Equity World | PDB AS Terkontraksi, Wall Street Justru Menguat
Equity World | Wall Street menguat pada hari Kamis (28/7/2022), kenaikan dua hari berturut-turut. Data PDB terbaru menunjukkan kontraksi kedua berturut-turut, sehingga investor memprediksi the Federal Reserve bakal mengakhiri kenaikan suku bunga.
Dow Jones Industrial Average melonjak 332,04 poin, atau 1%, menjadi 32.529,63. S&P 500 naik 1,2% menjadi 4.072,43, dan Nasdaq Composite naik hampir 1,1% menjadi 12.162,59. Semua indeks utama masih on track bulan terbaik mereka di tahun 2022.
Investor menepis kekhawatiran bahwa upaya Federal Reserve untuk menjinakkan inflasi akan mendorong ekonomi ke dalam resesi. Pertumbuhan ekonomi AS turun 0,9% pada kuartal kedua, Biro Analisis Ekonomi melaporkan Kamis. Perkiraan Dow Jones adalah kenaikan 0,3%. PDB kuartal pertama turun 1,6%.
Salah satu ciri-ciri resesi adalah kontraksi PDB selama dua kuartal berturut-turut, tetapi ada lebih banyak faktor yang mempengaruhi resesi. Biro Riset Ekonomi Nasional, lembaga yang menentukan apakah AS mengalami resesi atau tidak, belum menyatakan resesi dan masih mempertimbangkan beberapa faktor tambahan.
Menteri Keuangan AS membantah AS mengalami resesi. Yellen bersikeras resesi adalah "pelemahan ekonomi yang luas" yang mencakup PHK besar-besaran, penutupan bisnis, masalah dalam keuangan rumah tangga, dan perlambatan aktivitas sektor swasta.
“Itu bukan apa yang kita lihat sekarang,” katanya saat konferensi pers, Kamis sore di Kementerian Keuangan. “Ketika Anda melihat ekonomi, penciptaan lapangan kerja terus berlanjut, keuangan rumah tangga tetap kuat, konsumen belanja, dan bisnis tumbuh.”
Pada perdagangan kemarin, Wall Street menguat setelah The Fed menaikkan suku bunga sebesar 0,75 poin persentase untuk kedua kalinya berturut-turut untuk melawan inflasi. Kenaikan suku bunga sesuai ekspektasi pasar.
Emiten melanjutkan pengumuman kinerja keuangan. Honeywell dan Etsy keduanya melaporkan hasil yang kuat sehingga mendorong saham mereka naik 3,7% dan 9,9% masing-masing. Ford Motor naik 6,1% setelah mengalahkan perkiraan laba dan pendapatan dan menaikkan dividennya.
Di sisi lain, saham Meta Platform turun 5,2% karena angka kuartalan yang mengecewakan. Saham Comcast turun 9,1% setelah melaporkan gagal menambah pelanggan broadband untuk pertama kalinya.