Equityworld Futures | Harga Emas Turun 2 Minggu Beruntun, Pilih Jual atau Beli?
Equityworld Futures | Harga emas dunia jatuh pada perdagangan pekan lalu. Bagaimana dengan proyeksi untuk pekan ini?
Equityworld Futures | Dunia Kini Bertanya-tanya: Kapan Emas Kembali Perkasa?
Pada Jumat (27/6/2025), harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 3.273,7/troy ons. Anjlok 1,65% dibandingkan hari sebelumnya.
Sepanjang pekan lalu, harga emas dunia membukukan koreksi 2,83% secara point-to-point. Ini menjadi koreksi mingguan selama 2 pekan beruntun.
Sejumlah sentimen menjadi pemberat bagi harga sang logam mulia. Pertama adalah rilis data ekonomi terbaru di Amerika Serikat (AS).
Akhir pekan lalu, University of Michigan melaporkan sentimen konsumen di Negeri Paman Sam berada di angka 60,7. Melonjak dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 52,2 dan menjadi yang tertinggi sejak awal 2024.
Sentimen konsumen di 60,7 juga lebih tinggi ketimbang konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg dengan median proyeksi 60,5.
“Dengan moderasi tarif dan kebijakan perdagangan, konsumen sepertinya mulai menyadari bahwa badai sudah berlalu. Sentimen pun membaik,” kata Joanne Hsu, Direktur Survei, seperti dikutip dari Bloomberg News.
Kedua, seperti yang disinggung Hsu, memang ada harapan bahwa perang tarif akan mereda. Bloomberg News memberitakan, AS dan Uni Eropa meyakini bahwa kesepakatan dagang akan bisa tercapai sebelum tenggat waktu 9 Juli.
Menurut sejumlah sumber, Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen menyatakan di hadapan sejumlah pemimpin Uni Eropa bahwa dirinya yakin bisa mencapai kesepakatan sebelum tenggat waktu. Dengan demikian, eskalasi bisa dihindari.
Sementara Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengungkapkan pihak Uni Eropa memang telah mempercepat laju negosiasi mereka.
“Eropa melakukan hal yang luar biasa, mereka bekerja keras. Saya optimistis, rasanya kami bisa mencapai kesepakatan,” tegas Lutnick dalam wawancara dengan Bloomberg TV.
Ketiga, masih seputar perdagangan, China sudah menyepakati sejumlah poin dengan AS.
“Dalam beberapa hari terakhir, kedua pihak sudah mengkonfirmasi detil-detil dari kerangka kerja (framework). China akan mengkaji dan menyetujui kontrol ekspor agar sesuai dengan aturan. AS juga akan melakukan hal yang sama, membatalkan sejumlah aturan terhadap China,” tulis keterangan resmi Kementerian Perdagangan China.
Lutnick sebelumnya juga menyatakan bahwa AS dan CHina sudah akan melakukan finalisasi kesepahaman dagang, Tidak hanya China, AS juga akan segera mencapai kesepakatan dengan 10 negara mitra dagang.
Menurut Lutnick, bahkan kesepakatan dagang dengan China sudah diteken. Di antaranya mengatur komitmen China untuk mengekspor mineral logam tanah jarang (rare earth).
Berbagai perkembangan tersebut membuat investor bergairah. Aset-aset berisiko pun menjadi buruan, misalnya di pasar saham.
Indeks S&P 500 di New York sudah nyaris mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.
Emas adalah aset yang dianggap aman (safe haven asset). Saat situasi tenang, tidak ada gejolak berarti, investor cenderung menerapkan sikap risk-on dan meninggalkan aset-aset aman.
Analisis Teknikal
Lantas bagaimana prediksi harga emas untuk minggu ini? Apakah akan turun lagi atau mampu bangkit berdiri?
Secara teknikal dengan perspektif mingguan (weekly time frame), emas terjerembab di zona bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 31.
RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bearish. Bahkan emas sudah hampir jenuh jual (oversold) karena RSI yang sudah nyaris di bawah 30.
Namun, indikator Stochastic RSI ada di 61. Menghuni area beli (long) yang amat kuat.
Pekan ini, ada kemungkinan harga emas bisa naik. Sepertinya harga akan menguji resisten US$ 3.280/troy ons yang menjadi Moving Average (MA) 20.
Jika tertembus, maka target berikutnya ada di rentang US$ 3.311-3.322/troy ons. Target yang optimistis atau resisten terjauh adalah US$ 3.348/troy ons yang menjadi MA-200.
Adapun target support terdekat adalah US$ 3.262/troy ons yang merupakan pivot point. Dari sini, harga emas bisa menguji level US$ 3.252-3.243/troy ons.
Target paling pesimistis atau support terjauh adalah US$ 3.223/troy ons.