Equityworld Futures | Duh, Harga Emas Bikin Sport Jantung Lagi! Tiba-Tiba Ambruk
Equityworld Futures | Harga emas dunia mulai melandai setelah terbang pada pekan lalu. Namun, sang logam mulia masih berada di atas level psikologis US$2.500 per troy ons.
Equityworld Futures | Usai Cetak Rekor Tertinggi, Harga Emas Pagi Ini Masih Stabil
Melansir data Refinitiv, pada perdagangan kemarin, Senin (19/8/2024) harga emas melandai 0,13% ke angka US$2.503,92 per troy ons. Pelemahan ini berbanding terbalik dengan lonjakan sebesar 2,08% pada perdagangan sebelumnya atau Jumat pekan lalu.
Sementara hari ini, Selada (20/8/2024) pukul 06:24 WIB, harga emas cenderung stabil dan hanya melemah tipis 0,02% ke posisi US$2.503,94 per troy ons.
Dikutip dari Kitco, Broker SP Angel menyebutkan bahwa harga emas mulai naik pada Jumat sore setelah laporan bahwa bank sentral China telah memberikan kuota impor emas baru kepada bank-bank China, "memicu spekulasi tentang gelombang pembelian yang baru."
Imbal hasil tenor 10 tahun China turun ke level terendah sepanjang masa pada minggu lalu, dengan lembaga-lembaga bergegas membeli karena kekhawatiran mengenai perlambatan pertumbuhan dan deflasi. "Sebagai hasilnya, pembeli dari China mencari perlindungan tempat berlindung yang aman alternatif, dengan emas sebagai kandidat yang jelas," kata broker tersebut.
Penopang harga emas juga datang dari kekhawatiran yang masih ada tentang kemungkinan serangan militer Iran terhadap Israel. Namun, mungkin ada kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang dekat. Ini bisa mengubah kalkulasi Iran dalam menyerang Israel setelah pembunuhan pejabat Hamas dan Hezbollah oleh Israel baru-baru ini.
Antusiasme terhadap kemungkinan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve AS pada September mendorong harga emas ke rekor tertinggi $2.509,65 pada Jumat lalu. Selain itu, meningkatnya ketegangan geopolitik dan tingginya permintaan bank sentral turut mendorong kenaikan harga emas lebih dari 20% sepanjang tahun ini.
"Emas telah memburu level psikologis $2.500 selama beberapa bulan, dan kini setelah level tersebut tercapai, kita melihat aksi ambil untung yang wajar," kata Tim Waterer, Kepala Analis Pasar KCM Trade, kepada Reuters.
Traders yakin bahwa The Fed akan memangkas suku bunga bulan depan, dan fokus kini beralih pada seberapa besar pemotongan tersebut. Menurut alat CME FedWatch, kemungkinan pemotongan 25 basis poin diperkirakan mencapai 75,5%.
Para trader saat ini pun sedang menunggu simposium tahunan bank sentral AS (The Fed) di Jackson Hole yang dimulai akhir pekan ini. Tahun-tahun sebelumnya telah melihat pejabat bank sentral membuat pernyataan yang memengaruhi pasar selama konferensi tersebut. Dalam hal ini, Ketua The Fed, Jerome Powell dijadwalkan untuk berbicara pada simposium ini.
"Trader akan mengamati nada dan bahasa Jerome Powell di Jackson Hole pada hari Jumat untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut terkait hal ini," tambah Waterer.