Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Turun Lebih dari 1%
Equityworld Futures | Harga emas dunia turun lebih dari satu persen pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB). Harga emas terjebak dalam arus aksi jual pasar global lebih luas yang didorong oleh meningkatnya kekhawatiran ekonomi, meskipun analis mengatakan ini akan menjadi koreksi sementara untuk aset safe haven.
Equityworld Futures | Harga Emas Spot Bergerak Naik Selasa (6/8) Pagi, Optimisme Pemangkasan Suku Bunga AS
Setelah turun sebanyak 3,2 persen di awal sesi, melansir Yahoo Finance, Selasa, 6 Agustus 2024, emas spot memangkas beberapa kerugian untuk diperdagangkan 1,6 persen lebih rendah pada USD2.404,53 per ons. Harga emas berjangka AS ditutup satu persen lebih rendah pada USD2.444,4.
Perak spot turun 5,1 persen pada USD27,10. Adapun Wall Street jatuh, karena kekhawatiran Amerika Serikat (AS) akan terjerumus ke dalam resesi setelah data ekonomi yang lemah minggu lalu menyebar ke seluruh pasar global.
"Investor ketakutan dan mereka menjual apa yang mereka bisa, dan itu termasuk emas dan perak," kata analis senior di Kitco Metals, Jim Wycoff.
Penjualan autokatalis platinum dan paladium juga mencerminkan kekhawatiran yang semakin dalam atas permintaan industri.
Platinum turun 4,9 persen menjadi USD911,10 dan paladium turun 5,7 persen menjadi USD839,50 setelah mencapai titik terendah sejak Agustus 2018. Kedua logam tersebut digunakan dalam knalpot mesin untuk mengurangi emisi.
Investor 'buang-buang' aset
Meskipun emas dianggap sebagai tempat berlindung yang aman selama ketidakpastian seperti itu, emas tidak kebal terhadap aksi jual Senin karena investor membuang aset secara menyeluruh.
"Apa yang Anda lihat hanyalah aset berisiko secara menyeluruh yang tertekan pagi ini dan emas menjadi mangsa tekanan yang sama," kata Direktur Investasi dan Perdagangan Alternatif di High Ridge Futures, David Meger.
Sementara itu, obligasi Treasury diminati, dengan imbal hasil 10 tahun AS menyentuh titik terendah sejak pertengahan 2023 karena kekhawatiran akan resesi memburuk setelah laporan penggajian Juli yang suram.
Namun, analis mengatakan emas, yang telah naik lebih dari 16 persen sepanjang tahun ini, dapat kembali menguat ke depannya, mengingat ketidakpastian ekonomi dan politik yang terus berlanjut dan juga ekspektasi penurunan suku bunga dari Federal Reserve, yang seharusnya menjadi pertanda baik bagi emas batangan dengan imbal hasil nol.
"Meningkatnya ketegangan geopolitik dan harapan baru-baru ini untuk penurunan suku bunga Fed yang lebih besar akan menciptakan kondisi yang mendukung bagi emas batangan. Pada akhirnya, emas seharusnya dapat mencetak rekor tertinggi baru setelah ketegangan mereda," kata Kepala Analis Pasar di Exinity Group, Han Tan.