Equity World | Harga Emas Bertambah karena Tekanan Inflasi Meningkat
Equity World | Harga emas naik pada Selasa (7/6/2022) setelah meningkatnya kekhawatiran inflasi AS dan penurunan imbal hasil obligasi atau Treasury Amerika Serikat (AS).
Emas di pasar spot naik 0,69% menjadi US$ 1,853,72 per ons. Di awal sesi, emas batangan menyentuh US$ 1.836.10, terendah sejak 1 Juni. Sementara harga emas berjangka AS menguat 0,68% menjadi US$ 1.856,3.
"Emas didukung meningkatnya kekhawatiran inflasi, yang secara historis merupakan elemen bullish untuk pasar logam," kata analis Kitco Metals, Jim Wyckoff.
Bursa saham dunia dan imbal hasil obligasi turun dari level tertinggi baru-baru ini karena kenaikan suku bunga 50 basis poin di Australia. Hal ini menimbulkan kekhawatiran pengetatan kebijakan menjelang pertemuan Bank Sentral Eropa minggu ini.
Meskipun emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi tinggi, kenaikan suku bunga tetap menjadi sentimen negatif emas. Pasalnya, investor harus mengeluarkan biaya lebih tinggi untuk menahan emas yang tidak memberikan imbal hasil.
"Pedagang emas cenderung menilali pertemuan bank sentral dan pergerakan kebijakan moneter sebagai pedang bermata dua," kata Wyckoff.
Kenaikan harga emas juga dipicu turunya imbal hasil obligasi AS dari level tertinggi 3,5 minggu.
Investor sekarang mencermati data inflasi yang akan dirilis Jumat (10/6/2022) sebagai petunjuk kenaikan suku bunga Federal Reserve. Trader berharap pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal pada 14-15 Juni akan menaikkan suku bunga setengah poin.
Di tempat lain, harga platinum turun 0,42% menjadi US$ 1.013,19 per ons dan paladium melemah 0,94% menjadi US$ 1.983,80. Sementara harga perak naik 0,84% menjadi US$ 22,24.