Equity World | Harga emas spot kembali melemah terseret penguatan dolar AS
Equity World | Harga emas kembali melemah di perdagangan awal pekan ini. Sentimen negatif bagi si kuning datang karena dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat setelah data penggajian di Negeri Paman Sam yang lebih baik dari perkiraan. Sementara itu, investor masih memantau hubungan antara China dan AS jelang pembicaraan perdagangan yang sudah dijadwalkan.
Mengutip Reuters, Senin (10/8) pukul 11.00 WIB, harga emas turun 0,3% menjadi US$ 2.028,90 per ons troi. Hal berbeda terjadi pada harga emas berjangka kontrak pengiriman Desember 2020 yang naik 0,6% menjadi US$ 2.039,20 per ons troi.
Pelemahan emas merupakan lanjutan dari akhir pekan lalu. Walau sempat mencapai rekor tertinggi di US$ 2.072,50 per ons troi, harga emas anjlok hampir 2% karena dolar AS melesat setelah data nonfarm payrolls AS meningkat 1.763 juta di bulan Juli.
"Narasi dolar yang lebih kuat membebani keputusan investor, bersama dengan fakta bahwa orang akan lebih (rentan) untuk mengambil untung setelah kenaikan sebesar itu," kata Stephen Innes, Chief Market Strategist AxiCorp.
“Koreksi sangat mungkin terjadi di sini. Itu sangat tergantung bagaimana pasar memandang dolar secara keseluruhan, dengan eskalasi perdagangan antara AS-China yang menguntungkan bagi dolar," lanjut dia.
Dolar, kadang-kadang, menjadi tempat berlindung yang aman di tengah gejolak ketegangan antara Washington dan Beijing.
Kembali panasnya hubungan kedua negara adikuasa ini terjadi setelah pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengambil langkah untuk melarang dua aplikasi China yang palong populer, yakni TikTok dan WeChat.
"Ada ruang di sini bagi orang-orang untuk melepas sebagian emas mereka untuk eksposur," kata Currency Strategist DailyFx Ilya Spivak.
Dolar Pertahankan Apresiasi, Kilau Logam Kuning Memudar | Equity World
Spekulan mengurangi posisi bullish mereka dalam kontrak emas dan perak COMEX dalam seminggu hingga 4 Agustus, Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC) mengatakan pada hari Jumat.
SPDR Gold Trust, dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas terbesar di dunia, mengatakan kepemilikannya turun 0,46% menjadi 1.262,12 ton pada hari Jumat.
Emas fisik tetap tidak disukai di sebagian besar hub Asia minggu lalu karena pandemi yang memburuk membuat pembeli ritel menjauh.