PT Equity World | Harga Emas Jatuh Rp11 Ribu Karena Kesepakatan Dagang AS-China
PT Equity World | Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam berada di posisi Rp767 ribu per gram pada Selasa (14/1) atau jatuh Rp11 ribu dari Rp778 ribu per gram pada Selasa (14/1). Sedangkan, harga pembelian kembali (buyback) rontok Rp13 ribu dari Rp692 ribu menjadi Rp679 ribu per gram pada hari ini.
Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp408 ribu, 2 gram Rp1,48 juta, 3 gram Rp2,2 juta, 5 gram Rp3,65 juta, 10 gram Rp7,24 juta, 25 gram Rp18 juta, dan 50 gram Rp35,93 juta.
Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp71,8 juta, 250 gram Rp179,25 juta, 500 gram Rp358,3 juta, dan 1 kilogram Rp716,6 juta.
Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Pada perdagangan internasional, harga emas berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX berada di posisi US$1.538,4 per troy ons atau melemah 0,79 persen. Begitu pula harga emas di perdagangan spot terkoreksi 0,65 persen ke US$1.537,78 per troy ons pada pagi ini.
Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan harga emas di perdagangan internasional akan kembali tertekan. Proyeksinya, harga emas rontok ke rentang US$1.520 sampai US$1.548 per troy ons pada hari ini.
"Ini karena sentimen positif masih membayangi risk asset. Indeks saham AS semalam masih menguat karena sentimen ini," tutur Ariston kepada CNNIndonesia.com, Selasa (14/1).
Ia mengatakan sentimen positif bagi aset-aset berisiko, seperti saham, datang dari rencana penandatanganan kesepakatan dagang fase pertama antara Amerika Serikat dan China pada 15 Januari 2020.
PT Equity World
Harga Emas Turun Jelang Penandatanganan Kesepakatan Dagang AS-China | PT Equity World
Kabar terakhir menyebutkan perwakilan pemerintah China sudah tiba di Washington DC untuk bersiap mengeksekusi rencana kesepakatan. "Ini memberikan konfirmasi penandatanganan yang akan dilakukan," imbuh Ariston.
Di sisi lain, ia mengatakan ada sentimen lain yang juga bisa kembali mendongkrak saham dan dolar AS, yaitu rilis tingkat inflasi Negeri Paman Sam pada malam ini. Sejauh ini, katanya, indikasi inflasi akhir tahun lalu cukup baik untuk AS.
"Bila rilisnya lebih bagus dari ekspektasi, harga emas bisa melemah lagi karena penguatan dolar AS," tuturnya.