Jumat, 27 Mei 2022

Equity World | Saham Asia Pasifik Naik, Alibaba Umumkan Kenaikan Pendapatan

Equity World | Saham Asia Pasifik Naik, Alibaba Umumkan Kenaikan Pendapatan

Equity World | Saham di Asia Pasifik naik pada perdagangan Jumat (27/5) pagi. Investor memantau saham Alibaba di Hong Kong, setelah raksasa teknologi Tiongkok itu membukukan pendapatan kuartal keempat yang lebih baik dari perkiraan sehari sebelumnya.

Nikkei 225 di Jepang naik 1,41% karena saham konglomerat SoftBank Group melonjak 5%. Indeks Topix naik 1,08%. Kospi Korea Selatan juga melonjak 1,22%.

Di Australia, S&P/ ASX 200 naik 0,73%. Data penjualan ritel Australia pada April 2022 akan dirilis pada pukul 09:30 HK/ SIN pada Jumat.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,49% lebih tinggi.

Raksasa teknologi Tiongkok Alibaba pada Kamis (26/5) melaporkan pendapatan kuartal IV-2021 sebesar 7,95 yuan (US$ 1,18) per saham, dengan pendapatan 204,05 miliar yuan (US$ 30,28 miliar). Itu lebih tinggi dari ekspektasi analis untuk pendapatan 7,31 yuan per saham pada pendapatan CNY199,25 miliar, menurut StreetAccount.

Semalam di Wall Street, S&P 500 melonjak 1,99% menjadi 4.057,84. Dow Jones Industrial Average melonjak 516,91 poin atau 1,61% menjadi 32.637,19. Nasdaq Composite yang berteknologi tinggi mengungguli karena naik 2,68% menjadi 11.740,65.

Mata Uang dan Minyak

Indeks dolar Amerika Serikat (AS), yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di level 101,717 atau turun dari level di atas 102,2 yang terlihat pada awal pekan ini.

Yen Jepang diperdagangkan pada 126,98 per dolar, masih lebih kuat dari level di atas 127,8 yang terlihat terhadap greenback awal pekan ini. Dolar Australia berpindah tangan ke level US$ 0,7099, bertahan di atas level US$ 0,705 yang sesaat jatuh di bawah awal minggu ini.

Harga minyak lebih rendah di pagi hari jam perdagangan Asia, dengan patokan internasional berjangka minyak mentah Brent turun sekitar 0,1% ke level US$ 117,30 per barel. Minyak mentah berjangka AS diperdagangkan 0,15% lebih rendah, di level US$ 113,92 per barel.