PT Equity World | Harga emas naik sekitar 1% pada Senin (2610/2021), karena turunnya imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) dan berlanjutnya kekhawatiran kenaikan inflasi menjelang pertemuan bank sentral sejumlah negara dunia minggu ini.
Harga emas di pasar spot naik 0,8% menjadi US$ 1.805,90 per ons. Sementara emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik 0,6% pada US$ 1.806,80 per ons.
Wall Street perkasa, indeks S&P 500 dan Dow capai rekor penutupan tertinggi baru | PT Equity World
"Alasan utama reli ini adalah bahwa imbal hasil sedikit turun, tetapi harga masih berada dalam kisaran terbatas," kata analis RJO Futures, Daniel Pavilonis.
Patokan imbal hasil Treasury 10 tahun AS turun ke posisi terendah 1,6200%, mengurangi biaya peluang memegang emas batangan tanpa bunga.
Emas turun dari level tertinggi September pada Jumat setelah Ketua Fed AS Jerome Powell menegaskan kembali pandangannya bahwa inflasi yang tinggi kemungkinan akan mereda tahun depan. Dia mengatakan bank sentral AS akan mengurangi pembelian asetnya dalam waktu dekat.
"Komentar Powell baru-baru ini telah memperkuat kekhawatiran inflasi yang bertahan lebih lama," kata analis Exinity, Han Tan.
Sementara fokus investor saat ini beralih ke pertemuan Bank of Japan dan Bank Sentral Eropa yang dijadwalkan pada Kamis (28/10/2021). Sedangkan pertemuan Fed AS berikutnya dijadwalkan pada 2-3 November.
Emas sering dianggap sebagai lindung nilai inflasi. Pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik, sehingga meningkatkan biaya peluang memegang emas.
Di tempat lain, perak naik 0,7% menjadi US$ 24,48 per ons. Platinum menguat 1,5% menjadi US$ 1.056,61 per ons dan Palladium bertambah 1,3% menjadi US$ 2.048,77 per ons.