Equity World | 5 Rasa yang Kamu Pahami Saat Punya Kerjaan, Tapi Sering Diremehkan
Equity World | Akhirnya kamu berhasil lulus dari bangku kuliah dengan proses yang tak mudah. Nggak heran saat selesai menamatkan pendidikan di universitas kamu jadi sangat gembira karena tidak merasakan tugas menumpuk dan ujian lagi. Tapi, dunia baru sudah menanti dan kamu akan menjalani babak baru yang sejatinya cukup menyeramkan. Banyak yang bilang sih seperti apa kehidupan sebenarnya sebagai manusia akan kamu rasakan ketika lulus dan mulai bekerja.
Babak baru ini terasa kamu sulit jalani saat tak ada dukungan dari orang terdekat. Harapan orangtua, saudara, dan teman yang ingin pekerjaanmu lebih baik dari sekarang jadi seperti beban. Padahal, kamu memiliki cita-cita yang dapat dicapai dengan memulai dari posisimu saat ini. Atau pekerjaanmu sekarang hanya sebagai awal sambil menunggu dream job kamu sesungguhnya tercapai. Semoga kamu tidak bosan dan bisa menjalani hari dengan sebaik-baiknya bersama 5 hal berikut ini yang kamu rasakan sudah bekerja, tapi diremehkan.
1. Semangat jadi mengendur kalau ingat pekerjaan kamu nggak dianggap
Layaknya karyawan pada umumnya, ketika berangkat kerja dirimu harus selalu semangat agar selama di kantor dapat produktif. Sayangnya, hal itu bisa menghilang begitu saja ketika mendengar cibiran dari orangtua yang melepas kepergianmu berangkat kerja.
Semangat yang sudah kamu kumpulkan sejak bangun tidur langsung mengendur dan diganti sama rasa lemas yang menyelimuti diri. Hal ini pun berpengaruh terhadap kinerjamu di kantor. Kamu jadi nggak semangat dan lemas dalam bekerja.
2. Mau posisi pekerjaannya sudah tinggi atau kamu berprestasi pun, tapi kalau dari awal diremehkan tetap nggak ada bedanya
Siapa yang tidak senang ketika berhasil naik jabatan atau berprestasi di kantor? Meski kamu tidak cinta dengan pekerjaan atau kantormu, paling tidak kamu akan cukup senang saat hal itu terjadi. Kamu jadi lebih bersemangat bekerja dengan posisi baru dan prestasi yang kamu dapatkan.
Namun, lagi-lagi hal itu mudah terganti karena tak adanya dukungan dari orang terdekat. Orangtua, pacar, saudara, dan teman-teman acuh pada hal yang cukup membanggakan itu. Mereka tak merasa bahwa hal itu termasuk “hal bagus atau menggembirakan”, karena mereka menganggap kalau itu biasa saja dan tidak memberikan efek apapun pada hidupmu. Yah, lagi-lagi perspektif ini tidak berubah karena sejak awal mereka meremehkan pekerjaanmu. Jadi, tidak ada bedanya.
3. Kadang ingin cari pekerjaan lain, walau nggak mudah dan belum tentu kamu nyaman
Cari kerja itu nggak mudah karena kamu pasti akan bersaing dengan ribuan orang. Belum tentu juga pekerjaanmu nanti dapat membuatmu nyaman. Jika tidak, maka kamu jadi terasa sangat berat menjalaninya. Karena dalam bekerja yang dipertimbangkan bukan hanya dari segi jobdesk, gaji, dan lokasi saja, tapi juga kehangatan yang terjalin terhadap sesama rekan kerja maupun atasan. Banyak kekhawatiran yang kamu rasa saat mau mencari pekerjaan lain. Kamu jadi bimbang antara menuruti keinginan orang lain atau bertahan beberapa waktu lagi di kantor sekarang sambil meningkatkan skill dan memikirkan pekerjaan yang lebih baik
4. Kamu jadi suka bingung sendiri. Sebenarnya pekerjaan yang sekarang sudah paling cocok atau belum sih?
Banyak mendapat cibiran yang tidak pernah berhenti ternyata sukses bikin kamu galau. Kamu jadi bingung kalau pekerjaan terbaik dan dream job itu apakah bisa sama? Atau sebaliknya memang jelas berbeda? Menyortir omongan orang yang datang terus membuat pikiramu jadi kacau dan tak tahu harus melakukan apa. Ujung-ujungnya kamu jadi bingung sendiri memikirkan nasibmu di masa depan. Waktumu jadi habis untuk begitu saja.
Baca juga : Meski Lahan Sempit, Bukan Berarti Rumah Mungil Tak Bisa Punya Taman. Ini dia 7 Inspirasinya | Equity World
5. Tapi satu hal yang pasti, saat ini kamu bersyukur karena di luar sana ada banyak orang yang ingin bekerja sepertimu. Jalani saja sebaik-baiknya karena cibiran nggak pernah usai
Memikirkan cibiran orang yang berdatangan memang tak ada habisnya. Waktu yang kamu miliki pun banyak yang terbuang, padahal kamu memiliki hal-hal yang bisa dikerjakan. Kamu pun mencoba untuk tetap bersyukur dengan keadaan saat ini. Di balik penghasilanmu yang masih sedikit, lokasi kantor yang jauh, atau pekerjaanmu sering diremehkan, kenyataannya kamu berhasil hidup mandiri. Kamu memiliki pekerjaan yang setiap bulan memberikan kamu gaji dan skill yang bermanfaat buat ke depannya. Lagipula, di luar sana ada banyak orang yang ingin sepertimu. Jadi, saat ini bersyukur saja ya!
Menuruti perkataan orang lain memang tak akan pernah usai. Kamu akan selalu merasa tak tenang dan menjalani aktivitas pun jadi terganggu. Ujung-ujungnya kamu jadi nggak nyaman sendiri sama hidupmu. Selagi masih muda, kamu masih berkesempatan meraih mimpi di depan mata. Tak ada salahnya sih mempertimbangkan perkataan orang, asal jangan jadikan tolok ukur untuk mengetahui masa depan cerahmu. Karena sejatinya yang tahu dirimu akan bahagia dan menjalaninya di masa mendatang adalah kamu sendiri.
Tak kalah menarik kunjungi juga : Equity World