Equityworld Futures | Harga Emas Sempat Melejit ke US$ 3.500, Lalu Anjlok Tajam, Ini Penyebabnya
Equityworld Futures | Harga emas sempat melejit dan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) di level US$ 3.500 per ons pada Selasa (22/4/2025). Sebelum akhirnya anjlok lebih dari 1%.
Equityworld Futures | Gagal Terbang ke US$3.500: Harga Emas Malah Hancur Lebur, Jatuh 1,3%
Dikutip dari Reuters, aksi jual besar-besaran emas terjadi seiring penguatan pasar saham dan dolar AS. Penguatan itu disebabkan oleh pernyataan optimistis dari Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengenai hubungan dagang dengan China.
Harga emas spot terakhir turun 1,5% ke posisi US$ 3.372,68 per ons. Padahal harga emas sempat melesat hingga 2,2% menyentuh US$ 3.500,05 pada awal perdagangan. Itu merupakan rekor tertinggi baru harga emas. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS ditutup turun tipis 0,2% menjadi US$ 3.419,40.
Analis pasar senior di RJO Futures Bob Haberkorn mengatakan, penurunan harga emas dimulai setelah Bessent menyatakan ketegangan dagang antara AS dan China kemungkinan akan mereda. Meski begitu, ia menyebut proses negosiasi ke depan masih akan berlangsung lama dan tidak mudah.
Komentar Bessent langsung disambut positif oleh pasar. Indeks saham AS melesat lebih dari 2%, sementara indeks dolar AS menguat 0,7% terhadap sejumlah mata uang utama, membuat harga emas relatif lebih mahal bagi investor luar negeri.
"Penguatan pasar saham dan dolar AS hari ini menjadi faktor negatif bagi pasar harga emas," kata analis senior di Kitco Metals Jim Wyckoff.
Meskipun turun, harga emas tetap mencatatkan prestasi impresif. Sepanjang tahun ini, harga emas telah melonjak 29% dan mencatatkan rekor tertinggi ke-28 kalinya pada hari yang sama.
Prediksi Harga Emas
Bank investasi JPMorgan bahkan memprediksi reli harga emas masih jauh dari kata selesai. Dalam catatannya, JPMorgan memperkirakan harga emas bisa menembus US$ 4.000 per ons pada tahun depan, seiring meningkatnya risiko resesi, naiknya tarif AS, dan tensi dagang yang masih membayangi.
Para pelaku pasar kini menantikan pidato dari sejumlah pejabat The Fed dalam pekan ini untuk mencari sinyal arah kebijakan moneter selanjutnya, di tengah kekhawatiran soal independensi bank sentral tersebut.
Emas, yang tidak memberikan imbal hasil, dikenal sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian global dan inflasi. Komoditas ini biasanya bersinar dalam kondisi suku bunga rendah.
Saat ini, indeks kekuatan relatif (Relative Strength Index/RSI) emas berada di angka 74, yang menandakan bahwa aset ini sudah masuk dalam kategori overbought alias jenuh beli.
Untuk logam mulia lainnya, harga perak spot turun 0,7% menjadi US$ 32,47 per ons, platinum melemah 0,8% ke US$ 953,64. Sementara palladium justru naik 0,6% menjadi US$ 932,75.