Jumat, 24 Januari 2020

Equity World | Wall Street bervariasi, berita virus China dan laba kendalikan pasar

Equity World | Wall Street bervariasi, berita virus China dan laba kendalikan pasar

Equity World | Wall Street bervariasi pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB) dengan Indeks S&P 500 sedikit lebih tinggi dan Nasdaq membukukan rekor penutupan tertinggi dibantu oleh lompatan di Netflix, sementara berita tentang wabah Virus Corona yang menyebar dari China dan hasil laba yang beragam mengendalikan pasar.

Indeks S&P dan Nasdaq keduanya diperdagangkan turun sebelum berita di akhir sesi bahwa Gilead Sciences Inc menilai obat Ebola eksperimentalnya sebagai pengobatan yang mungkin untuk virus. Indeks Dow Jones berakhir sedikit lebih rendah.

Bahkan ketika para pejabat kesehatan di China mengisolasi jutaan orang dalam upaya mengendalikan wabah Virus Corona, yang sejauh ini telah merenggut 18 nyawa, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan "agak terlalu dini" untuk menyatakan darurat kesehatan global .

"Virus ini, jika bukan diversi (pengalihan), itu adalah sesuatu yang akan dimanfaatkan oleh para pedagang," kata Kepala Eksekutif Horizon Investment Services, Chuck Carlson di Hammond, Indiana. "Itu penting, tetapi itu masalah untuk bagian dari pasar, bukan dengan investor yang melihat melewati 24 jam ke depan."

Wabah telah menekan pasar ekuitas global, ketika jutaan orang China sedang bersiap untuk melakukan perjalanan untuk Tahun Baru Imlek, yang dimulai Sabtu (25/1/2020).


Musim pelaporan kuartal keempat semakin menguat, dengan para analis sekarang memperkirakan laba kuartal keempat mengalami kontraksi sebesar 0,7 persen dari setahun lalu. Dari 74 perusahaan dalam S&P 500 yang telah membukukan hasil, 67,6 persen telah mengalahkan ekspektasi konsensus, menurut data Refinitiv.

"Hari ini kami mendapatkan situasi di mana kami memiliki pasar yang datar, yang akan menunjukkan bahwa pasar merasa nyaman dengan laba dan bahwa ekspektasi telah meningkat mengingat reli memasuki musim laba," kata Carlson.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 26,18 poin atau 0,09 persen, menjadi berakhir di 29.160,09 poin. Indeks S&P 500 bertambah 3,79 poin atau 0,11 persen, menjadi ditutup pada 3.325,54 poin. Indeks Komposit Nasdaq menambahkan 18,71 poin atau 0,2 persen menjadi berakhir di 9.402,48 poin.

Dari 11 sektor utama dalam S&P 500, enam sektor ditutup di zona merah. Sektor perawatan kesehatan mencatat penurunan persentase terbesar, sedangkan industri menikmati keuntungan terbesar.

Equity World



Virus Corona Mengintai Dunia, ke Mana Arah Harga Emas? | Equity World



Tokoh asuransi Travelers Cos Inc melaporkan laba kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, dengan keuntungan underwriting tiga kali lipat dan kerugian akibat bencana jatuh. Namun demikian, saham perusahaan turun 5,1 persen, dan merupakan hambatan terbesar pada saham unggulan Dow.

Comcast Corp mengalahkan estimasi Wall Street tetapi kehilangan lebih banyak pelanggan dari yang diperkirakan analis, mengirim sahamnya jatuh 3,8 persen.

Hasil Freeport-McMoRan juga datang di atas harapan, tetapi investor fokus pada penurunan perusahaan pertambangan dalam produksi di Indonesia, sehingga sahamnya turun 2,8 persen.


Di antara top gainer, Union Pacific Corp terangkat 3,5 persen setelah operator kereta api itu mengatakan pakta perdagangan AS-China Tahap 1 harus membalikkan volumenya yang merosot.

Netflix melonjak 7,2 persen, rebound dari kerugian yang dipicu oleh perkiraan mengecewakan awal pekan ini.

Volume transaksi di bursa AS mencapai 7,52 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 6,87 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.

Kamis, 23 Januari 2020

Equity World | Virus Corona Belum Mampu Dongkrak Penguatan Emas

Equity World | Virus Corona Belum Mampu Dongkrak Penguatan Emas

Equity World | Harga emas dunia melemah pada perdagangan Rabu (22/1/2020), melanjutkan pelemahan Selasa kemarin. Padahal di awal perdagangan Selasa, emas sempat melesat naik 0,45% ke level US$ 1.568,35/troy ons, tetapi di akhir perdagangan malah melemah 0,23%.

Pada perdagangan hari ini, pukul 14:15 WIB, emas melemah 0,37% ke level US$ 1.552/troy ons di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Penguatan emas di awal perdagangan kemarin akibat bursa saham Asia yang berguguran, membuat pelaku pasar bermain aman dan masuk ke aset safe haven seperti emas. Bahkan pelemahan bursa berlanjut hingga ke Eropa dan Amerika Serikat (AS).

Beberapa faktor yang menyebabkan bursa saham berguguran adalah peningkatan tensi di Timur Tengah, Dana Moneter Internasioanl (Intenational Monetary Fund/IMF) yang memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini, serta kecemasan akan penyebaran virus Corona dari China.


Seperti diberitakan sebelumnya, tiga roket kembali menghantam zona internasional Amerika Serikat (AS) di Baghdad Irak. Menurut sumber AFP, tiga roket menghantam wilayah di dekat Kedutaan Besar AS, Selasa (21/1/2020) dini hari waktu setempat. Pelaku pasar dibuat cemas AS akan kembali menggunakan kekuatan militer akibat aksi "main api" tersebut.

Equity World



Aset Safe Haven Menguat, Harga Emas kok Melemah?  | Equity World


Sementara itu IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini menjadi 3,3% turun dibandingkan proyeksi yang diberikan bulan Oktober lalu sebesar 3,4%.

Lembaga ini menyebut, revisi ke bawah sebagian besar disebabkan oleh lebih rendahnya pertumbuhan di negara-negara berkembang, sementara negara-negara maju pertumbuhan ekonominya diprediksi stabil atau tidak jauh dari level saat ini.

Kemudian dari China, Wali Kota Wuhan, Zhou Xianwang mengungkapkan bahwa enam orang warganya meninggal akibat virus Corona. Wuhan adalah daerah yang paling parah, di mana terjadi 300 kasus serangan virus Corona.


Tidak hanya di China, kasus serangan virus Corona juga dilaporkan telah terjadi di negara-negara lain seperti Korea Selatan, Jepang, Taiwan, Thailand, bahkan sampai ke AS. Semuanya melibatkan turis China asal Wuhan.

Oleh karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggelar rapat pada Rabu waktu AS. Rapat tersebut akan menentukan apakah serangan virus Corona sudah bisa diberi status darurat internasional.

Meski demikian, sentimen pelaku pasar terlihat membaik pada hari ini, yang terlihat dari bursa saham utama Asia, termasuk indeks Shanghai China menghijau pada hari ini. Dampaknya harga emas terus tertekan.

Rabu, 22 Januari 2020

PT Equityworld | Sempat Melonjak, Harga Emas Dunia Turun Lagi

PT Equityworld | Sempat Melonjak, Harga Emas Dunia Turun Lagi

PT Equityworld | Harga emas dunia mengalami penurunan yang fluktuatif sejak awal pekan meski sebelumnya sempat melonjak dua minggu lalu. Logam mulia itu mengalami penurunan 0,20 persen atau berada di level 1.555 dollar AS per ons troi. Penurunan masih disebabkan suku bunga rendah dan ketegangan geopolitik yang masih ada. "Awal tahun emas memiliki periode kinerja yang cukup baik," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities dilansir dari Reuters, Rabu (22/1/2020)

Ia juga menambahkan emas kemungkinan akan bertahan dalam kisaran yang cukup ketat di sekitar 1.550 dollar AS per ons troi. Melek juga menambahkan bahwa emas sebagai aset Safe-haven mendapat dukungan karena pasar saham global merosot karena meningkatnya kekhawatiran tentang jenis baru virus corona di China. Sebelumnya emas naik lebih dari 6 persen sejak 6 Desember. Pada 8 Januari, emas menembus batas 1.600 dollar AS untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun terakhir karena meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran.


PT Equityworld


Kemilau Emas Dunia Memudar | PT Equityworld



"Struktur bullish dalam emas belum berubah. Itu harus menembus di bawah 1.450 dollar AS untuk mengubah tren itu," kata Michael Matousek, kepala pedagang di US Global Investors. Ia juga menambahkan emas akan didukung oleh kebijakan The Fed dalam menjaga suku bunga stabil dan pembelian emas oleh bank sentral. Untuk kedepan harga emas cenderung akan dipengaruhi oleh The Fed yang akan melakukan pertemuan kebijakan pertama tahun ini pada 28-29 Januari 2020.

Selasa, 21 Januari 2020

PT Equityworld | Harga Emas 24 Karat Antam Hari Ini, 20 Januari 2020

PT Equityworld | Harga Emas 24 Karat Antam Hari Ini, 20 Januari 2020

PT Equityworld | Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Antam) hari ini, Senin (20/1/2020), melemah Rp1.000 per gram dibandingkan posisi pada Sabtu (18/1/2020).

Berdasarkan informasi Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga emas Antam turun ke level Rp769.000 per gram.

Adapun untuk emas batangan Antam ukuran 0,5 gram hari ini ditetapkan seharga Rp409.000. Harga emas Antam tersebut berlaku di Butik Emas LM Antam Pulo Gadung, Jakarta.

Sementara itu, harga jual kembali (buyback) emas Antam tidak mengalami perubahan dari posisi pada akhir pekan lalu. Saat ini, harga buyback emas Antam berada di kisaran Rp682.000 per gram.


PT Equityworld


Harga Emas Naik ke Level Tertinggi Sepekan, Ini Sebabnya | PT Equityworld


Harga buyback ini belum mempertimbangkan pajak jika nominalnya lebih dari Rp10 juta. Sesuai dengan PMK No 34/PMK.10/2017, penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nominal lebih dari Rp 10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5% (untuk pemegang NPWP dan 3 % untuk non NPWP). PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback.