Equityworld Futures | Harga Emas Akhirnya Naik Tapi Jangan Senang Dulu, Penjual Sudah Lelah
Equityworld Futures | Harga emas dunia akhirnya rebound dan kini tengah berusaha berjuang kembali untuk berada di zona hijau usai investor berburu harga murah saat harga emas mengalami penurunan.
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Naik, Investor Fokus Menanti Perkembangan Tarif AS-China
Pada perdagangan kemarin Senin (28/4/2025), harga emas dunia di pasar spot naik 0,70% di level US$3.341,37 per troy ons. Kenaikan ini menjadi kabar baik setelah emas ambruk 0,9% pada perdagangan Jumat pekan lalu.
Pada perdagangan hari ini Selasa (29/4/2025) hingga pukul 06.08 WIB, harga emas dunia di pasar spot melemah 0,07% di posisi US$3.339,19 per troy ons.
Harga emas berbalik arah dan bergerak naik pada perdagangan Senin saat perburuan harga murah dimulai, sementara fokus pasar tertuju pada perkembangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dengan China hingga penantiann serangkaian data ekonomi.
"Kami mulai melihat tanda-tanda pertama yakni kelelahan penjualan," ujar ahli strategi komoditas TD Securities Daniel Ghali, kepada Reuters.
Dia menambahkan bahwa risiko penurunan harga emas sangat terbatas.
"Investor Barat, khususnya pedagang diskresioner atau dana makro, telah sepenuhnya berada di posisi yang kurang menguntungkan dalam tahap akhir reli emas ini dan sebagai akibatnya, ada aktivitas penjualan dalam jumlah terbatas dan harga emas bergerak naik untuk mencerminkan hal itu." imbuhnya.
Emas batangan, lindung nilai tradisional terhadap ketidakstabilan politik dan keuangan, naik ke level tertinggi sepanjang masa di US$3.500,05 per troy ons minggu lalu karena ketidakpastian yang meningkat.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan kemajuan telah dibuat dengan China. Namun, Beijing telah membantah bahwa pembicaraan perdagangan sedang berlangsung dan Menteri Keuangan Scott Bessent gagal pada Minggu untuk mendukung pernyataan Trump bahwa pembicaraan tarif dengan China sedang berlangsung.
"Sampai kita menyaksikan pola yang jelas dari titik tertinggi yang lebih rendah, titik terendah yang lebih rendah, dan perjanjian perdagangan yang kuat daripada lebih banyak kegaduhan politik dari pemerintahan Trump, prospek titik tertinggi baru untuk emas tidak dapat diabaikan," ujar Fawad Razaqzada, analis pasar di City Index dan FOREX.com
Risikonya tinggi bahwa ekonomi global akan tergelincir ke dalam resesi tahun ini, menurut mayoritas ekonom dalam jajak pendapat Reuters.
Adapun, data yang akan dirilis pada pekan ini mencakup laporan lowongan kerja AS pada Selasa, Pengeluaran Konsumsi Pribadi pada Rabu, dan laporan penggajian nonpertanian pada Jumat. Para pelaku pasar akan memindai ini untuk mengukur dampak tarif terbaru pada ekonomi AS.
Selasa, 29 April 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Akhirnya Naik Tapi Jangan Senang Dulu, Penjual Sudah Lelah
Senin, 28 April 2025
Equityworld Futures | Drama Harga Emas, Sempat Rekor Tapi Ambruk Ulah Trump-Xi Jinping
Equityworld Futures | Drama Harga Emas, Sempat Rekor Tapi Ambruk Ulah Trump-Xi Jinping
Equityworld Futures | Harga emas dunia pekan ini benar-benar bikin jantungan. Setelah sempat mengukir rekor tertinggi sepanjang masa, harga logam mulia ini malah berbalik arah dan ambruk, dihantam gejolak baru dari "drama" hubungan dagang Amerika Serikat (AS) dan China.
Equityworld Futures | Harga Emas Spot Melanjutkan Koreksi pada Senin (28/4) Pagi
Pada Jumat (25/4/2025), harga emas di pasar spot ditutup di US$ 3.318,2 per troy ounce, melemah 0,9% dalam sehari dan mencetak level terendah dalam sepekan. Sepanjang pekan ini, emas terkoreksi tipis 0,28%, mengakhiri reli panjang yang sempat membawanya melesat hampir 10% dalam dua minggu sebelumnya.
Sebelumnya, emas sempat mencatat rekor fantastis di US$ 3.500 per troy ounce pada awal pekan ini, didorong ketegangan dagang dan derasnya pembelian dari bank sentral. Tapi puncak itu justru menjadi titik balik. Selang beberapa hari, harga terjun bebas ke US$ 3.260 sebelum akhirnya stabil.
Pola harga emas mencerminkan betapa rentannya pasar terhadap berita-berita spekulatif. Penyebab utamanya datang dari pernyataan mengejutkan Presiden AS Donald Trump yang mengklaim "pembicaraan langsung" dengan Presiden China Xi Jinping telah berlangsung, diikuti rumor bahwa China siap melonggarkan tarif terhadap sebagian barang AS.
Namun, tidak lama berselang, China membantah kabar tersebut. Ketidakselarasan ini memicu aksi ambil untung di pasar emas, memperparah volatilitas dan menciptakan ruang koreksi.
Kamis, 24 April 2025
Equityworld Futures | Harga Bitcoin Kokoh di Level US$ 93 Ribu, Investor Beralih dari Emas?
Equityworld Futures | Harga Bitcoin Kokoh di Level US$ 93 Ribu, Investor Beralih dari Emas?
Equityworld Futures | Pasar kripto melesat dalam 24 jam terakhir. Harga Bitcoin naik tipis dan kokoh di level US$ 93 ribu di saat harga emas anjlok.
Equityworld Futures | Harga Emas Jatuh 4% ke Level US$ 3.200, Masih Punya Kekuatan Bangkit?
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Kamis (24/4/2025) pukul 07.10 WIB, kapitalisasi pasar kripto global naik 1,01% menjadi US$ 2,39 triliun dalam 24 jam. Kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) terlihat naik tipis 0,03% dalam 24 jam terakhir. Saat ini, harga Bitcoin di level US$ 93.488 per koin atau setara Rp 1,57 miliar (kurs, Rp 16.853).
Kenaikan juga terjadi pada Ethereum (ETH) sebesar 2,39% menjadi US$ 1.793 per koin. Sedangkan Binance (BNB) malah jatuh 2,06% menjadi US$ 605 per koin.
Dikutip dari CoinDesk, ketika harga emas mulai melemah, pasar kini menyoroti Bitcoin sebagai calon bintang baru. Setelah reli besar dalam seminggu terakhir, mata uang kripto terbesar di dunia itu sempat mendekati level krusial US$ 95ribu, memicu spekulasi bahwa giliran Bitcoin untuk mencuri perhatian investor global.
Meski begitu, pernyataan Menteri Keuangan AS Scott Bessent yang menyebut kesepakatan dagang AS-China akan butuh waktu bertahun-tahun telah membuat reli kripto sedikit terhambat pada Rabu (23/4/2025).
Minat investor institusional terhadap aset digital juga terlihat dari arus masuk ke produk ETF Bitcoin spot yang tercatat hampir US$ 1,3 miliar hanya dalam satu pekan, menurut data dari SoSoValue. Arus ini merupakan yang terbesar sejak pertengahan Januari 2025.
"Reli kripto kali ini bukan karena euforia ritel, tapi hasil dari posisi institusional yang melihat perubahan besar dalam arah kebijakan moneter dan politik global," kata Matt Mena, analis riset di 21Shares.
Rabu, 23 April 2025
Equityworld Futures | Wall Street Naik Tajam Usai Komentar Trump
Equityworld Futures | Wall Street Naik Tajam Usai Komentar Trump
Equityworld Futures | Wall Street naik tajam pada Selasa, 22 April 2025. Kenaikan ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mundur dari beberapa kritiknya terhadap Ketua Fed Jerome Powell, dan menyatakan dia tidak bermaksud memecatnya.
Equityworld Futures | Gagal Terbang ke US$3.500: Harga Emas Malah Hancur Lebur, Jatuh 1,3%
Presiden baru-baru ini meluncurkan kecaman di media sosial terhadap Powell, mendesaknya untuk memangkas suku bunga atau berisiko mengalami perlambatan ekonomi AS. Trump juga menyerukan pemecatannya, meningkatkan kekhawatiran atas independensi Fed.
Melansir Investing.com, Rabu, 23 April 2025, S&P 500 naik 2,5 persen ke 5.287,75 poin. NASDAQ Composite naik 2,7 persen ke 16.300,42 poin, sementara Dow Jones Industrial Average naik 2,7 persen ke 39.186,98 poin.
Pergerakan positif Wall Street juga didukung kombinasi sentimen yang membaik, laporan pendapatan positif, dan banyaknya aksi beli murah, membantu memicu pembelian berisiko.
Trump melunak terhadap Tiongkok
Trump juga menunjukkan sikap yang kurang agresif terhadap Tiongkok. Dia menyatakan bahwa pemerintahannya baik-baik saja dengan Tiongkok dan negara lain, bahkan setelah dia baru-baru ini menaikkan tarif terhadap Beijing menjadi 145 persen.
Trump mengatakan tarif tinggi terhadap Tiongkok akan turun secara substansial, tetapi tidak akan menjadi nol.
Komentar Trump tentang Tiongkok muncul setelah laporan menunjukkan Menteri Keuangan Scott Bessent memandang perang dagang AS-Tiongkok yang sedang berlangsung sebagai tidak berkelanjutan, dan dia mengharapkan penurunan ketegangan segera.
Hal ini memunculkan beberapa harapan untuk perang dagang yang kurang parah antara dua ekonomi terbesar dunia, yang telah menjadi penghambat utama sentimen dalam beberapa minggu terakhir.
Equityworld Futures | Harga Emas Sempat Melejit ke US$ 3.500, Lalu Anjlok Tajam, Ini Penyebabnya
Equityworld Futures | Harga Emas Sempat Melejit ke US$ 3.500, Lalu Anjlok Tajam, Ini Penyebabnya
Equityworld Futures | Harga emas sempat melejit dan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) di level US$ 3.500 per ons pada Selasa (22/4/2025). Sebelum akhirnya anjlok lebih dari 1%.
Equityworld Futures | Gagal Terbang ke US$3.500: Harga Emas Malah Hancur Lebur, Jatuh 1,3%
Dikutip dari Reuters, aksi jual besar-besaran emas terjadi seiring penguatan pasar saham dan dolar AS. Penguatan itu disebabkan oleh pernyataan optimistis dari Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengenai hubungan dagang dengan China.
Harga emas spot terakhir turun 1,5% ke posisi US$ 3.372,68 per ons. Padahal harga emas sempat melesat hingga 2,2% menyentuh US$ 3.500,05 pada awal perdagangan. Itu merupakan rekor tertinggi baru harga emas. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS ditutup turun tipis 0,2% menjadi US$ 3.419,40.
Analis pasar senior di RJO Futures Bob Haberkorn mengatakan, penurunan harga emas dimulai setelah Bessent menyatakan ketegangan dagang antara AS dan China kemungkinan akan mereda. Meski begitu, ia menyebut proses negosiasi ke depan masih akan berlangsung lama dan tidak mudah.
Komentar Bessent langsung disambut positif oleh pasar. Indeks saham AS melesat lebih dari 2%, sementara indeks dolar AS menguat 0,7% terhadap sejumlah mata uang utama, membuat harga emas relatif lebih mahal bagi investor luar negeri.
"Penguatan pasar saham dan dolar AS hari ini menjadi faktor negatif bagi pasar harga emas," kata analis senior di Kitco Metals Jim Wyckoff.
Meskipun turun, harga emas tetap mencatatkan prestasi impresif. Sepanjang tahun ini, harga emas telah melonjak 29% dan mencatatkan rekor tertinggi ke-28 kalinya pada hari yang sama.
Prediksi Harga Emas
Bank investasi JPMorgan bahkan memprediksi reli harga emas masih jauh dari kata selesai. Dalam catatannya, JPMorgan memperkirakan harga emas bisa menembus US$ 4.000 per ons pada tahun depan, seiring meningkatnya risiko resesi, naiknya tarif AS, dan tensi dagang yang masih membayangi.
Para pelaku pasar kini menantikan pidato dari sejumlah pejabat The Fed dalam pekan ini untuk mencari sinyal arah kebijakan moneter selanjutnya, di tengah kekhawatiran soal independensi bank sentral tersebut.
Emas, yang tidak memberikan imbal hasil, dikenal sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian global dan inflasi. Komoditas ini biasanya bersinar dalam kondisi suku bunga rendah.
Saat ini, indeks kekuatan relatif (Relative Strength Index/RSI) emas berada di angka 74, yang menandakan bahwa aset ini sudah masuk dalam kategori overbought alias jenuh beli.
Untuk logam mulia lainnya, harga perak spot turun 0,7% menjadi US$ 32,47 per ons, platinum melemah 0,8% ke US$ 953,64. Sementara palladium justru naik 0,6% menjadi US$ 932,75.
Selasa, 22 April 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Masih Bakal Naik Sampai Akhir April, Waspada Ketersediaan Stok
Equityworld Futures | Harga Emas Masih Bakal Naik Sampai Akhir April, Waspada Ketersediaan Stok
Equityworld Futures | Harga emas dunia, beriringan dengan emas logam mulia, kian ambisius mendaki rekor tertinggi baru. Namun di tengah antusiasme pembelian, kecukupan stok perlu diantisipasi guna menopang harga tidak terkoreksi tajam nantinya.
Equityworld Futures | Harga Emas Kian Melambung, Kini Sentuh Rekor US$3.500
Melansir Trading Economics, Selasa (22/4) pukul 9.42 WIB, emas spot dunia sudah mencapai harga US$ 3.467 per ons troi, lagi-lagi mencetak level all time high (ATH). Secara harian, nilai itu memang hanya naik 0,94%. Namun sejak awal tahun, kenaikannya sudah mencapai 30,4%.
Sejalan, harga emas logam mulia Antam juga melejit. Pada Selasa (22/4), harganya sudah mencapai Rp 2.016.000 per gram. Dari hari sebelumnya, itu naik sampai Rp 36.000.
Pengamat Ibrahim Assuaibi menyebut, sentimen global masih memainkan peran utama dalam pergerakan harga emas.
“Yang terbaru adalah serangan Trump kepada Ketua The Fed, Jerome Powell,” papar Ibrahim, Selasa (22/4), berkaitan dengan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS).
Memang, Presiden AS Donald Trump dan Powell berbeda pendapat soal suku bunga. Sementara Trump ingin suku bunga diturunkan untuk menghindari perlambatan ekonomi, Powell justru memberikan sinyal peningkatan suku bunga karena tekanan perang dagang yang semakin masif. Ketegangan pemerintahan AS ini membuat arah ekonomi global semakin tak pasti.
Selain itu, Ibrahim juga menyoroti perang dagang AS-China, negosiasi nuklir AS-Iran, dan geopolitik Israel-Palestina serta Rusia-Ukraina.
“Secara data eksternal, itu yang membuat harga emas dunia terus mengalami kenaikan signifikan,” sebut Ibrahim.
Dalam bulan April ini, Ibrahim menyebut harga emas dunia bisa mencapai US$ 3.500 per ons troi.
Dus, dari dalam negeri, katanya emas logam mulia juga terus naik signifikan karena tidak ada keseimbangan antara supply dan demand.
“Permintaan cukup banyak, masyarakat sudah mulai berinvestasi dan berbondong-bondong membeli emas logam mulia. Tapi rupanya, distribusi logam mulia berkurang,” sebut Ibrahim.
Jika kondisi itu terus berlanjut, Ibrahim bilang harga emas logam mulia akan terus naik juga. Begitu pun dengan emas perhiasan. Ia memproyeksi dalam tahun ini, harga emas logam mulia bisa saja menyentuh Rp 2.300.000 per gramnya. Dengan harga sebesar itu, Ibrahim bilang perburuan emas di tengah masyarakat akan semakin masif.
“Harus berhati-hati. Ada yang memburu, ada yang menjual,” tegasnya.
Senin, 21 April 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Penuh Tanda Tanya Pekan Ini: Bakal Terbang Atau Tumbang?
Equityworld Futures | Harga Emas Penuh Tanda Tanya Pekan Ini: Bakal Terbang Atau Tumbang?
Equityworld Futures | Harga emas mulai terbang lagi setelah sempat lesu pada akhir pekan lalu.
Pada perdagangan hari ini Senin (21/4/2025) hingga pukul 06.12 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,66% di posisi US$3.349,48 per troy ons.
Equityworld Futures | Harga Emas Diramal Melonjak hingga Level Ini
Sementara pada perdagangan terakhir pekan lalu, Kamis (17/4/2025), harga emas dunia di pasar spot turun 0,47% di level US$3.327,54 per troy ons. Sebelum ditutup melemah, harga emas sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa pada perdagangan intraday di level US$3.357,4 per troy ons.
Harga emas sempat merosot pada perdagangan Kamis setelah kenaikan tajam pada sesi sebelumnya karena investor membukukan keuntungan menjelang akhir pekan yang panjang, meskipun dolar yang melemah dan meningkatnya ketegangan perdagangan AS-China membuat emas batangan tetap berada di atas level US$3.300 per troy ons.
"Saya pikir (emas) cukup overbought dan ada beberapa aksi ambil untung, namun penurunan besar dalam harga emas akan terjadi karena lanskap menjelang tahun 2025 masih sangat tidak pasti," ujar analis Marex Edward Meir, kepada Reuters.
Harga emas melonjak 3,6% pada perdagangan Rabu, didorong oleh perintah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk membuka penyelidikan terhadap potensi tarif pada semua impor mineral penting, selain tinjauan terhadap impor farmasi dan chip.
"Ada beberapa risiko bahwa kesepakatan perdagangan dapat diumumkan selama akhir pekan, sangat mungkin dengan Jepang. Namun, lintasan emas tetap lebih tinggi mengingat ketidakpastian dan kekhawatiran mendalam yang terus mengkhawatirkan pasar aset," ujar Tai Wong, seorang pedagang logam independen.
Trump menggembar-gemborkan "kemajuan besar" dalam pembicaraan tarif dengan Jepang pada Rabu, dalam salah satu putaran pertama negosiasi tatap muka sejak rentetan bea masuknya pada impor global mengguncang pasar dan memicu ketakutan resesi.
"Kami tetap optimis terhadap emas. Meski demikian, koreksi jangka pendek kemungkinan akan terjadi karena pelaku pasar taktis mengambil untung atau mungkin mengalami margin call yang dipicu oleh putaran likuidasi ekuitas lainnya," ujar konsultan Metals Focus.
Harga Emas Pekan Ini
Harga emas pada pagi hari ini mulai menguat lagi setelah melemah. Harga menguat di tengah wait and see pelaku investor menunggu hasil rapat suku bunga bank sentral China.
Sebagai catatan, China adalah konsumen terbesar emas di dunia sehingga pergerakan di negara tersebut akan sangat menentukan.
Harga emas pekan ini juga masih akan diwarnai dengan gejolak perang dagang serta rapat penting bank sentral seluruh dunia di markas Dana Moneter Internasional (IMF) di Washington DC.
Rabu, 16 April 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Rekor (Lagi) Pagi Ini, Mending Jual atau Beli?
Equityworld Futures | Harga Emas Rekor (Lagi) Pagi Ini, Mending Jual atau Beli?
Equityworld Futures | Harga emas dunia bergerak naik pada perdagangan pagi ini. Rekor baru pun tercipta.
Equityworld Futures | Arah Tarif Trump Tak Pasti, Harga Emas Makin Bersinar
Pada Rabu (16/4/2025) pukul 07:08 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 3.258,3/troy ons. Naik 0,22% dibandingkan hari sebelumnya dan menjadi rekor tertinggi sepanjang masa.
Kemarin, harga sang logam mulia pun melesat. Terjadi kenaikan 1,2% dan harga ditutup di US$ 3.251/troy ons.
Sepanjang tahun ini (year-to-date), harga emas sudah melonjak 23,57%. Dalam setahun terakhir, harga meroket 36,42%.
Perkembangan di Amerika Serikat (AS) masih menjadi pendorong harga emas. Bloomberg News mengabarkan, Departemen Perdagangan AS sedang mengkaji dampak dari impor semikonduktor dan produk farmasi. Biasanya langkah ini adalah awal untuk menerapkan tarif bea masuk baru yang lebih tinggi.
Langkah AS kemungkinan besar akan dibalas oleh negara-negara yang terkena dampak dari pengenaan tarif bea masuk tinggi. Akibatnya, perang dagang dalam skala global sulit terhindarkan.
Saat perang dagang terjadi, maka arus perdagangan dunia akan terhambat. Alhasil, pertumbuhan ekonomi akan melambat bahkan sudah ada pembicaraan soal resesi.
Emas adalah aset yang dianggap aman (safe haven asset). Saat situasi sedang penuh turbulensi, investor akan memburu emas untuk menyelamatkan diri.
Berbagai bank besar pun bersikap bullish terhadap emas. Terbaru, Goldman Sachs Group Inc memperkirakan harga emas bisa menyentuh US$ 4.000/troy ons pada pertengahan 2026.
Lalu bagaimana proyeksi harga emas untuk hari ini? Berapa saja target yang perlu dicermati pelaku pasar?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih bertengger di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 70,43.
RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Akan tetapi, RSI di atas 70 juga menjadi sinyal sudah jenuh beli (overbought).
Sedangkan indikator Stochastic RSI ada di 77,33. Menghuni area beli (long) yang sangat kuat, bahkan hampir jenuh.
Namun dengan kenaikan yang sudah begitu pesat, harga emas berisiko terkoreksi. Cermati pivot point di US$ 3.238/troy ons.
Dari pivot point tersebut, harga emas bisa menguji support US$ 3.226/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 3.133/troy ons kemungkinan menjadi target selanjutnya.
Adapun target resisten terdekat ada di US$ 3.266/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi mengangkat harga emas ke arah US$ 3.273/troy ons.
Senin, 14 April 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Spot Sedikit Meredup ke US$ 3.223,67 Senin (14/4) Pagi, Ini Penyebabnya
Equityworld Futures | Harga Emas Spot Sedikit Meredup ke US$ 3.223,67 Senin (14/4) Pagi, Ini Penyebabnya
Equityworld Futures | Harga emas dunia melemah pada perdagangan Senin (14/4), setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan pengecualian tarif impor terhadap sejumlah barang elektronik seperti ponsel dan komputer yang sebagian besar diimpor dari China.
Equityworld Futures | Pakar Sebut Harga Emas Nasibnya Bakal Begini
Melansir Reuters, harga emas di pasar spot turun 0,4% ke level US$ 3.223,67 per ons troi pada pukul 00.36 GMT.
Sehari sebelumnya, emas sempat menyentuh rekor tertinggi di US$ 3.245,28. Sementara itu, harga emas berjangka AS melemah 0,1% ke US$ 3.240,90.
Sebelumnya, harga emas melonjak menembus level US$ 3.200 per ons troi untuk pertama kalinya pada Jumat (11/4) akibat memanasnya tensi dagang antara AS dan China yang mengguncang pasar global.
Namun, pada Jumat malam, Gedung Putih mengumumkan pengecualian terhadap tarif “resiprokal” yang akan diberlakukan pada produk seperti smartphone, komputer, dan beberapa komponen elektronik lainnya.
Meski begitu, Trump menegaskan pada Minggu (13/4) bahwa pengecualian ini bersifat sementara.
Dalam unggahan di Truth Social, Trump menyebut bahwa produk-produk tersebut tetap dikenai "Tarif Fentanyl" sebesar 20%, namun dipindahkan ke skema tarif lain.
Tekanan Inflasi & Suku Bunga
Di sisi lain, data ekonomi menunjukkan bahwa indeks harga produsen (PPI) AS secara mengejutkan turun 0,4% pada Maret, namun tarif impor yang baru diperkirakan akan mendorong inflasi dalam beberapa bulan ke depan.
Trader kini memperkirakan pemangkasan suku bunga acuan AS hingga 80 basis poin pada akhir 2025.
Lingkungan suku bunga rendah biasanya mendukung permintaan emas sebagai aset lindung nilai, terutama karena emas tidak memberikan imbal hasil (non-yielding).
Selain itu, emas juga menjadi aset safe haven di tengah ketidakpastian geopolitik dan ketegangan dagang global.
Para analis juga mencatat bahwa premi harga emas di China—konsumen emas terbesar dunia—melebar terhadap harga acuan global pekan lalu.
Hal ini mencerminkan peningkatan permintaan dari investor dan konsumen yang mencari perlindungan dari eskalasi perang dagang dengan AS.
Untuk logam mulia lainnya, harga perak turun 0,7% ke US$ 32,04 per ons troi. Sementara itu, platinum naik 0,7% ke US$ 949,25 dan palladium juga menguat 0,7% ke US$ 922,25.
Kamis, 10 April 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Naik Tajam, Kembali Tembus ke Level US$ 3.000
Equityworld Futures | Harga Emas Naik Tajam, Kembali Tembus ke Level US$ 3.000
Equityworld Futures | Harga emas mengalami lonjakan signifikan pada Rabu (9/4/2025), kembali menembus level psikologis US$ 3.000 per ons troi. Kenaikan ini menandai performa harian terbaik logam mulia tersebut sejak Oktober 2023, di tengah meningkatnya ketegangan global.
Equityworld Futures | Harga Emas Kemarin Melonjak 3% Lebih, Hari Ini Jual atau Beli?
Kenaikan harga emas dipicu oleh memburuknya hubungan dagang antara Amerika Serikat dan China. Presiden AS, Donald Trump, baru-baru ini mengumumkan kenaikan tarif impor terhadap China, sementara negara lain diberikan penangguhan selama 90 hari. Tarif baru terhadap produk asal Negeri Tirai Bambu melonjak hingga 125% dan diberlakukan secara langsung.
Berdasarkan data dari CNBC International, harga emas spot tercatat menguat 2,6% menjadi US$ 3.059,76 per ons troi, bahkan sempat menyentuh level tertinggi intraday di kisaran US$ 3.100. Sementara itu, kontrak berjangka emas di AS ditutup menguat 3% ke level US$ 3.079,40 per ons troi.
Analis pasar menilai bahwa lonjakan harga emas ini mencerminkan kekhawatiran investor terhadap potensi inflasi yang lebih tinggi dan ketidakpastian ekonomi global. “Logam mulia tetap menjadi instrumen lindung nilai di tengah ketegangan geopolitik dan kekhawatiran inflasi,” ujar Kepala Strategi Komoditas di TD Securities Bart Melek.
Selain itu, risalah terbaru dari The Federal Reserve menunjukkan kekhawatiran sebagian besar pembuat kebijakan terhadap risiko kenaikan inflasi, meski ekonomi menunjukkan tanda-tanda perlambatan. Hal ini memperkuat ekspektasi bahwa suku bunga akan tetap rendah, kondisi yang historisnya menguntungkan bagi aset seperti emas yang tidak memberikan bunga.
Sejak awal tahun, harga emas telah meningkat lebih dari US$ 400 per ons troi dan bahkan mencetak rekor tertinggi baru di US$ 3.167,57 pada awal April. Kenaikan ini didorong oleh tingginya permintaan terhadap aset safe haven serta pembelian besar-besaran oleh bank sentral berbagai negara.
Sementara pasar menanti rilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS pada Kamis (10/4/2025) untuk mengukur arah inflasi ke depan, logam mulia lainnya turut mencatatkan pergerakan signifikan. Harga perak melonjak 3,1% menjadi US$ 30,8 per ons troi, palladium naik 1,9% menjadi US$ 923,75, sedangkan platinum justru terkoreksi 1,2% ke US$ 931,87.
Dengan ketegangan geopolitik dan kekhawatiran inflasi yang masih membayangi, harga emas diperkirakan tetap menjadi sorotan utama investor global sebagai bentuk perlindungan nilai kekayaan di tengah ketidakpastian pasar.
Rabu, 09 April 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Melambung Tinggi, Jadi Penyebab Inflasi Maret 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Melambung Tinggi, Jadi Penyebab Inflasi Maret 2025
Equityworld Futures | Emas menjadi salah satu komponen yang memberikan andil inflasi pada bulan Maret 2025. Hal ini ditopang oleh kenaikan harga emas sejak akhir tahun 2024.
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Naik Sedikit karena Imbal Hasil Treasury AS Menguat
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, tingkat inflasi Maret menurut komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,24% dengan andil sebesar 0,16%. Adapun komoditas yang dominan memberikan andil inflasi komponen inti adalah emas perhiasan.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah menjelaskan tingkat inflasi komponen inti secara tahunan sebesar 2,48% atau berada dalam level yang sama dengan Februari 2024.
"Adapun komoditas yang memberikan andil inflasi adalah emas perhiasan, minyak goreng, kopi bubuk dan nasi dengan lauk," ujar Habibullah dalam konferensi pers, Selasa (8/4/2025).
Habibullah menjelaskan bahwa secara tahunan emas perhiasan mengalami inflasi sebesar 41,71% sepanjang tahun 2025 atau secara year-to-date.
"Emas tadi kalau dilihat month-to-month 3,77% andil deflasi 0,05% sementara year-on-year 11,54% andil inflasi 0,15%. Untuk inflasi year-to-date 41,71% dan andilnya 0,44%," ujarnya.
Pada perdagangan Senin (7/4/2025), harga emas dunia di pasar spot anjlok 1,81% di level US$2.982,34 per troy ons. Ini adalah kali pertama emas terpental dari level US$ 3.000 sejak 14 Maret lalu atau 15 hari perdagangan terakhir. Harga penutupan kemarin juga menjadi yang terendah dalam 15 hari.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan laju inflasi bulanan pada Maret 2025 mencapai 1,65%. Sementara itu, inflasi tahunannya mencapai 0,39% secara tahun kalender (ytd).
Adapun, pada Maret 2025, BPS juga mencatat terjadi inflasi secara tahunan (yoy) sebesar 1,03% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,22.
BPS menunjukkan kelompok pemicu inflasi pada bulan Maret ini adalah perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga.