Selasa, 10 April 2018

Equity World | Kurang Tidur Hanya dalam Semalam Bisa Terserang Pikun Lho

Equity World | Kurang Tidur Hanya dalam Semalam Bisa Terserang Pikun Lho
Kurang tidur bisa sebabkan pikun. Foto: thinkstock

Equity World | Pernah begadang? Pasti di antara kita pernah melakukannya, bisa karena mengerjakan tugas atau menonton bola. Tahukah kalian jika kurang tidur hanya dalam satu malam bisa meningkatkan risiko pikun?

Sebuah penelitian dari National Institutes of Health di Maryland meneliti 20 orang berusia 22-72 tahun dalam waktu dua malam. Pada malam pertama, mereka diizinkan tidur dari jam 10 malam hingga 7 pagi. Sementara pada malam berikutnya, mereka harus terjaga sepanjang malam.

Otak mereka dipindai setelah itu dan menunjukkan adanya peningkatan secara signifikan dalam penumpukkan protein beta amiloid di dua wilayah otak yang rentan terhadap kerusakan, yaitu hippocampus dan thalamus.

Hippocampus memainkan peran penting berkaitan dengan ingatan, sementara thalamus bertindak sebagai pusat relay untuk sinyal saraf motorik dan sensorik.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Proceedings of National Academy of Sciences menunjukkan mereka yang diteliti memiliki penumpukkan beta amiloid di otak sebanyak lima persen.

Orang pikun memiliki 21 persen penumpukkan beta amiloid di otak mereka, sedangkan mereka yang mengidap Alzheimer memiliki 43 persen penumpukkan. Bayangkan jika kamu kurang tidur dalam beberapa hari, berapa banyak penumpukkan protein beta amiloid di otak?

Tidur sangat penting dalam membersihkan beta amiloid, karena protein ini bisa menyebabkan pembelahan sel abnormal dan merusak neuron. Hal ini lah yang membuat penurunan fungsi otak dan bahkan Alzheimer.

6 Hal yang Kerap Disesali Mereka di Usia Senja, Karena Belum Sempat Melakukannya Saat Muda | Equity World

Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World

"Peningkatan beta amiloid yang kami lihat di otak orang-orang yang kurang tidur kemungkinan akan menjadi berbahaya. Prediksi yang masuk akal berdasarkan hasil ini adalah kebiasaan tidur yang lebih buruk menciptakan risiko untuk penyakit Alzheimer," terang peneliti utama, Dr Ehsan Shokri-Kojori, dikutip dari Daily Mail.

Kepala petugas ilmiah di Alzheimer's Research UK, Dr David Reynolds mengatakan bahwa semakin banyak bukti yang menunjukkan adanya hubungan antara kurang tidur dan penyakit Alzheimer.

"Studi yang sangat kecil ini menunjukkan bahwa satu malam kurang tidur dapat meningkatkan kadar protein amiloid, ini memperkuat dugaan bahwa tidur penting untuk membatasi penumpukan protein ini di otak," katanya.

Equity World