Jumat, 28 Februari 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Sentuh Level Terendah Dua Pekan, Pasar Menanti Data Inflasi AS

Equityworld Futures | Harga Emas Sentuh Level Terendah Dua Pekan, Pasar Menanti Data Inflasi AS

Equityworld Futures | Harga emas turun ke level terendah dalam lebih dari dua pekan pada Kamis (27/2/2025) seiring penguatan dolar Amerika Serikat (AS).

Equityworld Futures | Harga Emas 10 Tahun Terakhir: yang Koleksi Pasti Bahagia!

Pelaku pasar menanti data inflasi yang diperkirakan memberi petunjuk arah kebijakan moneter Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed).

Harga emas spot (XAU/USD) melemah 1,34 persen menjadi USD2.877,19 per troy ons, menyentuh level terendah sejak 12 Februari 2025. Pada awal pekan ini, harga emas mencetak rekor tertinggi USD2.956,15 yang didorong permintaan aset aman.

"Kecenderungan arah emas sangat jelas dan fluktuasi jangka pendek maupun aksi ambil untung adalah bagian normal dari siklus pasar," kata Chief Operating Officer Allegiance Gold, Alex Ebkarian.

Indeks dolar AS naik 0,7 persen, membuat emas yang dihargai dalam dolar lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Pelaku pasar kini menantikan data indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS yang akan dirilis Jumat ini. Data tersebut diperkirakan tetap di level 0,3 persen, menurut jajak pendapat Reuters.

"Kejutan dari estimasi PCE bisa memicu reaksi negatif karena dikhawatirkan membuat The Fed semakin enggan menurunkan suku bunga," ujar Kepala Strategi Komoditas di TD Securities, Bart Melek.

Pasar memperkirakan The Fed melakukan setidaknya dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini, dengan sekitar 55 basis poin pelonggaran diperkirakan pada 2025.

Investor juga menanti pidato sejumlah pejabat The Fed yang dijadwalkan berlangsung pada hari yang sama.

Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump mengatakan tarif impor dari Meksiko dan Kanada akan berlaku pada 4 Maret sesuai jadwal. Ia juga menambahkan tarif tambahan 10 persen akan dikenakan pada impor dari China di hari yang sama.

Jika kebijakan tersebut diterapkan, Kanada dan Meksiko berencana memberlakukan tarif balasan terhadap barang impor AS, yang berpotensi memperlambat pertumbuhan dan meningkatkan inflasi di ketiga negara.

"Emas berpotensi menembus USD3.000 per troy ons, kemungkinan dalam 30 hingga 60 hari ke depan, tergantung pada respons pasar terhadap kebijakan tarif ini," ujar Ebkarian.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Kamis, 27 Februari 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Melandai, Data Inflasi AS Jadi Sorotan

Equityworld Futures | Harga Emas Melandai, Data Inflasi AS Jadi Sorotan

Equityworld Futures
| Harga emas melandai pada Rabu (27/2/2025). Setelah mencatat rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) pada awal pekan lalu.

Equityworld Futures | Harga Emas Stabil, Investor Cermati Data Ekonomi AS

Dikutip dari Reuters, kini investor menanti data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis pekan ini. Serta, memantau perkembangan terbaru terkait kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.

Harga emas di pasar turun tipis 0,04% menjadi US$ 2.917,5 per ons, setelah sempat mencapai rekor tertinggi di US$ 2.956,15 pada Senin (24/2/2025), akibat kekhawatiran perang dagang yang dipicu ancaman tarif baru. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS naik 0,4% ke level US$ 2.931,6 per ons.

Pada Selasa (25/2/2025), Trump memerintahkan penyelidikan terkait kemungkinan penerapan tarif baru pada impor tembaga guna meningkatkan produksi domestik. Logam ini menjadi komponen penting bagi kendaraan listrik, peralatan militer, jaringan listrik, dan berbagai barang konsumsi lainnya.

“Tren bullish masih berlanjut. Kami tidak terkejut melihat periode konsolidasi menjelang rilis data penting,” kata Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures David Meger.

Kini, fokus investor tertuju pada laporan Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), indikator inflasi pilihan The Fed, yang dijadwalkan rilis Jumat (28/2/2025).

Suku Bunga The Fed

Meger menyebut, jika inflasi AS lebih tinggi dari perkiraan, langkah pemangkasan suku bunga The Fed dapat tertunda. “Emas merupakan lindung nilai utama terhadap tekanan inflasi, sehingga harga bisa naik lebih tinggi,” tambah Meger.

Sepanjang tahun lalu, bank sentral AS telah memangkas suku bunga sebanyak tiga kali dengan total pemangkasan sebesar 75 basis poin. Saat ini, pasar uang memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 54 basis poin hingga akhir tahun, yang mencerminkan dua kali pemangkasan sebesar 25 basis poin serta peluang 20% untuk pemangkasan tambahan.

“Perilaku bank sentral akan menjadi faktor kunci bagi harga emas, mengingat peran mereka yang signifikan dalam permintaan emas selama beberapa tahun terakhir,” kata analis pasar di Kinesis Money Frank Watson.

Di pasar logam lainnya, harga perak spot naik 0,6% ke US$31,91 per ons dan platinum bertambah 0,1% ke US$ 967,5. Sementara palladium turun 0,2% ke US$926,07 per ons.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Equityworld Futures | Harga Emas Melandai, Data Inflasi AS Jadi Sorotan

Equityworld Futures | Harga Emas Melandai, Data Inflasi AS Jadi Sorotan

Equityworld Futures | Harga emas melandai pada Rabu (27/2/2025). Setelah mencatat rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) pada awal pekan lalu.

Equityworld Futures | Harga Emas Stabil, Investor Cermati Data Ekonomi AS

Dikutip dari Reuters, kini investor menanti data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis pekan ini. Serta, memantau perkembangan terbaru terkait kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.

Harga emas di pasar turun tipis 0,04% menjadi US$ 2.917,5 per ons, setelah sempat mencapai rekor tertinggi di US$ 2.956,15 pada Senin (24/2/2025), akibat kekhawatiran perang dagang yang dipicu ancaman tarif baru. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS naik 0,4% ke level US$ 2.931,6 per ons.

Pada Selasa (25/2/2025), Trump memerintahkan penyelidikan terkait kemungkinan penerapan tarif baru pada impor tembaga guna meningkatkan produksi domestik. Logam ini menjadi komponen penting bagi kendaraan listrik, peralatan militer, jaringan listrik, dan berbagai barang konsumsi lainnya.

“Tren bullish masih berlanjut. Kami tidak terkejut melihat periode konsolidasi menjelang rilis data penting,” kata Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures David Meger.

Kini, fokus investor tertuju pada laporan Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), indikator inflasi pilihan The Fed, yang dijadwalkan rilis Jumat (28/2/2025).

Suku Bunga The Fed

Meger menyebut, jika inflasi AS lebih tinggi dari perkiraan, langkah pemangkasan suku bunga The Fed dapat tertunda. “Emas merupakan lindung nilai utama terhadap tekanan inflasi, sehingga harga bisa naik lebih tinggi,” tambah Meger.

Sepanjang tahun lalu, bank sentral AS telah memangkas suku bunga sebanyak tiga kali dengan total pemangkasan sebesar 75 basis poin. Saat ini, pasar uang memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 54 basis poin hingga akhir tahun, yang mencerminkan dua kali pemangkasan sebesar 25 basis poin serta peluang 20% untuk pemangkasan tambahan.

“Perilaku bank sentral akan menjadi faktor kunci bagi harga emas, mengingat peran mereka yang signifikan dalam permintaan emas selama beberapa tahun terakhir,” kata analis pasar di Kinesis Money Frank Watson.

Di pasar logam lainnya, harga perak spot naik 0,6% ke US$31,91 per ons dan platinum bertambah 0,1% ke US$ 967,5. Sementara palladium turun 0,2% ke US$926,07 per ons.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Rabu, 26 Februari 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Menarik Beberapa Pembeli di Tengah Kekhawatiran terhadap Perang Dagang

Equityworld Futures | Harga Emas Menarik Beberapa Pembeli di Tengah Kekhawatiran terhadap Perang Dagang

Equityworld Futures | Harga Emas (XAU/USD) memulihkan sebagian dari pelemahan setelah mencapai level terendah satu minggu di sesi sebelumnya. Ketidakpastian dan kekhawatiran yang terus berlanjut terhadap ketidakstabilan seputar rencana tarif Presiden AS Donald Trump memberikan dukungan bagi logam kuning ini, yang merupakan aset safe-haven tradisional.

Equityworld Futures | Harga Emas Jeblok 1,2% Karena Investor Mulai Serakah: Hati-Hati!

Namun demikian, para analis percaya bahwa rencana Trump untuk tarif yang lebih tinggi telah meningkatkan kekhawatiran atas inflasi di Federal Reserve (The Fed) AS, yang mungkin meyakinkan bank sentral AS ini untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama. Hal ini, pada gilirannya, mungkin membatasi kenaikan untuk logam berharga ini karena suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik emas yang tidak berimbal hasil ini.

Data Penjualan Rumah Baru AS untuk bulan Januari akan dirilis pada hari Rabu. Selain itu, para pejabat The Fed, termasuk Raphael Bostic dan Thomas Barkin, dijadwalkan untuk berbicara pada hari yang sama. Pada hari Jumat, seluruh perhatian akan tertuju pada rilis Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE) AS untuk bulan Januari.
Harga Emas Mendapatkan Traksi Seiring Kekhawatiran terhadap Perang Dagang Terus Berlanjut

  • Trump menandatangani Perintah Eksekutif lainnya pada Selasa malam, meminta Departemen Perdagangan AS untuk meluncurkan "penyelidikan" resmi ke pasar Tembaga.
  • Trump menyatakan pada Senin malam bahwa tarif pada impor dari Kanada dan Meksiko adalah "tepat waktu dan sesuai jadwal" meskipun ada upaya dari negara-negara tersebut untuk memperkuat keamanan perbatasan dan menghentikan aliran fentanyl ke AS menjelang tenggat waktu 4 Maret, menurut Reuters,
  • Keyakinan konsumen AS mengalami penurunan terbesar sejak Agustus 2021, pada bulan Februari turun ke 98,3 dibandingkan 105,3 sebelumnya, menurut Conference Board.
  • Presiden TheFed Richmond Thomas Barkin mengatakan pada Selasa malam bahwa ia akan mengikuti pendekatan tunggu dan lihat terkait kebijakan suku bunga bank sentral sampai jelas bahwa inflasi kembali ke target The Fed 2%.
  • Presiden The Fed Dallas, Lorie Logan, menyatakan bahwa akan tepat dalam jangka menengah bagi The Fed untuk membeli lebih banyak sekuritas jangka pendek daripada sekuritas jangka panjang agar portofolionya dapat lebih cepat mencerminkan komposisi penerbitan Treasury, menurut Bloomberg.  

Harga Emas Mempertahankan Nada Bullish meskipun Konsolidasi dalam Jangka Pendek

Harga Emas naik tipis pada hari ini. Dalam jangka pendek, logam berharga ini tetap dibatasi dalam kisaran perdagangan yang sempit. Namun, prospek bullish harga Emas tetap utuh pada grafik harian, dengan harga bertahan di atas indikator kunci Exponential Moving Average (EMA) 100-hari. Selain itu, Relative Strength Index (RSI) 14-hari berada di atas garis tengah dekat 64,0, menunjukkan bahwa jalur yang paling mungkin adalah ke sisi atas.

Level tertinggi sepanjang masa di $2.957 tampaknya menjadi tantangan yang sulit bagi para pembeli Emas. Penembusan ke atas dari level yang disebutkan dapat memicu pergerakan menuju level bullish berikutnya di $2.980, batas atas Bollinger Band, dalam perjalanan menuju level psikologis $3.000.

Dalam skenario bearish, level terendah 25 Februari di $2.888 berfungsi sebagai level support awal untuk logam kuning ini. Penurunan yang berkepanjangan dapat membuka jalan menuju $2.795, batas bawah Bollinger Band. Level rintangan kunci yang perlu diperhatikan adalah $2.718, EMA 100-hari.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Equityworld Futures | Harga Emas Melesat, Cetak Rekor Tertinggi ke-11

Equityworld Futures | Harga Emas Melesat, Cetak Rekor Tertinggi ke-11

Equityworld Futures | Harga emas melesat Senin (24/2/2025), mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all tim high/ATH) kesebelas di sepanjang 2025. Hal itu seiring meningkatnya permintaan aset safe haven di tengah kekhawatiran terhadap rencana tarif baru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Equityworld Futures | Lagi-Lagi Harga Emas Cetak Rekor! Pemiliknya Pesta Pora Karena Trump

Dikutip dari Reuters, kenaikan harga emas juga didorong oleh aliran investasi ke exchange traded fund (ETF) emas terbesar di dunia.

Harga emas spot terkerek 0,4% menjadi US$ 2.947,48 per ons. Sebelumnya, harga emas sempat mencatat rekor tertinggi kesebelas di level US$ 2.956,15 per ons. Sedangkan rekor tertinggi sebelumnya tercatat di level US$ 2.954,7 yang dicetak pada 20 Februari 2025.

Sementara itu, kontrak berjangka emas AS ditutup naik 0,3% di level US$ 2.963,20 per ons.

Indeks dolar AS menyentuh level terendah sejak 10 Desember, menjadikan emas lebih terjangkau bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.

Tarif Baru Trump

Pekan lalu, Trump memperingatkan akan adanya tarif baru yang diperkirakan dapat memicu inflasi AS dan perang dagang, sehingga mendorong investor beralih ke aset safe haven seperti emas.

SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, melaporkan kepemilikan emasnya naik menjadi 904,38 metrik ton pada Jumat (21/2/2025), level tertinggi sejak Agustus 2023.

Harga emas yang bertahan di atas US$ 2.950 per ons semakin menarik perhatian investor terhadap potensi kenaikan ke level psikologis US$ 3.000. Sepanjang 2025, harga emas sudah naik lebih dari 12%.

Kini, investor menantikan laporan Personal Consumption Expenditures (PCE) AS pada Jumat mendatang, yang merupakan indikator inflasi pilihan The Fed. Berdasarkan survei Reuters, mayoritas ekonom memperkirakan The Fed baru akan memangkas suku bunga pada kuartal berikutnya, bukan pada Maret seperti ekspektasi sebelumnya.

Selain itu, pasar juga akan mencermati pidato dari setidaknya sembilan pejabat The Fed pekan ini, yang diperkirakan akan memberikan sinyal kehati-hatian terkait kebijakan suku bunga ke depan.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Senin, 24 Februari 2025

Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Melemah Imbas Ancaman Pengenaan Tarif Baru Trump

Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Melemah Imbas Ancaman Pengenaan Tarif Baru Trump

Equityworld Futures | Indeks saham utama Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup anjlok pada perdagangan Jumat (21/2). Hal ini memperpanjang aksi jualnya setelah laporan ekonomi yang suram dan menutup buku pada pekan yang dipenuhi dengan ancaman tarif baru dan kekhawatiran melemahnya permintaan konsumen.

Equityworld Futures | Prediksi Harga Emas Tembus Rp 2 Juta Segram, Kapan?

Mengutip Reuters, ketiga indeks saham utama AS bergerak turun tajam menyusul data tersebut, dan melanjutkan penurunannya pada perdagangan sore. S&P 500 mengalami persentase penurunan satu hari yang terbesar sejak 18 Desember, seperti halnya indeks Russell 2000 yang berkapitalisasi kecil.

Rata-rata Industri Dow Jones (.DJI), turun 748,63 poin atau 1,69 persen menjadi 43.428,02. S&P 500 (.SPX) turun 104,39 poin atau 1,71 persen menjadi 6.013,13, dan Nasdaq Composite (.IXIC) kehilangan 438,36 poin atau 2,20 persen menjadi 19.524,01.

Selama minggu ini, ketiga indeks mengalami penurunan, dengan Dow mencatat penurunan Jumat-Jumat tertajam sejak pertengahan Oktober.

Sektor yang sensitif terhadap ekonomi, seperti Dow Transports (.DJT), chip (.SOX), huruf kapital kecil (.RUT), perumahan (.HGX), dan konsumen diskresioner (.SPLRCD), turun lebih dari 2 persen.

Saham momentum megacap (.NYFANG), turun 2,9 persen dan setiap saham di "Magnificent Seven" berakhir di wilayah negatif, dengan Nvidia (NVDA.O), yang akan melaporkan pendapatannya minggu depan, anjlok 4,1 persen. Indeks volatilitas CBOE (.VIX), ditutup pada level tertinggi sejak 3 Februari.

Di antara 11 sektor utama S&P 500, semuanya kecuali barang kebutuhan pokok konsumen (.SPLRCS), berakhir lebih rendah, dengan konsumen diskresioner dan teknologi (.SPLRCT), menderita persentase kerugian paling tinggi.

Berdasarkan data London Stock Exchange (LSEG) musim laporan keuangan kuartal keempat memasuki tahap akhir. Sekitar 425 perusahaan di S&P 500 telah melaporkan kinerjanya, dengan 76 persen di antaranya melampaui ekspektasi Wall Street.

Tesla (TSLA.O), dan Rivian (RIVN.O), masing-masing turun 4,7 persen setelah kedua produsen kendaraan listrik mengumumkan penarikan kembali.

Berdasarkan data LSEG, para analis kini memperkirakan pertumbuhan laba agregat S&P 500 pada kuartal keempat sebesar 15,7 persen tahun ke tahun, suatu peningkatan signifikan dibandingkan prediksi pertumbuhan tahunan sebesar 7,8 persen pada tanggal 1 Januari.

Saham UnitedHealth (UNH.N), anjlok 7,2 persen menyusul laporan Wall Street Journal bahwa Departemen Kehakiman telah meluncurkan penyelidikan terhadap praktik penagihan Medicare dari perusahaan asuransi kesehatan tersebut.

Blok (XYZ.N), anjlok 17,7 persen setelah laba perusahaan pembayaran itu pada kuartal keempat tidak memenuhi perkiraan.

Teknologi Akamai (AKAM.O), turun 21,7 persen karena perusahaan keamanan siber itu memperkirakan pendapatan tahunan 2025 di bawah perkiraan.

"Kami melihat sentimen konsumen, tarif, dan laba perusahaan telah melampaui AI dan teknologi sebagai pendorong utama arah pasar,” kata CEO di AXS Investments di New York, Greg Bassuk dikutip dari Reuters, Senin (24/2).

Data ekonomi menunjukkan aktivitas bisnis AS melambat dan sentimen konsumen memburuk, dengan peserta survei mengungkapkan prospek yang semakin suram dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi.

Data ini muncul setelah Walmart (WMT.N), panduan yang mengecewakan pada Kamis (20/2), yang memicu kekhawatiran akan meredanya permintaan konsumen.

Kepala ekonom S&P Global Chris Williamson Optimisme dalam komentar Purchasing Managers Index (PMI) mengatakan pelaku bisnis AS telah menguap, di tengah gambaran suram dari meningkatnya ketidakpastian.

"Ketidakpastian adalah narasi investor baru. Ketidakpastian memicu volatilitas yang kita lihat minggu ini. Kami mengantisipasi bahwa ketidakpastian dan volatilitas akan tetap ada setidaknya hingga akhir kuartal pertama ini,” imbuh Bassuk.

Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengatakan dia akan segera mengumumkan pengenaan tarif baru yang mencakup kayu dan produk kehutanan, sebagai tambahan rencana yang diumumkan sebelumnya untuk mengenakan bea masuk pada mobil impor, semikonduktor, dan obat-obatan.

Jumlah saham yang turun melebihi saham yang naik dengan rasio 2,64 banding 1 di NYSE. Ada 102 harga tertinggi baru dan 119 harga terendah baru di NYSE. Di Nasdaq, 1.087 saham naik dan 3.301 saham turun karena jumlah saham yang turun melebihi yang naik dengan rasio 3,04 banding 1.

S&P 500 membukukan 19 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan 8 titik terendah baru, sementara Nasdaq Composite mencatat 67 titik tertinggi baru dan 135 titik terendah baru.

Volume di bursa AS adalah 17,06 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 15,30 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Jumat, 21 Februari 2025

Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Melemah, Pengecer Walmart Alami Tekanan Jual

Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Melemah, Pengecer Walmart Alami Tekanan Jual

Equityworld Futures | Indeks utama Saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup melemah pada perdagangan Kamis (20/2).

Equityworld Futures | Pesta! Pesta! Harga Emas Kembali Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

Reuters melansir pada Jumat (21/2), Dow Jones (.DJI) tercatat turun 1,01 persen menjadi 44.176, S&P 500 (.SPX) turun 0,43 persen menjadi 6.117 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 0,47 persen menjadi 19.962.

Di antara 11 sektor utama di S&P 500, keuangan (.SPSY) yang paling banyak hilang, turun 1,6 persen. Energi (.SPNY) menikmati keuntungan persentase terbesar, naik 1,0 persen.

Selain itu, Walmart (WMT.N) pengecer terbesar di dunia, memberikan perkiraan penjualan dan laba tahun fiskal saat ini yang kurang dari ekspektasi analis, menunjukkan pengurangan permintaan konsumen.

"Dengan konsumen yang mendorong 70% dari ekonomi AS (Walmart), panduan yang lemah menimbulkan beberapa kegugupan, mengenai kesehatan konsumen dan pengeluaran konsumen potensial ke depan," kata Robert Pavlik, manajer portofolio senior di Dakota Wealth di Fairfield, Connecticut.

Saham Walmart turun 6,5 persen, sementara target pengecer besar lainnya (TGT.N) dan Costco Wholesale (COST.O) masing-masing kehilangan 2,0 persen dan 2,6 persen.

"Itu mungkin menyebabkan beberapa tekanan jual dalam saham Walmart, yang tersebar di seluruh pasar secara keseluruhan," tambah Pavlik.

Hasil Walmart yang merosot itu memberikan gambaran sekilas tentang bagaimana perusahaan mengharapkan tarif di bawah AS. Daftar kategorisasi tarif Presiden Donald Trump terpantau terus bertambah.

Pada Rabu (19/2), daftar kategorisasi tarif itu diperluas mencakup kayu, mobil, semikonduktor, dan farmasi.

Di sisi lain, Saham Alibaba Group yang terdaftar di AS naik 8,1 persen menyusul pendapatan kuartal ketiga perusahaan e-commerce China yang mengalahkan konsensus.

Di Nasdaq, 1.617 saham naik dan 2.734 turun karena penurunan masalah melebihi jumlah pedagang dengan rasio 1,69 banding 1.

S&P 500 membukukan 10 tertinggi baru dalam 52 minggu dan tiga titik terendah baru sementara Nasdaq Composite mencatat 54 tertinggi baru dan 132 titik terendah baru.

Volume di bursa AS ialah 16,36 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 15,57 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Kamis, 20 Februari 2025

Equityworld Futures | Bursa Wall Street Menguat Meski Kebijakan Tarif Trump Bayangi Pasar

Equityworld Futures | Bursa Wall Street Menguat Meski Kebijakan Tarif Trump Bayangi Pasar

Equityworld Futures | Indeks utama Wall Street di Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Rabu (19/2) meski investor masih mencermati kebijakan Bank Sentral AS (The Fed) dan ancaman tarif impor dari Presiden Donald Trump.

Equityworld Futures | Harga Emas Melorot Usai Tembus Rekor Tertinggi, Ini Penyebabnya

 
S&P 500 naik 0,24% ke level 6.144,15, mencetak rekor penutupan dua hari beruntun setelah menyentuh level tertinggi sepanjang masa. Nasdaq Composite menguat 0,07% ke 20.056,25, sementara Dow Jones Industrial Average bertambah 71,25 poin atau 0,16% ke 44.627,59.

Saham Microsoft melonjak 1,3% setelah memperkenalkan chip komputasi kuantum pertamanya, mendorong kenaikan sektor teknologi. Tesla juga naik hampir 2%, sedangkan Analog Devices melesat hampir 10% setelah merilis laporan keuangan yang melampaui ekspektasi analis.

Sementara itu, Trump mengusulkan tarif 25% untuk impor mobil, chip, dan obat-obatan pada Selasa (18/2). Meski belum merinci kebijakan tersebut, ia menyebut tarif ini berpotensi mulai berlaku pada 2 April 2025.

Pendiri dan Kepala Investasi Elios Financial Group, Jim Elios menilai dalam jangka pendek, pasar bakal dipengaruhi oleh berbagai sentimen, termasuk kebijakan tarif Trump, volatilitas aset digital seperti Dogecoin (DOGE), dan pernyataan Elon Musk.

“Dalam jangka panjang, saya masih sangat optimis bahwa kebijakan ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih pro-bisnis,” ujar Elios, dikutip dari CNBC, Kamis (20/2).

Investor juga mencermati risalah pertemuan terbaru The Fed yang mengindikasikan bahwa para pejabat bank sentral ingin melihat inflasi lebih terkendali sebelum menurunkan suku bunga lebih lanjut.

Selain itu, mereka juga mengkhawatirkan dampak potensial dari kebijakan tarif yang diusulkan Trump terhadap stabilitas ekonomi.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Rabu, 19 Februari 2025

Equityworld Futures | Investor Cemas Menanti Risalah Rapat The Fed, Bursa Wall Street Bergerak Lesu

Equityworld Futures | Investor Cemas Menanti Risalah Rapat The Fed, Bursa Wall Street Bergerak Lesu

Equityworld Futures | Saham-saham Wall Street relatif tenang pada hari Selasa karena investor bersiap untuk memantau perkembangan tarif dan mencari informasi mengenai rencana Federal Reserve (The Fed) untuk menentukan suku bunga setelah data bulanan yang dirilis minggu lalu menunjukkan penjualan ritel turun tajam.

Equityworld Futures | Makin Mahal, Harga Emas Bersiap Tembus Tekor Tertinggi Lagi

Catatan dari pertemuan bank sentral pada bulan Januari, dimana suku bunga dijaga tidak berubah, akan dirilis pada hari Rabu (19/2).

Pada hari Senin, Gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan bahwa pandangan bahwa pembatasan perdagangan baru Presiden AS Donald Trump hanya akan berdampak kecil pada harga, sementara Presiden The Fed Philadelphia Patrick Harker mendukung sikap kebijakan suku bunga yang stabil untuk saat ini.

Komentar hawkish dari Ketua The Fed Jerome Powell minggu lalu bersama dengan rilis data yang beragam, termasuk penjualan ritel yang lebih lemah dari perkiraan telah menyebabkan imbal hasil Treasury mundur dan meningkatkan ketidakpastian mengenai strategi apa yang akan diambil The Fed terkait biaya pinjaman tahun ini.

Menurut data LSEG, para pedagang saat ini melihat setidaknya peluang pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin sekitar 54% untuk pemotongan tambahan hingga Desember.

"Saya tidak berpikir The Fed ingin membuat kesalahan kebijakan dengan memangkas suku bunga terlalu dini, karena jika mereka melakukannya, konsekuensi yang tidak diinginkan tentu saja akan menjadi inflasi yang berbalik," kata Philip Blancato, CEO Ladenburg Thalmann Asset Management.

Indeks saham utama Wall Street mencatat kenaikan mingguan di tengah periode yang bergelombang ketika pemaksaan tarif Trump pada impor baja dan aluminium, bersama dengan rencananya untuk tarif timbal balik, memicu volatilitas.

Pada pukul 09:57 ET, Dow Jones Industrial Average turun 99,35 poin, atau 0,22%, menjadi 44.444,83, S&P 500 naik 5,87 poin, atau 0,10%, menjadi 6.120,62, dan Nasdaq Composite naik 33,71 poin, atau 0,17%, menjadi 20.060,48.

Lima dari 11 sektor S&P 500 diperdagangkan lebih rendah, dengan komunikasi memimpin penurunan dengan penurunan 0,9%, sementara teknologi memimpin kenaikan dengan kenaikan 0,5%.Penurunan 2,2% di UnitedHealth menekan Dow blue-chip.

Musim laporan laba akan menyusut minggu ini, dengan lebih dari 380 perusahaan S&P 500 telah melaporkan hasil kuartalan.

Laporan laba raksasa ritel Walmart, yang menjadi tolak ukur untuk mengukur bagaimana konsumen Amerika, akan dirilis akhir pekan ini.

Saham megacap tumbuh beragam, meskipun Nvidia melampaui dengan kenaikan 1,9%.

Intel naik 6,6% setelah laporan akhir pekan yang mengatakan rival Taiwan Semiconductor Manufacturing Co dan Broadcom masing-masing melirik kesepakatan potensial yang dapat memecah ikon pembuatan chip tersebut menjadi dua.

Constellation Brands melonjak 5,4% setelah Warren Buffett's Berkshire Hathaway mengungkapkan investasi baru di produsen minuman beralkohol tersebut pada hari Jumat.

Bath & Body Works naik 7,4% setelah J.P.Morgan meningkatkan peringkatnya pada perusahaan kecantikan dan perawatan kulit tersebut menjadi "overweight".

S&P 500 mencatat 20 tertinggi 52 minggu baru dan sembilan terendah baru, sementara Nasdaq Composite mencatat 86 tertinggi baru dan 50 terendah baru.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Senin, 17 Februari 2025

Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Variatif, Nasdaq Cetak Rekor

Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Variatif, Nasdaq Cetak Rekor

Equityworld Futures | Indeks saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup variatif pada perdagangan Jumat (14/2). Meski demikian indeks Nasdaq Composite berhasil mencetak rekor tertinggi dengan kenaikan 0,41 persen.

Equityworld Futures | Harga Emas Spot Menguat Tipis Senin (17/2) Pagi, Menanti Kebijakan Tarif Trump

Mengutip Reuters pada Senin (17/2), Industri Dow Jones (.DJI) turun 165,35 poin atau 0,37 persen menjadi 44.546,08, lalu S&P 500 (.SPX) turun 0,44 poin atau 0,01 persen ke level 6.114,63. Sementara Nasdaq Composite (.IXIC) naik 81,13 poin atau 0,41 persen menjadi 20.026,77.

Selama seminggu, S&P 500 naik 1,47 persen, Nasdaq naik 2,58 persen, dan Dow naik 0,55 persen. Nasdaq mencatat rekor kenaikan persentase mingguan terbesar sejak awal Desember.

Selain itu, indeks Nasdaq 100 (.NDX) juga naik 0,4 persen dan mencapai rekor penutupan tertinggi. Hak tersebut juga dipicu kenaikan saham teknologi Nvidia (NVDA.O) yang naik 2,6 persen.

Selain Nvidia, saham Apple (AAPL.O) juga naik 1,3 persen sementara saham teknologi lainnya yakni Microsoft (MSFT.O) turun sekitar 0,5 persen dan Amazon (AMZN.O) turun 0,7 persen.

Saham Airbnb (ABNB.O) juga mencatat kenaikan 14 persen, setelah perusahaan penyewaan rumah untuk liburan itu membukukan pendapatan kuartalan yang lebih tinggi. Pada pekan lalu, saham mendapat dorongan setelah data menunjukkan harga produsen AS meningkat pada bulan Januari.

Meski begitu imbal hasil Treasury menurun sehari setelah Presiden Amerika Seikat (AS) Donald Trump mengumumkan rencana tarif timbal balik tetapi tidak memberlakukan tarif baru.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS juga disebut merosot untuk hari kedua berturut-turut setelah data menunjukkan penjualan ritel AS turun lebih dari yang diharapkan pada bulan Januari. Selain itu, Departemen Perdagangan AS mengatakan penjualan eceran turun 0,9 persen pada Januari lalu, penurunan terbesar sejak Maret 2023, setelah kenaikan 0,7 persen yang direvisi naik pada bulan Desember, dan jauh di bawah estimasi penurunan 0,1 persen.

Demo Ewf 

Demo Equityworld

Kamis, 13 Februari 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Naik Walau Belum Sampai Rekor, Saatnya Jual atau Beli?

Equityworld Futures | Harga Emas Naik Walau Belum Sampai Rekor, Saatnya Jual atau Beli?

Equityworld Futures | Harga emas dunia ditutup naik pada perdagangan kemarin. Pagi ini, harga sang logam mulia juga masih kuat menanjak.

Equityworld Futures | Harga Emas Stabil di Tengah Ketakutan Perang Dagang Global

Pada Rabu (12/2/2025), harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.903,6/troy ons. Menguat 0,16% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Harga emas pun masih naik pada pagi ini. Pada pukul 06:52 WIB, harga emas bertambah 0,04% ke US$ 2.904,6/troy ons.

Meski naik, harga emas belum mampu menciptakan rekor baru. Rekor tertinggi masih di US$ 2.917,6/troy ons yang tercipta pada 10 Februari lalu.

Laju penguatan harga emas sedikit tertahan akibat rilis data ekonomi terbaru di Amerika Serikat (AS). US Bureau of Labor Statistics melaporkan, inflasi AS pada Januari berada di 3% secara kuartalan yang disetahunkan (annualized). Lebih tinggi ketimbang bulan sebelumnya yang sebesar 2,9%.

Secara bulanan (month-to-month/mtm), inflasi Januari tercatat 0,5%. Juga lebih tinggi dibandingkan Desember 2024 yaitu 0,4%.

Perkembangan ini menjadi kode keras bahwa inflasi di AS masih ‘bandel’. Sepertinya butuh waktu untuk menjinakkan inflasi ke arah 2% yang ditargetkan bank sentral Federal Reserve.

“Soal inflasi, kita sudah semakin dekat tetapi belum sampai di tujuan. Kami akan bersabar sebelum melonggarkan kebijakan moneter lebih lanjut,” tegas Jerome ‘Jay’ Powell, Gubernur The Fed, dalam paparan di hadapan House of Representatives, seperti dikabarkan Bloomberg News.

Sepanjang 2024, The Fed sudah memangkas suku bunga acuan sebanyak 100 basis poin (bps). Tahun ini, dengan kekhawatiran percepatan laju inflasi, sepertinya pemotongan sulit untuk mencapai sebanyak itu.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan menjadi kurang menguntungkan saat suku bunga masih tinggi.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Rabu, 12 Februari 2025

Equityworld Futures | Wall Street Menguat Usai Pernyataan Powell soal Suku Bunga

Equityworld Futures | Wall Street Menguat Usai Pernyataan Powell soal Suku Bunga

Equityworld Futures | Indeks-indeks Wall Street mayoritas menguat pada Selasa (11/2/2025). Di saat investor mencermati pernyataan hati-hati dari Ketua The Fed Jerome Powell terkait kebijakan suku bunga.

Equityworld Futures | Harga Emas Meredup setelah Sentuh Rekor Tertinggi, Mengapa?

Dikutip dari CNBC internasional, meski begitu, Wall Street masih dibayangi kekhawatiran arah ekonomi AS di tengah kebijakan tarif yang dapat memperburuk perang dagang global.

S&P 500 naik 0,03% menjadi 6.068,50 dan Dow Jones Industrial Average menguat 123,24 poin atau 0,28% ke 44.593,65. Namun, Nasdaq Composite melemah 0,36% dan ditutup di level 19.643,86.

Saham Apple naik 2,2% setelah laporan dari The Information menyebutkan bahwa perusahaan tersebut bekerja sama dengan Alibaba untuk mengembangkan fitur kecerdasan buatan (AI) bagi pengguna iPhone di China. Berita ini membantu menahan tekanan di Wall Street.

Dalam pidatonya dihadapan Komite Perbankan Senat, Powell menyatakan The Fed tidak terburu-buru dalam melonggarkan kebijakan moneternya.

"Dengan kebijakan saat ini yang jauh lebih longgar dibandingkan sebelumnya dan ekonomi yang tetap kuat, kami tidak perlu terburu-buru menyesuaikan kebijakan," ujar Powell dalam salah satu dari dua penampilannya di Capitol Hill pekan ini.

Powell juga menegaskan bahwa ekonomi AS masih ‘kuat secara keseluruhan’ dengan pasar tenaga kerja yang ‘solid’, meskipun inflasi masih berada di atas target 2% The Fed.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Jumat, 07 Februari 2025

Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Bervariasi, Investor Tunggu Laporan Keuangan Amazon

Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Bervariasi, Investor Tunggu Laporan Keuangan Amazon

Equityworld Futures | Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan Kamis (6/2). S&P 500 dan Nasdaq berakhir lebih tinggi sementara Dow Jones ditutup lebih rendah.

Equityworld Futures | Usai Cetak Rekor 5 Hari Beruntun, Harga Emas Akhirnya Jatuh, Kenapa?

Mengutip Reuters, investor sedang mencermati laporan pendapatan dan menunggu hasil Amazon setelah bel dan laporan pekerjaan utama pada hari Jumat.

Rata-rata Industri Dow Jones (.DJI), turun 125,65 poin atau 0,28 persen menjadi 44.747,63, S&P 500 (.SPX) naik 22,09 poin atau 0,36 persen menjadi 6.083,57. Kemudian, Nasdaq Composite (.IXIC) naik 99,66 poin atau 0,51 persen menjadi 19.791,99.

Saham Amazon.com (AMZN.O), naik 1,1 persen menjelang laporan labanya. Kenaikan tersebut melampaui ekspektasi, tetapi penjualan di unit komputasi awannya berada di bawah ekspektasi. Investor memantau investasi kecerdasan buatannya, setelah model AI yang lebih murah dari perusahaan rintisan Cina DeepSeek mempertajam pengawasan investor terhadap miliaran dolar yang telah dihabiskan perusahaan teknologi AS untuk mengembangkan teknologi tersebut.

"Saat ini, fokus utamanya adalah laba perusahaan. Tarif menjadi hal yang tidak penting," kata Kepala Manajemen Portofolio Horizon Investments, Zachary Hill.

"Tema AI telah mengalami banyak volatilitas selama beberapa minggu terakhir dengan berita DeepSeek. Kami menantikan pendapat apa pun yang (Amazon) sampaikan terkait hal itu malam ini," imbuhnya.

Produsen obat Eli Lilly (LLY.N), naik 3,3 persen setelah perusahaan memperkirakan laba tahunan sebagian besar di atas perkiraan. Sementara rumah mode Tapestry (TPR.N), melonjak 12 persen karena perkiraan peningkatan penjualan dan laba tahunan .

Philip Morris Internasional (PM.N) naik 10,9 persen setelah pembuat rokok itu membukukan hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan dan memperkirakan laba tahun 2025 di atas estimasi.

Honeywell (HON.O) turun 5,6 persen setelah perusahaan industri dan kedirgantaraan itu mengatakan akan terpecah menjadi tiga perusahaan yang terdaftar secara independen dan memperkirakan penjualan dan laba yang suram untuk tahun 2025.

Di samping itu, pasar mengalami awal minggu yang suram ketika Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif perdagangan besar-besaran selama akhir pekan. Tetapi menangguhkan pungutan pada barang-barang dari Meksiko dan Kanada pada hari Senin selama sebulan.

Laporan penggajian nonpertanian bulan Januari akan dirilis pada hari Jumat, metrik krusial dalam mengukur kondisi pasar tenaga kerja dan jalur suku bunga Federal Reserve.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Rabu, 05 Februari 2025

Equityworld Futures | Perang Dagang AS-China Dimulai, Harga Emas Naik dan Tembus Rekor

Equityworld Futures | Perang Dagang AS-China Dimulai, Harga Emas Naik dan Tembus Rekor

Equityworld Futures | Harga emas dunia naik lagi pada perdagangan kemarin. Rekor baru pun kembali tercipta.

Equityworld Futures | Lagi, Harga Emas Dunia Cetak Rekor Termahal Sepanjang Sejarah

Pada Selasa (4/2/2025), harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.841,2/troy ons. Bertambah 0,97% dibandingkan hari sebelumnya dan menjadi rekor tertinggi sepanjang masa.

Harga emas pun genap naik 4 hari beruntun. Selama 4 hari tersebut, harga bertambah hampir 3%.

Dalam sepekan terakhir, harga emas naik 2,85% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga melesat nyaris 8%.

Perkembangan di Amerika Serikat (AS) menjadi katalis pendongkrak harga emas. Presiden Donald Trump menegaskan bahwa tarif bea masuk 10% berlaku terhadap produk-produk impor asal China.

Menanggapi hal tersebut, China pun membalas. Kemarin, Beijing resmi memberlakukan pungutan 15% terhadap impor energi asal AS. Sementara pungutan 10% diterapkan bagi impor minyak dan alat pertanian.

China juga menerapkan balasan yang lebih spesifik. PVH Group, pemilik merek fesyen Calvin Klein, dan perusahaan biologi Illumina Inc dimasukkan ke daftar hitam sehingga operasi mereka di China akan dibatasi. China juga lebih mengontrol ekspor tungsten dan sejumlah logam kritis mereka ke Negeri Paman Sam.

“Kebijakan tarif Trump memantik ketidakpastian lebih lanjut. Ini membuat emas makin diburu karena statusnya sebagai aset yang dipandang aman (safe haven asset),” kata Carsten  Fritsch, Analis Commerzbank, seperti diberitakan Bloomberg News.

Analisis Teknikal

Lalu bagaimana dengan prediksi harga emas untuk hari ini? Apakah rekor baru akan kembali terpecahkan?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas stabil di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 73,96.

RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun, RSI di atas 70 juga merupakan pertanda sudah tergolong jenuh beli (overbought).

Sinyal overbought makin terasa dengan indikator Stochastic RSI yang sudah menyentuh 100. Paling tinggi, sangat jenuh beli.

Oleh karena itu, investor sepertinya perlu mewaspadai koreksi harga emas. Maklum, kenaikannya sudah lumayan tinggi. Memang pada saatnya akan datang fase konsolidasi.

Cermati pivot point di US$ 2.806/troy ons. Jika tertembus, maka target support ada di kisaran US$ 2.802-2.779/troy ons.

Sedangkan target resisten ada di US$ 2.843/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi membawa harga emas naik menuju US$ 2.853/troy ons.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Senin, 03 Februari 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Terpangkas Usai Cetak Rekor Tertinggi, Jual atau Beli?

Equityworld Futures | Harga Emas Terpangkas Usai Cetak Rekor Tertinggi, Jual atau Beli?

Equityworld Futures | Harga emas dunia turun pada perdagangan pagi ini. Koreksi yang terjadi usai harga sang logam mulia mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.

Equityworld Futures | Harga Emas Terkoreksi pada Senin (3/2) Pagi, Pasca Trump Kenakan Tarif

Pada Senin (3/2/2025) pukul 07:08 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 2.793,9/troy ons. Terpangkas 0,11% dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Pada Jumat (31/1/2025), harga emas ditutup di US$ 2.797,2/troy ons. Ini adalah rekor termahal sepanjang sejarah.

Dalam sepekan terakhir, harga emas membukukan kenaikan hampir 2% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, kenaikannya mencapai lebih dari 6%.

Sepanjang Januari, harga emas naik 6,6%. Ini menjadi kenaikan bulanan tertinggi sejak Maret tahun lalu.

Oleh karena itu, koreksi harga emas pagi ini sepertinya disebabkan oleh aksi ambil untuk (profit taking). Maklum, potensi cuan yang didapat memang sudah lumayan tinggi sehingga investor tentu ‘gatal’ untuk mencairkannya.

Analisis Teknikal

Bagaimana dengan prediksi harga emas hari ini? Berapa saja target yang mesti dicermati oleh pelaku pasar?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih mantap di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 66,13. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Sementara indikator Stochastic RSI ada di 67,59. Menghuni area beli (long) yang lumayan kuat.

Akan tetapi, investor perlu tetap waspada karena rasanya konsolidasi harga emas belum berhenti. Apalagi pivot point US$ 2.794/troy ons sudah tertembus.

Dari pivot point tersebut, target support terdekat adalah Moving Average (MA) 5 di US$ 2.788/troy ons. Jika tertembus, maka MA-10 di US$ 2.772/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.

Sedangkan target resisten ada di US$ 2.799/troy ons, Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas naik ke arah US$ 2.804/troy ons.

Demo Ewf 

Demo Equityworld