PT Equity World | Harga emas dunia melemah pada perdagangan Selasa, turun ke level tertingginya sejak 8 bulan terakhir.
Pelemahan ini usai berita yang menyebutkan bahwa Rusia menarik sejumlah kompi militernya di dekat perbatasan Ukraina.
Mengutip CNBC, Rabu (16/2/2022) harga emas di pasar spot turun 0,8 persen menjadi USD1.855,06 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sejak 11 Juni di USD1.879,48 per ounce.
Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup melemah 0,7 persen menjadi USD1.856,20 per ounce.
"Sebagai akibat dari sedikit de-eskalasi dalam situasi Rusia-Ukraina, kami melihat sedikit kemunduran dalam produk safe-haven seperti emas," kata David Meger, Direktur High Ridge Futures.
Saham dan aset berisiko lainnya membukukan pemulihan moderat, menghentikan aksi jual pasar selama beberapa hari.
Sementara itu, data menunjukkan indeks harga produsen AS meningkat lebih dari ekspektasi pada Januari.
"Data inflasi yang lebih panas dari perkiraan membebani pasar emas, karena itu dapat mendorong Federal Reserve lebih hawkish," kata Meger.
Kendati emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan risiko geopolitik, kenaikan suku bunga akan meningkatkan opportunity cost memegang logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.
Investor sekarang menunggu risalah dari pertemuan kebijakan Januari The Fed pada Rabu. Fed funds futures memperkirakan kenaikan suku bunga 50 basis poin pada pertemuan kebijakan Maret.
Sementara itu paladium anjlok 4,6 persen menjadi USD2.252,68 per ounce, setelah kekhawatiran gangguan pasokan karena konflik Rusia-Ukraina mendorongnya ke level tertinggi dua minggu pada Sesi Senin.
Sedangkan harga perak di pasar spot merosot 2 persem menjadi USD23,36 per ounce, platinum turun 0,4 persen menjadi USD1.024,13 per ounce.