Equityworld Futures | Dibayangi Sentimen Dolar dan Data Inflasi AS, Harga Emas Lanjutkan Pelemahan
Equityworld Futures | Harga emas memperpanjang tren penurunan selama empat sesi beruntun seiring dengan penguatan dolar AS dan peningkatan imbal hasil obligasi di tengah kabar bahwa inflasi AS pada Oktober meningkat sesuai perkiraan.
Equityworld Futures | Harga Emas Langsung KO Dihajar 3 Pukulan Sekaligus dari AS, Jatuh 5%
Departemen Tenaga Kerja juga melaporkan kemajuan yang lebih lambat menuju inflasi yang rendah sejak pertengahan tahun, yang dapat mengakibatkan penurunan suku bunga Federal Reserve yang lebih sedikit pada tahun depan.
Mengutip Reuters pada Kamis (14/11/2024), harga emas di pasar spot turun 0,7% menjadi US$2.580,39 per troy ons setelah mencapai level terendah hampir dua bulan di awal sesi. Sementara itu, harga emas berjangka AS melemah 0,8% ke level US$2.586,50 per ounce.
Sementara itu, kurs dolar AS menguat mendekati level tertinggi dalam tujuh bulan terhadap mata uang utama, sementara imbal hasil acuan 10-tahun AS naik.
"IHK meningkat namun memenuhi ekspektasi, menyebabkan dampak beragam pada harga emas. Pasar telah meningkatkan pertaruhan mereka terhadap potensi penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Desember," kata Zain Vawda, analis pasar di MarketPulse by OANDA. Pedagang memperkirakan peluang penurunan suku bunga Fed pada bulan Desember sebesar 82%, naik dari sekitar 58% sebelum data tersebut dirilis, menurut alat CME FedWatch.
Namun, investor percaya bahwa kepresidenan Trump mungkin menyebabkan The Fed menghentikan siklus pelonggarannya jika inflasi meningkat setelah perkiraan tarif impor baru.
“Dalam jangka pendek, ada potensi harga emas sedikit pulih ke kisaran US$2.650 per ounce, tetapi mungkin akan turun lagi setelahnya,” tambah Vawda.
Selanjutnya, Indeks Harga Produsen (PPI) dan klaim pengangguran mingguan AS akan dirilis pada hari Kamis, dengan data penjualan ritel pada hari Jumat. Pernyataan dari Ketua Fed Jerome Powell dan pejabat bank sentral lainnya juga menjadi perhatian.
"Tujuan harga naik emas berikutnya adalah untuk menghasilkan penutupan di atas resistensi solid di US$2.700. Tujuan harga turun jangka pendek berikutnya adalah mendorong harga berjangka di bawah dukungan teknis yang solid US$2.500," kata Jim Wyckoff, analis pasar senior di Kitco Metals.
Sementara itu, harga perak di pasar spot turun 0,5% menjadi US$30,55 per ounce. Platinum tergelincir 0,9% menjadi US$938,60 per ounce, sementara paladium turun 1,3% menjadi US$932,10 per ounce.
Kamis, 14 November 2024
Equityworld Futures | Dibayangi Sentimen Dolar dan Data Inflasi AS, Harga Emas Lanjutkan Pelemahan
Rabu, 13 November 2024
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Turun 3 Hari Beruntun, Terimbas Hasil Pilpres AS
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Turun 3 Hari Beruntun, Terimbas Hasil Pilpres AS
Equityworld Futures | Harga emas dunia melemah pada Selasa (12/11/2024) seiring penguatan dolar dan imbal hasil obligasi yang terus berlanjut pasca pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS).
Equityworld Futures | Harga Emas Terkoreksi, Dipicu Penguatan Dolar AS
Berdasarkan data pasar, emas spot (XAU/USD) terkoreksi 0,81 persen ke USD2.598,89 per troy ons.
Dengan ini, emas sudah turun 3 hari berturut-turut.
Logam mulia ini belum mampu mendekati level tertinggi pada 30 Oktober di angka USD2.800,80 per troy ons, tertekan oleh kenaikan dolar dan imbal hasil Treasury yang dipicu kemenangan Donald Trump dalam pilpres AS pekan lalu.
“Bagi mereka yang memperkirakan pemilu AS yang ketat, kemenangan mengejutkan dari Presiden Terpilih telah menghidupkan kembali 'demam emas' bagi para pelaku yang mengejar perdagangan Trump,” kata PVM Oil Associates, dikutip MT Newswires, Selasa (12/11).
“Anehnya, idiom tersebut justru tidak berlaku bagi logam kuning ini. Emas menjadi aset safe haven sebelum hasil pemilu, kini justru terbebani oleh menguatnya dolar AS.”
Hal senada diutarakan Kepala Analis di XS.com Samer Hasn, yang berpendapat, hasil pemilu AS terus menjadi sumber tekanan utama bagi emas.
“Penurunan harga emas terjadi di tengah kekhawatiran suku bunga yang mungkin tetap tinggi dalam jangka waktu yang lama dengan kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih,” ujar Hasn dalam sebuah catatan, dikutip Dow Jones Newswires, Selasa (12/11).
Hasn menambahkan, faktor-faktor lain juga memberikan tekanan pada emas, termasuk penerapan kebijakan yang mungkin memicu inflasi dan pertumbuhan bisnis, sebagaimana tercermin dalam kenaikan berkelanjutan pada imbal hasil Treasury.
Data ekonomi AS yang dinanti pekan ini adalah indeks harga konsumen (CPI) pada Rabu dan indeks harga produsen (PPI) pada Kamis.
CPI untuk Oktober diperkirakan naik 2,6 persen secara tahunan, dibandingkan laporan September yang naik 2,4 persen.
Menurut analis Kitco Jim Wyckoff, Selasa (12/11), psikologi pasar logam mulia tampaknya telah berubah dalam sepekan terakhir.
Tampaknya sebagian besar trader atau investor emas telah bergeser dari keyakinan untuk membeli saat harga turun menjadi lebih berhati-hati menjual saat harga menguat.
Alasan utama perubahan psikologi ini adalah melemahnya posisi teknikal emas dalam jangka pendek, serta meningkatnya selera risiko di pasar secara umum.
Hingga psikologi perdagangan ini berubah, kata Wyckoff, tampaknya jalur pergerakan harga emas—termasuk perak—akan cenderung stabil atau melemah.
Dolar AS mencatatkan level tertinggi empat bulan, dengan indeks dolar ICE naik 0,49 poin menjadi 106,04.
Imbal hasil Treasury juga lebih tinggi, dengan obligasi AS dua tahun terakhir tercatat menawarkan 4,346 persen, menguat 8,2 basis poin, sementara obligasi 10 tahun terkerek 12,4 basis poin menjadi 4,434 persen.
Selasa, 12 November 2024
Equityworld Futures | Awas, Harga Emas Diprediksi Tenggelam November 2024 Ini
Equityworld Futures | Awas, Harga Emas Diprediksi Tenggelam November 2024 Ini
Equityworld Futures | Sepanjang pekan kedua November 2024, harga emas dipengaruhi oleh pemilu AS. Aksi jual tajam harga emas sempat terjadi yang membuat para pelaku pasar bertanya-tanya tentang arah logam kuning tersebut ke depannya.
Equityworld Futures | Anjlok Parah, Harga Emas Terbebani Perkasanya Dolar AS
Harga emas dunia di pasar spot memulai perdagangan pekan kedua November 2024 pada USD 2.739,34 per ons, dan menghabiskan bagian awal minggu berosilasi dalam kisaran sempit USD 20 antara level terendah USD 2.726 dan level tertinggi tepat di bawah USD 2.748 pada pagi hari Pemilu AS.
Terkait hal ini, survei Emas Mingguan Kitco News terbaru menunjukkan sentimen yang sangat bearish dari para pakar industri, sementara kontingen bullish dari pedagang eceran juga merosot menjadi minoritas untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan.
Analis pasar senior di Barchart.com, Darwin Newson mengatakan harga emas spot diperkirakan turun pada pekan ketiga November 2024.
"Meskipun saya pikir pasar akan mengungkap minat lindung nilai jangka panjang investor baru, kontrak berjangka Desember belum menyelesaikan tren turun jangka pendek pada grafik penutupan harian saja,” kata Newson, dikutip dari Kitco, Minggu (10/11/2024).
Kemudian, David Morrison, analis pasar senior di Trade Nation, mengatakan gambaran teknis menunjukkan penurunan lebih lanjut untuk harga emas.
"Emas merosot pada hari Rabu karena menjadi jelas bahwa Trump telah memenangkan masa jabatan kedua sebagai Presiden AS. Sebagian besar aksi jual dapat disalahkan pada dolar AS yang melonjak karena berita tersebut,” jelas Morrison.
Frank Sohlleder, analis di ActivTrades, juga yakin emas kemungkinan akan terus turun dalam waktu dekat.
"Meskipun bergerak naik, emas belum mampu menghindari bahaya koreksi besar. Bahkan penurunan lebih lanjut suku bunga acuan di AS tidak dapat memastikan bahwa emas akan mengalami permintaan yang kuat,” ujar Sohlleder.
Senin, 11 November 2024
Equityworld Futures | Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Terseret di Bawah $2.700 karena Penguatan Dolar AS
Equityworld Futures | Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Terseret di Bawah $2.700 karena Penguatan Dolar AS
Equityworld Futures | Harga Emas (XAU/USD) diperdagangkan di wilayah negatif di dekat $2.680 selama awal sesi Asia hari Senin. Penurunan logam mulia ditekan oleh penguatan Dolar AS (USD) akibat kemenangan Donald Trump.
Equityworld Futures | Harga Emas Terkoreksi Senin (11/11) Pagi, Investor Menanti Komentar The Fed
Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY), indeks nilai USD yang diukur terhadap sekeranjang enam mata uang dunia, memperpanjang kenaikannya ke sekitar 105,00, tertinggi empat bulan.
Kemenangan Trump telah memicu pertanyaan mengenai apakah Federal Reserve (The Fed) AS akan menindaklanjuti penurunan suku bunga dengan laju yang lebih lambat dan lebih kecil. Hal ini, pada gilirannya, mendorong Greenback dan membebani harga Emas dalam mata uang USD.
"Rally Dolar dan imbal hasil ini telah memberikan tekanan pada Emas, yang secara tradisional turun ketika suku bunga riil naik, mencerminkan berkurangnya permintaan aset-aset safe haven dalam jangka pendek," kata Matthew Jones, analis logam mulia di pedagang logam yang berbasis di London, Solomon Global. "Namun, dari perspektif makro jangka lebih panjang, masa depan 'sebagus emas'," tambah Jones.
Data ekonomi AS yang optimis pada hari Jumat berkontribusi pada kenaikan USD. Indeks Sentimen Konsumen AS naik ke 73,0 di bulan November dari 70,5 di bulan Oktober, menurut pembacaan pendahuluan oleh University of Michigan. Angka ini lebih baik dari ekspektasi pasar 71,0.
Di sisi lain, ketidakpastian ekonomi global dan ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung di Timur Tengah dapat membantu membatasi penurunan logam mulia. Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi menyetujui perluasan invasi darat ke Lebanon selatan, demikian laporan lembaga penyiaran negara Kan.