PT Equity World | Waspada! Harga Emas Bisa Rontok, Begini Tanda-tandanya
PT Equity World | Harga emas dunia Senin kemarin melemah 0,51% ke US$ 1.732,06/troy ons, setelah sebelumnya menguat 1,35% ke US$ 1.764,55/troy ons. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 12 Oktober 2012.
Secara teknikal, emas yang disimbolkan XAU/USD mendapatkan momentum penguatan setelah menembus pola Triangle (garis biru) pada Kamis (14/5/2020) lalu. Tetapi pergerakan emas kemarin jika dilihat dengan candle stick membentuk pola Shooting Star.
Jika dilihat pada grafik, body (badan) candle stick kecil di bagian bawah, sementara tail (ekor) panjang ke atas. Pola tersebut disebut Shooting Star, dan kerap dijadikan sinyal pembalikan arah atau XAU/USD akan bergerak turun, alias emas berisiko melemah. Secara psikologis, pola Shooting Star menunjukkan trader yang menjual emas berusaha mendominasi pasar.
Risiko penurunan emas semakin besar melihat indikator Stochastic yang mulai turun dari wilayah jenuh beli (overbought).
Harga Emas Naik Tipis, Masih Bertengger di Level US$1.740 | PT Equity World
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah jenuh beli (di atas 80), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik turun.
Support (tahanan bawah) terdekat berada di kisaran US$ 1.720/troy ons, jika dilewati emas berisiko melemah ke US$ 1.708 sampai 1.700/troy ons.
Penembusan konsisten di bawah level tersebut berisiko membuat emas drop dan kembali memasuki fase konsolidasi, dengan target bawah ke US$ 1.660/troy ons.
Resisten terdekat berada di kisaran US$ 1.746/troy ons, hanya penembusan di atas level tersebut yang bisa membuat emas kembali menguat.
Sementara untuk jangka panjang, outlook emas masih bullish alias dalam tren naik.