Equityworld Futures | Durmaz Diancam Usai Beri Tendangan Bebas untuk Jerman, Swedia Membela
Equityworld Futures | Jimmy Durmaz mendapat perlakuan rasial setelah berperan besar atas gol Toni Kroos di injury time. Skuat timnas Swedia berdiri di belakang si pemain untuk melawan.
Durmaz adalah gelandang Swedia yang masuk di menit ke-74 dalam laga Jerman vs Swedia dalam lanjutan babak grup Piala Dunia 2018. Dia membuat pelanggaran terhadap Timo Werner di injury time, yang membuat Jerman mendapat tendangan bebas saat skor menunjukkan 1-1.
Kroos, yang menjadi eksekutor berhasil melesakkan gol dari skema tendangan bebas. Jerman pun keluar sebagai pemenangan dengan skor 2-1.
Kekalahan itu membuat Durmaz menjadi sasaran makian di media sosial. Perlakuan rasial sampai ancaman pun dialamatkan kepada pemain asal klub Toulouse tersebut.
Sehari setelah pertandingan, Minggu (24/6/2018), skuat Swedia berkumpul untuk pelatihan. Menariknya, sesi itu diawali dengan pembacaan pernyataan dari Durmaz atas perlakuan rasial yang dialami.
Durmaz berdiri paling depan di hadapan awak media, sementara rekan-rekannya berbaris berada di belakangnya.
"Ketika seseorang mengancam saya, ketika mereka memanggil saya darkie, berdarah Arab, teroris, dan Taliban ... maka itu sudah keterlaluan. Dan yang lebih buruk lagi, ketika mengarahkan ancaman ke keluarga dan anak-anak saya ... siapa yang melakukan hal semacam itu?" kata Durmaz seperti dikutip dari The Guardian.
"Saya orang Swedia dan saya bangga mewakili tim nasional Swedia - ini adalah hal terbesar yang dapat Anda lakukan sebagai pemain sepakbola. Saya tidak akan pernah membiarkan rasis menghancurkan harga diri saya. Kita semua harus bersikukuh melawan rasisme," dia melanjutkan.
"Pada saat yang sama saya ingin berterima kasih kepada semua orang yang telah mendukung dan menunjukkan cinta mereka; itu berarti lebih. Tolong, terus mendukung Swedia. Kami membutuhkan kalian!" Durmaz menegaskan.
Pulihkan Kembali Isi Dompet Pasca Lebaran dengan 5 Upaya Ini. Nggak Mau Kan, Bokek Lagi? | Equityworld Futures
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equityworld Futures
Pernyataan itu ditutup dengan ucapan "f**k rasis" dari skuat Swedia yang berdiri di belakangnya.
Durmaz adalah pesepakbola 29 tahun yang lahir di Swedia. Orang tuanya berdarah Assyrian yang berimigrasi ke Turki.
Equityworld Futures
Senin, 25 Juni 2018
Jumat, 22 Juni 2018
Equity World | Neymar Kembali Berlatih, Bakal Bela Brasil Lawan Kosta Rika
Equity World | Neymar Kembali Berlatih, Bakal Bela Brasil Lawan Kosta Rika
Equity World | Penyerang Timnas Brasil, Neymar, kembali beratih bersama timnya jelang menghadapi Kosta Rika pada partai kedua Grup E Piala Dunia 2018. Sebelumnya, cedera pemain berusia 26 tahun tersebut dikabarkan kambuh.
Neymar terpaksa mengakhiri sesi latihan Brasil lebih cepat pada Selasa (19/6/2018), dengan terpincang-pincang. Bomber Paris Saint-Germain (PSG) ini terlihat tidak dalam kondisi ideal untuk bertanding melawan Kosta Rika.
Menurut laporan Independent, Neymar telah terlibat dalam persiapan akhir Brasil untuk menghadapi Kosta Rika. Adapun, partai itu akan berlangsung di Stadion Saint-Petersburg Stadium, Jumat (22/6/2018).
Neymar memang menyambut Piala Dunia 2018 dengan bayang-bayang cedera. Pasalnya, ia baru saja naik menja operasi untuk menyembuhkan patah tulang metatarsal pada tiga bulan yang lalu.
Tidak hanya akan bermain, Brasil tetap mengandalkan Neymar di lini depan. Ia bakal kembali membentuk trio bersama Willian dan Gabriel Jesus.
Meski begitu, Brasil dapat menyimpan tenaga Neymar untuk digunakan di paruh kedua. Serupa yang dilakukan Kolombia, saat memasukkan James Rodriguez usai turun minum lantaran tengah menderita cedera ringan.
Dolar AS Jatuh, Harga Emas Merangkak Naik | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
Jadi Korban Lawan Swiss
Di laga melawan Swiss, Neymar menjadi pemain yang paling banyak dilanggar. Totalnya mencapai sepuluh kali. Alhasil usai pertandingan, kondisi Neymar memburuk.
Equity World
Equity World | Penyerang Timnas Brasil, Neymar, kembali beratih bersama timnya jelang menghadapi Kosta Rika pada partai kedua Grup E Piala Dunia 2018. Sebelumnya, cedera pemain berusia 26 tahun tersebut dikabarkan kambuh.
Neymar terpaksa mengakhiri sesi latihan Brasil lebih cepat pada Selasa (19/6/2018), dengan terpincang-pincang. Bomber Paris Saint-Germain (PSG) ini terlihat tidak dalam kondisi ideal untuk bertanding melawan Kosta Rika.
Menurut laporan Independent, Neymar telah terlibat dalam persiapan akhir Brasil untuk menghadapi Kosta Rika. Adapun, partai itu akan berlangsung di Stadion Saint-Petersburg Stadium, Jumat (22/6/2018).
Neymar memang menyambut Piala Dunia 2018 dengan bayang-bayang cedera. Pasalnya, ia baru saja naik menja operasi untuk menyembuhkan patah tulang metatarsal pada tiga bulan yang lalu.
Tidak hanya akan bermain, Brasil tetap mengandalkan Neymar di lini depan. Ia bakal kembali membentuk trio bersama Willian dan Gabriel Jesus.
Meski begitu, Brasil dapat menyimpan tenaga Neymar untuk digunakan di paruh kedua. Serupa yang dilakukan Kolombia, saat memasukkan James Rodriguez usai turun minum lantaran tengah menderita cedera ringan.
Dolar AS Jatuh, Harga Emas Merangkak Naik | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
Jadi Korban Lawan Swiss
Di laga melawan Swiss, Neymar menjadi pemain yang paling banyak dilanggar. Totalnya mencapai sepuluh kali. Alhasil usai pertandingan, kondisi Neymar memburuk.
Equity World
Kamis, 21 Juni 2018
Equity World | Lorenzo Bisa Jadi Penolong Rossi di MotoGP 2018
Equity World | Lorenzo Bisa Jadi Penolong Rossi di MotoGP 2018
Equity World | Jorge Lorenzo membuat kejutan besar dalam membuat MotoGP 2018. Dari yang awalnya diprediksi sama sekali tak memiliki peluang, pembalap Ducati itu justru mampu merebut kemenangan dalam dua balapan beruntun.
Semua orang tentu awalnya berpikir Lorenzo akan mengakhiri petualangan bersama Ducati dengan rapor buruk di pengujung MotoGP 2018. Pendapat itu bermunculan akibat penampilan buruk X-Fuera sejak pertama kali merapat ke Ducati.
Seperti diketahui, musim 2017 diakhiri Lorenzo dengan finis di urutan ketujuh klasemen. Dari 18 balapan, ia hanya meraih tiga podium tanpa kemenangan. Lalu, indikasi buruk juga terlihat di awal musim 2018.
Pengoleksi tiga gelar juara dunia MotoGP itu dua kali gagal finis dan dua kali di luar 10 besar dalam lima balapan awal. Namun, tren buruk itu berakhir setelah Lorenzo memenangi MotoGP Italia. Selanjutnya, ia kembali merebut podium juara MotoGP Catalunya.
Langsung atau tidak, kesuksesan Lorenzo ikut membantu Valentino Rossi untuk menjaga peluang tampil sebagai juara dunia MotoGP. Ya, kemenangan pembalap berusia 31 tahun itu membuat Marc Marquez, favorit juara dunia, tak bisa meraih poin penuh dalam dua balapan terakhir.
Itu mengapa Marquez, pembalap Repsol Honda, gagal membuat jarak yang signifikan dengan Rossi di posisi kedua. Saat ini, The Baby Alien memimpin klasemen dengan keunggulan 27 poin atas The Doctor. Memang masih sangat jauh, tapi, dilansir Tuttomotoriweb, kehebatan Lorenzo bisa membantu Rossi menjalani misi yang sulit tersebut.
Ya, peluang Rossi untuk merebut gelar juara dunia MotoGP 2018 memang tampak jauh dari harapan. Selain faktor usia yang kerap mempersulit, motor Yamaha juga memiliki sejumlah masalah teknis yang belum diselesaikan.
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
Dolar AS Menguat Selama Juni Picu Harga Emas Melemah | Equity World
Namun, situasi sulit seperti ini juga sempat dijalani Nicky Hayden. Saat itu, ia tampil sebagai juara dunia MotoGP 2006 hanya dengan berbekal dua kemenangan. Hayden diuntungkan dengan sejumlah podium yang diraih dan kesialan yang didapat para rivalnya.
Jadi, bisa dibilang peluang Rossi juga ikut ditentukan performa Lorenzo di sisa musim ini. Kebetulan atau tidak, Lorenzo dan Rossi kini memiliki hubungan yang sangat baik terlepas dari kontroversi yang terjadi saat masih jadi rekan setim di Yamaha.
Klasemen MotoGP 2018
1. Marc MARQUEZ - Honda - 115
2. Valentino ROSSI - Yamaha - 88
3. Maverick VIÑALES - Yamaha - 77
4. Johann ZARCO - Yamaha - 73
5. Danilo PETRUCCI - Ducati - 71
6. Cal CRUTCHLOW - Honda - 69
7. Jorge LORENZO - Ducati - 66
8. Andrea DOVIZIOSO - Ducati - 66
9. Andrea IANNONE - Suzuki - 66
10. Jack MILLER - Ducati - 49
11. Dani PEDROSA - Honda - 40
12. Alex RINS - Suzuki - 33
13. Pol ESPARGARO - KTM - 28
14. Tito RABAT - Ducati - 27
15. Alvaro BAUTISTA - Ducati - 26
16. Franco MORBIDELLI - Honda - 19
17. Hafizh SYAHRIN - Yamaha - 17
18. Aleix ESPARGARO - Aprilia - 13
19. Takaaki NAKAGAMI - Honda - 10
20. Scott REDDING - Aprilia - 9
21. Bradley SMITH - KTM - 7
22. Mika KALLIO - KTM - 6
23. Karel ABRAHAM - Ducati - 4
Equity World
Equity World | Jorge Lorenzo membuat kejutan besar dalam membuat MotoGP 2018. Dari yang awalnya diprediksi sama sekali tak memiliki peluang, pembalap Ducati itu justru mampu merebut kemenangan dalam dua balapan beruntun.
Semua orang tentu awalnya berpikir Lorenzo akan mengakhiri petualangan bersama Ducati dengan rapor buruk di pengujung MotoGP 2018. Pendapat itu bermunculan akibat penampilan buruk X-Fuera sejak pertama kali merapat ke Ducati.
Seperti diketahui, musim 2017 diakhiri Lorenzo dengan finis di urutan ketujuh klasemen. Dari 18 balapan, ia hanya meraih tiga podium tanpa kemenangan. Lalu, indikasi buruk juga terlihat di awal musim 2018.
Pengoleksi tiga gelar juara dunia MotoGP itu dua kali gagal finis dan dua kali di luar 10 besar dalam lima balapan awal. Namun, tren buruk itu berakhir setelah Lorenzo memenangi MotoGP Italia. Selanjutnya, ia kembali merebut podium juara MotoGP Catalunya.
Langsung atau tidak, kesuksesan Lorenzo ikut membantu Valentino Rossi untuk menjaga peluang tampil sebagai juara dunia MotoGP. Ya, kemenangan pembalap berusia 31 tahun itu membuat Marc Marquez, favorit juara dunia, tak bisa meraih poin penuh dalam dua balapan terakhir.
Itu mengapa Marquez, pembalap Repsol Honda, gagal membuat jarak yang signifikan dengan Rossi di posisi kedua. Saat ini, The Baby Alien memimpin klasemen dengan keunggulan 27 poin atas The Doctor. Memang masih sangat jauh, tapi, dilansir Tuttomotoriweb, kehebatan Lorenzo bisa membantu Rossi menjalani misi yang sulit tersebut.
Ya, peluang Rossi untuk merebut gelar juara dunia MotoGP 2018 memang tampak jauh dari harapan. Selain faktor usia yang kerap mempersulit, motor Yamaha juga memiliki sejumlah masalah teknis yang belum diselesaikan.
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
Dolar AS Menguat Selama Juni Picu Harga Emas Melemah | Equity World
Namun, situasi sulit seperti ini juga sempat dijalani Nicky Hayden. Saat itu, ia tampil sebagai juara dunia MotoGP 2006 hanya dengan berbekal dua kemenangan. Hayden diuntungkan dengan sejumlah podium yang diraih dan kesialan yang didapat para rivalnya.
Jadi, bisa dibilang peluang Rossi juga ikut ditentukan performa Lorenzo di sisa musim ini. Kebetulan atau tidak, Lorenzo dan Rossi kini memiliki hubungan yang sangat baik terlepas dari kontroversi yang terjadi saat masih jadi rekan setim di Yamaha.
Klasemen MotoGP 2018
1. Marc MARQUEZ - Honda - 115
2. Valentino ROSSI - Yamaha - 88
3. Maverick VIÑALES - Yamaha - 77
4. Johann ZARCO - Yamaha - 73
5. Danilo PETRUCCI - Ducati - 71
6. Cal CRUTCHLOW - Honda - 69
7. Jorge LORENZO - Ducati - 66
8. Andrea DOVIZIOSO - Ducati - 66
9. Andrea IANNONE - Suzuki - 66
10. Jack MILLER - Ducati - 49
11. Dani PEDROSA - Honda - 40
12. Alex RINS - Suzuki - 33
13. Pol ESPARGARO - KTM - 28
14. Tito RABAT - Ducati - 27
15. Alvaro BAUTISTA - Ducati - 26
16. Franco MORBIDELLI - Honda - 19
17. Hafizh SYAHRIN - Yamaha - 17
18. Aleix ESPARGARO - Aprilia - 13
19. Takaaki NAKAGAMI - Honda - 10
20. Scott REDDING - Aprilia - 9
21. Bradley SMITH - KTM - 7
22. Mika KALLIO - KTM - 6
23. Karel ABRAHAM - Ducati - 4
Equity World
Rabu, 20 Juni 2018
Equity World | Rekor yang Tercipta pada Laga Grup Terakhir Piala Dunia 2018
Equity World | Rekor yang Tercipta pada Laga Grup Terakhir Piala Dunia 2018
Equity World | Dua pertandingan Grup H menjadi penutup laga pertama penyisihan grup Piala Dunia 2018 yang diselesaikan pada Selasa (19/6/2018).
Ada dua pertandingan yang dihelat, yaitu timnas Jepang lawan Kolombia dan Senegal versus Polandia. Beberapa hal menarik terjadi pada dua laga tersebut.
Jepang berhasil mengalahkan Kolombia dengan skor 2-1 ketika kedua tim bermain di Mordovia Arena, Selasa malam WIB (19/6/2018). Jepang lebih dulu unggul melalui penalti Shinji Kagawa pada menit keenam.
Kolombia sempat mencetak gol penyeimbang pada menit ke-39 lewat Juan Quintero. Sundulan Yuya Osako pada menit ke-73 membawa Negeri Matahari Terbit menang.
Di Stadion Spartak, Senegal di luar dugaan mengalahkan Polandia. Gol pertama Senegal dicetak pada menit ke-37 setelah bek Polandia, Thiago Cionek, melakukan gol bunuh diri.
Pasukan Aliou Cisse menambah keunggulan pada menit ke-60 setelah striker Senegal, M'Baye Niang, memanfaatkan blunder yang dibuat lini pertahanan Polandia. Polandia memperkecil ketertinggalan mereka menjadi 1-2 pada menit ke-86 melalui gol Grzegorz Krychowiak.
Beberapa rekor tercipta pada dua pertandingan itu. Berikut ini, deretan fakta menarik yang tercipta pada laga pertama grup terakhir Piala Dunia 2018:
Apa yang Terjadi Pada Tubuhmu Ketika Gak Makan Daging Sama Sekali? | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
Deretan Rekor yang Tercipta
1. Thiago Cionek menjadi pemain Polandia pertama yang mencetak gol bunuh diri pada ajang Piala Dunia.
2. Juan Quintero menjadi pemain Kolombia pertama yang mencetak gol di dua Piala Dunia yang berbeda. Dia mencetak gol pada Piala Dunia 2014 dan 2018.
3. Senegal menjadi tim Afrika pertama yang meraih kemenangan pada Piala Dunia 2018. Ini merupakan kemenangan perdana Senegal sejak Piala Dunia 2002.
4. Jepang menjadi tim Asia pertama yang mengalahkan negara Amerika Selatan di ajang Piala Dunia.
5. Senegal menjadi satu-satunya negara Afrika yang memenangi setengah dari pertandingan yang mereka lakoni di Piala Dunia. Dari enam pertandingan, tiga di antaranya berakhir dengan kemenangan.
6. Kartu merah yang diterima Carlos Sanchez masuk dalam buku sejarah Piala Dunia. Ini pertama kalinya pelanggaran pertama dalam sebuah pertandingan langsung berbuah kartu merah. Namun, ini bukan kartu merah tercepat dalam sejarah Piala Dunia.
Equity World
Equity World | Dua pertandingan Grup H menjadi penutup laga pertama penyisihan grup Piala Dunia 2018 yang diselesaikan pada Selasa (19/6/2018).
Ada dua pertandingan yang dihelat, yaitu timnas Jepang lawan Kolombia dan Senegal versus Polandia. Beberapa hal menarik terjadi pada dua laga tersebut.
Jepang berhasil mengalahkan Kolombia dengan skor 2-1 ketika kedua tim bermain di Mordovia Arena, Selasa malam WIB (19/6/2018). Jepang lebih dulu unggul melalui penalti Shinji Kagawa pada menit keenam.
Kolombia sempat mencetak gol penyeimbang pada menit ke-39 lewat Juan Quintero. Sundulan Yuya Osako pada menit ke-73 membawa Negeri Matahari Terbit menang.
Di Stadion Spartak, Senegal di luar dugaan mengalahkan Polandia. Gol pertama Senegal dicetak pada menit ke-37 setelah bek Polandia, Thiago Cionek, melakukan gol bunuh diri.
Pasukan Aliou Cisse menambah keunggulan pada menit ke-60 setelah striker Senegal, M'Baye Niang, memanfaatkan blunder yang dibuat lini pertahanan Polandia. Polandia memperkecil ketertinggalan mereka menjadi 1-2 pada menit ke-86 melalui gol Grzegorz Krychowiak.
Beberapa rekor tercipta pada dua pertandingan itu. Berikut ini, deretan fakta menarik yang tercipta pada laga pertama grup terakhir Piala Dunia 2018:
Apa yang Terjadi Pada Tubuhmu Ketika Gak Makan Daging Sama Sekali? | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
Deretan Rekor yang Tercipta
1. Thiago Cionek menjadi pemain Polandia pertama yang mencetak gol bunuh diri pada ajang Piala Dunia.
2. Juan Quintero menjadi pemain Kolombia pertama yang mencetak gol di dua Piala Dunia yang berbeda. Dia mencetak gol pada Piala Dunia 2014 dan 2018.
3. Senegal menjadi tim Afrika pertama yang meraih kemenangan pada Piala Dunia 2018. Ini merupakan kemenangan perdana Senegal sejak Piala Dunia 2002.
4. Jepang menjadi tim Asia pertama yang mengalahkan negara Amerika Selatan di ajang Piala Dunia.
5. Senegal menjadi satu-satunya negara Afrika yang memenangi setengah dari pertandingan yang mereka lakoni di Piala Dunia. Dari enam pertandingan, tiga di antaranya berakhir dengan kemenangan.
6. Kartu merah yang diterima Carlos Sanchez masuk dalam buku sejarah Piala Dunia. Ini pertama kalinya pelanggaran pertama dalam sebuah pertandingan langsung berbuah kartu merah. Namun, ini bukan kartu merah tercepat dalam sejarah Piala Dunia.
Equity World
Langganan:
Postingan (Atom)