PT Equityworld | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street kompak melemah pada perdagangan Selasa, 9 November 2021 usai cetak rekor sejak pekan lalu. Indeks S&P 500 merosot untuk pertama kali dalam sembilan sesi seiring investor merealisasikan keuntungan setelah reli pada Oktober dan menanti rilis data inflasi.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 susut hampir 0,4 persen menjadi 4.685,25. Indeks Dow Jones tergelincir 112,24 poin atau 0,3 persen menjadi 36.319,98. Indeks Nasdaq tergelincir 0,6 persen menjadi 15.886,54.
Semua Mata Tertuju ke AS-China, Bagaimana Pasar RI Hari Ini? | PT Equityworld
Tiga indeks utama acuan di wall street turun dari posisi rekor tertinggi. Indeks S&P 500 mencatat 64 kali rekor pada 2021, dan delapan kali positif, ini merupakan penguatan terpanjang sejak April 2019.
Indeks harga produsen Oktober 2021 naik 0,6 persen month over month (mom), demikian pernyataan Departemen Tenaga Kerja. Hal itu sesuai dengan perkiraan konsensus Dow Jones.
Namun, harga grosir melonjak 8,6 persen pada Oktober dari tahun lalu, ini rekor tahunan terpanas dalam hampir 11 tahun.
Di sisi lain, investor sedang menunggu rilis data inflasi penting lainnya pada Rabu pekan ini. Indeks harga konsumen pada Oktober diperkirakan melonjak 0,6 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
"Intinya, sementara data hari ini seperti yang diharapkan, angka-angka tersebut tentu membuka mata dalam hal laju kenaikan,” ujar Chief Investment Officer Bleakley Advisory Group, Peter Boockvar, dilansir dari CNBC, Rabu (10/11/2021).
Gerak Saham di Wall Street
Pada Selasa, PayPal menjadi penghambat utama di indeks S&P 500 dan Nasdaq. Saham PayPal melemah 10,5 persen. Perusahaan pembayaran digital gagal memenuhi harapan pendapatan kuartalan dan mengeluarkan panduan kuartal IV 2021 dan setahun penuh yang lebih lemah dari perkiraan.
Saham Tesla turun hampir 12 persen juga membebani indeks S&P 500 dan Nasdaq. Saham Tesla terus tertekan setelah CEO Tesla Elon Musk bertanya dalam jajak pendapat di Twitter, apakah dia harus menjual 10 persen sahamnya dengan hampir 58 persen responden menjawab ya. Meski saham Tesla tertekan, saham produsen mobil listrik ini sudah naik 45 persen sepanjang 2021.
Di sisi lain, saham GE bertambah sekitar 2,7 persen setelah raksasa industri itu mengumumkan akan pecah menjadi tiga perusahaan publik yang fokus pada penerbangan, perawatan kesehatan dan energi. Saham GE memimpin kenaikan pada indeks S&P 500.