadi kita mengeluarkan Permenkesnya, implementasinya dan mentoringnya nanti dari Badan POM. Kita akan berupaya lewat iklan dan upaya sosialisasi lainnya.
Pesan kesehatan ini adalah wujud nyata dari Permenkes No. 36 Tahun 2015 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam, dan Lemak pada Pangan Olahan dan Siap Saji.
Ketahui 7 Penyebab Medis Sensasi Gatal dan Geli di Dalam Telingamu Ini | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
"Jadi permenkes 63-nya itu pesan kesehatan. Jadi modelnya kayak rokok lah. Kalau rokok kan ada gambar penyakitnya, kalau ini tidak," tambahnya.
Prima mengharapkan dengan adanya pesan kesehatan maka ada perubahan gaya hidup masyarakat yang awalnya tidak sehat menjadi lebih memperhatikan kondisi tubuh terutaman makanan yang dikonsumsi.
"Harapan kita ada perubahan dari gaya hidup masyarakat," pungkasnya.
Equity World