Kamis, 12 Agustus 2021

Equityworld Futures | Wall Street Bervariasi di Tengah Laporan Inflasi AS

Equityworld Futures | Perdagangan saham di bursa Wall Street ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), karena investor menganalisis data Indeks Harga Konsumen (IHK) atau inflasi di Amerika Serikat (AS) pada Juli. Selain itu, lonjakan infeksi covid-19 juga terus dipantau oleh para investor.

Mengutip Antara, Kamis, 12 Agustus 2021, indeks Dow Jones Industrial Average naik 220,30 poin atau 0,62 persen menjadi 35.484,97. Sedangkan indeks S&P 500 naik 10,95 poin atau 0,25 persen menjadi 4.447,70. Kemudian indeks Komposit Nasdaq turun 22,95 poin atau 0,16 persen menjadi 14.765,14.

Harga emas Antam naik Rp 7.000 menjadi Rp 932.000 per gram pada hari ini (12/8) | Equityworld Futures

Sebanyak 10 dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir dengan warna hijau, dengan sektor material melonjak sebanyak 1,42 persen, memimpin kenaikan. Sedangkan sektor saham perawatan kesehatan merosot 0,97 persen, menjadi satu-satunya kelompok yang sahamnya turun.

Saham perusahaan Tiongkok yang tercatat di AS sebagian besar diperdagangkan lebih rendah dengan enam dari 10 saham teratas dalam indeks S&P AS Listed Tiongkok 50 ditutup lebih rendah. IHK AS, yang menjadi ukuran inflasi naik 0,5 persen pada Juli atau naik 5,4 (y to y), Departemen Tenaga Kerja melaporkan, sesuai dengan perkiraan pasar.

Inflasi inti, yang tidak termasuk energi dan makanan, naik 0,3 persen pada Juli atau naik 4,3 persen (y to y), kata laporan itu. "Inflasi tinggi pada Juli dan akan tetap tinggi pada basis tahun-ke-tahun untuk sisa tahun ini dan hingga awal 2022," kata Chris Low dan Will Compernolle, ekonom di FHN Financial.

Sementara itu, Senat Amerika Serikat pada Selasa waktu setempat akhirnya menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) infrastruktur yang telah lama ditunggu-tunggu. Hal ini terjadi setelah negosiasi sengit berbulan-bulan antara Demokrat dan Republik.

Lebih dari selusin anggota Partai Republik bergabung dengan Demokrat untuk mendukung undang-undang tersebut. Pemungutan suara terakhir menghasilkan 69-30, melampaui ambang batas 60 suara yang diperlukan untuk sebagian besar undang-undang di majelis tinggi yang membutuhkan 100 kursi.

Pemimpin Mayoritas Senat AS Chuck Schumer mengatakan, sebelum pemungutan suara, ini adalah langkah yang terlambat untuk merevitalisasi infrastruktur negara yang hancur. Dia menyebut RUU ini sebagai "suntikan dana paling kuat" ke dalam infrastruktur dalam beberapa dekade.

Menurut American Society of Civil Engineers, infrastruktur negara itu mendapat nilai C minus, dengan 43 persen jalan raya umum dalam kondisi buruk atau biasa-biasa saja, dan 7,5 persen jembatan negara itu kurang secara struktural.