Kamis, 27 Maret 2025

Equityworld Futures | Negara-negara Asia Bakal Timbun Emas: Harga Bisa Terbang ke US$ 3.300

Equityworld Futures | Negara-negara Asia Bakal Timbun Emas: Harga Bisa Terbang ke US$ 3.300

Equityworld Futures | Harga emas nyaris tidak bergerak dan masih berada di area konsolidasi. Akan tetapi harga emas diperkirakan akan melaju lebih tinggi usai Goldman Sachs menaikkan perkiraan harga emas.

Equityworld Futures | Segera Cetak Rekor Baru, Harga Emas Bakal Sulit Anjlok Melebihi US$3.000

Pada perdagangan kemarin, Rabu (26/3/2025), harga emas dunia di pasar spot melemah 0,02% di level US$3.019,28 per troy ons

Pada perdagangan hari ini Kamis (27/3/2025) hingga pukul 06.30 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,04% di posisi US$3.020,59 per troy ons.

Pada hari Rabu kemarin, Goldman Sachs menaikkan proyeksi harga emas akhir 2025 menjadi US$3.300 per troy ons dari US$3.100 per troy ons, dengan alasan arus masuk ETF yang lebih kuat dari yang diharapkan dan permintaan bank sentral yang berkelanjutan.

Goldman Sachs juga menaikkan kisaran perkiraannya menjadi US$3.250-US$3.520 per troy ons dari US$3.100-US$3.300 per troy ons sebelumnya, menurut catatan penelitiannya.

Bank investasi tersebut memperkirakan bank sentral besar Asia akan melanjutkan pembelian emas agresif mereka selama tiga hingga enam tahun ke depan, dengan tujuan mencapai target cadangan emas yang diproyeksikan.

Goldman Sachs menaikkan asumsi permintaan emas dari bank sentral menjadi 70 ton per bulan dari 50 ton sebelumnya di tengah meningkatnya ketidakpastian kebijakan AS dan ekspektasi bahwa China dapat terus melakukan pembelian dengan kecepatan tinggi selama tiga hingga enam tahun ke depan.

"Di sisi ETF emas, ekonom AS kami terus memperkirakan dua pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25bp (basis poin) pada tahun 2025 dan satu pemangkasan tambahan pada semester pertama tahun 2026, yang mendukung dasar kami untuk arus masuk ETF," ujar Goldman Sachs, kepada CNBC International.

Goldman Sachs melihat dua risiko kenaikan potensial untuk ETF yakni siklus pemangkasan The Fed yang disebabkan oleh resesi yang menaikkan harga emas akhir 2025 menjadi US$3.410 per troy ons, dan peningkatan permintaan investor terhadap emas sebagai nilai lindung. Kenaikan ini mendorong kepemilikan ETF kembali ke level pandemi, mendukung harga menuju US$3.680 per troy ons pada akhir tahun 2025.

Bank tersebut menegaskan kembali rekomendasi perdagangan emas jangka panjang, tetapi menyadari dua peristiwa potensial yang mungkin menawarkan titik masuk yang lebih menarik.

Peristiwa pertama adalah potensi perjanjian damai Rusia-Ukraina, yang mungkin memicu penjualan spekulatif sementara. Namun, hal itu tidak mungkin berdampak lama pada permintaan atau pasokan emas global, menurut bank tersebut.

Peristiwa lain adalah aksi jual ekuitas tajam yang memicu likuidasi emas yang didorong oleh margin. Namun, hal ini diperkirakan tidak akan berlangsung lama karena posisi spekulatif pulih di tengah ketidakpastian, dengan permintaan struktural dari bank sentral dan ETF tetap utuh.

Kebijakan tarif Presiden Amarika Serikat Donald Trump juga akan menopang emas ke depan mengingat emas menjadi instrumen paling aman saat terjadi ketidakpastian ekonomi.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Rabu, 26 Maret 2025

Equityworld futures | Wall Street Naik Tipis

Equityworld futures | Wall Street Naik Tipis

Equityworld futures | Saham AS berakhir lebih tinggi pada Selasa, 25 Maret 2025 melanjutkan kenaikan dari sesi sebelumnya. Kenaikan ini karena optimisme atas potensi penyempitan tarif AS terus mendukung sentimen investor.

Equityworld Futures | Harga Emas Turun Pagi Ini Usai Kemarin Naik, Mau Jual atau Beli?

Dilansir Xinhua, Rabu, 26 Maret 2025, Dow Jones Industrial Average naik tipis 4,18 poin atau 0,01 persen menjadi 42.587,5, sementara S&P 500 naik 9,08 poin atau 0,16 persen menjadi 5.776,65. Nasdaq Composite naik 83,26 poin atau 0,46 persen menjadi 18.271,85, menandai kenaikan hari ketiga berturut-turut.

Di antara 11 sektor utama S&P 500, tujuh ditutup lebih tinggi, dengan layanan komunikasi naik 1,43 persen dan barang konsumsi non-primer naik 0,98 persen memimpin kenaikan. Utilitas turun 1,61 persen dan perawatan kesehatan turun 1,29 persen, menjadikannya yang paling lamban.

Investor sebagian besar mengabaikan laporan kepercayaan konsumen Maret yang lemah, yang menunjukkan penurunan tajam dalam prospek jangka pendek konsumen AS terhadap pendapatan, kondisi bisnis, dan pekerjaan.

Indeks kepercayaan konsumen Conference Board turun menjadi 92,9, meleset dari ekspektasi 93,5. Ukuran ekspektasi masa depan turun menjadi 65,2, terendah dalam 12 tahun, yang menandakan potensi risiko resesi.

Keringanan tarif Trump dorong optimisme investor

Aksi hari Selasa mengikuti kenaikan tajam sesi sebelumnya untuk ketiga rata-rata utama setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan ia akan memberikan "banyak negara keringanan" terkait tarif timbal balik yang diharapkan pada 2 April.

"Sentimen terus memudar di antara investor, konsumen, dan bisnis karena kekhawatiran ekonomi dan ketidakpastian kebijakan ekonomi berdampak buruk. Sampai ada kepastian lebih lanjut tentang tarif dan sisi makro, sentimen dan keyakinan tetap rentan," kata analis investasi AS di eToro Bret Kenwell.

Salah satu pendiri dan wakil ketua Carlyle Group, David Rubenstein,  mengatakan tarif dapat memperlambat ekonomi, tetapi tidak akan memicu resesi. "Tarif telah melakukan pekerjaan yang cukup baik untuk menarik perhatian orang di seluruh dunia, menarik perhatian orang di komunitas bisnis sebagai teknik negosiasi," katanya pada Selasa.

"Apakah Anda menerapkannya secara menyeluruh, semua jenis tarif di mana-mana ... itu mungkin lebih rumit untuk dilakukan dan mungkin memiliki beberapa dampak inflasi."

Di pasar obligasi, imbal hasil Treasury 10 tahun merosot ke 4,315 persen pada pukul 4:18 p.m. EDT, turun dari 4,33 persen pada penutupan hari Senin dan puncak intraday sebesar 4,37 persen, tertinggi dalam lebih dari sebulan.

Saham teknologi berkapitalisasi besar melanjutkan kenaikan hari Senin, dengan Tesla naik 3,45 persen meskipun penjualan di Eropa terus melemah. Apple, Microsoft, Alphabet, Amazon, dan Meta Platforms juga menguat, sementara produsen chip Nvidia dan Broadcom mengalami sedikit penurunan.

Ke depannya, investor menunggu laporan laba dari Lululemon, GameStop, dan Dollar Tree akhir minggu ini.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Selasa, 25 Maret 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Merosot Lagi, Dolar AS dan Tarif Trump Jadi Biang Kerok

Equityworld Futures | Harga Emas Merosot Lagi, Dolar AS dan Tarif Trump Jadi Biang Kerok

Equityworld Futures | Harga emas merosot lagi pada Senin (24/3/2025). Hal itu karena tertekan penguatan dolar Amerika Serikat (AS) yang mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua minggu. Investor juga mencermati sikap lebih hati-hati Presiden AS Donald Trump terkait kebijakan tarif terhadap mitra dagang.

Equityworld Futures | Harga Emas Ambruk 3 Hari Beruntun, Sudah Saatnya Cemas?

Dikutip dari CNBC internasional, harga emas spot turun 0,6% menjadi US$ 3.006,84 per ons. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS ditutup melemah 0,2% di level US$ 3.015,6 per ons.

“Kita telah mencetak rekor demi rekor, dan kini pasar sedang mengonsolidasikan keuntungan tersebut, didukung oleh penguatan dolar AS,” ujar Kepala Strategi Komoditas di TD Securities Bart Melek.

Sepanjang tahun ini, harga emas telah mencapai rekor tertinggi sebanyak 16 kali dan menyentuh level puncak sepanjang masa di US$ 3.057,21 pada pekan lalu. Sebagai aset lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, emas cenderung menguat di tengah lingkungan suku bunga rendah.

Pada Senin, dolar AS naik 0,2%, menyentuh level tertinggi dalam lebih dari dua minggu. Penguatan dolar ini membuat emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pembeli di luar AS.

Sementara itu, Trump pada Jumat (21/3/2025) mengisyaratkan adanya fleksibilitas terkait tarif balasan yang akan mulai berlaku pada 2 April. Kebijakan ini diperkirakan dapat mendorong inflasi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi AS.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Senin, 24 Maret 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Naik Lagi Jadi Semahal Ini

Equityworld Futures | Harga Emas Naik Lagi Jadi Semahal Ini

Equityworld Futures
| Harga emas keluaran Logam Mulia Antam 24 Karat hari ini, Senin (24/3/2025) naik tipis. Harga emas hari ini naik sebesar Rp 1.000 per gram ke level Rp 1.765.000 per gram.

Equityworld Futures | Begini Penerawangan Harga Emas Hari Ini, Pilih Jual atau Beli?

Satuan harga emas hari ini yang terkecil ukuran 0,5 gram berada di angka Rp 934.831. Sementara harga emas 10 gram dijual dengan harga Rp 17.145.000 dan ukuran emas terbesar yakni 1.000 gram (1 kg) dibanderol Rp 1.705.600.000.

Jika ditarik dalam sepekan terakhir, pergerakan emas Antam terpantau naik berada di rentang Rp 1.714.000-1.774.000 per gram. Sedangkan dalam sebulan terakhir, pergerakan harga emas juga terpantau turun dan berada di rentang Rp 1.672.000-1.774.000 per gram.

Pergerakan emas Antam sempat mengalami kenaikan hingga tertinggi mencapai Rp 1.799.000. Kemudian beberapa hari terakhir mengalami penurunan di rentang Rp 1.764.000-1.765.000. Sedangkan dalam sebulan terakhir, pergerakan harga emas juga terpantau naik dan berada di rentang Rp 1.671.000-1.765.000 per gram.

Harga emas hari ini untuk buyback emas Antam juga naik Rp 1.000 dan berada di level Rp 1.161.000 per gram. Harga buyback adalah jika Anda ingin menjual emas, maka Antam akan membelinya dengan harga tersebut.

Sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34 Tahun 2017, pembelian emas batangan akan dikenakan PPh 22 sebesar 0,9%. Jika ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah sebesar 0,45%, harus menyertakan NPWP untuk transaksinya.

Berikut rincian Harga Emas Hari Ini dari Antam 1 Gram hingga 1.000 Gram, Senin 24 Maret 2025

Harga emas 0,5 gram: Rp 932.500
Harga emas 1 gram: Rp 1.765.000
Harga emas 2 gram Rp 3.470.000
Harga emas 3 gram Rp 5.180.000
Harga emas 5 gram: Rp 8.600.000
Harga emas 10 gram: Rp 17.145.000
Harga emas 25 gram: Rp 42.737.000
Harga emas 50 gram: Rp 85.395.000
Harga emas 100 gram: Rp 170.712.000
Harga emas 250 gram: Rp 426.515.000
Harga emas 500 gram: Rp 852.820.000
Harga emas 1.000 gram: Rp 1.705.600.000
Demikian rincian harga emas hari ini keluaran Antam 1 gram hingga 1.000 gram, Senin (24/3/2025).

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Jumat, 21 Maret 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Turun Usai Cetak Rekor, tapi Prospek Tetap Kuat

Equityworld Futures | Harga Emas Turun Usai Cetak Rekor, tapi Prospek Tetap Kuat

Equityworld Futures | Harga emas turun pada Kamis (20/3/2025), setelah sempat mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) di awal sesi. Meski demikian, prospek emas tetap bullish didorong oleh potensi pemangkasan suku bunga The Fed dan ketidakpastian geopolitik dan ekonomi yang berlanjut.

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Tertahan Tensi Geopolitik yang Memanas

Dikutip dari CNBC internasional, harga emas spot turun 0,3% menjadi US$ 3.038,79 per ons akibat aksi profit taking, setelah sebelumnya menyentuh rekor tertinggi US$ 3.057,21 per ons. Sementara itu, kontrak berjangka emas Amerika Serikat (AS) ditutup naik 0,1% menjadi US$ 3.043,8 per ons.

"Spekulan mencoba memanfaatkan pasar dan mengambil sebagian keuntungan. Setiap kali emas mencapai level tertinggi, selalu ada sedikit resistensi," kata Chief Operating Officer di Allegiance Gold Alex Ebkarian.

Ebkarian menambahkan, emas belum sepenuhnya berperan sebagai aset safe haven bagi investor ritel karena ekonomi AS secara teknis belum masuk dalam resesi. Namun, perlambatan ekonomi yang terjadi dapat menambah ketidakpastian dan meningkatkan permintaan terhadap aset aman seperti emas.

Ketua The Fed Jerome Powell pada Rabu (20/3/2025) menyatakan, kebijakan awal Donald Trump, termasuk tarif impor yang luas, berkontribusi pada perlambatan pertumbuhan ekonomi AS dan peningkatan inflasi. Di sisi lain, Trump mengkritik keputusan The Fed yang mempertahankan suku bunga, meskipun terdapat proyeksi pemangkasan suku bunga sebanyak dua kali sebesar 0,25% hingga akhir tahun akibat perlambatan ekonomi dan inflasi yang tinggi.

Para pelaku pasar saat ini memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 69 basis poin tahun ini oleh The Fed, dengan pemangkasan pertama pada Juli yang sudah sepenuhnya diperhitungkan, menurut data LSEG.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Kamis, 20 Maret 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Bisa Ukir Rekor Lagi, Saham ANTM Diramal Terbang

Equityworld Futures | Harga Emas Bisa Ukir Rekor Lagi, Saham ANTM Diramal Terbang

Equityworld Futures | Harga emas masih bisa mengukir rekor lagi, yakni berkisar US$ 3.300-3.500 per ounce (oz). Ini akan mendongkrak laba bersih PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam sekaligus sahamnya, yang kini diganjar target harga tinggi.

Equityworld Futures | Emas Tembus US$$3.051 Pasca Putusan Fed Tahan Bunga Acuan

CLSA baru saja menaikkan proyeksi laba bersih Antam sebesar 30% tahun ini, didorong oleh lonjakan harga emas dan volume penjualan komoditas ini pada kuartal IV-2024. Antam diprediksi mencetak rekor laba bersih pada 2025.

“Jika harga emas berada di US$ 3.300-3.500, laba bersih Antam bisa tembus Rp 5 triliun,” tulis CLSA dalam catatan, yang dikutip pada Kamis (20/3/2025).

Kuartal IV-2024, emiten berkode saham ANTM tersebut mencetak rekor penjualan emas sebanyak 15 ton, sehingga tahun lalu totalnya 44 ton. Dengan margin laba kotor 6-8%, emas kini menyumbangkan 43% laba kotor perseroan.

CLSA menetapkan proyeksi dasar harga emas 2025 mencapai US$ 2.800 per oz, sedangkan volume penjualan emas Antam (ANTM) sebanyak 48 ton.

Hitungan CLSA, setiap kenaikan harga emas US$ 100 per oz, laba bersih per saham ANTM naik 5%. Kemudian, setiap kenaikan 10% volume penjualan, EPS ANTM juga bisa naik 5%.

Demi mengkapitalisasi kenaikan harga dan volume emas, ANTM berniat merilis aplikasi trading emas bernama ANTAM Logam Mulia akhir Maret 2025.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Rabu, 19 Maret 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Melesat ke Rekor Tertinggi, Proyeksi Kian Naik

Equityworld Futures | Harga Emas Melesat ke Rekor Tertinggi, Proyeksi Kian Naik

Equityworld Futures | Harga emas melesat ke rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) pada Selasa (18/3/2025). Hal itu didorong oleh meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan rencana kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Equityworld Futures | Harga Emas Kembali Cetak Rekor, Level US$3.100 Bukan Lagi Mimpi

Dikutip dari CNBC internasional, kenaikan tersebut membuat para analis dan bank-bank meningkatkan proyeksi harga emas di tahun ini.

Harga emas spot melonjak 1,12% menjadi US$ 3.034,6, setelah sebelumnya mencapai rekor tertinggi di level US$ 3.037,7 per ons. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS naik 1,3% menjadi US$ 3.043,40.

Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank Ole Hansen menyebutkan, kombinasi faktor yang mendukung kenaikan harga emas sedang terjadi. "Fokus terbaru adalah ketegangan di Timur Tengah yang semakin memperparah kekhawatiran ekonomi terhadap arah kebijakan AS," ujarnya.

Sebagai aset lindung nilai terhadap ketidakstabilan geopolitik dan ekonomi, harga emas telah melonjak lebih dari 14% sepanjang tahun ini dan mencetak rekor tertinggi sebanyak 14 kali sejak Januari.

Ketegangan geopolitik semakin meningkat setelah serangan udara Israel ke Gaza yang menewaskan 326 orang, menurut otoritas kesehatan Palestina. Serangan ini mengakhiri gencatan senjata yang telah berlangsung selama dua bulan dengan Hamas.

Kebijakan Ekonomi AS

Sementara itu, kebijakan ekonomi AS juga turut menjadi perhatian pasar. Trump berencana menerapkan serangkaian tarif baru, termasuk bea masuk tetap sebesar 25% untuk baja dan aluminium yang mulai berlaku sejak Februari lalu. Selain itu, ia berencana menerapkan tarif balasan dan sektoral yang dijadwalkan berlaku pada 2 April.

Pelaku pasar juga mencermati pertemuan bank sentral pekan ini, termasuk kebijakan The Fed. Hingga saat ini, The Fed masih mempertahankan suku bunga stabil setelah melakukan tiga kali pemangkasan pada 2024. Namun, pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga akan kembali dilakukan pada Juni.

"Jika The Fed memberikan sinyal dovish di tengah kebijakan tarif yang kacau, harga emas bisa naik lebih tinggi lagi," kata analis komoditas di WisdomTree Nitesh Shah.

Dalam proyeksi terbaru, ANZ menaikkan perkiraan harga emas dalam tiga bulan ke depan menjadi US$ 3.100 per ons dan dalam enam bulan ke depan menjadi US$ 3.200 per ons. UBS juga menargetkan harga emas mencapai US$ 3.200 pada tahun ini.

Demo Ewf 

Demo Equityworld

Selasa, 18 Maret 2025

Equityworld Futures | UBS Kerek Proyeksi Harga Emas Seiring Meningkatnya Perang Dagang

Equityworld Futures | UBS Kerek Proyeksi Harga Emas Seiring Meningkatnya Perang Dagang

Equityworld Futures | UBS Group AG menjadi bank terbaru yang mengerek proyeksi harga emas karena risiko perang dagang global yang berkepanjangan makin meningkat — skenario yang menurut para analis akan terus mendorong para investor membeli lebih banyak aset safe haven.

Equityworld Futures | Harga Emas Bertahan di Kisaran USD 3.000, Investor Menanti Pengumuman Bunga Fed

Menurut para analis termasuk Wayne Gordon dan Giovanni Staunovo, dalam catatannya, Senin (17/3/2025), emas batangan akan diperdagangkan sekitar US$3.200 per ons dalam empat kuartal berikutnya — revisi naik dari perkiraan bank sebelumnya sebesar US$3.000 — di mana konflik perdagangan yang meningkat membuktikan logam mulia berperan sebagai penyimpan nilai pada kondisi yang tidak pasti.

Bank ini menunjuk pada rencana Presiden AS Donald Trump untuk mengenakan tarif resiprokal yang luas dan tarif tambahan khusus sektoral pada 2 April sebagai peristiwa risiko yang mengancam bisa memacu permintaan aset safe haven berkelanjutan di seluruh pasar.

Emas — yang menembus ambang batas psikologis utama US$3.000 per ons untuk pertama kalinya pada Jumat (14/3/2025)  — juga akan diuntungkan dari prospek ekonomi AS yang memburuk, di mana para traders saat ini memperhitungkan pemotongan suku bunga tambahan oleh Federal Reserve (The Fed) karena kekhawatiran adanya resesi meningkat.

"Dengan kata lain, kita melihat pergeseran dari 'Trump put' ke 'Fed put'," kata para analis. "Kami percaya bahwa mengalokasikan sekitar 5% dari portofolio seimbang dalam bentuk dolar AS ke emas adalah optimal dari sudut pandang diversifikasi jangka panjang."

UBS bergabung dengan sejumlah bank lain yang dalam beberapa minggu terakhir menaikkan target harga mereka untuk logam mulia tersebut. Pekan lalu, Macquarie Group memperkirakan harga akan melonjak hingga US$3.500 per ons pada kuartal II-2025, sementara BNP Paribas SA mengerek proyeksinya untuk menunjukkan harga rata-rata jauh di atas US$3.000.

Arus masuk yang lebih kuat ke dalam dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung oleh emas batangan juga mulai terwujud, kata para analis UBS, seraya menambahkan bahwa permintaan berkelanjutan untuk instrumen investasi ini tetap menjadi persyaratan utama agar harga naik lebih tinggi lagi.

Para analis menyebut minat yang kuat dari bank-bank sentral juga akan terus bertindak sebagai dukungan struktural yang "krusial," menunjukkan sinyal bahwa pembelian "bisa kembali mendekati level beberapa tahun terakhir — sekitar 1.000 metrik ton per tahun."

Emas spot diperdagangkan meningkat 0,5% menjadi US$2.999,55 per ons pada pukul 11.03 pagi di London, setelah naik 2,6% pekan lalu. Indeks Spot Dolar Bloomberg turun 0,2%. Harga perak sedikit berubah, sedangkan harga platinum dan paladium menguat.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Jumat, 14 Maret 2025

Equityworld Futures | Wall Street Merosot Tajam Imbas Kekhawatiran Kebijakan Tarif Trump

Equityworld Futures | Wall Street Merosot Tajam Imbas Kekhawatiran Kebijakan Tarif Trump

Equityworld Futures | Wall Street melemah pada Kamis, 13 Maret 2025. Pelemahan ini dipicu kekhawatiran terhadap kebijakan tarif yang diusung Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Equityworld Futures | Harga Emas Kembali Cetak Rekor! Level US$ 3.000 Tinggal Hitungan Hari

Dilansir Investing.com, Jumat, 14 Maret 2025, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, AS, turun 530,21 poin, atau sekitar 1,28 persen, menjadi 40.820,92. Indeks S&P 500 melemah 70,78 poin, atau sekitar 1,26 persen, menjadi 5.528,52. Indeks komposit Nasdaq merosot 311,56 poin, atau sekitar 1,76 persen, menjadi 17.337,42.

Uni Eropa pada Kamis merespons pengenaan tarif impor terhadap baja dan aluminium oleh AS dengan mengenakan pajak 50 persen terhadap ekspor whiskey AS. Trump kemudian membalas dengan mengancam akan mengenakan tarif 200 persen terhadap wine dan alkohol lainnya yang diimpor dari Eropa.

Seluruh 11 sektor utama indeks S&P 500 berakhir di teritori negatif, dengan indeks kebutuhan nonprimer konsumen dan layanan komunikasi mengalami penurunan tertajam.

Bursa saham di Eropa bervariasi

Bursa saham Eropa melemah pada Kamis, dengan indeks STOXX 600 Eropa turun 0,2 persen, dipicu rencana pengenaan tarif terhadap alkohol dari Eropa oleh AS.

Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, berakhir datar dengan pergerakan naik hanya 1,59 poin menjadi 8.542,56. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, turun 109,27 poin, atau sekitar 0,48 persen, menjadi 22.567,14.

Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, naik 17,3 poin, atau sekitar 0,14 persen, menjadi 12.821,3. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, Perancis, melemah 50,75 poin, atau sekitar 0,64 persen, menjadi 7.938,21.

Nilai tukar poundsterling melemah 0,15 persen terhadap dolar AS menjadi 1,2941 dolar AS per pound. Sedangkan terhadap euro, nilai tukar pound menguat 0,2 persen menjadi 1,1931 euro per pound.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Kamis, 13 Maret 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Naik di Tengah Ketidakpastian Tarif dan Redanya Inflasi AS

Equityworld Futures | Harga Emas Naik di Tengah Ketidakpastian Tarif dan Redanya Inflasi AS

Equityworld Futures | Harga emas menguat pada Rabu (12/3/2025), didorong oleh ketidakpastian tarif dan laporan inflasi yang lebih rendah, yang mempertahankan ekspektasi pemangkasan suku bunga Amerika Serikat (AS).

Equityworld Futures | Terima kasih Amerika! Harga Emas Kembali Mengangkasa, Siap Cetak Rekor

Menurut data pasar, harga emas spot (XAU/USD) naik 0,61 persen menjadi USD2.933,61 per troy ons.

"Kekhawatiran utama tetap pada penerapan tarif yang pada akhirnya bisa memicu inflasi," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.

Data menunjukkan indeks harga konsumen (CPI) AS naik 0,2 persen bulan lalu setelah melonjak 0,5 persen pada Januari.

Namun, perbaikan ini diperkirakan hanya sementara mengingat kebijakan tarif yang agresif akan meningkatkan biaya sebagian besar barang dalam beberapa bulan mendatang.

Inflasi yang lebih rendah, kata Melek, dapat memberi Federal Reserve (The Fed) ruang lebih besar untuk memangkas suku bunga.

Pada 2024, The Fed memangkas suku bunga sebesar 100 basis poin. Pasar keuangan memperkirakan The Fed kembali memangkas suku bunga pada Juni karena memburuknya prospek ekonomi, setelah menahan diri pada Januari.

Emas, yang tidak memberikan imbal hasil, cenderung menguat di tengah lingkungan suku bunga rendah dan dianggap sebagai investasi aman (safe haven) saat terjadi gejolak ekonomi maupun geopolitik.

Data indeks harga produsen (PPI) AS serta klaim pengangguran mingguan yang akan dirilis pada Kamis menjadi fokus perhatian investor berikutnya.

Di sisi kebijakan perdagangan, tarif impor baja dan aluminium yang lebih tinggi mulai berlaku pada Rabu, sebagai bagian dari langkah Presiden AS Donald Trump untuk mengubah tatanan perdagangan global demi kepentingan negara ekonomi terbesar tersebut. Langkah ini langsung mendapat respons keras dari Eropa.

"Emas terus menarik minat sebagai aset aman di tengah ketidakpastian kebijakan tarif Trump, kekhawatiran resesi, dan pelemahan dolar baru-baru ini," kata Saxo Bank, dikutip MT Newswires.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Rabu, 12 Maret 2025

Equityworld Futures | Wall Street Lanjutkan Tren Koreksi, Kekhawatiran Tarif Trump Guncang Pasar Saham AS

Equityworld Futures | Wall Street Lanjutkan Tren Koreksi, Kekhawatiran Tarif Trump Guncang Pasar Saham AS

Equityworld Futures
| Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street kembali terkoreksi pada sesi perdagangan yang berakhir Selasa sore waktu setempat (Rabu pagi WIB).
Indeks S&P 500 merosot setelah melewati sesi yang fluktuatif bagi pelaku pasar yang bergulat dengan ketidapastian tarif baru yang diusulkan Presiden AS Donald Trump.

Equityworld Futures | Harga Emas Terbang 1% Tetapi Malah Bikin Deg-Degan

Indeks pasar luas S&P 500 mengakhiri sesi dengan penurunan 0,76 persen, jatuh ke level 5.572,07.

Pada level terendahnya pada sesi Selasa, indeks berada 10 persen di bawah rekor penutupan.

Lalu, indeks Dow Jones Industrial Average terkoreksi 478,23 poin, atau 1,14 persen, dan ditutup pada level 41.433,48.

Sementara itu, indeks Nasdaq Composite turun 0,18 persen dan ditutup pada 17.436,10.

Indeks S&P 500 sempat berada di zona hijau selama sesi perdagangan sebelum Trump mengumumkan di Truth Social bahwa bea masuk baja dan aluminium Kanada akan naik dua kali lipat dari 25 persen menjadi 50 persen dan berlaku mulai Rabu.

Presiden AS mengambil langkah tersebut sebagai tanggapan atas biaya tambahan yang ditetapkan Perdana Menteri Ontario Doug Ford atas listrik yang diekspor ke AS.

Kemudian pada hari yang sama, Ford mengatakan ia menangguhkan sementara biaya tambahan 25 persen setelah berbicara dengan Menteri Perdagangan Howard Lutnick.

Ini adalah langkah terbaru dalam serangkaian langkah kebijakan perdagangan yang tidak teratur yang telah mengguncang keyakinan perusahaan dan konsumen serta membebani pasar selama tiga minggu terakhir.

Demo Ewf 

Demo Equityworld

Selasa, 11 Maret 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Turun, Aksi Ambil Untung Mengimbang Dukungan Permintaan

Equityworld Futures | Harga Emas Turun, Aksi Ambil Untung Mengimbang Dukungan Permintaan

Equityworld Futures | Harga emas terkoreksi pada perdagangan Selasa (11/3) pagi. Pukul 07.37 WIB, harga emas untuk pengiriman April 2025 di Commodity Exchange ada di US$ 2.889,70 per ons troi, turun 0,33% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 2.899,40 per ons troi.

Equityworld Futures | Harga Emas Lagi Sakit-sakitan, Resesi Amerika Bisa Jadi Obat

Harga emas turun, melanjutkan penurunan kemarin karena aksi ambil untung mengimbangi dukungan dari permintaan aset safe haven yang dipicu oleh ketidakpastian geopolitik.

"Ada sedikit jeda dalam harga emas karena sedikit aksi ambil untung dan pasar saham yang melemah. Namun, kita mungkin akan melihat beberapa tawaran safe haven nanti," kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals seperti dikutip dari Reuters.

Presiden Donald Trump menolak untuk memprediksi apakah AS dapat menghadapi resesi di tengah kekhawatiran pasar saham atas tindakan tarifnya.

Trump memberlakukan tarif baru sebesar 25% pada impor dari Meksiko dan Kanada Selasa lalu, bersama dengan bea baru pada barang-barang China.

Namun dua hari kemudian, ia membebaskan banyak impor dari Meksiko dan beberapa dari Kanada dari tarif tersebut selama sebulan.

"Ketidakpastian mengenai perang dagang dan resesi ekonomi global semuanya menguntungkan emas, rekor level tertinggi mungkin terjadi lagi. Data yang lebih lemah dari perkiraan akan bersahabat untuk emas," kata Wyckoff.

Investor juga mencermati data Indeks Harga Konsumen AS yang akan dirilis pada hari Rabu dan data Indeks Harga Produsen pada hari Kamis.

Saat ini, para pedagang sepenuhnya memperkirakan penurunan suku bunga AS untuk bulan Juni.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Senin, 10 Maret 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Diproyeksi Tembus US$3.000 Per Ons Troi di Pekan Depan

Equityworld Futures | Harga Emas Diproyeksi Tembus US$3.000 Per Ons Troi di Pekan Depan

Equityworld Futures | Harga emas diproyeksi melanjutkan tren bullish di pekan depan. Faktor utama melatarbelakangi kenaikan harga logam mulia yakni melemahnya dolar Amerika Serikat (AS).

Equityworld Futures | Harga Emas Bisa Merosot Jika Ini Terjadi, Pemodal Wajib Tahu

Analis Dupoin Indonesia Andy Nugraha mencermati, emas naik di tengah turunnya dolar AS yang tetap berada di dekat level terendah sejak 11 November 2024 lalu. Penyebab utama lesunya the greenback adalah meningkatnya kekhawatiran kebijakan tarif perdagangan yang diterapkan oleh Presiden AS, Donald Trump.

’Perubahan arah kebijakan tarif terhadap Meksiko dan Kanada semakin membebani sentimen investor, sehingga meningkatkan permintaan terhadap emas sebagai aset safe-haven,’’ ujar Andy dalam riset yang dibagikan, Jumat (7/3).

Selain itu, lanjut Andy, ketidakpastian kebijakan ekonomi AS turut memberikan dukungan bagi emas. Presiden The Fed Philadelphia, Patrick Harker, dalam pernyataannya pada hari Kamis, mengungkapkan bahwa ancaman terhadap pertumbuhan ekonomi semakin besar.

Meskipun ekonomi AS masih menunjukkan pertumbuhan dengan tingkat pengangguran yang rendah, prospek inflasi tetap menjadi perhatian utama The Fed. Ketidakpastian ini meningkatkan ekspektasi bahwa bank sentral dapat mempertahankan kebijakan suku bunga yang lebih longgar, yang pada akhirnya mendukung kenaikan harga emas.

Dari data ekonomi, laporan Klaim Tunjangan Pengangguran Awal AS menunjukkan penurunan lebih dari yang diperkirakan, mencapai 221 ribu selama pekan yang berakhir pada 1 Maret. Namun, data ini tidak cukup kuat untuk memberikan dukungan bagi Dolar AS atau menekan harga emas.

‘’Investor tetap fokus pada faktor makroekonomi yang lebih besar, termasuk kebijakan perdagangan AS dan sinyal dari The Fed mengenai arah kebijakan moneter selanjutnya,’’ kata Andy.

Andy menilai, jika momentum kenaikan harga emas tetap kuat, level psikologis US$3000 bisa menjadi target berikutnya. Sebaliknya, jika terjadi tekanan jual dan harga emas menembus support US$2840, maka potensi koreksi hingga US$2750 perlu diwaspadai oleh para pelaku pasar.

Dia menambahkan bahwa ketidakpastian ekonomi global dan kebijakan perdagangan AS masih menjadi faktor dominan yang akan mempengaruhi pergerakan emas dalam waktu dekat. Dinamika pasar yang penuh kejutan ini memberikan peluang bagi para investor untuk memanfaatkan momentum kenaikan emas.

‘’Oleh karena itu, memantau kebijakan moneter The Fed serta pergerakan Dolar AS menjadi langkah strategis dalam menentukan keputusan investasi yang tepat di tengah ketidakpastian ekonomi,’’ tutur Andy.

Secara teknikal, Andy mengamati bahwa berdasarkan kombinasi candlestick dan indikator Moving Average yang terbentuk saat ini, pergerakan emas (XAUUSD) masih menunjukkan momentum kenaikan yang kuat. Mengutip Bloomberg, harga emas spot berada di posisi US% 2.909 per ons troi, per Jumat (7/3).

Proyeksi harga emas mengindikasikan potensi kenaikan hingga level US$3.000. Namun, jika terjadi reversal dan harga menembus level support di US$ 2.840, maka penurunan lebih lanjut bisa mencapai US$2.750 dalam beberapa hari ke depan.

‘’Dengan mempertimbangkan faktor teknikal dan fundamental yang ada, tren bullish emas masih memiliki peluang untuk berlanjut dalam seminggu ke depan,’’ pungkas Andy.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Rabu, 05 Maret 2025

Equityworld Futures | Tarif Trump Mulai Berlaku, Wall Street Hancur Lebur

Equityworld Futures | Tarif Trump Mulai Berlaku, Wall Street Hancur Lebur

Equityworld Futures | Saham-saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street mengalami lebih banyak kerugian pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), karena investor semakin cemas mengenai dampak ekonomi dari kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.

Equityworld Futures | Harga Emas Spot Naik ke US$2.898,25 Selasa (4/3), di Tengah Ketakutan Perang Dagang

Mengutip Xinhua, Rabu, 5 Maret 2025, Dow Jones Industrial Average turun 670,25 poin, atau 1,55 persen, ditutup pada level 42.520,99, menyusul aksi jual hampir 650 poin. S&P 500 turun 1,22 persen menjadi 5.778,15 setelah mengalami sesi terburuk tahun ini, sementara Nasdaq Composite turun tipis 0,35 persen menjadi 18.285,16.
 
Pada level terendah hari itu, Dow anjlok lebih dari 840 poin, sementara S&P 500 dan Nasdaq keduanya turun lebih dari dua persen. Nasdaq pada satu titik mendekati wilayah koreksi, yang didefinisikan sebagai penurunan 10 persen dari puncak baru-baru ini. Pada akhir sesi, lebih dari 80 persen saham S&P 500 berakhir di zona merah.
 
AS menerapkan tarif perdagangan sebesar 25 persen pada impor dari Kanada dan Meksiko sambil mengenakan tarif tambahan sebesar 10 persen pada barang-barang Tiongkok. Sebagai tanggapan, Tiongkok dan Kanada dengan cepat mengumumkan tarif balasan mereka sendiri pada berbagai produk, sementara Meksiko mengindikasikan akan mengungkapkan tindakan balasan pada Minggu.
 
Gedung Putih menegaskan tarif ini akan meningkatkan investasi domestik dan lapangan kerja industri manufaktur, tetapi investor khawatir kebijakan ini juga dapat meningkatkan inflasi, memperlambat pertumbuhan ekonomi, dan berdampak negatif terhadap perusahaan multinasional.

Saham-saham ritel jeblok
 
Saham ritel terpukul di tengah kekhawatiran tarif. Target turun tiga persen meskipun melampaui ekspektasi laba, karena perusahaan memperingatkan ketidakpastian ekonomi dan ketegangan perdagangan dapat membebani hasil yang akan datang.
 
Best Buy anjlok 13,3 persen setelah melaporkan laba yang solid tetapi memperingatkan kenaikan tarif dapat menyebabkan harga yang lebih tinggi, yang berpotensi merugikan penjualan.
 
Industri otomotif, yang rentan terhadap sengketa dagang, juga mengalami kerugian. Stellantis, produsen Jeep dan Chrysler, turun 4,38 persen, sementara General Motors dan Ford masing-masing turun 4,56 persen dan 2,88 persen.
 
Setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan negaranya juga akan mengenakan tarif sebesar 25 persen pada barang-barang AS, Trump menanggapi dengan mengatakan ia akan menambahkan tarif yang lebih tinggi lagi pada negara tersebut.
 
Data ekonomi terkini yang dikombinasikan dengan meningkatnya ketegangan tarif telah meningkatkan kekhawatiran investor terhadap ekonomi AS. Saham perbankan dan ritel memimpin penurunan pada Selasa, karena kekhawatiran meningkat tarif dapat semakin memperlambat pertumbuhan ekonomi.
 
Setelah kerugian terbaru, S&P 500 kini telah jatuh di bawah level penutupan sejak Hari Pemilihan pada November, ketika Trump mengamankan masa jabatan keduanya. Investor akan mencermati pidato Trump di hadapan Kongres untuk melihat komentar apa pun tentang tarif, yang merupakan bagian utama dari platform kampanyenya. 


Demo Ewf Demo Equityworld

Selasa, 04 Maret 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Makin Kinclong, Sekarang Sudah Sentuh Segini

Equityworld Futures | Harga Emas Makin Kinclong, Sekarang Sudah Sentuh Segini

Equityworld Futures | Harga emas dunia naik lebih dari 1% pada perdagangan hari Senin setelah merosot ke level terendah dalam tiga minggu pada perdagangan sesi sebelumnya. Kenaikan harga emas dunia ini didorong oleh melemahnya dolar Amerika Serikat (AS).

Equityworld Futures | Harga Emas Terkoreksi Tipis pada Selasa (4/3) Pagi

Selain itu, harga emas juga naik karena investor memborong aset safe haven sebagai respons terhadap kekhawatiran atas kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.

Mengutip CNBC, Selasa (4/3/2025), harga emas di pasar spot naik 1,2% menjadi USD 2.893,44 per ons. Harga emas berjangka AS naik 1,95% menjadi USD 2.904,10 per ons.

“Saya pikir pada akhirnya kita berada di pasar yang sangat bullish dan harga emas bisa jauh lebih tinggi dari USD 3.000, dengan kemungkinan adanya pembalasan tarif. Saya masih berpikir akan melihat bank sentral masuk dan membeli (emas),” kata analis senior RJO Futures Daniel Pavilonis.

Indeks dolar AS turun lebih dari 1%, menjauh dari level tertinggi lebih dari dua minggu yang dicapai pada sesi sebelumnya. Penurunan indeks dolar ini mencerminkan pelemahan yang membuat harga emas dalam dolar AS lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain.

Untuk diketahui, indeks dolar adalah indeks yang menghitung nilai tukar dolar AS dengan sejumlah mata uang utama dunia lainnya.

Trump diperkirakan akan memutuskan berapa tingkat tarif yang akan dikenakan mulai Selasa pagi, atas impor dari Kanada dan Meksiko. Ia telah berjanji untuk mengenakan tarif 25% atas impor kedua negara tersebut, tetapi ini ditunda selama sebulan yang berakhir pada hari Selasa.

Minggu lalu, Trump mengancam Tiongkok dengan bea tambahan sebesar 10%, yang juga akan berlaku pada hari Selasa, yang mengakibatkan tarif kumulatif sebesar 20%.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Senin, 03 Maret 2025

Equityworld Futures | Saham Nvidia dan Tesla Melonjak 4%: Efek Domino Perselisihan Trump - Zelensky di Wall Street

Equityworld Futures | Saham Nvidia dan Tesla Melonjak 4%: Efek Domino Perselisihan Trump - Zelensky di Wall Street

Equityworld Futures | Pasar saham Amerika Serikat kembali bergejolak setelah pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berakhir dengan ketegangan. Ketidakpastian ini mengguncang para investor, tetapi justru membawa berkah bagi saham perusahaan teknologi raksasa seperti Nvidia dan Tesla, yang masing-masing naik hampir 4%.

Equityworld Futures | Prediksi Harga Emas Awal Maret 2025, Bisa Tembus Segini

Pada perdagangan Jumat (28/2), indeks Wall Street ditutup menguat. Dow Jones melonjak 1,39% ke 43.840,91, sementara S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik 1,63% ke 5.954,50 dan 18.847,28. Kenaikan ini terjadi meskipun awalnya pasar sempat mengalami aksi jual akibat meningkatnya kekhawatiran terhadap dampak geopolitik perang Ukraina-Rusia.

Menurut Adam Sarhan, CEO 50 Park Investments, para investor sempat panik melihat perkembangan berita yang mengkhawatirkan. Namun, ketenangan akhirnya kembali dan investor mulai mempertimbangkan berbagai kemungkinan, termasuk potensi kesepakatan antara Zelensky dan pihak terkait.

Sementara Nvidia dan Tesla mencatatkan kenaikan signifikan, tidak semua saham menikmati tren positif ini. Dell justru mengalami penurunan sebesar 4,7% setelah mengumumkan perkiraan margin kotor yang lebih rendah untuk tahun fiskal 2026. HP Inc. juga mengalami nasib serupa dengan penurunan 6,8% akibat perkiraan laba yang tidak sesuai ekspektasi pasar.

Secara mingguan, indeks S&P 500 turun sekitar 1%, Nasdaq melemah 3,5%, sementara Dow Jones masih mampu naik hampir 1%. Keadaan ini menunjukkan bahwa ketidakpastian politik dan ekonomi tetap menjadi faktor utama dalam pergerakan pasar saham.

Bagi investor, volatilitas seperti ini bisa menjadi peluang atau ancaman, tergantung pada strategi yang diambil. Dengan terus berkembangnya situasi geopolitik dan ekonomi global, kehati-hatian serta analisis mendalam menjadi kunci dalam mengambil keputusan investasi.

Demo Ewf 

Demo Equityworld

Jumat, 28 Februari 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Sentuh Level Terendah Dua Pekan, Pasar Menanti Data Inflasi AS

Equityworld Futures | Harga Emas Sentuh Level Terendah Dua Pekan, Pasar Menanti Data Inflasi AS

Equityworld Futures | Harga emas turun ke level terendah dalam lebih dari dua pekan pada Kamis (27/2/2025) seiring penguatan dolar Amerika Serikat (AS).

Equityworld Futures | Harga Emas 10 Tahun Terakhir: yang Koleksi Pasti Bahagia!

Pelaku pasar menanti data inflasi yang diperkirakan memberi petunjuk arah kebijakan moneter Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed).

Harga emas spot (XAU/USD) melemah 1,34 persen menjadi USD2.877,19 per troy ons, menyentuh level terendah sejak 12 Februari 2025. Pada awal pekan ini, harga emas mencetak rekor tertinggi USD2.956,15 yang didorong permintaan aset aman.

"Kecenderungan arah emas sangat jelas dan fluktuasi jangka pendek maupun aksi ambil untung adalah bagian normal dari siklus pasar," kata Chief Operating Officer Allegiance Gold, Alex Ebkarian.

Indeks dolar AS naik 0,7 persen, membuat emas yang dihargai dalam dolar lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Pelaku pasar kini menantikan data indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS yang akan dirilis Jumat ini. Data tersebut diperkirakan tetap di level 0,3 persen, menurut jajak pendapat Reuters.

"Kejutan dari estimasi PCE bisa memicu reaksi negatif karena dikhawatirkan membuat The Fed semakin enggan menurunkan suku bunga," ujar Kepala Strategi Komoditas di TD Securities, Bart Melek.

Pasar memperkirakan The Fed melakukan setidaknya dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini, dengan sekitar 55 basis poin pelonggaran diperkirakan pada 2025.

Investor juga menanti pidato sejumlah pejabat The Fed yang dijadwalkan berlangsung pada hari yang sama.

Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump mengatakan tarif impor dari Meksiko dan Kanada akan berlaku pada 4 Maret sesuai jadwal. Ia juga menambahkan tarif tambahan 10 persen akan dikenakan pada impor dari China di hari yang sama.

Jika kebijakan tersebut diterapkan, Kanada dan Meksiko berencana memberlakukan tarif balasan terhadap barang impor AS, yang berpotensi memperlambat pertumbuhan dan meningkatkan inflasi di ketiga negara.

"Emas berpotensi menembus USD3.000 per troy ons, kemungkinan dalam 30 hingga 60 hari ke depan, tergantung pada respons pasar terhadap kebijakan tarif ini," ujar Ebkarian.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Kamis, 27 Februari 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Melandai, Data Inflasi AS Jadi Sorotan

Equityworld Futures | Harga Emas Melandai, Data Inflasi AS Jadi Sorotan

Equityworld Futures
| Harga emas melandai pada Rabu (27/2/2025). Setelah mencatat rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) pada awal pekan lalu.

Equityworld Futures | Harga Emas Stabil, Investor Cermati Data Ekonomi AS

Dikutip dari Reuters, kini investor menanti data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis pekan ini. Serta, memantau perkembangan terbaru terkait kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.

Harga emas di pasar turun tipis 0,04% menjadi US$ 2.917,5 per ons, setelah sempat mencapai rekor tertinggi di US$ 2.956,15 pada Senin (24/2/2025), akibat kekhawatiran perang dagang yang dipicu ancaman tarif baru. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS naik 0,4% ke level US$ 2.931,6 per ons.

Pada Selasa (25/2/2025), Trump memerintahkan penyelidikan terkait kemungkinan penerapan tarif baru pada impor tembaga guna meningkatkan produksi domestik. Logam ini menjadi komponen penting bagi kendaraan listrik, peralatan militer, jaringan listrik, dan berbagai barang konsumsi lainnya.

“Tren bullish masih berlanjut. Kami tidak terkejut melihat periode konsolidasi menjelang rilis data penting,” kata Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures David Meger.

Kini, fokus investor tertuju pada laporan Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), indikator inflasi pilihan The Fed, yang dijadwalkan rilis Jumat (28/2/2025).

Suku Bunga The Fed

Meger menyebut, jika inflasi AS lebih tinggi dari perkiraan, langkah pemangkasan suku bunga The Fed dapat tertunda. “Emas merupakan lindung nilai utama terhadap tekanan inflasi, sehingga harga bisa naik lebih tinggi,” tambah Meger.

Sepanjang tahun lalu, bank sentral AS telah memangkas suku bunga sebanyak tiga kali dengan total pemangkasan sebesar 75 basis poin. Saat ini, pasar uang memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 54 basis poin hingga akhir tahun, yang mencerminkan dua kali pemangkasan sebesar 25 basis poin serta peluang 20% untuk pemangkasan tambahan.

“Perilaku bank sentral akan menjadi faktor kunci bagi harga emas, mengingat peran mereka yang signifikan dalam permintaan emas selama beberapa tahun terakhir,” kata analis pasar di Kinesis Money Frank Watson.

Di pasar logam lainnya, harga perak spot naik 0,6% ke US$31,91 per ons dan platinum bertambah 0,1% ke US$ 967,5. Sementara palladium turun 0,2% ke US$926,07 per ons.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Equityworld Futures | Harga Emas Melandai, Data Inflasi AS Jadi Sorotan

Equityworld Futures | Harga Emas Melandai, Data Inflasi AS Jadi Sorotan

Equityworld Futures | Harga emas melandai pada Rabu (27/2/2025). Setelah mencatat rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) pada awal pekan lalu.

Equityworld Futures | Harga Emas Stabil, Investor Cermati Data Ekonomi AS

Dikutip dari Reuters, kini investor menanti data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis pekan ini. Serta, memantau perkembangan terbaru terkait kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.

Harga emas di pasar turun tipis 0,04% menjadi US$ 2.917,5 per ons, setelah sempat mencapai rekor tertinggi di US$ 2.956,15 pada Senin (24/2/2025), akibat kekhawatiran perang dagang yang dipicu ancaman tarif baru. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS naik 0,4% ke level US$ 2.931,6 per ons.

Pada Selasa (25/2/2025), Trump memerintahkan penyelidikan terkait kemungkinan penerapan tarif baru pada impor tembaga guna meningkatkan produksi domestik. Logam ini menjadi komponen penting bagi kendaraan listrik, peralatan militer, jaringan listrik, dan berbagai barang konsumsi lainnya.

“Tren bullish masih berlanjut. Kami tidak terkejut melihat periode konsolidasi menjelang rilis data penting,” kata Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures David Meger.

Kini, fokus investor tertuju pada laporan Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), indikator inflasi pilihan The Fed, yang dijadwalkan rilis Jumat (28/2/2025).

Suku Bunga The Fed

Meger menyebut, jika inflasi AS lebih tinggi dari perkiraan, langkah pemangkasan suku bunga The Fed dapat tertunda. “Emas merupakan lindung nilai utama terhadap tekanan inflasi, sehingga harga bisa naik lebih tinggi,” tambah Meger.

Sepanjang tahun lalu, bank sentral AS telah memangkas suku bunga sebanyak tiga kali dengan total pemangkasan sebesar 75 basis poin. Saat ini, pasar uang memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 54 basis poin hingga akhir tahun, yang mencerminkan dua kali pemangkasan sebesar 25 basis poin serta peluang 20% untuk pemangkasan tambahan.

“Perilaku bank sentral akan menjadi faktor kunci bagi harga emas, mengingat peran mereka yang signifikan dalam permintaan emas selama beberapa tahun terakhir,” kata analis pasar di Kinesis Money Frank Watson.

Di pasar logam lainnya, harga perak spot naik 0,6% ke US$31,91 per ons dan platinum bertambah 0,1% ke US$ 967,5. Sementara palladium turun 0,2% ke US$926,07 per ons.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Rabu, 26 Februari 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Menarik Beberapa Pembeli di Tengah Kekhawatiran terhadap Perang Dagang

Equityworld Futures | Harga Emas Menarik Beberapa Pembeli di Tengah Kekhawatiran terhadap Perang Dagang

Equityworld Futures | Harga Emas (XAU/USD) memulihkan sebagian dari pelemahan setelah mencapai level terendah satu minggu di sesi sebelumnya. Ketidakpastian dan kekhawatiran yang terus berlanjut terhadap ketidakstabilan seputar rencana tarif Presiden AS Donald Trump memberikan dukungan bagi logam kuning ini, yang merupakan aset safe-haven tradisional.

Equityworld Futures | Harga Emas Jeblok 1,2% Karena Investor Mulai Serakah: Hati-Hati!

Namun demikian, para analis percaya bahwa rencana Trump untuk tarif yang lebih tinggi telah meningkatkan kekhawatiran atas inflasi di Federal Reserve (The Fed) AS, yang mungkin meyakinkan bank sentral AS ini untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama. Hal ini, pada gilirannya, mungkin membatasi kenaikan untuk logam berharga ini karena suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik emas yang tidak berimbal hasil ini.

Data Penjualan Rumah Baru AS untuk bulan Januari akan dirilis pada hari Rabu. Selain itu, para pejabat The Fed, termasuk Raphael Bostic dan Thomas Barkin, dijadwalkan untuk berbicara pada hari yang sama. Pada hari Jumat, seluruh perhatian akan tertuju pada rilis Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE) AS untuk bulan Januari.
Harga Emas Mendapatkan Traksi Seiring Kekhawatiran terhadap Perang Dagang Terus Berlanjut

  • Trump menandatangani Perintah Eksekutif lainnya pada Selasa malam, meminta Departemen Perdagangan AS untuk meluncurkan "penyelidikan" resmi ke pasar Tembaga.
  • Trump menyatakan pada Senin malam bahwa tarif pada impor dari Kanada dan Meksiko adalah "tepat waktu dan sesuai jadwal" meskipun ada upaya dari negara-negara tersebut untuk memperkuat keamanan perbatasan dan menghentikan aliran fentanyl ke AS menjelang tenggat waktu 4 Maret, menurut Reuters,
  • Keyakinan konsumen AS mengalami penurunan terbesar sejak Agustus 2021, pada bulan Februari turun ke 98,3 dibandingkan 105,3 sebelumnya, menurut Conference Board.
  • Presiden TheFed Richmond Thomas Barkin mengatakan pada Selasa malam bahwa ia akan mengikuti pendekatan tunggu dan lihat terkait kebijakan suku bunga bank sentral sampai jelas bahwa inflasi kembali ke target The Fed 2%.
  • Presiden The Fed Dallas, Lorie Logan, menyatakan bahwa akan tepat dalam jangka menengah bagi The Fed untuk membeli lebih banyak sekuritas jangka pendek daripada sekuritas jangka panjang agar portofolionya dapat lebih cepat mencerminkan komposisi penerbitan Treasury, menurut Bloomberg.  

Harga Emas Mempertahankan Nada Bullish meskipun Konsolidasi dalam Jangka Pendek

Harga Emas naik tipis pada hari ini. Dalam jangka pendek, logam berharga ini tetap dibatasi dalam kisaran perdagangan yang sempit. Namun, prospek bullish harga Emas tetap utuh pada grafik harian, dengan harga bertahan di atas indikator kunci Exponential Moving Average (EMA) 100-hari. Selain itu, Relative Strength Index (RSI) 14-hari berada di atas garis tengah dekat 64,0, menunjukkan bahwa jalur yang paling mungkin adalah ke sisi atas.

Level tertinggi sepanjang masa di $2.957 tampaknya menjadi tantangan yang sulit bagi para pembeli Emas. Penembusan ke atas dari level yang disebutkan dapat memicu pergerakan menuju level bullish berikutnya di $2.980, batas atas Bollinger Band, dalam perjalanan menuju level psikologis $3.000.

Dalam skenario bearish, level terendah 25 Februari di $2.888 berfungsi sebagai level support awal untuk logam kuning ini. Penurunan yang berkepanjangan dapat membuka jalan menuju $2.795, batas bawah Bollinger Band. Level rintangan kunci yang perlu diperhatikan adalah $2.718, EMA 100-hari.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Equityworld Futures | Harga Emas Melesat, Cetak Rekor Tertinggi ke-11

Equityworld Futures | Harga Emas Melesat, Cetak Rekor Tertinggi ke-11

Equityworld Futures | Harga emas melesat Senin (24/2/2025), mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all tim high/ATH) kesebelas di sepanjang 2025. Hal itu seiring meningkatnya permintaan aset safe haven di tengah kekhawatiran terhadap rencana tarif baru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Equityworld Futures | Lagi-Lagi Harga Emas Cetak Rekor! Pemiliknya Pesta Pora Karena Trump

Dikutip dari Reuters, kenaikan harga emas juga didorong oleh aliran investasi ke exchange traded fund (ETF) emas terbesar di dunia.

Harga emas spot terkerek 0,4% menjadi US$ 2.947,48 per ons. Sebelumnya, harga emas sempat mencatat rekor tertinggi kesebelas di level US$ 2.956,15 per ons. Sedangkan rekor tertinggi sebelumnya tercatat di level US$ 2.954,7 yang dicetak pada 20 Februari 2025.

Sementara itu, kontrak berjangka emas AS ditutup naik 0,3% di level US$ 2.963,20 per ons.

Indeks dolar AS menyentuh level terendah sejak 10 Desember, menjadikan emas lebih terjangkau bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.

Tarif Baru Trump

Pekan lalu, Trump memperingatkan akan adanya tarif baru yang diperkirakan dapat memicu inflasi AS dan perang dagang, sehingga mendorong investor beralih ke aset safe haven seperti emas.

SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, melaporkan kepemilikan emasnya naik menjadi 904,38 metrik ton pada Jumat (21/2/2025), level tertinggi sejak Agustus 2023.

Harga emas yang bertahan di atas US$ 2.950 per ons semakin menarik perhatian investor terhadap potensi kenaikan ke level psikologis US$ 3.000. Sepanjang 2025, harga emas sudah naik lebih dari 12%.

Kini, investor menantikan laporan Personal Consumption Expenditures (PCE) AS pada Jumat mendatang, yang merupakan indikator inflasi pilihan The Fed. Berdasarkan survei Reuters, mayoritas ekonom memperkirakan The Fed baru akan memangkas suku bunga pada kuartal berikutnya, bukan pada Maret seperti ekspektasi sebelumnya.

Selain itu, pasar juga akan mencermati pidato dari setidaknya sembilan pejabat The Fed pekan ini, yang diperkirakan akan memberikan sinyal kehati-hatian terkait kebijakan suku bunga ke depan.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Senin, 24 Februari 2025

Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Melemah Imbas Ancaman Pengenaan Tarif Baru Trump

Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Melemah Imbas Ancaman Pengenaan Tarif Baru Trump

Equityworld Futures | Indeks saham utama Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup anjlok pada perdagangan Jumat (21/2). Hal ini memperpanjang aksi jualnya setelah laporan ekonomi yang suram dan menutup buku pada pekan yang dipenuhi dengan ancaman tarif baru dan kekhawatiran melemahnya permintaan konsumen.

Equityworld Futures | Prediksi Harga Emas Tembus Rp 2 Juta Segram, Kapan?

Mengutip Reuters, ketiga indeks saham utama AS bergerak turun tajam menyusul data tersebut, dan melanjutkan penurunannya pada perdagangan sore. S&P 500 mengalami persentase penurunan satu hari yang terbesar sejak 18 Desember, seperti halnya indeks Russell 2000 yang berkapitalisasi kecil.

Rata-rata Industri Dow Jones (.DJI), turun 748,63 poin atau 1,69 persen menjadi 43.428,02. S&P 500 (.SPX) turun 104,39 poin atau 1,71 persen menjadi 6.013,13, dan Nasdaq Composite (.IXIC) kehilangan 438,36 poin atau 2,20 persen menjadi 19.524,01.

Selama minggu ini, ketiga indeks mengalami penurunan, dengan Dow mencatat penurunan Jumat-Jumat tertajam sejak pertengahan Oktober.

Sektor yang sensitif terhadap ekonomi, seperti Dow Transports (.DJT), chip (.SOX), huruf kapital kecil (.RUT), perumahan (.HGX), dan konsumen diskresioner (.SPLRCD), turun lebih dari 2 persen.

Saham momentum megacap (.NYFANG), turun 2,9 persen dan setiap saham di "Magnificent Seven" berakhir di wilayah negatif, dengan Nvidia (NVDA.O), yang akan melaporkan pendapatannya minggu depan, anjlok 4,1 persen. Indeks volatilitas CBOE (.VIX), ditutup pada level tertinggi sejak 3 Februari.

Di antara 11 sektor utama S&P 500, semuanya kecuali barang kebutuhan pokok konsumen (.SPLRCS), berakhir lebih rendah, dengan konsumen diskresioner dan teknologi (.SPLRCT), menderita persentase kerugian paling tinggi.

Berdasarkan data London Stock Exchange (LSEG) musim laporan keuangan kuartal keempat memasuki tahap akhir. Sekitar 425 perusahaan di S&P 500 telah melaporkan kinerjanya, dengan 76 persen di antaranya melampaui ekspektasi Wall Street.

Tesla (TSLA.O), dan Rivian (RIVN.O), masing-masing turun 4,7 persen setelah kedua produsen kendaraan listrik mengumumkan penarikan kembali.

Berdasarkan data LSEG, para analis kini memperkirakan pertumbuhan laba agregat S&P 500 pada kuartal keempat sebesar 15,7 persen tahun ke tahun, suatu peningkatan signifikan dibandingkan prediksi pertumbuhan tahunan sebesar 7,8 persen pada tanggal 1 Januari.

Saham UnitedHealth (UNH.N), anjlok 7,2 persen menyusul laporan Wall Street Journal bahwa Departemen Kehakiman telah meluncurkan penyelidikan terhadap praktik penagihan Medicare dari perusahaan asuransi kesehatan tersebut.

Blok (XYZ.N), anjlok 17,7 persen setelah laba perusahaan pembayaran itu pada kuartal keempat tidak memenuhi perkiraan.

Teknologi Akamai (AKAM.O), turun 21,7 persen karena perusahaan keamanan siber itu memperkirakan pendapatan tahunan 2025 di bawah perkiraan.

"Kami melihat sentimen konsumen, tarif, dan laba perusahaan telah melampaui AI dan teknologi sebagai pendorong utama arah pasar,” kata CEO di AXS Investments di New York, Greg Bassuk dikutip dari Reuters, Senin (24/2).

Data ekonomi menunjukkan aktivitas bisnis AS melambat dan sentimen konsumen memburuk, dengan peserta survei mengungkapkan prospek yang semakin suram dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi.

Data ini muncul setelah Walmart (WMT.N), panduan yang mengecewakan pada Kamis (20/2), yang memicu kekhawatiran akan meredanya permintaan konsumen.

Kepala ekonom S&P Global Chris Williamson Optimisme dalam komentar Purchasing Managers Index (PMI) mengatakan pelaku bisnis AS telah menguap, di tengah gambaran suram dari meningkatnya ketidakpastian.

"Ketidakpastian adalah narasi investor baru. Ketidakpastian memicu volatilitas yang kita lihat minggu ini. Kami mengantisipasi bahwa ketidakpastian dan volatilitas akan tetap ada setidaknya hingga akhir kuartal pertama ini,” imbuh Bassuk.

Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengatakan dia akan segera mengumumkan pengenaan tarif baru yang mencakup kayu dan produk kehutanan, sebagai tambahan rencana yang diumumkan sebelumnya untuk mengenakan bea masuk pada mobil impor, semikonduktor, dan obat-obatan.

Jumlah saham yang turun melebihi saham yang naik dengan rasio 2,64 banding 1 di NYSE. Ada 102 harga tertinggi baru dan 119 harga terendah baru di NYSE. Di Nasdaq, 1.087 saham naik dan 3.301 saham turun karena jumlah saham yang turun melebihi yang naik dengan rasio 3,04 banding 1.

S&P 500 membukukan 19 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan 8 titik terendah baru, sementara Nasdaq Composite mencatat 67 titik tertinggi baru dan 135 titik terendah baru.

Volume di bursa AS adalah 17,06 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 15,30 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Jumat, 21 Februari 2025

Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Melemah, Pengecer Walmart Alami Tekanan Jual

Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Melemah, Pengecer Walmart Alami Tekanan Jual

Equityworld Futures | Indeks utama Saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup melemah pada perdagangan Kamis (20/2).

Equityworld Futures | Pesta! Pesta! Harga Emas Kembali Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

Reuters melansir pada Jumat (21/2), Dow Jones (.DJI) tercatat turun 1,01 persen menjadi 44.176, S&P 500 (.SPX) turun 0,43 persen menjadi 6.117 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 0,47 persen menjadi 19.962.

Di antara 11 sektor utama di S&P 500, keuangan (.SPSY) yang paling banyak hilang, turun 1,6 persen. Energi (.SPNY) menikmati keuntungan persentase terbesar, naik 1,0 persen.

Selain itu, Walmart (WMT.N) pengecer terbesar di dunia, memberikan perkiraan penjualan dan laba tahun fiskal saat ini yang kurang dari ekspektasi analis, menunjukkan pengurangan permintaan konsumen.

"Dengan konsumen yang mendorong 70% dari ekonomi AS (Walmart), panduan yang lemah menimbulkan beberapa kegugupan, mengenai kesehatan konsumen dan pengeluaran konsumen potensial ke depan," kata Robert Pavlik, manajer portofolio senior di Dakota Wealth di Fairfield, Connecticut.

Saham Walmart turun 6,5 persen, sementara target pengecer besar lainnya (TGT.N) dan Costco Wholesale (COST.O) masing-masing kehilangan 2,0 persen dan 2,6 persen.

"Itu mungkin menyebabkan beberapa tekanan jual dalam saham Walmart, yang tersebar di seluruh pasar secara keseluruhan," tambah Pavlik.

Hasil Walmart yang merosot itu memberikan gambaran sekilas tentang bagaimana perusahaan mengharapkan tarif di bawah AS. Daftar kategorisasi tarif Presiden Donald Trump terpantau terus bertambah.

Pada Rabu (19/2), daftar kategorisasi tarif itu diperluas mencakup kayu, mobil, semikonduktor, dan farmasi.

Di sisi lain, Saham Alibaba Group yang terdaftar di AS naik 8,1 persen menyusul pendapatan kuartal ketiga perusahaan e-commerce China yang mengalahkan konsensus.

Di Nasdaq, 1.617 saham naik dan 2.734 turun karena penurunan masalah melebihi jumlah pedagang dengan rasio 1,69 banding 1.

S&P 500 membukukan 10 tertinggi baru dalam 52 minggu dan tiga titik terendah baru sementara Nasdaq Composite mencatat 54 tertinggi baru dan 132 titik terendah baru.

Volume di bursa AS ialah 16,36 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 15,57 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Kamis, 20 Februari 2025

Equityworld Futures | Bursa Wall Street Menguat Meski Kebijakan Tarif Trump Bayangi Pasar

Equityworld Futures | Bursa Wall Street Menguat Meski Kebijakan Tarif Trump Bayangi Pasar

Equityworld Futures | Indeks utama Wall Street di Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Rabu (19/2) meski investor masih mencermati kebijakan Bank Sentral AS (The Fed) dan ancaman tarif impor dari Presiden Donald Trump.

Equityworld Futures | Harga Emas Melorot Usai Tembus Rekor Tertinggi, Ini Penyebabnya

 
S&P 500 naik 0,24% ke level 6.144,15, mencetak rekor penutupan dua hari beruntun setelah menyentuh level tertinggi sepanjang masa. Nasdaq Composite menguat 0,07% ke 20.056,25, sementara Dow Jones Industrial Average bertambah 71,25 poin atau 0,16% ke 44.627,59.

Saham Microsoft melonjak 1,3% setelah memperkenalkan chip komputasi kuantum pertamanya, mendorong kenaikan sektor teknologi. Tesla juga naik hampir 2%, sedangkan Analog Devices melesat hampir 10% setelah merilis laporan keuangan yang melampaui ekspektasi analis.

Sementara itu, Trump mengusulkan tarif 25% untuk impor mobil, chip, dan obat-obatan pada Selasa (18/2). Meski belum merinci kebijakan tersebut, ia menyebut tarif ini berpotensi mulai berlaku pada 2 April 2025.

Pendiri dan Kepala Investasi Elios Financial Group, Jim Elios menilai dalam jangka pendek, pasar bakal dipengaruhi oleh berbagai sentimen, termasuk kebijakan tarif Trump, volatilitas aset digital seperti Dogecoin (DOGE), dan pernyataan Elon Musk.

“Dalam jangka panjang, saya masih sangat optimis bahwa kebijakan ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih pro-bisnis,” ujar Elios, dikutip dari CNBC, Kamis (20/2).

Investor juga mencermati risalah pertemuan terbaru The Fed yang mengindikasikan bahwa para pejabat bank sentral ingin melihat inflasi lebih terkendali sebelum menurunkan suku bunga lebih lanjut.

Selain itu, mereka juga mengkhawatirkan dampak potensial dari kebijakan tarif yang diusulkan Trump terhadap stabilitas ekonomi.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Rabu, 19 Februari 2025

Equityworld Futures | Investor Cemas Menanti Risalah Rapat The Fed, Bursa Wall Street Bergerak Lesu

Equityworld Futures | Investor Cemas Menanti Risalah Rapat The Fed, Bursa Wall Street Bergerak Lesu

Equityworld Futures | Saham-saham Wall Street relatif tenang pada hari Selasa karena investor bersiap untuk memantau perkembangan tarif dan mencari informasi mengenai rencana Federal Reserve (The Fed) untuk menentukan suku bunga setelah data bulanan yang dirilis minggu lalu menunjukkan penjualan ritel turun tajam.

Equityworld Futures | Makin Mahal, Harga Emas Bersiap Tembus Tekor Tertinggi Lagi

Catatan dari pertemuan bank sentral pada bulan Januari, dimana suku bunga dijaga tidak berubah, akan dirilis pada hari Rabu (19/2).

Pada hari Senin, Gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan bahwa pandangan bahwa pembatasan perdagangan baru Presiden AS Donald Trump hanya akan berdampak kecil pada harga, sementara Presiden The Fed Philadelphia Patrick Harker mendukung sikap kebijakan suku bunga yang stabil untuk saat ini.

Komentar hawkish dari Ketua The Fed Jerome Powell minggu lalu bersama dengan rilis data yang beragam, termasuk penjualan ritel yang lebih lemah dari perkiraan telah menyebabkan imbal hasil Treasury mundur dan meningkatkan ketidakpastian mengenai strategi apa yang akan diambil The Fed terkait biaya pinjaman tahun ini.

Menurut data LSEG, para pedagang saat ini melihat setidaknya peluang pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin sekitar 54% untuk pemotongan tambahan hingga Desember.

"Saya tidak berpikir The Fed ingin membuat kesalahan kebijakan dengan memangkas suku bunga terlalu dini, karena jika mereka melakukannya, konsekuensi yang tidak diinginkan tentu saja akan menjadi inflasi yang berbalik," kata Philip Blancato, CEO Ladenburg Thalmann Asset Management.

Indeks saham utama Wall Street mencatat kenaikan mingguan di tengah periode yang bergelombang ketika pemaksaan tarif Trump pada impor baja dan aluminium, bersama dengan rencananya untuk tarif timbal balik, memicu volatilitas.

Pada pukul 09:57 ET, Dow Jones Industrial Average turun 99,35 poin, atau 0,22%, menjadi 44.444,83, S&P 500 naik 5,87 poin, atau 0,10%, menjadi 6.120,62, dan Nasdaq Composite naik 33,71 poin, atau 0,17%, menjadi 20.060,48.

Lima dari 11 sektor S&P 500 diperdagangkan lebih rendah, dengan komunikasi memimpin penurunan dengan penurunan 0,9%, sementara teknologi memimpin kenaikan dengan kenaikan 0,5%.Penurunan 2,2% di UnitedHealth menekan Dow blue-chip.

Musim laporan laba akan menyusut minggu ini, dengan lebih dari 380 perusahaan S&P 500 telah melaporkan hasil kuartalan.

Laporan laba raksasa ritel Walmart, yang menjadi tolak ukur untuk mengukur bagaimana konsumen Amerika, akan dirilis akhir pekan ini.

Saham megacap tumbuh beragam, meskipun Nvidia melampaui dengan kenaikan 1,9%.

Intel naik 6,6% setelah laporan akhir pekan yang mengatakan rival Taiwan Semiconductor Manufacturing Co dan Broadcom masing-masing melirik kesepakatan potensial yang dapat memecah ikon pembuatan chip tersebut menjadi dua.

Constellation Brands melonjak 5,4% setelah Warren Buffett's Berkshire Hathaway mengungkapkan investasi baru di produsen minuman beralkohol tersebut pada hari Jumat.

Bath & Body Works naik 7,4% setelah J.P.Morgan meningkatkan peringkatnya pada perusahaan kecantikan dan perawatan kulit tersebut menjadi "overweight".

S&P 500 mencatat 20 tertinggi 52 minggu baru dan sembilan terendah baru, sementara Nasdaq Composite mencatat 86 tertinggi baru dan 50 terendah baru.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Senin, 17 Februari 2025

Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Variatif, Nasdaq Cetak Rekor

Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Variatif, Nasdaq Cetak Rekor

Equityworld Futures | Indeks saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup variatif pada perdagangan Jumat (14/2). Meski demikian indeks Nasdaq Composite berhasil mencetak rekor tertinggi dengan kenaikan 0,41 persen.

Equityworld Futures | Harga Emas Spot Menguat Tipis Senin (17/2) Pagi, Menanti Kebijakan Tarif Trump

Mengutip Reuters pada Senin (17/2), Industri Dow Jones (.DJI) turun 165,35 poin atau 0,37 persen menjadi 44.546,08, lalu S&P 500 (.SPX) turun 0,44 poin atau 0,01 persen ke level 6.114,63. Sementara Nasdaq Composite (.IXIC) naik 81,13 poin atau 0,41 persen menjadi 20.026,77.

Selama seminggu, S&P 500 naik 1,47 persen, Nasdaq naik 2,58 persen, dan Dow naik 0,55 persen. Nasdaq mencatat rekor kenaikan persentase mingguan terbesar sejak awal Desember.

Selain itu, indeks Nasdaq 100 (.NDX) juga naik 0,4 persen dan mencapai rekor penutupan tertinggi. Hak tersebut juga dipicu kenaikan saham teknologi Nvidia (NVDA.O) yang naik 2,6 persen.

Selain Nvidia, saham Apple (AAPL.O) juga naik 1,3 persen sementara saham teknologi lainnya yakni Microsoft (MSFT.O) turun sekitar 0,5 persen dan Amazon (AMZN.O) turun 0,7 persen.

Saham Airbnb (ABNB.O) juga mencatat kenaikan 14 persen, setelah perusahaan penyewaan rumah untuk liburan itu membukukan pendapatan kuartalan yang lebih tinggi. Pada pekan lalu, saham mendapat dorongan setelah data menunjukkan harga produsen AS meningkat pada bulan Januari.

Meski begitu imbal hasil Treasury menurun sehari setelah Presiden Amerika Seikat (AS) Donald Trump mengumumkan rencana tarif timbal balik tetapi tidak memberlakukan tarif baru.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS juga disebut merosot untuk hari kedua berturut-turut setelah data menunjukkan penjualan ritel AS turun lebih dari yang diharapkan pada bulan Januari. Selain itu, Departemen Perdagangan AS mengatakan penjualan eceran turun 0,9 persen pada Januari lalu, penurunan terbesar sejak Maret 2023, setelah kenaikan 0,7 persen yang direvisi naik pada bulan Desember, dan jauh di bawah estimasi penurunan 0,1 persen.

Demo Ewf 

Demo Equityworld

Kamis, 13 Februari 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Naik Walau Belum Sampai Rekor, Saatnya Jual atau Beli?

Equityworld Futures | Harga Emas Naik Walau Belum Sampai Rekor, Saatnya Jual atau Beli?

Equityworld Futures | Harga emas dunia ditutup naik pada perdagangan kemarin. Pagi ini, harga sang logam mulia juga masih kuat menanjak.

Equityworld Futures | Harga Emas Stabil di Tengah Ketakutan Perang Dagang Global

Pada Rabu (12/2/2025), harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.903,6/troy ons. Menguat 0,16% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Harga emas pun masih naik pada pagi ini. Pada pukul 06:52 WIB, harga emas bertambah 0,04% ke US$ 2.904,6/troy ons.

Meski naik, harga emas belum mampu menciptakan rekor baru. Rekor tertinggi masih di US$ 2.917,6/troy ons yang tercipta pada 10 Februari lalu.

Laju penguatan harga emas sedikit tertahan akibat rilis data ekonomi terbaru di Amerika Serikat (AS). US Bureau of Labor Statistics melaporkan, inflasi AS pada Januari berada di 3% secara kuartalan yang disetahunkan (annualized). Lebih tinggi ketimbang bulan sebelumnya yang sebesar 2,9%.

Secara bulanan (month-to-month/mtm), inflasi Januari tercatat 0,5%. Juga lebih tinggi dibandingkan Desember 2024 yaitu 0,4%.

Perkembangan ini menjadi kode keras bahwa inflasi di AS masih ‘bandel’. Sepertinya butuh waktu untuk menjinakkan inflasi ke arah 2% yang ditargetkan bank sentral Federal Reserve.

“Soal inflasi, kita sudah semakin dekat tetapi belum sampai di tujuan. Kami akan bersabar sebelum melonggarkan kebijakan moneter lebih lanjut,” tegas Jerome ‘Jay’ Powell, Gubernur The Fed, dalam paparan di hadapan House of Representatives, seperti dikabarkan Bloomberg News.

Sepanjang 2024, The Fed sudah memangkas suku bunga acuan sebanyak 100 basis poin (bps). Tahun ini, dengan kekhawatiran percepatan laju inflasi, sepertinya pemotongan sulit untuk mencapai sebanyak itu.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan menjadi kurang menguntungkan saat suku bunga masih tinggi.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Rabu, 12 Februari 2025

Equityworld Futures | Wall Street Menguat Usai Pernyataan Powell soal Suku Bunga

Equityworld Futures | Wall Street Menguat Usai Pernyataan Powell soal Suku Bunga

Equityworld Futures | Indeks-indeks Wall Street mayoritas menguat pada Selasa (11/2/2025). Di saat investor mencermati pernyataan hati-hati dari Ketua The Fed Jerome Powell terkait kebijakan suku bunga.

Equityworld Futures | Harga Emas Meredup setelah Sentuh Rekor Tertinggi, Mengapa?

Dikutip dari CNBC internasional, meski begitu, Wall Street masih dibayangi kekhawatiran arah ekonomi AS di tengah kebijakan tarif yang dapat memperburuk perang dagang global.

S&P 500 naik 0,03% menjadi 6.068,50 dan Dow Jones Industrial Average menguat 123,24 poin atau 0,28% ke 44.593,65. Namun, Nasdaq Composite melemah 0,36% dan ditutup di level 19.643,86.

Saham Apple naik 2,2% setelah laporan dari The Information menyebutkan bahwa perusahaan tersebut bekerja sama dengan Alibaba untuk mengembangkan fitur kecerdasan buatan (AI) bagi pengguna iPhone di China. Berita ini membantu menahan tekanan di Wall Street.

Dalam pidatonya dihadapan Komite Perbankan Senat, Powell menyatakan The Fed tidak terburu-buru dalam melonggarkan kebijakan moneternya.

"Dengan kebijakan saat ini yang jauh lebih longgar dibandingkan sebelumnya dan ekonomi yang tetap kuat, kami tidak perlu terburu-buru menyesuaikan kebijakan," ujar Powell dalam salah satu dari dua penampilannya di Capitol Hill pekan ini.

Powell juga menegaskan bahwa ekonomi AS masih ‘kuat secara keseluruhan’ dengan pasar tenaga kerja yang ‘solid’, meskipun inflasi masih berada di atas target 2% The Fed.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Jumat, 07 Februari 2025

Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Bervariasi, Investor Tunggu Laporan Keuangan Amazon

Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Bervariasi, Investor Tunggu Laporan Keuangan Amazon

Equityworld Futures | Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan Kamis (6/2). S&P 500 dan Nasdaq berakhir lebih tinggi sementara Dow Jones ditutup lebih rendah.

Equityworld Futures | Usai Cetak Rekor 5 Hari Beruntun, Harga Emas Akhirnya Jatuh, Kenapa?

Mengutip Reuters, investor sedang mencermati laporan pendapatan dan menunggu hasil Amazon setelah bel dan laporan pekerjaan utama pada hari Jumat.

Rata-rata Industri Dow Jones (.DJI), turun 125,65 poin atau 0,28 persen menjadi 44.747,63, S&P 500 (.SPX) naik 22,09 poin atau 0,36 persen menjadi 6.083,57. Kemudian, Nasdaq Composite (.IXIC) naik 99,66 poin atau 0,51 persen menjadi 19.791,99.

Saham Amazon.com (AMZN.O), naik 1,1 persen menjelang laporan labanya. Kenaikan tersebut melampaui ekspektasi, tetapi penjualan di unit komputasi awannya berada di bawah ekspektasi. Investor memantau investasi kecerdasan buatannya, setelah model AI yang lebih murah dari perusahaan rintisan Cina DeepSeek mempertajam pengawasan investor terhadap miliaran dolar yang telah dihabiskan perusahaan teknologi AS untuk mengembangkan teknologi tersebut.

"Saat ini, fokus utamanya adalah laba perusahaan. Tarif menjadi hal yang tidak penting," kata Kepala Manajemen Portofolio Horizon Investments, Zachary Hill.

"Tema AI telah mengalami banyak volatilitas selama beberapa minggu terakhir dengan berita DeepSeek. Kami menantikan pendapat apa pun yang (Amazon) sampaikan terkait hal itu malam ini," imbuhnya.

Produsen obat Eli Lilly (LLY.N), naik 3,3 persen setelah perusahaan memperkirakan laba tahunan sebagian besar di atas perkiraan. Sementara rumah mode Tapestry (TPR.N), melonjak 12 persen karena perkiraan peningkatan penjualan dan laba tahunan .

Philip Morris Internasional (PM.N) naik 10,9 persen setelah pembuat rokok itu membukukan hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan dan memperkirakan laba tahun 2025 di atas estimasi.

Honeywell (HON.O) turun 5,6 persen setelah perusahaan industri dan kedirgantaraan itu mengatakan akan terpecah menjadi tiga perusahaan yang terdaftar secara independen dan memperkirakan penjualan dan laba yang suram untuk tahun 2025.

Di samping itu, pasar mengalami awal minggu yang suram ketika Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif perdagangan besar-besaran selama akhir pekan. Tetapi menangguhkan pungutan pada barang-barang dari Meksiko dan Kanada pada hari Senin selama sebulan.

Laporan penggajian nonpertanian bulan Januari akan dirilis pada hari Jumat, metrik krusial dalam mengukur kondisi pasar tenaga kerja dan jalur suku bunga Federal Reserve.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Rabu, 05 Februari 2025

Equityworld Futures | Perang Dagang AS-China Dimulai, Harga Emas Naik dan Tembus Rekor

Equityworld Futures | Perang Dagang AS-China Dimulai, Harga Emas Naik dan Tembus Rekor

Equityworld Futures | Harga emas dunia naik lagi pada perdagangan kemarin. Rekor baru pun kembali tercipta.

Equityworld Futures | Lagi, Harga Emas Dunia Cetak Rekor Termahal Sepanjang Sejarah

Pada Selasa (4/2/2025), harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.841,2/troy ons. Bertambah 0,97% dibandingkan hari sebelumnya dan menjadi rekor tertinggi sepanjang masa.

Harga emas pun genap naik 4 hari beruntun. Selama 4 hari tersebut, harga bertambah hampir 3%.

Dalam sepekan terakhir, harga emas naik 2,85% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga melesat nyaris 8%.

Perkembangan di Amerika Serikat (AS) menjadi katalis pendongkrak harga emas. Presiden Donald Trump menegaskan bahwa tarif bea masuk 10% berlaku terhadap produk-produk impor asal China.

Menanggapi hal tersebut, China pun membalas. Kemarin, Beijing resmi memberlakukan pungutan 15% terhadap impor energi asal AS. Sementara pungutan 10% diterapkan bagi impor minyak dan alat pertanian.

China juga menerapkan balasan yang lebih spesifik. PVH Group, pemilik merek fesyen Calvin Klein, dan perusahaan biologi Illumina Inc dimasukkan ke daftar hitam sehingga operasi mereka di China akan dibatasi. China juga lebih mengontrol ekspor tungsten dan sejumlah logam kritis mereka ke Negeri Paman Sam.

“Kebijakan tarif Trump memantik ketidakpastian lebih lanjut. Ini membuat emas makin diburu karena statusnya sebagai aset yang dipandang aman (safe haven asset),” kata Carsten  Fritsch, Analis Commerzbank, seperti diberitakan Bloomberg News.

Analisis Teknikal

Lalu bagaimana dengan prediksi harga emas untuk hari ini? Apakah rekor baru akan kembali terpecahkan?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas stabil di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 73,96.

RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun, RSI di atas 70 juga merupakan pertanda sudah tergolong jenuh beli (overbought).

Sinyal overbought makin terasa dengan indikator Stochastic RSI yang sudah menyentuh 100. Paling tinggi, sangat jenuh beli.

Oleh karena itu, investor sepertinya perlu mewaspadai koreksi harga emas. Maklum, kenaikannya sudah lumayan tinggi. Memang pada saatnya akan datang fase konsolidasi.

Cermati pivot point di US$ 2.806/troy ons. Jika tertembus, maka target support ada di kisaran US$ 2.802-2.779/troy ons.

Sedangkan target resisten ada di US$ 2.843/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi membawa harga emas naik menuju US$ 2.853/troy ons.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Senin, 03 Februari 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Terpangkas Usai Cetak Rekor Tertinggi, Jual atau Beli?

Equityworld Futures | Harga Emas Terpangkas Usai Cetak Rekor Tertinggi, Jual atau Beli?

Equityworld Futures | Harga emas dunia turun pada perdagangan pagi ini. Koreksi yang terjadi usai harga sang logam mulia mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.

Equityworld Futures | Harga Emas Terkoreksi pada Senin (3/2) Pagi, Pasca Trump Kenakan Tarif

Pada Senin (3/2/2025) pukul 07:08 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 2.793,9/troy ons. Terpangkas 0,11% dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Pada Jumat (31/1/2025), harga emas ditutup di US$ 2.797,2/troy ons. Ini adalah rekor termahal sepanjang sejarah.

Dalam sepekan terakhir, harga emas membukukan kenaikan hampir 2% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, kenaikannya mencapai lebih dari 6%.

Sepanjang Januari, harga emas naik 6,6%. Ini menjadi kenaikan bulanan tertinggi sejak Maret tahun lalu.

Oleh karena itu, koreksi harga emas pagi ini sepertinya disebabkan oleh aksi ambil untuk (profit taking). Maklum, potensi cuan yang didapat memang sudah lumayan tinggi sehingga investor tentu ‘gatal’ untuk mencairkannya.

Analisis Teknikal

Bagaimana dengan prediksi harga emas hari ini? Berapa saja target yang mesti dicermati oleh pelaku pasar?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih mantap di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 66,13. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Sementara indikator Stochastic RSI ada di 67,59. Menghuni area beli (long) yang lumayan kuat.

Akan tetapi, investor perlu tetap waspada karena rasanya konsolidasi harga emas belum berhenti. Apalagi pivot point US$ 2.794/troy ons sudah tertembus.

Dari pivot point tersebut, target support terdekat adalah Moving Average (MA) 5 di US$ 2.788/troy ons. Jika tertembus, maka MA-10 di US$ 2.772/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.

Sedangkan target resisten ada di US$ 2.799/troy ons, Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas naik ke arah US$ 2.804/troy ons.

Demo Ewf 

Demo Equityworld

Jumat, 31 Januari 2025

Equityworld Futures | Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Mencari Level Higher Highs di Atas $2.800

Equityworld Futures | Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Mencari Level Higher Highs di Atas $2.800

Equityworld Futures
| Spot Emas mencapai level tertinggi sepanjang masa baru setelah putaran kedua acara tingkat pertama, diperdagangkan setinggi $2.798,53 setelah pembukaan Wall Street. Dolar AS (USD) berada di bawah tekanan jual setelah rilis angka terkait pertumbuhan yang lemah.

Equityworld Futures | Rekor Baru! Harga Emas Dunia Tertinggi Sepanjang Masa

Menurut Biro Analisis Ekonomi Amerika Serikat (BEA), ekonomi tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 2,3% pada kuartal keempat 2024, menurun dari 3,1% yang tercatat pada Kuartal 3 dan meleset dari ekspektasi sebesar 2,6%. Laporan Produk Domestik Bruto (PDB) juga menunjukkan bahwa Indeks Harga PDB naik sebesar 2,2%, di bawah ekspektasi sebesar 2,5%.

Selain itu, Indeks Harga Belanja Konsumsi Perorangan (PCE) inti meningkat sebesar 2,5% pada basis kuartalan, sesuai dengan konsensus pasar. Akhirnya, AS melaporkan bahwa Klaim Tunjangan Pengangguran Awal untuk minggu yang berakhir pada 24 Januari membaik menjadi 207 ribu dari sebelumnya 223 ribu.

Wall Street berjuang untuk mencerna berita tersebut setelah Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga tidak berubah pada hari Rabu dan gagal memberikan petunjuk baru tentang arah kebijakan moneter. Namun, setelah situasi tenang, indeks AS memangkas sebagian besar penurunan awal mereka dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) membukukan kenaikan moderat, sementara Nasdaq Composite dan S&P 500 diperdagangkan beberapa poin di bawah penutupan hari Rabu.

Pada hari Jumat, fokus akan tertuju pada Jerman, karena negara tersebut akan merilis Penjualan Ritel bulan Desember dan estimasi awal Indeks Harga Konsumen Diharmonisasi (HICP) bulan Januari. AS akan mempublikasikan Indeks Harga PCE bulan Desember, tetapi setelah rilis PDB, laporan tersebut tidak akan mengejutkan; oleh karena itu, pasar akan memberikan reaksi terbatas terhadap berita tersebut.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Kamis, 23 Januari 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Makin Merajalela, Dekati Rekor Tertinggi 3 Bulan

Equityworld Futures | Harga Emas Makin Merajalela, Dekati Rekor Tertinggi 3 Bulan

Equityworld Futures
| Harga emas masih mengangkasa dan melanjutkan tren positif yang sudah terjadi sejak awal pekan.

Equityworld Futures | Donald Trump Bikin Tren Harga Emas Naik, Peluang Investasi?

Merujuk Refinitiv, harga emas ditutup di posisi US$ 2.755,03 per troy ons pada perdagangan kemarin, Rabu (22/1/2025). harganya  menguat 0,39%. Harga penutupan kemarin adalah yang tertinggi sejak 30 Oktober 2024 atau hampir tiga bulan terakhir. Penutupan pada 30 Oktober 2024 di US$ 2.786,19 per try ons  adalah rekor tertinggi sepanjang masa.

Penguatan kemarin juga memperpanjang tren positif emas dengan menguat selama tiga hari beruntun dengan penguatan mencapai 1,98%.

Harga emas sedikit melemah pada hari ini. Pada perdagangan Kamis(23/1/2025), pada pukul 6:40 WIB harga emas berada di level US$ 2.754,62 per troy ons, atau melemah 0,01%.

Penguatan harga emas utamanya dipicu oleh melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) serta imbal hasil US Treasury.

Indeks dolar .DXY merosot ke level 108,17 yang merupakan level terendah dalam lebih dari tiga minggu, membuat logam mulia yang dihargai dalam dolar menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain.

Imbal hasil US Treasury juga melandai ke 4,57%, dari posisi sebelumnya yang nyaris mendekati 5%. Emas tidak menawarkan imbal hasil sehingga melandainya imbal hasil US Treasury akan membuat emas lebih menarik.

"Ketidakpastian mengenai tarif yang diusulkan dan hal lainnya, dan emas cenderung menguntungkan saat ada ketidakpastian besar atau bahkan moderat di pasar. Emas adalah instrumen alami yang sering dipilih orang," kata Ryan McIntyre, manajer portofolio senior di Sprott Asset Management, dikutip Reuters.

Trump mengatakan bahwa pemerintahannya sedang membahas penerapan tarif 10% untuk barang-barang impor dari China pada 1 Februari, pada hari yang sama dengan yang sebelumnya dia sebutkan bahwa Meksiko dan Kanada bisa dikenakan tarif sekitar 25%.

Emas sering dianggap sebagai tempat berlindung di masa-masa ketegangan ekonomi dan geopolitik, namun kebijakan yang diusulkan Trump umumnya dipandang sebagai inflasioner, yang berpotensi memaksa Federal Reserve AS untuk mempertahankan suku bunga tinggi dalam waktu lama untuk mengendalikan tekanan harga yang meningkat.

Trump belum memberikan banyak rincian tentang tarif yang diusulkan, sehingga investor meragukan agresivitas langkah tersebut dan sejauh mana dampaknya.

"(Trump) mungkin sedikit lebih lunak dalam hal tarif daripada yang dikhawatirkan, yang membantu - tarif yang lebih rendah dianggap menunjukkan inflasi yang lebih rendah, sehingga ada potensi pemotongan suku bunga lebih lanjut," kata Tai Wong, pedagang logam independen.

Demo Ewf 

Demo Equityworld

Rabu, 22 Januari 2025

Equityworld Futures | Wall Street Dibuka Menguat, Optimisme Pasar Sambut Era Trump Jilid Dua

Equityworld Futures | Wall Street Dibuka Menguat, Optimisme Pasar Sambut Era Trump Jilid Dua

Equityworld Futures | Indeks saham utama Amerika Serikat dibuka menguat pada Selasa (21/1/2025), didorong oleh sentimen positif dari pelantikan Donald Trump sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat. Hingga pagi ini waktu New York (EST), Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 165,88 poin atau 0,39% ke 43.656,71, Nasdaq menguat 94,58 poin atau 0,48% ke 19.724,78, dan S&P 500 bertambah 29,18 poin atau 0,49% ke 6.025,84.

Equityworld Futures | Terima Kasih Trump! Harga Emas Terbang ke Level Tertinggi 2 Bulan

Optimisme pasar didukung oleh janji Trump untuk memimpin "era keemasan" baru bagi ekonomi AS, meski sejumlah kebijakan seperti ancaman tarif impor hingga 25% terhadap Kanada dan Meksiko menjadi perhatian pelaku pasar.

Wall Street mengawali perdagangan Selasa dengan nada optimistis setelah pernyataan dan langkah awal Presiden Donald Trump mengenai kebijakan tarif perdagangan dinilai lebih lunak dari yang diperkirakan sebelumnya.

Dalam pidatonya pada hari pertama menjabat, Trump mengisyaratkan kemungkinan tarif 25% pada Meksiko dan Kanada mulai 1 Februari mendatang karena kebijakan perbatasan kedua negara tersebut. Ia juga menyebutkan bahwa tarif terhadap Tiongkok dapat diterapkan jika kesepakatan penjualan TikTok tidak disetujui Beijing.

Namun, Trump hanya menandatangani memorandum luas yang menginstruksikan badan-badan federal untuk mengkaji kebijakan perdagangan asing yang dianggap tidak adil, tanpa langsung menerapkan tarif baru. Hal ini dianggap oleh para pelaku pasar sebagai indikasi bahwa pendekatan Trump terhadap tarif mungkin tidak sekeras yang dikhawatirkan sebelumnya.

"Kebijakan tarif Presiden Trump pada Hari Pelantikan ternyata lebih jinak dari yang diantisipasi," ujar Alex Phillips, Kepala Ekonom Politik AS di Goldman Sachs. Meski demikian, Phillips mengingatkan bahwa bahasa Trump terhadap Meksiko dan Kanada lebih tegas dari yang ia perkirakan sebelumnya. Ia juga menurunkan probabilitas penerapan tarif universal pada semua impor tahun ini, yang dapat memberi angin segar bagi investor.

Sementara itu, investor juga mencermati komitmen Trump untuk menerapkan kebijakan pro-bisnis seperti deregulasi yang pernah mengangkat saham-saham perbankan pasca-kemenangannya pada November. Saham sektor energi, kapitalisasi kecil, hingga bitcoin diperkirakan akan sensitif terhadap kebijakan pemerintahannya.

Dalam pidato pelantikannya, Trump menyebut kembalinya ia ke Gedung Putih sebagai awal dari periode pertumbuhan dan kesuksesan baru bagi negara. Ia juga mengecam pemerintahan sebelumnya dan mendeklarasikan darurat energi nasional guna meningkatkan produksi bahan bakar fosil.

Pasar saham mencatat pekan terbaik sejak masa pasca-kemenangan Trump. S&P 500 naik 2,9% minggu lalu, Dow melonjak 3,7%, sementara Nasdaq Composite naik 2,5%.

Sementara saham 3M melesat hampir 5% setelah perusahaan melaporkan pendapatan kuartal keempat yang melebihi ekspektasi, didorong oleh penjualan kuat produk perekat industri.

Sementara itu, saham D.R. Horton melonjak di perdagangan pra-pasar setelah laba kuartal pertama fiskal melampaui proyeksi analis. Perusahaan ini meraih $2,61 per saham, jauh di atas ekspektasi $2,36.

Wakil Perdana Menteri China Ding Xuexiang dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos menyatakan bahwa perang dagang hanya menghasilkan "kerugian bagi semua pihak." Pernyataan ini muncul setelah Trump memperingatkan tarif baru terhadap Tiongkok.

Wall Street kini menunggu langkah-langkah lebih lanjut dari pemerintahan Trump untuk menilai apakah kebijakan-kebijakan baru benar-benar mendorong pertumbuhan ekonomi seperti yang dijanjikan.

Demo Ewf 

Demo Equityworld