Kamis, 25 Agustus 2022

Equity World | Harga Emas Dunia Melonjak, Investor Menanti Kepastikan Suku Bunga AS

Equity World | Harga Emas Dunia Melonjak, Investor Menanti Kepastikan Suku Bunga AS

Equity World | Harga emas naik pada perdagangan Rabu karena nilai tukar dolar stagnan. Sementara investor menunggu acara bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed), Jackson Hole untuk petunjuk tentang kenaikan suku bunga.

Jackson Hole merupakan simposium acara tahunan yang dihadiri oleh pimpinan bank sentral, menteri keuangan, akademisi hingga praktisi pasar finansial dari berbagai negara.

Pertemuan tersebut diadakan oleh The Fed wilayah Kansas City di wilayah Jackson Hole, Wyoming.

Dikutip dari CNBC, Kamis (25/8/2022), harga emas di pasar spot naik 0,24 persen ke level USD 1.751,85 per ounce pada pukul 4:00 sore ET. Harga emas telah naik 1 persen di sesi sebelumnya.

Sedangkan harga emas berjangka AS naik menjadi USD 1.765,5.

Salah satu yang membuat harga emas berbalik arah usai penurunan di awal perdagangan yaitu terhentinya kurs dolar di sekitar level 108,6, setelah naik setinggi 109,112 di awal sesi.

Dolar yang lebih kuat cenderung menumpulkan keinginan untuk membeli emas di antara pembeli luar negeri.

“Pasar relatif sepi. Pedagang logam sedang menunggu untuk melihat apa yang keluar dari pertemuan Jackson Hole dan ingin tahu lebih banyak tentang jalur kenaikan suku bunga Fed," kata Bob Haberkorn, Ahli Strategi Pasar Senior di RJO Futures.

Pelaku pasar menunggu pidato Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell di Simposium Kebijakan Ekonomi Jackson Hole pada hari Jumat.

Pidato itu bisa menyoroti jalur pengetatan kebijakan moneter The Fed. Emas cenderung berkinerja buruk jika suku bunga naik, karena tidak menghasilkan bunga.

“Apakah emas menembus USD 1.730 atau tidak mungkin tergantung pada apa yang Powell katakan serta apakah pedagang berminat untuk mendengarkan, jika dia tetap berpegang pada skrip hawkish rekannya,” Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA menulis dalam sebuah catatan.

Investor juga menunggu perkiraan produk domestik bruto kuartal kedua AS, dan data belanja konsumen Juli yang akan dirilis akhir pekan ini.

Sementara itu, harga perak turun 0,7 persen menjadi USD 19,03 per ounce.

“Campuran faktor negatif, termasuk ketakutan akan resesi, kenaikan suku bunga dan dolar yang kuat, memukul harga logam industri dengan keras,” ungkap Carlo Alberto De Casa, analis eksternal untuk Kinesis Money.

Sedangkan Platinum turun 0,6 persen menjadi USD 874,64 per ounce dan paladium naik 2,5 persen menjadi USD 2.029,21.

Kemarin, Harga emas naik pada hari Selasa setelah enam sesi kerugian berturut-turut karena dolar dan imbal hasil Treasury turun menyusul data aktivitas bisnis AS yang lemah.

Dikutip dari CNBC, Rabu (24/8/2022), harga emas di pasar spot terakhir naik 0,6 persen pada USD 1.746,14 per ounce. Harga tergelincir dalam enam sesi terakhir dan mencapai USD 1.727,01 pada hari Senin, terendah sejak 27 Juli.

Harga emas berjangka AS ditutup naik 0,7 persen pada USD 1.761,2. Aktivitas bisnis sektor swasta di Amerika Serikat mengalami kontraksi untuk bulan kedua berturut-turut di bulan Agustus ke level terlemah dalam 18 bulan.

"Data menunjukkan kontraksi besar, menunjukkan ekonomi telah melemah dengan cepat, membuka pintu ke gagasan bahwa Fed mungkin tidak agresif, lebih lanjut membantu emas," kata Edward Moya, analis senior OANDA.

Indeks dolar tergelincir 0,5 persen, membuat emas lebih murah untuk pembeli luar negeri, sementara penurunan hasil Treasury AS membuat logam kuning lebih menarik dengan menurunkan biaya peluang memegangnya.

Fokus sekarang adalah pada pidato Ketua Fed Jerome Powell pada konferensi perbankan sentral global tahunan di Jackson Hole, Wyoming, pada hari Jumat. Bullion cenderung menderita di lingkungan tingkat tinggi karena tidak menghasilkan bunga.

Rabu, 24 Agustus 2022

Equity World | Kemarin Naik, Harga Emas Hari Ini Turun Lagi

Equity World | Kemarin Naik, Harga Emas Hari Ini Turun Lagi

Equity World | Harga emas dunia bergerak turun pada perdagangan pagi hari ini. Koreksi terjadi setelah harga sang logam mulia naik kemarin.

Pada Rabu (24/8/2022) pukul 07:10 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 1.747,51/troy ons. Turun tipis hampir flat di 0,01% dari posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Kemarin, harga emas ditutup di US$ 1.747,68/troy ons. Naik 0,69%, kenaikan perdana sejak 9 Agustus.

Tren koreksi harga emas sepertinya mulai berbalik. Ini tidak lepas dari mengendurnya dolar Amerika Serikat (AS).

Pada pukul 07:19 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) ada di 108,559. Turun 0,06%.

Ya, dua aset ini memang punya hubungan yang berbanding terbalik. Saat dolar AS kuat, emas bakal 'sekarat'.

Ini karena emas adalah komoditas yang harganya dibanderol dalam dolar AS. Ketika dolar AS terapresiasi, emas jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas jadi turun, sehingga harga mengikuti.

Depresiasi dolar AS adalah respons pasar terhadap rilis data terbaru di Negeri Paman Sam. Pembacaan awal (flash reading) terhadap aktivitas manufaktur AS sangat mengecewakan.

Untuk Agustus 2022, pembacaan awal aktivitas manufaktur yang dicerminkan dengan Purchasing Managers' Index (PMI) berada di 51,3. Skor di atas 50 menandakan dunia usaha sebenarnya masih ekspansif, tidak ada kontraksi.

Namun angka 51,3 turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 52,2. Ini juga menjadi yang terendah sejak Juli 2020.

Perkembangan ini berpotensi membuat bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) mengurangi 'dosis' agresivitas dalam mengetatkan kebijakan moneter. Suku bunga acuan tetap akan naik, tetapi tidak setinggi perkiraan sebelumnya.

"Data mengindikasikan terjadi perlambatan yang luar biasa, pertanda ekonomi melemah dengan cepat. Ini membuka peluang The Fed tidak akan terlalu agresif, sehingga menopang harga emas," kata Edward Moya, Analis Senior OANDA, sebagaimana diwartakan Reuters.

Selasa, 23 Agustus 2022

Equity World | Dolar Ngamuk, Harga Emas Hari Ini Makin Terpuruk

Equity World | Dolar Ngamuk, Harga Emas Hari Ini Makin Terpuruk

Equity World | Harga emas semakin jatuh. Pada perdagangan Selasa (23/8/2022) pukul 06:22 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.734,89 per troy ons. Harga emas melemah 0,05%.

Pelemahan pagi ini memperpanjang tren negatif harga emas yang sudah berlangsung sejak Senin pekan lalu atau sembilan hari terakhir. Pada perdagangan kemarin, harga emas juga melemah 0,69% ke posisi US$ 1.735,71 per troy ons.

Dalam sepekan, harga emas melemah 2,3% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas masih menguat 0,49% sementara dalam setahun melemah 3,9%.

Analis dari Exinity Han Tan mengatakan emas terpuruk karena melonjaknya dolar Amerika Serikat (AS). Dollar Index kemarin ditutup di posisi 109,05. Posisi tersebut adalah yang tertinggi dalam 20 tahun terakhir. Penguatan dolar membuat emas semakin mahal sehingga kehilangan daya tariknya.

Laju dolar AS tidak tertahan karena semakin menguatnya ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan. Pelaku pasar semakin meyakini jika bank sentral AS The Federal Reserve (the Fed) masih akan bersikap ultra hawkish ke depan.

"Logam mulia layu karena dolar AS terus menguat dan kembali ke rekor tertingginya. Pelaku pasar sepertinya sudah kembali bertaruh jika the Fed akan kembali ultra hawkish," tutur Han Tan, seperti dikutip Reuters.

Han Tan memperkirakan sinyal-sinyal kenaikan suku bunga the Fed akan membuat harga emas semakin tertekan ke depan.

"Harga emas bisa terjerembab dan jatuh ke kisaran US$ 1.700 bawah jika the Fed terus memberlakukan kebijakan agresif dengan menaikkan suku bunga secara besar," imbuhnya.

Pejabat the Fed akan bertemu pekan ini untuk menghadiri pertemuan tahunan Jackson Hole, Wyoming. Pelaku pasar kini menunggu pernyataan Chairman the Fed Jerome Powell untuk mengetahui petunjuk lebih jauh mengenai kebijakan bank sentral AS ke depan.

"Harga emas pekan depan kemungkinan ada di kisaran US$ 1.680-1.720 karena emas sangat rentan terhadap isu kenaikan suku bunga," tutur Carlo Alberto De Casa, analis dari Kinesis Money, kepada Reuters.

Senin, 22 Agustus 2022

Equity World | Suram, Harga Emas Hari Ini Turun Lagi...

 Equity World | Suram, Harga Emas Hari Ini Turun Lagi...

Equity World | Harga emas semakin merana. Pada perdagangan Senin (22/8/2022) pukul 06:20 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.746,3 per troy ons. Melemah 0,09%.

Harga tersebut adalah yang terendah sejak 27 Juli lalu. Pelemahan pagi ini juga memperpanjang tren negatif harga emas yang sudah berlangsung sejak Senin pekan lalu.

Dalam sepekan, harga emas melemah 1,8% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas masih meningkat 1,1% sementara dalam setahun melemah 3,3%.

Analis Kitco Metals Jim Wyckoff mengatakan pelemahan emas dipicu oleh terus menguatnya dolar Amerika Serikat (AS). Dollar Index pada pagi hari ini berada di 108,15, turun tipis dibandingkan Jumat pekan lalu yang berada di posisi 108,17. Kendati turun, indeks ini masih berada di level tinggi.

"Faktor utama dari pelemahan emas adalah kembali perkasanya dolar AS. Emas dan dolar AS bersaing untuk menjadi aset aman pilihan investor. Kenaikan suku bunga acuan akan menopang kinerja dolar AS sehingga emas menjadi kurang menarik," tutur Jim Wyckoff, kepada Reuters.



Analis dari Kinesis Money Rupert Rowling mengatakan pernyataan hawkish pejabat bank sentral AS (The Federal Reserve/the Fed) mengenai kenaikan suku bunga menjadi "reality check" bagi pelaku pasar jika bank sentral masih akan agresif meski inflasi AS melandai.

Sebagai catatan, pekan lalu, Presiden The fed asal St. Louis James Bullard dan Presiden the Fed San Francisco Fed Mary Daly lebih bersikap hawkish mengatakan kenaikan 75 bps poin sangat terbuka pada September.

"Emas melemah secara brutal setelah pernyataan sejumlah the Fed akan kenaikan suku bunga. Emas kini harus berjuang keras untuk kembali ke level US$ 1.800 per troy ons," tutur Rowling.