Senin, 30 Juni 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Turun 2 Minggu Beruntun, Pilih Jual atau Beli?

Equityworld Futures | Harga Emas Turun 2 Minggu Beruntun, Pilih Jual atau Beli?

Equityworld Futures | Harga emas dunia jatuh pada perdagangan pekan lalu. Bagaimana dengan proyeksi untuk pekan ini?

Equityworld Futures | Dunia Kini Bertanya-tanya: Kapan Emas Kembali Perkasa?

Pada Jumat (27/6/2025), harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 3.273,7/troy ons. Anjlok 1,65% dibandingkan hari sebelumnya.

Sepanjang pekan lalu, harga emas dunia membukukan koreksi 2,83% secara point-to-point. Ini menjadi koreksi mingguan selama 2 pekan beruntun.

Sejumlah sentimen menjadi pemberat bagi harga sang logam mulia. Pertama adalah rilis data ekonomi terbaru di Amerika Serikat (AS).

Akhir pekan lalu, University of Michigan melaporkan sentimen konsumen di Negeri Paman Sam berada di angka 60,7. Melonjak dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 52,2 dan menjadi yang tertinggi sejak awal 2024.

Sentimen konsumen di 60,7 juga lebih tinggi ketimbang konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg dengan median proyeksi 60,5.

“Dengan moderasi tarif dan kebijakan perdagangan, konsumen sepertinya mulai menyadari bahwa badai sudah berlalu. Sentimen pun membaik,” kata Joanne Hsu, Direktur Survei, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Kedua, seperti yang disinggung Hsu, memang ada harapan bahwa perang tarif akan mereda. Bloomberg News memberitakan, AS dan Uni Eropa meyakini bahwa kesepakatan dagang akan bisa tercapai sebelum tenggat waktu 9 Juli.

Menurut sejumlah sumber, Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen menyatakan di hadapan sejumlah pemimpin Uni Eropa bahwa dirinya yakin bisa mencapai kesepakatan sebelum tenggat waktu. Dengan demikian, eskalasi bisa dihindari.

Sementara Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengungkapkan pihak Uni Eropa memang telah mempercepat laju negosiasi mereka. 

“Eropa melakukan hal yang luar biasa, mereka bekerja keras. Saya optimistis, rasanya kami bisa mencapai kesepakatan,” tegas Lutnick dalam wawancara dengan Bloomberg TV.

Ketiga, masih seputar perdagangan, China sudah menyepakati sejumlah poin dengan AS. 

“Dalam beberapa hari terakhir, kedua pihak sudah mengkonfirmasi detil-detil dari kerangka kerja (framework). China akan mengkaji dan menyetujui kontrol ekspor agar sesuai dengan aturan. AS juga akan melakukan hal yang sama, membatalkan sejumlah aturan terhadap China,” tulis keterangan resmi Kementerian Perdagangan China.

Lutnick sebelumnya juga menyatakan bahwa AS dan CHina sudah akan melakukan finalisasi kesepahaman dagang, Tidak hanya China, AS juga akan segera mencapai kesepakatan dengan 10 negara mitra dagang.

Menurut Lutnick, bahkan kesepakatan dagang dengan China sudah diteken. Di antaranya mengatur komitmen China untuk mengekspor mineral logam tanah jarang (rare earth).

Berbagai perkembangan tersebut membuat investor bergairah. Aset-aset berisiko pun menjadi buruan, misalnya di pasar saham.

Indeks S&P 500 di New York sudah nyaris mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.

Emas adalah aset yang dianggap aman (safe haven asset). Saat situasi tenang, tidak ada gejolak berarti, investor cenderung menerapkan sikap risk-on dan meninggalkan aset-aset aman.

Analisis Teknikal


Lantas bagaimana prediksi harga emas untuk minggu ini? Apakah akan turun lagi atau mampu bangkit berdiri?

Secara teknikal dengan perspektif mingguan (weekly time frame), emas terjerembab di zona bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 31. 

RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bearish. Bahkan emas sudah hampir jenuh jual (oversold) karena RSI yang sudah nyaris di bawah 30.

Namun, indikator Stochastic RSI ada di 61. Menghuni area beli (long) yang amat kuat.

Pekan ini, ada kemungkinan harga emas bisa naik. Sepertinya harga akan menguji resisten US$ 3.280/troy ons yang menjadi Moving Average (MA) 20. 

Jika tertembus, maka target berikutnya ada di rentang US$ 3.311-3.322/troy ons. Target yang optimistis atau resisten terjauh adalah US$ 3.348/troy ons yang menjadi MA-200.

Adapun target support terdekat adalah US$ 3.262/troy ons yang merupakan pivot point. Dari sini, harga emas bisa menguji level US$ 3.252-3.243/troy ons.

Target paling pesimistis atau support terjauh adalah US$ 3.223/troy ons.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Rabu, 25 Juni 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Rebound pada Perdagangan Rabu (25/6) Pagi

Equityworld Futures | Harga Emas Rebound pada Perdagangan Rabu (25/6) Pagi

Equityworld Futures | Harga emas rebound pada perdagangan Rabu (25/6) pagi. Pukul 06.53 WIB, harga emas untuk pengiriman Agustus 2025 di Commodity Exchange ada di US$ 3.337,40 per ons troi, naik 0,10% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 3.333,90 per ons troi.

Equityworld Futures | Sudah Dibantu “Musuh Abadi”, Harga Emas Tetap Jeblok: Terburuk 10 Hari

Mengutip Bloomberg, harga emas berusaha rebound setelah turun kemarin karena gencatan senjata Israel-Iran yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump, meski dalam beberapa jam setelahnya kedua belah pihak melanggar perjanjian tersebut.

Kini, kesepakatan tersebut tampaknya kembali, dimana Israel setuju untuk menunda serangan lebih lanjut. 

"Pendorong utama (pergerakan harga emas) saat ini adalah ketegangan di Timur Tengah," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures seperti dikutip Bloomberg.

Meningkatnya permintaan aset safe haven akibat meningkatnya ketegangan geopolitik merupakan salah satu katalis yang mendorong kenaikan harga emas sebesar 27% sepanjang tahun ini. 

"Dengan kenaikan harga emas yang begitu cepat, saya rasa penurunan (harga emas) tidak akan berlangsung lama," kata Haberkorn.

Apalagi, kata Haberkorn, tekanan pada The Fed untuk memangkas suku bunga saat ini sangat besar. "Jika mereka benar-benar memangkas suku bunga, saya rasa emas akan diuntungkan."  

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Selasa, 24 Juni 2025

Equityworld Futures | Wall Street Menguat, Investor Harap Suku Bunga The Fed Segera Turun

Equityworld Futures | Wall Street Menguat, Investor Harap Suku Bunga The Fed Segera Turun

Equityworld Futures | Indeks saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, berakhir menguat karena harapan terhadap pemotongan suku bunga The Fed di awal bulan depan. Hal ini mampu mengimbangi ketakutan investor terhadap konflik di Timur Tengah.

Equityworld Futures | Harga Emas Terjun Bebas Hari ini, Tiba-tiba Kehilangan Tenaga

Dikutip dari Reuters, Selasa (24/6), Dow Jones Industrial Average (DJI), naik 374,96 poin atau 0,89 persen, menjadi 42.581,78; S&P 500 (SPX) naik 57,33 poin atau 0,96 persen menjadi 6.025,17; dan Nasdaq Composite (IXIC) naik 183,57 poin atau 0,94 persen menjadi 19.630,98.

Ketiga indeks saham utama AS kompak naik. Saham sektor konsumen (SPLRCD) memimpin bursa AS, dengan dorongan kuat dari Tesla (TSLA.O) setelah peluncuran layanan robotaxi di Austin, Texas. Saham pembuat kendaraan listrik ini naik 8,2 persen.

"Relinya sedikit mengejutkan," kata Jay Hatfield, CEO dan manajer portofolio di InfraCap di New York. 
"Aksi pasar sangat bullish karena ini adalah kerangka waktu di bulan Juni, ketika kita seharusnya mengalami kemunduran," tambah Hatfield. "Orang-orang banyak yang tidak ingin melepas (saham) di pasar ini," lanjutnya.

Wakil Ketua Fed, Michelle Bowman, pada awal pekan ini mengatakan sudah saatnya mempertimbangkan untuk menurunkan suku bunga acuan atau Fed Fund Rate. 

"Sudahlah, saatnya untuk mempertimbangkan penyesuaian tingkat kebijakan, karena risiko terhadap pasar kerja melebihi kekhawatiran inflasi yang terkait dengan tarif," katanya.

Presiden Fed Chicago, Austan Goolsbee, mengatakan bahwa sejauh ini suku bunga memiliki dampak ekonomi yang lebih sederhana dari yang diharapkan.

Investor berharap The Fed memangkas dua kali suku bunga sebesar masing-masing 25 basis poin sebelum akhir tahun. Pemotongan pertama secara luas diperkirakan akan terjadi pada September.

Israel terus membombardir Iran, sehari setelah AS bergabung dalam perang. Namun, harga minyak jatuh setelah pembalasan Iran tidak termasuk tindakan untuk mengganggu lalu lintas kapal tanker minyak dan gas melalui Selat Hormuz. Teheran juga memperingatkan akan menutup Selat Hormuz, rute pengiriman minyak yang penting.

"Pasar membaca ini sebagai hei, kami berhasil, kami mengeluarkan kemampuan nuklir mereka dan kami dapat mendukung serangan balik apa pun," kata Nolte. 
"Saya pikir ada banyak kekhawatiran bahwa Iran akan melakukan lebih banyak daripada yang dilakukannya," tambahnya.

Volume di bursa AS adalah 18,60 miliar saham, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata 18,16 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Demo Ewf Demo Equityworld

Senin, 23 Juni 2025

Equityworld Futures | Perang Iran-Israel Pengaruhi Harga Emas

Equityworld Futures | Perang Iran-Israel Pengaruhi Harga Emas

Equityworld Futures | Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, memproyeksikan harga emas dunia masih berpotensi terkoreksi atau menurun, meskipun terbatas. Hal ini berkaitan dengan ketegangan geopolitik dan perang dagang saat ini.

Equityworld Futures | Harga Emas Menggila! Siap Tembus US$ 3.500 Usai Serangan AS ke Iran

Menurut Lukman, ada dua faktor utama jangka pendek yang saat ini menjadi faktor penentu arah harga emas dunia, yakni perkembangan situasi geopolitik Iran-Israel dan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS). "Keduanya masih penuh ketidakpastian dan bisa menekan harga emas apabila situasi berubah membaik," kata Lukman kepada Tempo, dikutip Ahad, 22 Juni 2025.

Menurut dia, saat ini investor cenderung mengambil sikap wait and see. Di sisi lain, ada pula sebagian yang memilih melakukan aksi ambil untung oleh kemungkinan deal nuklir AS-Iran dan kesepakatan tarif resiprokal AS. "Mengingat ambang batas penundaan tarif hanya tinggal beberapa minggu lagi, berakhir pekan pertama Juli," ujar Lukman.

Dengan segala perkembangan akhir-akhir ini dan potensi koreksi, Lukman menyebut investor boleh saja menambah kepemilikan emas mereka. Hal ini mengingat outlook jangka panjang harga emas dinilai masih belum berubah, yakni masih akan cenderung naik. 

Akan tetapi, dia menyarankan investor untuk tidak terlalu agresif. "Namun disarankan untuk tidak agresif, karena koreksi saat ini masih belum besar. Wait and see juga langkah yang bijaksana.

Hari ini, harga emas dunia berkisar US$ 3.368 per troy ons. Dalam jangka waktu dekat, Lukman memperkirakan harga emas dunia masih akan berkisar US$ 3.300 hingga US$ 3.450 per troy ons. 

Terkait dengan potensi harga emas dunia kembali mencetak rekor tertinggi atau all-time high (ATH), dia menyebut hal ini masih bergantung pada dinamika beberapa pekan ke depan. Mulai dari kesepakatan tarif AS dengan negara mitra dagangnya, hingga eskalasi Iran-Israel disebut menjadi faktor penentu.

"Kalau awal Juli tidak ada kesepakatan tarif dan tidak diundurkan lagi, serta eskalasi Iran-Israel, besar kemungkinan harga emas akan kembali ATH," ujar Lukman.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Jumat, 20 Juni 2025

Equityworld Futures | Arah Harga Emas Pasca Keputusan The Fed

Equityworld Futures | Arah Harga Emas Pasca Keputusan The Fed

Equityworld Futures | Harga emas pada Kamis (19/6) pagi bergerak di kisaran USUS$ 3.370, pasca keputusan The Fed mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25%–4,50%. Namun demikian, tekanan dari arah teknikal dan faktor geopolitik tetap memberikan bayang-bayang bearish bagi pergerakan emas hari ini.

Equityworld Futures | Akhirnya! Pemilik Emas Bisa Tersenyum Lagi

Harga emas hari ini terlihat naik 0,1% menjadi US$ 3.372,7 pada saat berita ini ditulis.

Analis Dupoin Futures Indonesia Andy Nugraha menyebut, secara kombinasi teknikal antara pola candlestick dan indikator Moving Average, tren emas saat ini masih berada dalam fase bearish yang cukup kuat. “Tekanan jual masih membayangi pasar emas, meskipun dukungan fundamental dari keputusan The Fed memberikan sedikit ruang untuk pergerakan naik,” tulis Andy dalam risetnya, Kamis (19/6/2025).

Dari sisi teknikal, lanjut Andy, tekanan masih cukup dominan. Jika harga emas menembus level support di US$ 3.365, maka potensi penurunan bisa berlanjut lebih dalam. “Namun, jika terjadi pantulan teknikal dan sentimen pasar membaik, maka harga emas bisa menguji kembali level US$ 3.398 sebagai resistance jangka pendek," ujar Andy.

Dari sisi fundamental, pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang tetap menjaga sikap hati-hati dengan menyebut bahwa kebijakan moneter saat ini masih fleksibel terhadap guncangan ekonomi seperti risiko tarif atau geopolitik, membuat pasar tetap menunggu arah pasti dari bank sentral Amerika Serikat (AS).

Menurut Andy, proyeksi terbaru dari Ringkasan Proyeksi Ekonomi (SEP) juga mengindikasikan revisi turun pada pertumbuhan ekonomi AS di 2025, dari 1,7% menjadi 1,4%. Tingkat pengangguran diproyeksikan naik menjadi 4,5%, dan inflasi PCE inti meningkat menjadi 3,1% dari sebelumnya 2,8%.

Pernyataan Kontroversi Trump

Selain faktor The Fed, Andy menambahkan, pernyataan kontroversial dari Presiden AS Donald Trump juga memberikan sentimen tambahan terhadap pasar. Trump dalam konferensi pers menyatakan bahwa dirinya mungkin bersedia berunding dengan Iran, pernyataan yang sempat memicu penurunan tajam harga emas ke level US$ 3.362 sebelum akhirnya rebound ke kisaran saat ini.

Andy menilai, faktor geopolitik seperti konflik di Timur Tengah dan ketegangan diplomatik AS–Iran tetap menjadi katalis penting yang harus dicermati oleh para pelaku pasar, terutama dalam jangka pendek. Di sisi lain, data ekonomi AS yang menunjukkan peningkatan jumlah klaim tunjangan pengangguran.

“Ditambah lagi, lemahnya sektor perumahan turut menambah ketidakpastian pasar, yang bisa sewaktu-waktu mendorong permintaan terhadap aset safe haven seperti emas,” jelas Andy.

Secara keseluruhan, Andy memprediksi harga emas hari ini mengindikasikan bahwa emas masih berada dalam tekanan jangka pendek. Namun, sentimen pasar yang labil dan ketidakpastian arah kebijakan moneter AS membuat investor tetap harus waspada terhadap potensi perubahan arah yang cepat.

“Jika tekanan bearish berlanjut, maka penurunan lebih lanjut sangat mungkin terjadi. Sebaliknya, bila terjadi pembalikan arah (rebound), maka emas memiliki peluang untuk naik kembali ke US$ 3.398,” tutupnya.   

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Equityworld Futures | Arah Harga Emas Pasca Keputusan The Fed

Equityworld Futures | Arah Harga Emas Pasca Keputusan The Fed

Equityworld Futures | Harga emas pada Kamis (19/6) pagi bergerak di kisaran USUS$ 3.370, pasca keputusan The Fed mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25%–4,50%. Namun demikian, tekanan dari arah teknikal dan faktor geopolitik tetap memberikan bayang-bayang bearish bagi pergerakan emas hari ini.

Equityworld Futures | Akhirnya! Pemilik Emas Bisa Tersenyum Lagi

Harga emas hari ini terlihat naik 0,1% menjadi US$ 3.372,7 pada saat berita ini ditulis.

Analis Dupoin Futures Indonesia Andy Nugraha menyebut, secara kombinasi teknikal antara pola candlestick dan indikator Moving Average, tren emas saat ini masih berada dalam fase bearish yang cukup kuat. “Tekanan jual masih membayangi pasar emas, meskipun dukungan fundamental dari keputusan The Fed memberikan sedikit ruang untuk pergerakan naik,” tulis Andy dalam risetnya, Kamis (19/6/2025).

Dari sisi teknikal, lanjut Andy, tekanan masih cukup dominan. Jika harga emas menembus level support di US$ 3.365, maka potensi penurunan bisa berlanjut lebih dalam. “Namun, jika terjadi pantulan teknikal dan sentimen pasar membaik, maka harga emas bisa menguji kembali level US$ 3.398 sebagai resistance jangka pendek," ujar Andy.

Dari sisi fundamental, pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang tetap menjaga sikap hati-hati dengan menyebut bahwa kebijakan moneter saat ini masih fleksibel terhadap guncangan ekonomi seperti risiko tarif atau geopolitik, membuat pasar tetap menunggu arah pasti dari bank sentral Amerika Serikat (AS).

Menurut Andy, proyeksi terbaru dari Ringkasan Proyeksi Ekonomi (SEP) juga mengindikasikan revisi turun pada pertumbuhan ekonomi AS di 2025, dari 1,7% menjadi 1,4%. Tingkat pengangguran diproyeksikan naik menjadi 4,5%, dan inflasi PCE inti meningkat menjadi 3,1% dari sebelumnya 2,8%.

Pernyataan Kontroversi Trump

Selain faktor The Fed, Andy menambahkan, pernyataan kontroversial dari Presiden AS Donald Trump juga memberikan sentimen tambahan terhadap pasar. Trump dalam konferensi pers menyatakan bahwa dirinya mungkin bersedia berunding dengan Iran, pernyataan yang sempat memicu penurunan tajam harga emas ke level US$ 3.362 sebelum akhirnya rebound ke kisaran saat ini.

Andy menilai, faktor geopolitik seperti konflik di Timur Tengah dan ketegangan diplomatik AS–Iran tetap menjadi katalis penting yang harus dicermati oleh para pelaku pasar, terutama dalam jangka pendek. Di sisi lain, data ekonomi AS yang menunjukkan peningkatan jumlah klaim tunjangan pengangguran.

“Ditambah lagi, lemahnya sektor perumahan turut menambah ketidakpastian pasar, yang bisa sewaktu-waktu mendorong permintaan terhadap aset safe haven seperti emas,” jelas Andy.

Secara keseluruhan, Andy memprediksi harga emas hari ini mengindikasikan bahwa emas masih berada dalam tekanan jangka pendek. Namun, sentimen pasar yang labil dan ketidakpastian arah kebijakan moneter AS membuat investor tetap harus waspada terhadap potensi perubahan arah yang cepat.

“Jika tekanan bearish berlanjut, maka penurunan lebih lanjut sangat mungkin terjadi. Sebaliknya, bila terjadi pembalikan arah (rebound), maka emas memiliki peluang untuk naik kembali ke US$ 3.398,” tutupnya.

Demo Ewf 

Demo Equityworld

Kamis, 19 Juni 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Turun Setelah The Fed Isyaratkan Penurunan Suku Bunga yang Lebih Lambat

Equityworld Futures | Harga Emas Turun Setelah The Fed Isyaratkan Penurunan Suku Bunga yang Lebih Lambat

Equityworld Futures | Harga emas turun pada Rabu setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga acuan dan mengisyaratkan penurunan suku bunga yang lebih lambat di masa mendatang. 

Equityworld Futures | Harga Emas Lunglai Usai Keputusan The Fed

Ketua The Fed, Jerome Powell, menyatakan bahwa pihaknya masih memperkirakan akan ada “sejumlah inflasi yang signifikan” dalam beberapa bulan ke depan. 

Harga emas spot tercatat turun 0,4% menjadi US$ 3.374,75 per ons pada pukul 15:19 waktu setempat. Sementara itu, harga emas berjangka AS ditutup sedikit menguat, naik 0,03% ke posisi US$ 3.408,10 per ons.

Harga emas sempat mengalami kenaikan sesaat setelah The Fed mengumumkan kebijakan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada kisaran 4,25%–4,50%, serta memproyeksikan adanya pemangkasan suku bunga sebesar setengah poin persentase hingga akhir tahun 2025.

Namun, optimisme pasar cepat memudar setelah pernyataan Ketua Powell. 

“Powell berulang kali menegaskan bahwa dengan tingkat pengangguran yang rendah dan stabil, The Fed berada dalam posisi yang tepat untuk menunggu dan melihat perkembangan. Ia menyampaikan bahwa pertemuan bulan September bisa menjadi momen penting, namun hal ini tidak cukup untuk mendorong aset atau emas yang mengharapkan sinyal kebijakan yang lebih dovish,” kata Tai Wong, seorang pedagang logam independen.

Ia menambahkan, “Emas perlu menembus kembali level US$ 3.400 per ons agar sentimen bullish bisa menguat.”

Meski para pembuat kebijakan masih memperkirakan pemotongan suku bunga sebesar setengah poin persentase pada tahun ini, mereka merevisi laju pemotongan selanjutnya menjadi masing-masing seperempat poin persentase pada tahun 2026 dan 2027. 

Powell juga menegaskan bahwa seluruh proyeksi kebijakan dapat berubah tergantung pada data ekonomi yang masuk, khususnya terkait inflasi.

Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump menyatakan pada hari Rabu bahwa ia kemungkinan akan bertemu dengan pihak Iran untuk membahas konflik yang berlangsung antara Israel dan Iran. 

Ketegangan geopolitik seperti ini, serta suku bunga rendah, umumnya meningkatkan daya tarik emas sebagai aset lindung nilai.

“Tren global yang terus mencari alternatif penyimpanan nilai di luar dolar AS tetap kuat, didorong oleh meningkatnya minat terhadap aset yang lebih independen dari kontrol eksternal,” ujar Ryan McIntyre, Managing Partner di Sprott Inc. 

Sementara itu, harga perak spot turun 1,5% ke level US$ 36,70 per ons. Harga platinum melonjak 4,3% menjadi US$ 1.319,03 per ons, setelah sebelumnya sempat menyentuh level tertinggi sejak Februari 2021 dengan kenaikan hingga 5%. Sebaliknya, harga paladium turun tipis 0,5% ke US$ 1.046,75 per ons.

Dalam catatan terpisah, Goldman Sachs menyebut bahwa reli pada harga platinum dan perak dalam beberapa waktu terakhir cenderung bersifat spekulatif dan kurang ditopang oleh fundamental pasar yang kuat.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Rabu, 18 Juni 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Naik Tipis Jelang Rapat Kebijakan Suku Bunga Fed

Equityworld Futures | Harga Emas Naik Tipis Jelang Rapat Kebijakan Suku Bunga Fed

Equityworld Futures | Harga emas dunia (XAU/USD) bergerak tipis antara kenaikan dan pelemahan kecil pada sesi Asia dengan level USD3.400 masih menjadi batas psikologis yang sulit tembus dikarenakan menjelang dimulainya perdagangan Eropa.

Equityworld Futures | Permintaan Menguat Imbas Konflik Iran-Israel, Harga Emas Lanjut Reli

Para pelaku pasar memilih untuk mengedepankan kehati-hatian, menunggu hasil pertemuan kebijakan moneter Federal Open Market Committee (FOMC) pada Kamis, 19 Juni 2025 sebelum memasuki pasar. Karena, pelaku pasar berekspektasi tentang penurunan suku bunga The Fed membuat dinamika perdagangan emas hari ini terasa terbatas dan berhati-hati.

Menurut analisis dari Dupoin Futures Indonesia Andy Nugraha, saat ini tren bullish pada XAU/USD mulai melemah. Formasi candlestick harian menunjukkan momentum kenaikan yang hanya tipis, sementara indikator Moving Average mengisyaratkan potensi konsolidasi sebelum pergerakan lanjutan.

"Kejenuhan buyer belum cukup kuat untuk menahan tekanan jual jika sentimen risk-on pasar meningkat," ungkap Andy dikutip dari analisis harian, Rabu, 18 Juni 2025.

Berdasarkan proyeksi pergerakan hari ini, Andy juga menambahkan, jika tekanan beli berlanjut dan data FOMC menyiratkan nada dovish, XAU/USD berpeluang menguji resistance di USD3.420. Penembusan di atas level ini dapat membuka ruang kenaikan menuju pivot mingguan di USD3.450.

Namun, jika pasar menganggap pernyataan The Fed masih hawkish atau data makro AS menunjukkan ketahanan ekonomi, maka potensi koreksi kembali muncul. Level support di USD3.380 akan menjadi area kunci yang perlu dipertahankan.

Ketegangan Israel-Iran ikut jadi sorotan

Dinamika geopolitik juga mempengaruhi pergerakan emas hari ini. Ketegangan antara Israel dan Iran yang terus berlanjut selama akhir pekan memicu volatilitas safe-haven, meski hingga kini konflik belum menyebar ke luar kawasan dan Iran belum mengancam akan memblokir Selat Hormuz.

Pada Senin, 16 Juni 2025, laporan Iran mengupayakan gencatan senjata sempat meredam permintaan emas, namun kilasan peringatan keras Presiden AS Donald Trump yang meminta semua orang harus segera meninggalkan Teheran, sehingga mengembalikan kecemasan eskalasi konflik.

Sebuah laporan Axios menyebutkan meski perundingan nuklir AS-Iran sempat dibatalkan, kedua pihak tengah menyiapkan pembicaraan darurat minggu ini. Berbagai berita silih berganti ini menciptakan sentimen yang bergejolak, di mana investor emas terombang-ambing antara harapan meredanya ketegangan dan kekhawatiran akan eskalasi militernya.

"Permintaan investor terhadap emas batangan diprediksi akan menurun seiring perbaikan kondisi ekonomi global dan normalisasi suku bunga," tutur Andy.

Secara keseluruhan, harga emas hari ini menghadapi dua kekuatan hebat yaitu antisipasi kebijakan moneter The Fed dan gejolak geopolitik Timur Tengah. Trader disarankan menerapkan manajemen risiko ketat, memasang stop loss di bawah level support, serta memantau setiap rilis data ekonomi dan perkembangan keamanan internasional secara real time. 

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Selasa, 17 Juni 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Selasa Pagi Rebound di Tengah Perang Israel-Iran

Equityworld Futures | Harga Emas Selasa Pagi Rebound di Tengah Perang Israel-Iran

Equityworld Futures | Pembeli aset safe haven seperti emas batangan jadi pilih di tengah memanasnya geopolitik di Timur Tengah. Belum lagi perkembangan perang Iran-Israel yang semakin intens membuat emas terdorong naik di awal perdagangan di Asia.

Equityworld Futures | Harga Emas Anjlok 1% Lebih Saat Konflik Israel dan Iran Memanas

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terakhir menyerukan evakuasi segera dari Teheran, meningkatkan permintaan untuk aset haven karena investor melacak permusuhan antara Israel dan Iran.

Emas terdorong lebih tinggi pada awal perdagangan Asia setelah Presiden AS Donald Trump menyerukan evakuasi segera dari Teheran, meningkatkan permintaan untuk aset haven karena investor melacak permusuhan antara Israel dan Iran.

Emas naik sebanyak 0,4% kembali menjadi di atas US$3.400/troy ons. Pada posisi satu hari sebelumnya harga emas di pasar Spot alami penurunan 1,4% — yang merupakan penurunan harian terbesar dalam sebulan.

Trump mengeluarkan seruan untuk mengosongkan ibukota Iran dalam sebuah posting di media sosial beberapa jam setelah dia mendesak kepemimpinan Iran untuk menandatangani kesepakatan untuk membatasi program nuklirnya.

Logam mulia ini naik hampir 4% minggu lalu karena Israel membuka kampanye militernya terhadap program nuklir Iran, memicu kekhawatiran akan konflik di seluruh wilayah dan menambah dorongan baru untuk reli yang didorong oleh ancaman terhadap pertumbuhan ekonomi global dari agenda tarif Trump yang agresif.

Harga - saat ini sekitar US$100 lebih rendah dari rekor yang dicapai pada bulan April - berada di jalur untuk kenaikan bulanan keenam, yang akan menjadi yang terbaik dalam lebih dari dua dekade.

Harga emas spot naik 0,3% menjadi US$3.395,46/troy ons pada pukul 7:37 pagi di Singapura. Indeks Spot Dolar Bloomberg datar. Perak menguat, sementara platinum sedikit berubah dan paladium tergelincir.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Jumat, 13 Juni 2025

Equityworld Futures | Bocoran Harga Emas Internal BRMS

Equityworld Futures | Bocoran Harga Emas Internal BRMS

Equityworld Futures | PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menegaskan target ekspansi bisnis tambangnya. Perusahaan membidik kenaikan produksi emas menjadi 70.000 hingga 75.000 troy ounce pada tahun 2025, atau meningkat dari produksi 68.000 troy ounce yang berhasil dicapai tahun sebelumnya.

Equityworld Futures | Harga Minyak, Emas & Dolar AS ‘Terbang’ Pasca Serangan Israel

Pada kuartal I-2025 saja, BRMS telah mencatatkan lonjakan produksi emas sebesar 128% secara tahunan (year on year/yoy), dari 9.623 troy ounce pada kuartal I-2024 menjadi 21.000 troy ounce. Kinerja ini mencerminkan efektivitas operasional pabrik dan peningkatan kualitas tambang yang dikelola perseroan.

“Kami tetap konservatif, namun realistis. Target produksi emas 2025 berkisar antara 70.000 hingga 75.000 troy ounce. Namun ke depannya, kami proyeksikan bisa mencapai 80.000 troy ounce di 2026, dan meningkat menjadi 90.000 troy ounce pada 2027,” papar Direktur & Chief Investor Relations BRMS, Herwin Wahyu Hidayat dalam paparan publik di Pacific Century Place, Jakarta, Selasa (12/6/2025).

Herwin mengungkapkan, pertumbuhan produksi emas akan didukung oleh kapasitas penuh fasilitas pengolahan emas yang dimiliki perseroan, salah satunya milik entitas anak Citra Palu Minerals (CPM) yang menggunakan teknologi carbon-in-leach (CIL). “Saat ini pabrik kami sudah beroperasi penuh, jadi fluktuasi produksi lebih dipengaruhi oleh kadar kandungan emas di dalam batuan tambang,” jelasnya.

Adapun kadar emas dari tambang-tambang yang dikelola BRMS rata-rata berada di kisaran 1,3 hingga 1,7 gram per ton. Namun, ke depan perusahaan akan mulai mengeksplorasi dan menambang dari area tambang bawah tanah dengan kadar emas lebih tinggi, yaitu mencapai 4,9 gram per ton.

Sejalan dengan agenda ekspansi dan penambahan cadangan emas, BRMS optimistis dapat menggandakan produksi emas menjadi 150.000 troy ounce pada 2028. Capaian ini akan menjadi tonggak penting dalam memperkuat kinerja operasional maupun keuangan perusahaan.

“Kami sangat optimistis, apalagi proyeksi internal kami memperkirakan harga emas global akan berada di kisaran US$ 2.750 hingga US$ 3.000 per troy ounce. Dengan struktur biaya operasional kami yang efisien—di kisaran US$ 1.300 hingga US$ 1.500 per troy ounce—maka margin keuntungan masih sangat besar,” jelas Herwin.

Ia menegaskan, jika tren harga emas tetap berada di atas US$ 3.200 per troy ounce seperti saat ini, maka BRMS akan mencetak laba bersih yang jauh lebih tinggi, sehingga potensi surplus saldo laba ditahan akan tercapai lebih cepat.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Kamis, 12 Juni 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Global Masih Bersinar Ditopang Data Ekonomi AS

Equityworld Futures | Harga Emas Global Masih Bersinar Ditopang Data Ekonomi AS

Equityworld Futures | Harga emas naik ditopang oleh angka inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah dari perkiraan. Hal ini memperkuat ekspektasi investor bahwa Federal Reserve akan mulai memangkas suku bunga pada bulan September.

Equityworld Futures | Emas Punya “Senjata” Baru, Harganya Siap Terbang Tinggi Lagi

Harga emas spot naik 0,1% menjadi US$ 3.324,72 per ons setelah naik sebanyak 1% pada awal sesi perdagangan. Harga emas berjangka AS sebagian besar tidak berubah pada US$ 3.343,7.

Data menunjukkan inflasi atau indeks harga konsumen AS (CPI) naik 0,1% bulan lalu setelah naik 0,2% pada bulan April. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan CPI naik 0,2% dan meningkat 2,5% dari tahun ke tahun.

"CPI inti yang rendah dan mengejutkan telah mendorong seluruh kompleks logam mulia naik karena imbal hasil dan dolar jatuh. Harapannya adalah hal itu akan membawa pemangkasan suku bunga Fed lebih cepat," kata Tai Wong, trader logam mulia  independen dilansir dari Reuters.

Saat ini, para pedagang memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS sebesar 68% pada bulan September, menurut alat CME FedWatch.

Di bidang perdagangan, Presiden AS Donald Trump, membuka babak baru. Dia mengatakan kesepakatan dengan Tiongkok telah dilakukan, dengan Beijing memasok magnet dan mineral tanah jarang, sementara Washington akan mengizinkan mahasiswa Tiongkok di perguruan tinggi dan universitasnya.

Sementara itu, platinum naik 2,9% menjadi US$ 1.256,70, mencapai level tertinggi sejak 2021 pada awal hari. Perak spot turun 1,2% menjadi US$ 36,11 per ons, sementara paladium naik 1,3% menjadi US$ 1.074,25.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Rabu, 11 Juni 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Melemah Selasa (10/6), Pasar Pantau Ketat Negosiasi Dagang AS-China

Equityworld Futures | Harga Emas Melemah Selasa (10/6), Pasar Pantau Ketat Negosiasi Dagang AS-China

Equityworld Futures | Harga emas bergerak turun tipis pada perdagangan Selasa (10/6), seiring pelaku pasar memantau perkembangan negosiasi dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang berpotensi meredakan ketegangan global.

Equityworld Futures | Perundingan China vs AS Bikin Was-was, Pemilik Emas Dibuat Cemas

Sinyal positif dari pembicaraan ini dapat mengurangi minat terhadap aset lindung nilai seperti emas, sementara penguatan dolar AS turut menekan harga logam mulia. 

Melansir Reuters, harga emas spot turun 0,1% menjadi US$3.324,55 per ons troi, sedangkan emas berjangka AS ditutup melemah 0,3% ke US$3.343,40 per ons.

Indeks dolar AS menguat 0,2%, membuat emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

"Beberapa sesi terakhir, harga emas mulai mundur dari level tertinggi, terutama karena meningkatnya optimisme terhadap hasil negosiasi antara China dan AS, serta pembicaraan dengan Inggris dan Rusia," kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures.

Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menyatakan bahwa pembicaraan dengan China di London berjalan baik dan dijadwalkan berlangsung sepanjang hari.

Kedua negara tengah berupaya mencapai kesepakatan terkait kendali ekspor yang sempat memicu kekhawatiran akan ketegangan baru antar kekuatan ekonomi dunia.

Kesepakatan dagang yang meredakan ketidakpastian bisa mengurangi daya tarik emas sebagai aset aman. 

"Investor saat ini menunggu koreksi harga lebih dalam, mungkin ke kisaran US$3.100 per ons, tapi untuk sekarang pasar masih wait and see menanti hasil pembicaraan China-AS," ujar Bob Haberkorn, Senior Market Strategist di RJO Futures.

Pasar juga menantikan data inflasi konsumen AS (CPI) yang akan dirilis Rabu (11/6), yang dapat memberi sinyal arah kebijakan suku bunga The Fed.

Logam lain turut melemah, harga perak spot turun 0,5% menjadi US$36,53 per ons troi.

Platinum melemah 0,5% ke US$1.213,08 per ons troi, setelah sempat menyentuh level tertingginya sejak Mei 2021.

Palladium turun 1,2% menjadi US$1.061,85 per ons.

Menurut Alexander Zumpfe, trader logam mulia di Heraeus Metals Germany, reli pada platina didorong oleh kombinasi kekhawatiran pasokan, spekulasi pasar, dan tren positif di kompleks logam mulia secara keseluruhan.

“Palladium tertinggal karena basis permintaannya yang lebih sempit serta daya tarik investasi yang lebih lemah,” ujarnya. 

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Selasa, 10 Juni 2025

Equityworld Futures | Jelang Pembicaraan Perdagangan AS & China, Harga Emas Menguat Tipis

Equityworld Futures | Jelang Pembicaraan Perdagangan AS & China, Harga Emas Menguat Tipis

Equityworld Futures | Harga emas naik tipis pada hari Senin (9/6) didukung oleh pelemahan dolar AS karena para pelaku pasar terus mengawasi pembicaraan perdagangan AS-Tiongkok yang sedang berlangsung.

Equityworld Futures | Harga Emas Naik, Pasar Pantau Ketat Negosiasi Dagang AS dan China

Mengutip Trading Economic, harga emas spot tercatat naik 0,67% ke level US$ 3333,7 per ons troi pada pukul 23.25 wib. Sementara indeks dolar AS turun 0,23% ke level 98,96. Penurunan index dolar  membuat emas batangan yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Pejabat senior AS dan China bertemu di London untuk membahas tarif tit-for-tat yang dikenakan pada produk satu sama lain tahun ini. Bulan lalu, kedua belah pihak telah menyetujui jeda sementara, memberikan kelegaan bagi investor.

"Dalam jangka pendek, jika ada hasil positif dari pertemuan pertemuan, itu bisa menjadi sedikit negatif untuk emas, tetapi tidak terlalu banyak," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD.

"Saya pikir ekonomi yang lebih lemah, kemungkinan penurunan suku bunga dan momentum yang lebih rendah di sisi selera risiko membuat orang pindah ke emas. Dan, tentu saja ekspektasi yang lebih tinggi inflasi yang lebih tinggi."

Di tempat lain, Rusia mengatakan bahwa pasukannya telah menguasai lebih banyak wilayah di wilayah timur-tengah Ukraina Dnipropetrovsk, di mana Kremlin mengatakan pertempuran itu sebagian ditujukan untuk menciptakan zona penyangga.

Emas sebagai aset safe-haven menjadi lebih menarik selama periode ketidakpastian geopolitik dan ekonomi. Emas juga cenderung berkembang dalam lingkungan dengan suku bunga rendah karena merupakan aset yang tidak menghasilkan.

Investor juga menunggu data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS yang akan dirilis pada hari Jumat nanti. Ini digunakan untuk mengukur kesehatan ekonomi negara dan data selama akhir pekan menunjukkan bahwa bank sentral China menambahkan emas ke cadangannya pada bulan Mei untuk bulan ketujuh berturut-turut.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Kamis, 05 Juni 2025

Equityworld Futures | Wall Street “Mixed”, Bursa Eropa Menguat

Equityworld Futures | Wall Street “Mixed”, Bursa Eropa Menguat

Equityworld Futures | Wall Street berakhir mixed pada Rabu (4/6/2025), dengan indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, melemah.

Equityworld Futures | Harga Emas Kembali Bikin Silau, Level US$3.400 Sudah di Depan Mata

Seperti dilaporkan Reuters, indek Dow Jones turun 91,9 poin, atau sekitar 0,22 persen, menjadi 42.427,74. Indeks S&P 500 berakhir datar dengan pergerakan naik 0,44 poin menjadi 5.970,81. Indeks komposit Nasdaq menguat 61,53 poin, atau sekitar 0,32 persen, menjadi 19.460,49.

Wall Street berada dalam tekanan setelah laporan terbaru menunjukkan sektor jasa berkontraksi pada Mei untuk pertama kalinya dalam setahun terakhir. Kondisi tersebut mengindikasikan rentannya terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya inflasi.

Laporan ADP National Employment menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan swasta AS memperkerjakan karyawan dengan jumlah paling sedikit dalam dua tahun terakhir pada Mei.

Para investor selanjutnya menunggu dirilisnya data nonfarm-payrolls untuk mengetahui dampak ketidakpastian perdagangan terhadap pasar tenaga kerja AS.

Saham Hewlett Packard Enterprise naik 0,8 persen setelah permintaan terhadap server kecerdasan buatan dan komputas awan hybrid mendongkrak pendapatan dan perolehan laba kuartal kedua.

Saham Wells Fargo turun 0,4 persen setelah sempat menyentuh harga tertinggi dalam tiga bulan terakhir setelah Federal Reserve menghapus pembatasan aset US$1,95 triliun.

Saham perusahaan manufaktur mobil elektrik Tesla anjlok 3,5 persen dipicu penurunan penjualan untuk bulan kelima beruntun di pasar Eropa.

Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange naik seiring melemahnya nilai tukar dolar AS. Harga emas untuk pengiriman Agustus 2025 naik 0,7 persen menjadi US$3.399,2 per ons. Indeks dolar AS turun 0,5 persen.

Bursa saham Eropa menguat pada Rabu, dengan indeks STOXX 600 Eropa naik 0,5 persen, seiring melonjaknya saham sektor teknologi dan F&B.

Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, naik 14,27 poin, atau sekitar 0,16 persen, menjadi 8.801,29. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman meningkat meningkat 184,86 poin, atau sekitar 0,77 persen, menjadi 24.276,48.

Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, turun 27,1 poin, atau sekitar 0,19 persen, menjadi 14.101,3. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, Perancis, menguat 40,83 poin, atau sekitar 0,53 persen, menjadi 7.804,67.

Nilai tukar poundsterling menguat 0,12 persen terhadap dolar AS menjadi 1,353 dolar AS per pound. Sedangkan terhadap euro, nilai tukar pound berada di kisaran 1,1889 euro per pound.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Rabu, 04 Juni 2025

Equityworld Futures | Meriang! Harga Emas Jadi Panas Dingin Jelang Pertemuan Trump - Jinping

Equityworld Futures | Meriang! Harga Emas Jadi Panas Dingin Jelang Pertemuan Trump - Jinping

Equityworld Futures | Harga emas akhirnya terperosok usai kenaikan tajam pada perdagangannya sebelumnya. Penurunan emas terjadi usai dolar Amerika Serikat (AS) menguat tajam hingga para pelaku mengamati pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping.

Equityworld Futures | Harga Emas Loncat di Tengah Ketegangan Dagang dan Dolar Lesu

Pada perdagangan  Selasa (3/6/2025), harga emas dunia melemah 0,80% di level US$3.351,98 per troy ons. Pelemahan ini berbanding terbalik dengan hari sebelumnya di mana harga emas mengangkasa hampir 3%.

Pada perdagangan hari ini Rabu (4/6/2025) hingga pukul 06.30 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,17% di posisi US$3.357,90 per troy ons.

Emas turun hampir 1% pada perdagangan Selasa setelah mencapai titik tertinggi hampir empat minggu, tertekan oleh dolar yang lebih kuat karena investor menjadi berhati-hati menjelang panggilan potensial antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin China Xi Jinping.

Pada perdagangan kemarin Selasa (3/6/2025), indeks dolar AS menguat 0,53% di level 99,22. Penguatan terjadi usai penurunan tajam. Menguatnya dolar AS mendorong harga emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang asing lainnya.

"Kita memasuki periode yang dikenal sebagai kelesuan musim panas, jadi ada ekspektasi bahwa pasar emas bisa mengalami sedikit kelesuan atau konsolidasi menyamping," ujar David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

Pasar gelisah menjelang kemungkinan panggilan telepon Trump-Xi minggu ini, setelah Trump menuduh China melanggar perjanjian untuk mencabut tarif. Pembicaraan itu terjadi saat ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia terus memanas.

Secara terpisah, Komisi Eropa mengatakan akan mendorong tarif AS yang lebih rendah bahkan saat Trump mengusulkan penggandaan bea masuk untuk baja dan aluminium, sementara Washington mendesak mitra dagang untuk mengajukan penawaran yang direvisi paling lambat Rabu untuk mempercepat pembicaraan.

Investor juga mengamati data penggajian nonpertanian AS pada Jumat dan serangkaian pembicara The Federal Reserve untuk petunjuk tentang kebijakan suku bunga.

Data AS pada hari Selasa menunjukkan lowongan pekerjaan meningkat pada April, tetapi PHK yang lebih tinggi menandakan pasar tenaga kerja yang mendingin di tengah meningkatnya kekhawatiran tarif.

"Saya yakin The Fed siap untuk mulai memangkas suku bunga lagi, tetapi kemungkinan besar tidak sampai September, itu adalah faktor lain yang mungkin membebani dolar dan mendukung emas," tambah Meger.

Emas, tempat berlindung yang aman selama masa ketidakpastian politik dan ekonomi, cenderung berkembang pesat dalam lingkungan suku bunga rendah. Emas telah naik sekitar 28% tahun ini.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Selasa, 03 Juni 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Mengamuk, Terbang ke Level Tertinggi 3 Minggu

Equityworld Futures | Harga Emas Mengamuk, Terbang ke Level Tertinggi 3 Minggu 

Equityworld Futures | Harga emas berhasil melesat tajam dan berada di level tertinggi dalam lebih dari tiga minggu usai dolar melemah hingga perang Rusia-Ukraina yang kembali memanas.

Equityworld Futures | Kemarin Naik Hampir 3%, Simak Prediksi Harga Emas Hari Ini

Pada perdaganganSenin (2/6/2025), harga emas dunia melejit 2,73% di level US$3.379,06 per troy ons. Harga penutupan kemarin adalah yang tertinggi sejak 6 Mei atau lebih dari tiga minggu.  Kenaikan ini menghapus kerugian emas selama hari perdagangan sebelumnya dan mendekatkan emas kembali ke level US$ 3.400.

Pada perdagangan hari ini Selasa (3/6/2025) hingga pukul 06.30 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,23% di posisi US$3.386,82 per troy ons.

Harga emas naik lebih dari 2% pada hari Senin ke level tertinggi dalam lebih dari tiga minggu, karena melemahnya dolar dan kombinasi risiko geopolitik dan ketidakpastian ekonomi memicu permintaan investor untuk aset safe haven.

Pada perdagangan kemarin Senin (2/6/2025), indeks dolar AS/DXY jatuh 0,63% di level 98,7. Turunnya DXY terhadap sekeranjang mata uang utama, membuat emas batangan lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Kenaikan emas juga didorong oleh panasnya perang Rusia-Ukraina setelah Ukraina melancarkan serangan spektakuler ke dalam wilayah Rusia pada Senin (2/6/2025). Memanasnya perang tentu saja akan meningkatkan ketidakpastian ekonomi dan politik di dunia.

Ukraina melancarkan serangan dramatis ke berbagai wilayah Rusia, menggunakan drone yang disembunyikan di dalam truk untuk menyerang pangkalan udara strategis hingga sejauh Siberia Timur.

Pada waktu yang hampir bersamaan, Moskow meluncurkan salah satu serangan drone dan rudal terbesar terhadap Kyiv, meningkatkan ketegangan menjelang pembicaraan damai penting yang dijadwalkan minggu ini.

Lebih dari 40 pesawat Rusia dilaporkan mengalami kerusakan dalam operasi hari Minggu itu, termasuk pembom jarak jauh Tu-95 dan Tu-22 M3 yang mampu membawa senjata konvensional maupun nuklir, serta pesawat pengintai A-50, menurut seorang pejabat di Dinas Keamanan Ukraina (SBU) yang berbicara secara anonim karena rincian operasi belum dipublikasikan. Kepala SBU Vasyl Malyuk memimpin langsung operasi tersebut, dan kerugian ditaksir mencapai sedikitnya US$ 2 miliar, kata pejabat itu.

Drone diluncurkan secara remote dari rumah kayu portabel yang diangkut dengan truk ke dalam wilayah Rusia, menurut pejabat tersebut.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengungkapkan rincian operasi ini, menyebut bahwa operasi tersebut memakan waktu 1 tahun, 6 bulan, dan 9 hari dari tahap perencanaan hingga eksekusi.

Selain itu, kenaikan harga emas juga didorong oleh penurunan harga saham, yang membuat sebagian investor beralih ke emas. Saham turun karena ketegangan perdagangan AS-China yang meningkat dan investor bersiap menghadapi minggu yang padat dengan arus ekonomi dan politik, termasuk laporan pekerjaan AS yang kritis dan pemangkasan suku bunga yang telah lama diharapkan oleh Bank Sentral Eropa.

"Ancaman tarif terbaru pada hari Jumat, termasuk rencana untuk menggandakan tarif baja dan aluminium menjadi 50% bersamaan dengan serangan Ukraina akhir pekan lalu ke Rusia, telah meningkatkan risiko geopolitik dan memicu sentimen penghindaran risiko," ujar Peter Grant, wakil presiden dan ahli strategi logam senior di Zanier Metals.

Ketegangan antara Washington dan Beijing kembali mengemuka setelah Presiden AS Donald Trump pada hari Jumat menuduh China melanggar perjanjian dengan AS untuk saling mencabut tarif dan pembatasan perdagangan untuk mineral penting.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent pada hari Minggu mengisyaratkan kemungkinan panggilan telepon segera antara Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping untuk menyelesaikan masalah perdagangan.

Investor juga mencermati komentar dari Ketua The Fed Jerome Powell dan pembuat kebijakan lainnya minggu ini untuk mendapatkan petunjuk tentang arah suku bunga AS.

Emas cenderung diuntungkan dalam lingkungan suku bunga rendah dan selama periode tekanan geopolitik.

Di antara ketakutan perang dagang baru, ketidakpastian fiskal, dan kekhawatiran plafon utang AS, latar belakangnya siap untuk volatilitas, Fawad Razaqzada, analis pasar di City Index dan FOREX.com, mengatakan dalam sebuah catatan.

"Untuk perkiraan emas, latar belakang penghindaran risiko dan ketidakpastian fiskal ini sangat menguntungkan," tambah Razaqzada.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Senin, 02 Juni 2025

Equityworld Futures | Wall Street Menguat Sepanjang Mei, Kebijakan Tarif Trump Masih Jadi Sorotan

Equityworld Futures | Wall Street Menguat Sepanjang Mei, Kebijakan Tarif Trump Masih Jadi Sorotan

Equityworld Futures
| Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Wall Street mengakhiri Mei dengan hasil bervariasi.

Equityworld Futures | Harga Emas Menggeliat, Siap-Siap Level Ini Tertembus

Dilaporkan CNBC, Indeks S&P 500 sedikit berubah pada Jumat untuk menutup bulan yang menguntungkan, atau turun tipis 0,01 persen hingga berakhir pada 5.911,69. 

Kemudian, indeks Nasdaq Composite turun 0,32 persen menjadi 19.113,77. 

Sementara indeks Dow Jones Industrial Average naik 54,34 poin, atau 0,13 persen, hingga berakhir pada 42.270,07.

Sebagai catatan, pada Jumat lalu, indeks S&P 500 menutup bulan Mei dengan kenaikan 6,15 persen, kinerja bulanan terbaiknya sejak November 2023 yang naik 8,92 persen.

Sedangkan, indeks Nasdaq Composite yang sarat teknologi melonjak 9,56 persen pada bulan yang sama yakni November 2023 yang nail 10,7 persen. 

Adapun, indeks Dow Jones Industrial Average naik sekitar 3,94 persen dalam sebulan. Peningkatan ini sekaligus mengakhiri tren penurunan tiga bulan berturut-turut. 
Meskipun demikian, analis skeptis apakan momentum ini akan berlanjut. Kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump berada dalam ketidakpastian hukum menyusul dua putusan pengadilan utama minggu lalu. 

Pengadilan Perdagangan Internasional AS membatalkan sebagian besar pungutan tinggi presiden pada Rabu, dan memerintahkan pemerintahannya untuk berhenti memungutnya.

Namun, sehari kemudian, pengadilan banding federal mengabulkan permintaan pemerintah untuk menghentikan sementara putusan tersebut, yang secara efektif mengembalikan bea masuk. 

Di sisi lain, pemerintah AS diharapkan dapar segera membahas eprdagangan dengan Presiden China XI Jinping pada pekan ini. 

Sementara itu, para investor dan pelaku pasar akan mengamati serangkaian laporan yang akan dirilis minggu ini yang dapat memberikan wawasan mengenai bagaimana tarif telah mempengaruhi ekonomi AS, termasuk data utama penggajian nonpertanian bulan Mei yang akan dirilis pada hari Jumat.

Demo Ewf 

Demo Equityworld