Equity World | Bursa Asia kembali dibuka positif pada perdagangan Rabu (25/8/2021), menyusul penguatan bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (24/8/2021) waktu setempat.
Indeks Nikkei Jepang menguat 0,55%, Hang Seng Hong Kong bertambah 0,51%, Shanghai Composite China naik tipis 0,06%, Straits Times Singapura tumbuh 0,42%, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,37%.
Bursa Asia Menguat Ikuti Pergerakan Wall Street | Equity World
Bursa Asia cenderung mengikuti pergerakan bursa saham AS, Wall Street yang juga ditutup positif pada perdagangan Selasa waktu setempat.
Beralih ke Negeri Paman Sam, Wall Street kembali serentak ditutup menguat pada perdagangan Selasa (24/8) waktu setempat, melanjutkan reli pada Senin (23/8/2021) lalu.
Ketiga indeks saham utama AS naik lebih tinggi. S&P 500 dan Nasdaq ditutup pada penutupan tertinggi sepanjang masa.
Indeks S&P 500 ditutup naik 0,15% ke level 4.486,23, Nasdaq Composite menguat 0,52% ke 15.019,80, dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik tipis 0,09% ke posisi 35.366,26.
Penguatan Wall Street terjadi seiring Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS atau FDA memberikan izin penuh penggunaan vaksin Covid-19 Pfizer Biontech pada hari Senin dan tidak adanya katalis negatif membuat 'selera risiko' investor tetap 'menyala' menjelang Simposium Jackson Hole pada Jumat pekan ini.
"Pasar masih menikmati sentimen positif dari vaksin Pfizer/BioNTech setelah menerima persetujuan peraturan pada Senin lalu, yang membuka jalan bagi organisasi untuk mengamanatkan vaksin bagi pekerja dan dengan demikian meningkatkan tingkat vaksinasi lebih tinggi," kata Tapas Strickland, direktur ekonomi dan pasar di Bank Nasional Australia, dikutip dari CNBC International.
"Wabah Covid-19 varian Delta juga tampaknya terkendali dengan dua hari berturut-turut tidak ada kasus domestik baru ... sementara bank sentral China (PBoC) berjanji untuk meningkatkan dukungan kredit untuk usaha kecil dan ekonomi riil," tambahnya.
Di lain sisi, saham perusahaan China memimpin indeks Nasdaq seiring investor semakin mendapatkan kejelasan tentang prospek peraturan China dan membeli saham perusahaan yang 'digebuk' pemerintah China belakangan ini.
Saham Pinduoduo melonjak 22,2% sementara JD.com naik 14,4%, Tencent Music Entertainment melesat 12,7% dan Baidu menguat 8,6%.
"Ada tindak lanjut dari pembelian di level rendah saham teknologi China setelah beberapa perusahaan kembali melakukan pembelian di saham, tetapi dewan juri masih belum mengetahui apakah bakal ada lebih banyak hukuman terkait tindakan keras pemerintah lebih lanjut di sektor ini," kata Jamie Cox, Managing Partner Harris Financial Group, kepada CNBC International.