Rabu, 10 Agustus 2022

Equity World | Gagal Tembus ke US$ 1.800/Ons, Harga Emas Malah Turun

Equity World | Gagal Tembus ke US$ 1.800/Ons, Harga Emas Malah Turun

Equity World | Harga emas bergerak turun. Pada perdagangan Rabu (10/8/2022) pukul 06:40 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.793,5 per troy ons. Harga emas melandai 0,03%.

Pelemahan emas ini memutus tren positif batu bara yang berlangsung pada Senin dan Selasa pekan ini. Pada penutupan kemarin, harga emas menguat 0,32% ke US$ 1794,09 per troy ons. Pelemahan emas juga membuat emas gagal menembus level psikologis US$ 1.800 pr troy ons.

Dalam sepekan, harga emas masih menguat 1,6% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas masih naik 3,5%.

Analis dari Kinesis Money Rupert Rowling mengatakan emas melemah karena pelaku pasar masih menimbang-nimbang faktor mana yang akan menggerakkan emas ke depan, antara suku bunga acuan, resesi, dan ketegangan geopolitik.

"Emas tengah melewati periode yang menarik di mana pelaku pasar tengah mencermati dan menilai faktor dominan mana yang akan mempengaruhi emas dan dolar Amerika Serikat (AS)," tutur Rowling, kepada Reuters.

Emas menguat dalam dua hari terakhir karena pasar berekspketasi inflasi AS akan melandai pada Juli. Data inflasi AS akan diumumkan hari ini pukul 19:30 WIB.

Konsensus yang dihimpun Trading Economics dan Reuters memprediksikan angka inflasi AS Juli 2022 akan berada di 8,7% secara year-on-year (yoy). Melambat dibandingkan dengan angka inflasi di bulan sebelumnya di 9,1% yoy.

Analis OANDA Craig Erlam mengatakan jika inflasi AS melandai maka kondisi tersebut bisa kembali mendongrak emas. Pasalnya, inflasi yang melandai diharapkan bisa menurunkan agresivitas kebijakan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed).

"Inflasi yang melandai terutama di inflasi inti bisa menjadi katalis bagi pergerakan emas ke depan. Emas bisa kembali ke level US$ 1.800 per troy ons dalam waktu dekat," ujar Erlam.


Selasa, 09 Agustus 2022

Equity World | Harga Emas Tergelincir Jelang Tengah Hari, Investor Menanti Data Inflasi AS

Equity World | Harga Emas Tergelincir Jelang Tengah Hari, Investor Menanti Data Inflasi AS

Equity World | Harga emas turun tipis pada perdagangan jelang tengah hari ini. Kini para investor menunggu data inflasi AS yang akan dirilis pekan ini dan diharapkan dapat memberikan kejelasan lebih lanjut tentang rencana kenaikan suku bunga Federal Reserve.

Selasa (9/8) pukul 10.30 WIB, harga emas spot turun 0,2% ke US$ 1.784,49 per ons troi. Sejalan, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Desember 2022 juga melemah 0,2% menjadi US$ 1.801,20 per ons troi.

Pada hari Senin, harga emas naik menuju level tertinggi satu bulan setelah dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil US Treasury melemah karena data laporan pekerjaan di Negeri Paman Sam.

Saat ini, investor menantikan laporan harga konsumen (CPI) AS untuk bulan Juli, yang akan dirilis pada hari Rabu (10/8). Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan, inflasi tahunan AS turun menjadi 8,7% dari 9,1% di Juni lalu.

"Investor memahami bahwa baik AS dan ekonomi global menghadapi tantangan yang signifikan, tetapi penekanannya adalah pada pertanyaan berapa lama suku bunga yang lebih tinggi akan menjadi beban di pasar," kata Clifford Bennett, Chief Economist di ACY Securities.

"Pelemahan kejutan apa pun dalam angka inflasi AS bisa menjadi katalis untuk lonjakan harga emas yang luar biasa."

Para investor di pasar future sekarang memperkirakan peluang kenaikan suku bunga 75 bps di pertemuan kebijakan The Fed bulan September mendatang naik menjadi 64,5%.

Meskipun emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi, suku bunga AS yang lebih tinggi menumpulkan daya tarik emas yang tidak menghasilkan.

Selain dari AS, emas mendapat sentimen dari rencana China yang bakal melakukan latihan militer baru di sekitar Taiwan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran dari Presiden AS Joe Biden, sehari setelah berakhirnya latihan terbesar Beijing yang dijadwalkan untuk memprotes kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan di pekan lalu.

Senin, 08 Agustus 2022

Equity World | Awal Pekan Kelabu, Harga Emas Turun

Equity World | Awal Pekan Kelabu, Harga Emas Turun

Equity World | Sinar emas meredup pada awal pekan ini. Pada perdagangan Senin (8/8/2022) pukul 06:18 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.773, 89 per troy ons. Turun tipis 0,01%.

Pelemahan emas ini memperpanjang tren negatif emas yang sudah berlangsung sejak Jumat pekan lalu. Pada perdagangan terakhir pekan lalu, harga emas ditutup melemah 0,95% menjadi US$ 1.774,15 per troy ons.

Dalam sepekan, harga emas masih menguat 0,12% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas masih naik 1,84% sementara dalam setahun merosot 2,57%.

Bart Melek, analis dari TD Securities, mengatakan pelemahan emas disebabkan oleh membaiknya data tenaga kerja Amerika Serikat (AS). Data pekerjaan baru AS bertambah sebanyak 528.000 pekerjaan pada Juli. Data tersebut melampaui ekspektasi analis Dow Jones yang memprediksikan hanya sebanyak 258.000 pekerjaan.

Tingkat pengangguran juga menurun ke 3,5%, di bawah prediksi analis. Pertumbuhan upah meningkat 0,5% secara bulanan dan 5,2% secara tahunan.

Dengan data tersebut, bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) diperkirakan masih akan menerapkan kebijakan agresifnya.

Melek menjelaskan penguatan emas akhir-akhir ini didorong oleh ekspektasi pasar bahwa The Fed akan beralih menjadi dovish dari hawkish setelah ekonomi AS memasuki resesi.

"Namun, data tenaga kerja AS menunjukkan jika ekonomi AS sangat kuat dan ini bisa menjadi modal bagi The Fed untuk lebih agresif. Ini tentu saja tidak bagus untuk emas," tutur Melek, kepada Reuters.

Dolar AS dan yield surat utang pemerintah AS langsung menguat begitu data tenaga kerja membaik. Dollar Index pada pagi hari ini menguat ke 106,66, menguat 0,03%.

Sementara itu, yield surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun meningkat menjadi 2,83%, tertinggi sejak 21 Juli.

Melek mengingatkan harga emas masih bisa berpeluang menguat jika terjadi ketegangan geopolitik. Emas melejit pada pekan lalu menyusul terjadinya ketegangan AS dan China setelah Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan.

"Jika ada ketegangan isu geopolitik kembali maka pergerakan emas akan terbantu. Namun, itu bukan faktor yang sustain untuk mendorong pergerakan emas. Katalis penggerak selanjutnya adalah laju inflasi yang akan diumumkan pekan depan," imbuh Melek.

Jumat, 05 Agustus 2022

Equity World | AS-China Bersitegang Bawa Harga Emas Hari Ini di Dunia Naik

Equity World | AS-China Bersitegang Bawa Harga Emas Hari Ini di Dunia Naik

Equity World | Harga emas dunia naik lebih dari 1 persen. Harga emas hari ini naik untuk mencapai puncak baru dalam sebulan didukung melemahnya mundurnya dolar dan imbal hasil Treasury AS, dan karena investor terus mengawasi ketegangan AS-China.

Melansir laman CNBC, Jumat (5/8/2022), harga emas di pasar spot naik 1,6 persen menjadi USD 1.793,34 per ounce, setelah naik ke level tertinggi sejak 5 Juli sebelumnya. Sedangkan hagrga emas berjangka AS melonjak 1,89 persen menjadi USD 1,810,90 per ounce.

“Akhir-akhir ini, imbal hasil turun sedikit, seiring dengan melemahnya dolar baru-baru ini, salah satu manfaat utama emas,” kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures.

Melemahnya dolar mendorong daya tarik emas di antara pembeli luar negeri. Sementara imbal hasil Treasury AS juga tergelincir, mengurangi biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

"Kami telah melihat beberapa ketegangan yang meningkat antara AS dan China, jadi satu alasan tambahan mengapa emas telah didukung dengan baik akan datang pagi ini," tambah Meger.

China menembakkan beberapa rudal di dekat Taiwan dalam latihan militer terbesarnya di Selat Taiwan.

Hal itu dilakukan sehari setelah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi mengunjungi pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.

Investor juga memantau stok data yang menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat pekan lalu.

Investor sekarang mengamati laporan penggajian non-pertanian AS yang akan dirilis pada hari Jumat.

"Namun, dengan nonfarm payrolls menjadi berita utama minggu besok, ekspektasi kami akan laporan yang lebih kuat dari yang diantisipasi dapat dengan cepat membatasi bullish yang berlaku di antara bug emas," tulis TD Securities dalam sebuah catatan.

Di tempat lain, harga perak di pasar spot naik 0,71 persen menjadi USD 20,18 per ounce.

"Penutupan pendek di pasar berjangka dan beberapa pembelian baru berbasis grafik juga ditampilkan hari ini, karena postur teknis jangka pendek untuk kedua logam (emas dan perak) telah membaik minggu ini," Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals, menulis dalam sebuah catatan.

Harga Emas bergerak beragam pada perdagangan Rabu, tertekan oleh penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil Treasury karena komentar hawkish dari pejabat Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) menarik logam lebih jauh dari puncak satu bulan sesi lalu.

Dikutip dari CNBC, Kamis (4/8/2022), harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD 1.761,76 per ounce. Sementara harga emas berjangka AS turun 0,7 persen menjadi USD 1.776,4.

Kurs dolar naik 0,2 persen membuat emas yang dinilai dalam dolar lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Imbal hasil Treasury 10-tahun AS juga melonjak ke level tertinggi dalam hampir dua minggu.

“Beberapa pembicara The Fed telah mengulangi sikap agresif, yang menjaga arus masuk (dalam emas) terbatas,” kata Analis Senior OANDA, Edward Moya.

“Namun, ketakutan resesi global akan mengakhiri kenaikan suku bunga agresif ini, jadi emas harus mempertahankan tren bullish," lanjut dia.

Presiden The Fed San Francisco Mary Daly mengatakan untuk menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan depan akan masuk akal, jika ekonomi berkembang seperti yang diharapkan.

Lingkungan suku bunga tinggi membuat emas batangan kurang menarik karena tidak menghasilkan bunga.

Memburuknya hubungan antara Washington dan Beijing atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan telah mendorong harga emas ke level tertinggi sejak 5 Juli pada hari Selasa di USD 1.787,79.

Emas dianggap sebagai investasi yang aman di tengah ketidakpastian geo-politik dan ekonomi. Investor menunggu data pekerjaan AS yang akan dirilis pada hari Jumat.

“Angka ketenagakerjaan hari Jumat kemungkinan akan menawarkan kejelasan lebih lanjut tentang seperti apa jalan pengetatan Fed, dengan kejutan sisi atas kemungkinan akan memperkuat ekspektasi bank sentral yang lebih hawkish dan karenanya membebani emas,” kata Senior Analis di ActivTrades, Ricardo Evangelista.

Di tempat lain, harga perak naik 0,2 persen menjadi USD 20,00 per ounce, platinum naik 0,5 persen menjadi USD 898,21. Sementara harga paladium turun 1,8 persen menjadi USD 2.024,73.

Analis telah secara tajam menurunkan perkiraan harga mereka untuk platinum dan paladium karena perlambatan ekonomi global mengurangi permintaan.