Equity World | Jangan Asal Beli Kalau Gak Mau Rugi, Ini Tips Investasi Emas
Equity World | Emas sedang berkilau cemerlang di tahun ini, bahkan sebenarnya sejak tahun lalu. Harga emas dunia meroket hingga mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada pekan lalu, dampaknya harga logam mulia di dalam negeri juga terkerek naik ke rekor termahal.
Berdasarkan data Refinitiv, emas dunia mencapai rekor tertinggi sepanjang masa US$ 2.072,49/troy ons, pada Jumat (7/8/2020) pekan lalu. Jika dilihat posisi akhir 2019 di US$ 1.517,01/troy ons, artinya harga emas dunia meroket 36,62%.
Sementara itu emas batangan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk. atau yang biasa dikenal dengan emas Antam dengan berat 1 gram mencapai rekor tertinggi Rp 1.065.000/batang juga di hari yang sama. Posisi akhir 2019 sebesar Rp 771.000/batang, artinya melesat 38,13%.
Kenaikan tajam tersebut tentunya membuat para pelaku pasar tergiur untuk menjadikan emas sebagai investasi. Tetapi, jangan buru-buru menjadikan emas sebagai investasi, pahami dulu kenapa harga emas bisa melesat begitu tajam di tahun ini, dan bagaimana pergerakan sebelumnya.
Selain itu, perlu diketahui juga biaya yang dikeluarkan dalam berinvestasi emas. Biaya penyimpanan emas batangan misalnya, bisa saja emas disimpan di rumah, tetapi tingkat keamanannya kurang, dibandingkan jika disimpan di Safe Deposit Box di bank.
Sehingga biaya penyimpanan tersebut harus diperhitungkan. Harga emas juga berbeda-beda, emas Antam dengan berat 1 gram akan lebih mahal dibandingkan dengan berat 100 gram jika dilihat harga per gramnya.
Tenang, Sinyal Emas Bakal Meroket Sudah Keliatan, Siap-siap! | Equity World
Harga emas Antam hari ini, Kamis (13/8.2020) misalnya, berdasarkan data dari situs resmi logammulia.com, emas batangan 1 gram hari ini dibanderol Rp 1.028.000/batang.
Sementara itu emas batangan 100 gram yang biasa menjadi acuan hari ini dihargai Rp 97.012.000/batang atau Rp 970.120/gram.
Ada selisih yang cukup besar, sehingga membeli emas batangan dengan berat 100 gram akan lebih menguntungkan ketimbang membeli 1 gram, memang perlu modal yang besar.
Di samping itu, emas merupakan aset tanpa imbal hasil, sehingga cuan yang diperoleh dari berinvestasi emas hanya dari selisih harga saat membeli emas, dan saat akan menjual kembali.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui proyeksi harga emas di masa yang akan datang sebelum berinvestasi emas. Jangan sampai setelah membeli emas harganya malah terus menurun. Proyeksi harga emas dunia bisa menjadi acuan apakah harga logam mulia di dalam negeri ke depannya akan naik lagi, atau justru berbalik turun.