Equity World | Investasi Emas Itu Membosankan! Apa Pendapatmu Gaes?
Equity World | Salah satu artikel di situs morningstar.com, ada satu tulisan yang berjudul 'Gold Is a Dull Investment'. Penulisnya adalah Alex Bryan yang menyandang gelar CFA (Chartered Financial Analyst (CFA).
Dalam tulisan ini, Bryan menyampaikan analsisi mengenai investasi di emas yang menurutnya kurang memberikan imbal hasil yang kurang maksimal.
Sepanjang tahun ini harga emas telah melesat lebih dari 20%. Bahkan bulan Agustus lalu, harga bullion menyentuh level tertingginya sepanjang sejarah. Kinerja harga emas yang ciamik membuat imbal hasil komoditas ini mengungguli aset keuangan seperti saham dan obligasi.
Namun pada dasarnya emas bukanlah aset yang produktif. Berbeda dengan saham dan obligasi yang memberikan dividen maupun kupon atau bunga, emas tidak memberikan imbal hasil apapun.
Tidak adanya imbal hasil yang diberikan emas membuat investor kawakan seperti Warren Buffet tidak tertarik untuk melirik emas sebagai salah satu aset untuk investasi. Emas tak ubahnya seperti mata uang lainnya yang nilainya didasarkan pada keyakinan pelaku pasar.
Harga Emas Hari Ini, Kamis 26 November 2020 | Equity World
Bagaimanapun juga logam kuning ini punya nilai historis sehingga membuatnya menjadi salah satu aset yang menarik. Sebelum mata uang fiat diperkenalkan, emas adalah salah satu alat tukar.
Produksi emas juga setiap tahun relatif lebih stabil. Ini yang membedakan dengan mata uang fiat yang pasokannya bisa dinaikkan atau diturunkan kapan saja oleh otoritas moneter melalui instrumen suku bunga acuan maupun tools moneter lain.
Lebih dari ribuan tahun digunakan sebagai store of value dan stabilitas pasokannya membuat aset ini lebih cocok digunakan sebagai sarana untuk lindung nilai (hedging). Oleh sebab itu emas cenderung punya korelasi positif terhadap tingkat inflasi dan berlawanan arah dengan dolar maupun pergerakan saham.
Emas lebih berperan seperti asuransi yang memberikan proteksi ketika pasar sedang goyang, kepercayaan terhadap dolar melemah dan inflasi yang tinggi. Ini adalah cara pandang yang melekat selama ini.