Equity World | Bursa Asia Memerah, Nikkei 225 Jepang Jatuh Lebih 2% di Tengah Kekhawatiran Resesi
Equity World | Bursa saham Asia memerah pada perdagangan Jumat (17/6) pagi, menyusul penurunan tajam Wall Street. Investor mempertimbangkan kemungkinan pengetatan kebijakan moneter agresif yang mengarah ke resesi.
Indeks Nikkei 225 Jepang turun 2,64% pada awal perdagangan dan indeks Topix turun 2,59%. Sementara, Kospi Korea Selatan turun 2,02%.
Di Australia, indeks S&P/ASX 200 tergelincir 1,12%.
Indeks MSCIAsia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan turun 0,23%.
Asal tahu, Wall Street turun tajam semalam, S&P 500 terkoreksi 3,25% menjadi 3.666,77. Dow Jones Industrial Average turun 741,46 poin atau 2,42% menjadi 29.927.07. Nasdaq Composite tertinggal jatuh 4,08% menjadi 10.646,10.
Kini, pasar menanti pengumuman dari bank sentral Jepang (BoJ) yang dijadwalkan merilis kebijakan moneternya pada pukul 11:00 HK/SIN hari ini.
“Kami tidak mengharapkan BoJ untuk membuang target imbal hasil 0,0% +/‑25bp pada obligasi pemerintah Jepang sepuluh tahun. Dorongan inflasi yang mendasari Jepang lemah di sekitar 1% per tahun,” kata Joseph Capurso, kepala ekonom internasional di Commonwealth Bank of Australia, menulis dalam catatan dilansir dari CNBC.
"Jika BoJ mempertahankan kebijakan moneter tidak berubah, JPY dan tingkat swap Jepang dan imbal hasil pada JGB berjangka kemungkinan akan terkoreksi lebih rendah secara tajam," kata Capurso.
Menjelang keputusan itu, yen Jepang diperdagangkan pada 132,32 per dolar, lebih kuat dibandingkan dengan level di atas 134 yang terlihat terhadap greenback awal pekan ini.
Keputusan BoJ datang di belakang pengetatan kebijakan moneter oleh bank sentral global awal pekan ini, dengan Federal Reserve AS, Bank of England, dan Swiss National Bank semua mengumumkan kenaikan suku bunga.
Di tempat lain, indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 103,858 setelah penurunan baru-baru ini dari level di atas 105.
Dolar Australia berpindah tangan pada $0,7041 setelah memantul baru-baru ini dari level di bawah US$0,702.
Harga minyak lebih rendah di pagi hari jam perdagangan Asia, dengan harga minyak mentah Brent turun 0,84% menjadi US$ 118,80 per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) tergelincir 0,82% menjadi US$116,63 per barel.