PT Equityworld | Dow Futures Terkoreksi, Ketegangan AS dan Tiongkok Makin Panas
PT Equityworld | Saham AS merosot pada Jumat ini karena saham Amazon memimpin indeks utama lebih rendah pada hari pertama perdagangan bulan ini menyusul hasil kuartal pertamanya.
Saham Dow Jones Industrial Average turun 600 poin, atau 2,5%, karena Dow Inc dan Raytheon Technologies masing-masing turun lebih dari 5%. S&P 500 turun 2,8% dengan kebijakan konsumen dan saham energi memimpin indeks pasar luas turun. Nasdaq Composite turun 3,1% karena sejumlah nama saham teknologi besar jatuh.
Indeks saham berjangka Dow Jones Industrial Average pada Minggu malam (Senin pagi WIB) terkoreksi 245 poin, atau 1%. Salah satu pemicunya adalah ketegangan AS dan Tiongkok yang makin panas. Investor khawatir ketegangan hubungan antara Amerika Serikat dan Tiongkok terkait asal usul virus corona (Covid-19) bisa berimbas pada perang dagang kedua negara. Ini akan memperburuk ekonomi di tengah ancaman resesi akibat pandemi Covid-19. S&P 500 dan Nasdaq 100 futures juga diperdagangkan sekitar 1% lebih rendah pada Senin pagi WIB. Pada hari Minggu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan ada "sejumlah besar bukti" yang menghubungkan virus corona ke sebuah laboratorium di wilayah Wuhan di Tiongkok. Komentar itu muncul setelah Direktur Dewan Ekonomi Nasional Larry Kudlow mengatakan pada hari Jumat bahwa Tiongkok akan "bertanggung jawab" atas virus corona.
Permintaan Emas Dunia Hanya Naik 1 Persen pada Kuartal I/2020 | PT Equityworld
Sebelumnya, Presiden Donald Trump mengatakan akan mempertimbangkan pengenaan tarif pada Tiongkok untuk penanganan wabahnya. Trump mengaku memiliki bukti yang bisa menghubungkan bahwa Covid-19 berawal dari Institut Virologi Wuhan, sebuah laboratorium di Tiongkok. Selain itu, investor juga khawatir akan datangnya gelombang infeksi kedua karena negara-negara bagian AS ketika membuka ekonominya kembali telah membiarkan bisnis yang tidak penting juga dibuka. "Dua sampai empat minggu ke depan sangat penting untuk krisis ekonomi dan krisis kesehatan," kata Marc Chaikin, CEO Chaikin Analytics. “Risiko terbesar terhadap pasar saham adalah pembukaan kembali secara dini ekonomi AS. Jika kurva Covid-19 kembali naik dan ekonomi ditutup kembali, kerusakan pasar saham akan dramatis,” tambahnya.