Jumat, 21 November 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Bergejolak Ekstrem! Apa Sumber Kekacauannya?

Equityworld Futures | Harga Emas Bergejolak Ekstrem! Apa Sumber Kekacauannya?

Equityworld Futures | Harga emas melemah usai kenaikan dua hari beruntun. Harga emas turun usai data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat, meredupkan prospek penurunan suku bunga Desember

Equityworld Futures | Harga Emas Stabil usai Rilis Data Penggajian AS

Pada perdagangan Kamis (20/11/2025), harga emas dunia turun 0,9% ke posisi US$4.076,99 per troy ons. Pelemahan ini mematahkan penguatan harga emas selama dua hari beruntun.

Pada perdagangan hari ini Jumat (21/11/2025) hingga pukul 06.18 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,19% ke posisi US$4.084,84 per troy ons.

Dalam sepekan terakhir, Harga emas bergerak bak roller coaster. Harga emas sempat ambruk 2% pada Jumat pekan lalu kemudian jatuh lagi hampir 1% pada Senin pekan ini. Namun, harganya kemudian melesat pada Selasa dan Rabu tetapi jatuh lagi kemarin.

Harga emas turun pada perdagangan Kamis karena investor mencerna laporan ketenagakerjaan AS bulan September, yang menunjukkan angka ketenagakerjaan yang lebih kuat dari perkiraan dan meredam prospek penurunan suku bunga Desember. Dolar AS yang bertahan di level 100 juga menjadi faktor pelemahan harga emas.

Pada perdagangan Kamis (20/11/2025), indeks dolar AS (DXY) sedikit melemah 0,01% di level 100,21. Meskipun melemah, indeks dolar mampu bertahan diatas level 100.

Sementara itu, laporan Departemen Tenaga Kerja yang diawasi ketat, masih tertunda efek penutupan pemerintah kemarin, menunjukkan bahwa data penggajian nonpertanian bulan September meningkat sebesar 119.000, lebih dari dua kali lipat perkiraan kenaikan 50.000.

"(Data) ini pada dasarnya mengonfirmasi apa yang dibahas The Fed pada bulan Oktober, pasar tenaga kerja yang melambat namun stabil. Pemangkasan suku bunga pada bulan Desember kini tampaknya semakin tidak mungkin, menambah tekanan pada emas," menurut Peter Grant, wakil presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals.

Saat ini para pelaku pasar melihat peluang hampir 40% untuk pemangkasan suku bunga bulan depan. Emas, aset yang tidak memberikan imbal hasil, cenderung berkinerja baik di lingkungan suku bunga rendah.

Karena penutupan pemerintah, Biro Statistik Tenaga Kerja telah membatalkan rilis laporan Oktober, dan malah menggabungkannya dengan angka-angka November. Laporan gabungan tersebut akan dirilis pada 16 Desember, setelah pertemuan The Fed berikutnya.

Sementara itu, risalah rapat The Fed bulan Oktober mengungkapkan pada hari Rabu bahwa para pembuat kebijakan menurunkan suku bunga meskipun ada peringatan bahwa langkah tersebut dapat meningkatkan risiko inflasi dan merusak kepercayaan publik terhadap bank sentral.

Emas, aset safe haven tradisional, telah naik 55% tahun ini, mencapai rekor tertinggi US$4.381,22 per troy ons pada 20 Oktober.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Kamis, 20 November 2025

Equityworld Futures | Wall Street Menguat, Didorong Laporan Kinerja Nvidia

Equityworld Futures | Wall Street Menguat, Didorong Laporan Kinerja Nvidia

Equityworld Futures | Indeks Saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup menguat pada perdagangan Rabu (17/11). Hal ini didorong oleh reli saham teknologi menjelang rilis laporan kinerja Nvidia.

Equityworld Futures | Harga Emas Pangkas Kenaikan Usai Rilis Risalah The Fed

Dikutip dari Reuters, Kamis (20/11), Dow Jones Industrial Average naik 47,03 poin atau 0,10 persen ke 46.138,77, S&P 500 menguat 24,87 poin atau 0,38 persen ke 6.642,19 dan Nasdaq Composite bertambah 131,38 poin atau 0,59 persen ke 22.564,23.

Nvidia yang merupakan pendorong reli pasar dalam beberapa bulan terakhir melaporkan kinerja keuangan yang lebih baik dari perkiraan. Selain itu, perusahaan tersebut juga memproyeksikan pendapatan kuartal keempat bisa melampaui estimasi.

“Perusahaan-perusahaan yang menjadi pelanggan Nvidia terus berekspansi dan meningkatkan investasi mereka di infrastruktur AI, jadi permintaan chip tampaknya akan terus naik,” kata Rob Haworth, Senior Investment Strategist di U.S. Bank Wealth Management, Seattle.

Nvidia mengatakan pihaknya memperkirakan penjualan kuartal keempat bisa mencapai USD 65 miliar, lebih tinggi 2 persen dibandingkan dengan estimasi rata-rata analis sebesar USD 61,66 miliar.

Pada perdagangan Rabu (20/11) saham Nvidia naik lebih dari 4 persen dalam perdagangan yang diperpanjang. Pasar global memang mengamati Nvidia untuk menentukan apakah investasi miliaran dolar dalam perluasan infrastruktur AI telah menghasilkan gelembung valuasi yang berpotensi melampaui fundamental.

Selain faktor Nvidia, government shutdown yang sudah berakhir membuat pengumpulan data ekonomi secara resmi mulai kembali berjalan. Nantinya, investor juga akan mencermati laporan ketenagakerjaan AS untuk bulan September yang akan dirilis pada Kamis (20/11).

Jika nantinya laporan itu tak memenuhi ekspektasi, hal tersebut dapat mempengaruhi keputusan suku bunga Federal Reserve AS atau The Fed pada akhir pertemuan bulan depan.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Rabu, 19 November 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Belum Mau Bersinar

Equityworld Futures | Harga Emas Belum Mau Bersinar

Equityworld Futures | Harga emas turun pada Selasa, 18 November 2025. Ini melanjutkan penurunan sebelumnya karena memudarnya kepercayaan terhadap pemangkasan suku bunga Federal Reserve pada Desember yang mendukung dolar dan menekan aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil.

Equityworld Futures | Harga Emas Akhirnya Bangkit, Pengangguran Amerika Jadi “Dewa” Penolong

Dilansir dari Investing.com, Rabu, 19 November 2025, harga emas spot turun satu persen menjadi USD4.036,10 per ons dan harga emas berjangka untuk Desember turun 0,2 persen menjadi USD4.036,89 per ons.

Emas merosot menjelang data penggajian AS

Logam kuning bergerak melemah pada Selasa, menandai sesi pelemahan keempat berturut-turut karena penguatan dolar AS dan memudarnya ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve bulan depan.

Hal ini terjadi di tengah meningkatnya kewaspadaan terhadap ekonomi AS, dengan penundaan pembacaan resmi utama akibat penutupan pemerintah yang berkepanjangan, yang diperkirakan membuat The Fed tidak menyadari adanya kemungkinan penurunan suku bunga pada Desember.

Gubernur Federal Reserve Christopher Waller memperingatkan tentang melemahnya pasar tenaga kerja dalam pidatonya pada Senin, menyerukan penurunan suku bunga seperempat poin lagi bulan depan.

Namun, pejabat The Fed lainnya juga telah memperingatkan tentang tingkat inflasi yang masih terlalu tinggi, sehingga memberikan isyarat beragam tentang kemungkinan penurunan suku bunga pada Desember.

CME Fedwatch menunjukkan pasar memperkirakan peluang 42,4 persen untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin, dan peluang 57,6 persen untuk mempertahankan suku bunga.

Dengan mempertimbangkan hal ini, semua mata tertuju pada rilis data penggajian nonpertanian untuk September, pada Kamis, karena ini kemungkinan akan menjadi data resmi terbaru di pasar tenaga kerja sebelum pertemuan Fed pada 10-11 Desember.

Suku bunga AS yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih panjang mengurangi daya tarik aset non-imbal hasil seperti emas, mengingat obligasi pemerintah AS menawarkan imbal hasil yang relatif lebih stabil di lingkungan suku bunga tinggi.
Goldman melihat permintaan bank sentral

Meskipun mengalami kerugian baru-baru ini, Goldman Sachs masih melihat banyak potensi kenaikan untuk logam kuning, didorong oleh permintaan bank sentral.

Bank-bank sentral kemungkinan membeli emas dalam jumlah besar pada November dalam tren multi-tahun untuk mendiversifikasi cadangan guna melindungi risiko geopolitik dan keuangan, kata Goldman Sachs pada Senin.

Perusahaan Wall Street tersebut memperkirakan pembelian sebesar 64 ton untuk September, naik dari 21 ton pada Agustus.

Goldman menegaskan kembali dalam sebuah catatan harga emas akan mencapai UDD4.900 pada akhir 2026, dengan kemungkinan kenaikan lebih lanjut jika investor swasta terus mendiversifikasi portofolio mereka.

Platinum spot turun 1,1 persen menjadi USD1.539,00 per ons, sementara perak spot turun 1,8 persen menjadi USD49,800 per ons. Di antara logam industri, harga tembaga berjangka acuan di London Metal Exchange turun satu persen menjadi USD10.671,00 per ton, berbalik arah dari kenaikan kuat minggu lalu.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Selasa, 18 November 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Anjlok Tertekan Penguatan Dollar AS dan Turunnya Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Anjlok Tertekan Penguatan Dollar AS dan Turunnya Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga

Equityworld Futures | Harga emas dunia jatuh 1,5 persen pada akhir perdagangan Senin (17/11/2025) waktu New York atau Selasa (18/11/2025) pagi WIB. 

Equityworld Futures | Harga Emas Ambruk 3 Hari Beruntun, Diramal Bisa Jeblok ke US$3.800

Dollar AS menguat dan ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) untuk Desember kembali merosot. Kondisi ini menekan permintaan emas. 

Mengutip Reuters, harga emas spot turun 1,5 persen ke 4.019,12 dollar AS per ons. Kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Desember melemah 0,5 persen ke 4.074,50 dollar AS per ons. 

Indeks dollar AS yang menguat membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lain. Dampaknya terasa pada permintaan, terutama menjelang rilis rangkaian data ekonomi AS yang sempat tertunda akibat penutupan pemerintahan.

Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger, menilai penurunan ekspektasi pemangkasan suku bunga ikut menahan optimisme pasar.

"Saat ini, ekspektasi terhadap penurunan suku bunga The Fed lebih rendah, yang telah mengurangi optimisme terhadap emas," ujar David. 

Data tenaga kerja AS untuk September dijadwalkan rilis pada Kamis. Risalah pertemuan The Fed, ketika bank sentral memangkas bunga 25 basis poin, akan diterbitkan pada Rabu. 

Pejabat The Fed semakin sering menyuarakan pandangan hawkish untuk pertemuan Desember. Pelaku pasar kini menilai peluang pemangkasan bunga 25 basis poin hanya 41 persen, turun dari lebih 60 persen pekan lalu berdasarkan CME FedWatch Tool. 

Wakil Ketua The Fed, Philip Jefferson, mengatakan bank sentral perlu “melangkah secara hati-hati” karena risiko inflasi masih harus dikendalikan.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Senin, 17 November 2025

Equityworld Futures | Tak Hanya Suku Bunga, Gerak Wall Street Dibayangi Laporan Nvidia

Equityworld Futures | Tak Hanya Suku Bunga, Gerak Wall Street Dibayangi Laporan Nvidia

Equityworld Futures | Bursa Saham Amerika Serikat (Wall Street) ditutup bervariasi pada perdagangan di Jumat (14/11). Laporan Nvidia tengah dinanti-natikan investor selagi mereka mengkhawatirkan kemungkinan tak adanya pemangkasan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed) di Desember 2025.

Equityworld Futures | Harga Emas Lagi Terjun Bebas, Ini Prediksi Kapan Lonjakan Berikutnya

Dilansir dari Reuters, Senin (17/11), S&P 500 melemah 0,05% ke 6.734,11. Nasdaq naik 0,13% ke 22.900,59. Sedangkan Dow Jones Industrial Average turun 0.65% ke 47.147,48.

Dalam beberapa hari terakhir, pelaku pasar semakin gelisah mengenai kecepatan pemangkasan suku bunga dan valuasi mahal saham-saham teknologi kecerdasan buatan (AI) yang selama beberapa tahun menjadi pendorong utama reli pasar saham dari AS.

Ekspektasi The Fed akan memotong suku bunga pada pertemuan akhir tahun juga memudar setelah muncul indikasi inflasi yang tetap tinggi, sebagian dipicu oleh tarif global yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Presiden Fed Kansas City, Jeffrey Schmid mengatakan kekhawatirannya mengenai inflasi yang terlalu panas melampaui dampak tarif semata. Ia mengisyaratkan kemungkinan kembali memberikan dissent pada pertemuan akhir tahun apabila bank sentral memilih memangkas suku bunga.

Sementara itu, Nvidia akan menjadi fokus utama investor ketika perusahaan tersebut merilis laporan keuangan pada pekan ini. Investor menantikan bukti baru bahwa perlombaan penguasaan teknologi akal imitasi masih berlanjut.

“Kita punya agenda besar pekan depan dengan Nvidia,” kata Kepala Riset dan Strategi Kuantitatif Horizon Investments, Mike Dickson.

“Jika Nvidia mengecewakan, mereka akan dihukum pasar. Namun, seperti yang kita lihat hari ini, pembeli saat harga turun kemungkinan akan segera kembali dan menstabilkan keadaan," tambahnya.

Kekhawatiran terhadap kondisi pasar tenaga kerja dan prospek inflasi terus membebani sentimen. Investor juga memperkirakan adanya celah permanen pada rilis data ekonomi resmi meskipun penutupan pemerintahan yang terpanjang dalam sejarah telah berakhir pada Kamis.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Jumat, 14 November 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Ambruk! Aksi Jual Bandar Tiba-Tiba Menggila di Pasar Global

Equityworld Futures | Harga Emas Ambruk! Aksi Jual Bandar Tiba-Tiba Menggila di Pasar Global

Equityworld Futures | Harga emas ambles usai mencatatkan kenaikan selama empat hari beruntun. Emas anjlok akibat aksi jual di pasar meluas menyusul pembukaan kembali pemerintahan Amerika Serikat (AS).

Equityworld Futures | Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Naik di Atas $4.150 Setelah Penutupan Pemerintah AS Berakhir

Pada perdagangan Kamis (13/11/2025), harga emas dunia turun 0,65% di level US$4.171,10 per troy ons. Penurunan tersebut mematahkan penguatan emas selama empat hari beruntun hingga hampir 5%.

Pada perdagangan hari ini Jumat (14/11/2025) hingga pukul 06.15 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,12% di posisi US$4.176,03 per troy ons.

Harga emas anjlok pada perdagangan Kamis, turun dari level tertinggi tiga minggu di awal sesi perdagangan di tengah aksi jual di pasar luas menyusul pembukaan kembali pemerintahan AS.

Pemerintah AS akan melanjutkan operasinya setelah penutupan pemerintah yang memecahkan rekor selama 43 hari, berdasarkan perjanjian yang mendanai operasi federal hingga 30 Januari.

"Logam mulia terjebak dalam aksi jual yang meluas, di mana saham, obligasi, dolar, dan kripto semuanya tertekan dan berada di zona merah. Ini adalah praktik klasik beli-rumor, jual-semuanya setelah pemerintah AS dibuka kembali," ujar Tai Wong, seorang pedagang logam independen.

Di awal sesi perdagangan, emas spot mencapai level tertinggi sesi di US$4.244,94 per troy ons, level tertinggi sejak 21 Oktober. Sebelum akhirnya dibanting kembali ke level psikologis US$4.100 per troy ons.

Demo Ewf 

Demo Equityworld

Kamis, 13 November 2025

Equityworld Futures | Awas Balas Dendam Emas Dimulai, Siap-Siap Harga Meledak Lagi!

Equityworld Futures | Awas Balas Dendam Emas Dimulai, Siap-Siap Harga Meledak Lagi!

Equityworld Futures | Harga emas mulai meredup pada pertengahan hari ini. Reli emas sempat mereda seiring dolar menguat, sehingga investor menarik dananya. Akan tetapi harga emas diproyeksikan akan "balas dendam" dan terus mengalami kenaikan hingga tahun depan.

Equityworld Futures | Tiba-Tiba Harga Emas Sudah Tembus US$ 4.200, Awas Ada Bahaya di Depan!

Pada perdagangan hari ini Rabu (12/11/2025) hingga pukul 13.50 WIB, harga emas dunia di pasar spot melemah 0,29% di posisi US$4.113,71 per troy ons.

Sementara pada perdagangan sebelumnya Selasa (11/11/2025), harga emas dunia naik 0,26% di level US$4.126,44 per troy ons. Kenaikan tersebut menjadi penguatan emas selama tiga hari beruntun dan penguatan level tertinggi dalam hampir tiga minggu.

Harga emas melemah pada perdagangan Rabu, tertekan oleh penguatan dolar dan aksi ambil untung setelah emas terbang tinggi. Harga emas dunia naik ke level tertinggi hampir tiga minggu pada sesi sebelumnya di tengah ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Federal Reserve bulan depan.

Pada perdagangan intraday hari ini Rabu (12/11/2025), indeks dolar AS (DXY) menguat 0,10% di level 99,55. Penguatan terjadi usai melemahnya DXY selama lima hari beruntun.

"Penurunan dolar menguntungkan emas dan perak, yang keduanya mencatatkan kenaikan minggu ini," ujar Kepala Analis Pasar KCM Trade, Tim Waterer.

"Tampaknya 'layanan normal telah kembali' untuk emas, dengan logam mulia diperdagangkan kembali di atas US$4.100 per troy ons, sementara mengincar target lebih lanjut di atas level tertinggi jika data makro AS terus mendukung pelonggaran kebijakan moneter tambahan." imbuhnya.

Sementara itu, indeks dolar (DXY) menguat terhadap mata uang utama lainnya dan bersiap untuk mengakhiri penurunan lima sesi berturut-turut, membuat emas kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya.

Senat AS mengesahkan kesepakatan pada Senin untuk memulihkan pendanaan federal setelah penutupan yang memecahkan rekor yang telah mengganggu tunjangan pangan bagi jutaan orang, menyebabkan ratusan ribu pekerja federal tidak dibayar, mengganggu lalu lintas udara, dan menunda rilis data ekonomi pemerintah.

FedWatch CME Group menjelaskan pedagang memperkirakan probabilitas sekitar 68% bahwa bank sentral AS akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin bulan depan, naik dari 64% pada sesi sebelumnya.

Emas yang tidak memberikan imbal hasil cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah dan selama ketidakpastian ekonomi.

Gubernur The Fed Stephen Miran mengatakan pada hari Senin bahwa pemotongan suku bunga sebesar 50 bps akan sesuai untuk bulan Desember, dengan mencatat bahwa inflasi sedang menurun sementara tingkat pengangguran cenderung meningkat.

SPDR Gold Trust GLD, ETF (exchange-traded fund) yang didukung emas terbesar di dunia, mengatakan kepemilikannya naik 0,41% menjadi 1.046,36 metrik ton pada hari Selasa dari 1.042,06 ton pada hari Senin.

Proyeksi Emas

Wells Fargo Investment Institute kini memperkirakan harga emas akan melonjak antara US$4.500 dan US$4.700 per ons pada akhir tahun 2026, menyebut reli saat ini masih jauh dari selesai.

Bank tersebut menyatakan emas tetap menjadi lindung nilai utama terhadap meningkatnya utang AS, inflasi, dan gejolak geopolitik, dengan permintaan bank sentral dan investor yang kuat mendorong tren kenaikan.

Perekonomian AS kehilangan lapangan kerja pada Oktober, dan sentimen konsumen mencapai titik terendah dalam 3,5 tahun, menambah tekanan pada The Fed untuk bertindak.

Sementara itu, UBS memperkirakan permintaan emas tahun ini dan tahun depan akan menjadi yang terkuat sejak 2011 dan memperingatkan bahwa lonjakan risiko politik atau keuangan apa pun dapat mendorong harga mendekati US$4.700. Perak juga melonjak 0,6% menjadi US$50,83, sementara platinum dan paladium menguat tipis. Wells Fargo mengatakan, tren kenaikan harga emas belum berakhir.

Wells Fargo yakin pasar emas masih jauh dari selesai. Menurut perkiraan terbaru mereka, harga emas dapat mencapai US$4.500 hingga US$4.700 per troy ons pada akhir tahun 2026. Ini akan menandai peningkatan signifikan dari level saat ini dan menunjukkan bahwa emas tetap menjadi investasi safe haven yang kuat.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Selasa, 11 November 2025

Equityworld Futures | EquityArah Harga Emas usai Muncul Titik Terang Shutdown AS

Equityworld Futures | EquityArah Harga Emas usai Muncul Titik Terang Shutdown AS

Equityworld Futures | Proyeksi harga emas dunia diperbarui setelah penutupan pemerintah atau government shutdown Amerika Serikat menunjukkan titik terang atau tanda segera berakhir.

Equityworld Futures | Harga Emas Cetak 2 Rekor, Langsung Melesat ke Level US$ 4.100

Seperti diketahui, Senat AS resmi menyetujui RUU pendanaan untuk mengakhiri government shutdown dan memulihkan aktivitas pemerintahan. Senat telah memberikan suara 60-40 untuk mempertimbangkan RUU belanja tersebut. 

Dokumen ini kemudian akan dikirim ke DPR AS sebelum akhirnya ditandatangani oleh Presiden Donald Trump.

Direktur PT. Traze Andalan Futures, Ibrahim Assuaibi mengungkapkan bahwa harga emas berpeluang menyentuh level US$ 4,500 per troy ons jika data perekonomian AS kembali terbuka setelah berakhirnya shutdown.

"Keputusan ini memberi sinyal positif bagi stabilitas politik, namun pasar masih menunggu kepastian eksekusi kebijakan anggaran selanjutnya," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis, Senin (10/11/2025).

"Berakhirnya penutupan pemerintah diperkirakan akan membuka pintu bagi rilis data ekonomi AS lainnya dalam beberapa hari mendatang. (Maka) Harga emas dunia siap menuju US$ 4,500 per troy ons dalam bulan November," bebernya.

Dipantau dari laman Kitco, Senin (10/11/2025) harga emas spot dibuka menguat 0,20% ke level US$ 4.007,80 per troy ons.

Sebelumnya, pada hari Sabtu (8/11) harga emas spot ditutup naik 0,6% ke posisi US$ 4.001,08 per troy ons.

Ibrahim sebelumnya memprediksi harga emas dunia akan berada di antara US$ 3.837 per troy ons dan US$ 4.133 per troy ons pekan ini.

Sedangkan jika melemah, support pertama harga emas adalah di US$ 3.934 per troy ons dan support kedua di US$ 3.837 per troy ons.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Senin, 10 November 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Menguat Seiring Pembelian Bank Sentral Global

Equityworld Futures | Harga Emas Menguat Seiring Pembelian Bank Sentral Global

Equityworld Futures | Harga emas dunia terus melanjutkan penguatannya di awal pekan. 

Equityworld Futures | Harga Emas Bikin Spot Jantung, Ini Proyeksi Terbaru dari Lembaga Dunia

Dipantau dari laman Kitco, Senin (10/11/2025) harga emas spot menguat 0,20% ke level US$ 4.007,80 per troy ons pada saat berita ini ditulis.

Sebelumnya, pada hari Sabtu (8/11) harga emas spot ditutup naik 0,6% ke posisi US$ 4.001,08 per troy ons.

Harga emas terus naik di tengah langkah bank-bank sentral global meningkatkan kepemilikan logam mulia. Salah satunya China, yang kembali meningkatkan kepemilikan cadangan emasnya di bulan Oktober 2025.

Cadangan emas murni di China meningkat menjadi 74,09 juta troy ons pada akhir Oktober 2025, dari 74,06 juta pada bulan sebelumnya.

Direktur PT Traze Andalan Futures, Ibrahim Assuaibi mengungkapkan bahwa harga emas akan melanjutkan penguatannya seiring pembelian bank sentral yang terus berlanjut, penutupan pemerintah AS yang masih berlangsung dan menimbulkan ketidakpastian ekonomi, ketegangan perdagangan AS-China yang meningkat, serta kondisi geopolitik di Eropa.

"Saat harga emas dunia terus mengalami penurunan, bank sentral global terus memupuk, mencari logam mulia sebagai lindung nilai,” kata Ibrahim dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Senin (10/11/2025).

Ibrahim memprediksi harga emas dunia akan berada di antara US$ 3.837 per troy ons dan US$ 4.133 per troy ons pekan ini.

Ibrahim memaparkan, jika melemah, support pertama harga emas adalah di US$ 3.934 per troy ons dan support kedua di US$ 3.837 per troy ons.

"Jika harga emas dunia menguat, di US$ 4.063 per troy ons. Kemudian resisten kedua, itu di US$ 4.133 per troy ons,” kata Ibrahim dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Senin (10/11/2025).

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Kamis, 06 November 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Naik, Investor Tengah Hindari Aset Berisiko

Equityworld Futures | Harga Emas Naik, Investor Tengah Hindari Aset Berisiko

Equityworld Futures | Harga emas menguat pada perdagangan di Rabu (5/11). Hal ini terjadi seiring investor beralih ke aset safe haven meskipun data ketenagakerjaan menunjukkan peningkatan yang lebih kuat dari perkiraan di Amerika Serikat (AS).

Equityworld Futures | Bukan China, Ada Kekuatan Lebih Ngeri di Balik Harga Emas Dunia

Dilansir dari Reuters, Kamis (6/11), Harga spot gold naik 1,3% menjadi US$3.983,89. Sementara emas berjangka naik 0,8% menjadi US$3.992,90.

Logam mulia lainnya juga mencatat kenaikan: perak naik 2,2% menjadi US$48,13, platinum menguat 1,7% menjadi US$1.561,65, dan palladium naik 2,4% menjadi US$1.424,22.

“Harga emas dan perak naik meskipun laporan ketenagakerjaan swasta lebih kuat dari perkiraan, yang merupakan indikator pekerjaan terbaik di tengah penghentian sebagian aktivitas pemerintah,” kata Trader Logam Independen, Tai Wong.

“Ini memberi kelegaan bagi para bull yang terkejut melihat logam mulia jatuh bersama aset berisiko kemarin,” tambahnya.

Data menunjukkan pekerjaan sektor swasta bertambah 42.000 di Oktober. Pasar tenaga kerja yang solid umumnya mengurangi peluang pemangkasan suku bunga lebih lanjut dan dapat menahan suku bunga tetap tinggi untuk waktu yang lebih lama.

Adapun Federal Reserve (The Fed) pekan lalu memangkas suku bunga. Namun Ketua The Fed, Jerome Powell menegaskan langkah itu kemungkinan menjadi pemotongan terakhir tahun ini.

Emas yang tidak memberikan imbal hasil biasanya menguat di lingkungan suku bunga rendah dan saat ketidakpastian ekonomi meningkat.

Investor kini juga menanti sidang Mahkamah Agung AS. Ia akan membahas legalitas tarif impor luas yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Demo Ewf 

Demo Equityworld

Rabu, 05 November 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Jatuh 1% Lebih, Dolar AS Jadi Biang Kerok

Equityworld Futures | Harga Emas Jatuh 1% Lebih, Dolar AS Jadi Biang Kerok

Equityworld Futures | Harga emas dunia jatuh lebih dari 1% pada perdagangan Selasa (4/11/2025). Pelemahan itu seiring penguatan dolar Amerika Serikat (AS) ke level tertinggi dalam tiga bulan. Investor juga menahan diri menjelang rilis data tenaga kerja AS yang diperkirakan akan memberi petunjuk arah kebijakan suku bunga The Fed.

Equityworld Futures | Harga Emas Babak Belur! Dihajar “Musuh Abadinya”, Ambles ke US$3.900

Harga emas spot anjlok 1,69% menjadi US$ 3.933,87 per ons troi. Sementara kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember ambles 1,79% ke posisi US$ 3.942 per ons troi.

Dikutip dari Reuters, indeks dolar AS menguat ke posisi tertinggi dalam tiga bulan terakhir, membuat emas yang berdenominasi dolar menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures David Meger mengatakan, dengan dolar yang terus mencetak level tertinggi baru, tekanan terhadap pasar emas makin besar. “Kekuatan dolar dan pelemahan emas belakangan ini juga dipengaruhi oleh berkurangnya ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember,” ujarnya.

Meskipun bank sentral AS memangkas suku bunga pada pekan lalu, Ketua The Fed Jerome Powell mengisyaratkan bahwa langkah tersebut kemungkinan menjadi pemangkasan terakhir di tahun ini. Berdasarkan data CME FedWatch, peluang pemangkasan suku bunga pada rapat 9–10 Desember turun menjadi 71%, dari lebih dari 90% pada pekan sebelumnya.

Emas, yang tidak memberikan imbal hasil bunga, cenderung menguat saat suku bunga rendah dan ekonomi mengalami ketidakpastian. Namun, tekanan tambahan datang dari potensi shutdown pemerintahan AS yang berkepanjangan, yang dapat menunda publikasi data ekonomi resmi.

Kini, pelaku pasar fokus pada laporan ekonomi non pemerintah, seperti laporan ketenagakerjaan nasional ADP yang dijadwalkan rilis pada Rabu (5/11/2025).

Demo Ewf 

Demo Equityworld

Selasa, 04 November 2025

Equityworld Futures | Wall Street Menguat Didorong Kesepakatan Amazon-OpenAI, Arah The Fed Masih Tak Pasti

Equityworld Futures | Wall Street Menguat Didorong Kesepakatan Amazon-OpenAI, Arah The Fed Masih Tak Pasti

Equityworld Futures | Indeks S&P 500 dan Nasdaq ditutup menguat pada perdagangan Senin (3/11/2025) waktu setempat, didorong oleh sentimen positif dari kesepakatan besar di sektor kecerdasan buatan (AI). 

Equityworld Futures | Harga Emas Naik, Pasar Tunggu Data Penting dari AS

Namun, arah kebijakan moneter jangka pendek Federal Reserve (The Fed) masih belum jelas karena terbatasnya data ekonomi resmi Amerika Serikat (AS) akibat penutupan sebagian pemerintahan. 

Pada akhir perdagangan, Dow Jones Industrial Average turun 226,19 poin atau 0,48% ke level 47.336,68. S&P 500 naik 11,77 poin atau 0,17% ke 6.851,97, sedangkan Nasdaq Composite menguat 109,77 poin atau 0,46% ke 23.834,72.

Dari 11 sektor utama di S&P 500, sektor konsumsi non-esensial mencatatkan kenaikan terbesar, sementara sektor material mengalami pelemahan terdalam. 

Kenaikan saham-saham teknologi dan perusahaan terkait menjadi pendorong utama penguatan Nasdaq. 

Sementara itu, pelemahan saham sektor kesehatan seperti UnitedHealth Group yang turun 2,3% dan Merck merosot 4,1% menahan laju Dow Jones yang berakhir di zona negatif.

Salah satu sentimen utama datang dari pengumuman Amazon yang menjalin kesepakatan senilai US$ 38 miliar dengan OpenAI.

Kesepakatan ini memungkinkan pengembang ChatGPT tersebut menjalankan dan memperluas layanan AI di infrastruktur komputasi awan Amazon Web Services (AWS). 

Saham Amazon pun melonjak 4%, sementara Nvidia naik 2,2% setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa chip AI paling canggih dari perusahaan tersebut hanya akan digunakan untuk perusahaan AS dan tidak diekspor ke China maupun negara lain.

Selain itu, Gedung Putih juga merilis rincian kesepakatan antara Trump dan Presiden China Xi Jinping untuk meredakan ketegangan dagang antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut.

“Kesepakatan Amazon dan berita merger lainnya telah mendorong pasar, ditambah kabar positif dari hubungan dagang AS-China serta pernyataan dovish dari pejabat The Fed,” ujar Ross Mayfield, analis strategi investasi di Baird, Louisville, Kentucky. 

“Namun, pasar masih sangat dipimpin oleh saham-saham teknologi besar dan semikonduktor, seperti yang terjadi sepanjang pasar bullish ini.”

Sementara itu, saham Kimberly-Clark anjlok 14,6% setelah mengumumkan rencana akuisisi produsen Tylenol, Kenvue, senilai lebih dari US$ 40 miliar. Sebaliknya, saham Kenvue melonjak 12,3%.

Minimnya data ekonomi resmi karena penutupan pemerintahan membuat investor bergantung pada survei independen.

Laporan dari Institute for Supply Management (ISM) dan S&P Global menunjukkan bahwa sektor manufaktur AS masih menghadapi ketidakpastian akibat kebijakan tarif Presiden Trump. 

Mahkamah Agung AS dijadwalkan akan membahas legalitas tarif tersebut pada Rabu mendatang.

Setelah pemangkasan suku bunga yang diperkirakan pekan lalu, langkah The Fed berikutnya kini menjadi semakin tidak pasti. Indikator ekonomi yang biasanya menjadi acuan kebijakan masih terbatas. 

Laporan ketenagakerjaan dari ADP yang akan dirilis Rabu diharapkan dapat memberikan gambaran kondisi pasar tenaga kerja AS.

Pejabat The Fed pun menunjukkan pandangan yang berbeda. Gubernur The Fed Stephen Miran mendukung pemangkasan suku bunga lanjutan, sedangkan Presiden The Fed Chicago Austan Goolsbee menilai langkah tersebut berisiko selama inflasi masih jauh di atas target 2%.

Musim laporan keuangan kuartal III telah memasuki puncaknya, dengan lebih dari 300 perusahaan dalam indeks S&P 500 melaporkan hasilnya. Berdasarkan data LSEG, sekitar 83% di antaranya mencatatkan laba di atas perkiraan analis.

Di Bursa New York, jumlah saham yang turun melebihi yang naik dengan rasio 1,34 banding 1. Ada 202 saham mencetak harga tertinggi baru dan 142 saham mencapai titik terendah baru.

Di Nasdaq, 1.799 saham menguat sementara 2.887 melemah, dengan rasio penurunan terhadap kenaikan sebesar 1,6 banding 1.

S&P 500 mencatat 16 saham dengan harga tertinggi baru dan 32 terendah baru, sedangkan Nasdaq membukukan 74 saham tertinggi baru dan 181 terendah baru.

Volume perdagangan di bursa AS tercatat sebanyak 19,62 miliar saham, lebih rendah dari rata-rata 21,11 miliar saham dalam 20 hari terakhir. 

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Jumat, 31 Oktober 2025

Equityworld Futures | Pesta! Harga Emas Antam Logam Mulia Hari Ini Melonjak Rp 42.000

Equityworld Futures | Pesta! Harga Emas Antam Logam Mulia Hari Ini Melonjak Rp 42.000

Equityworld Futures | Harga emas produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam Logam Mulia terbang pada perdagangan hari ini, Jumat (31/10/2025).

Equityworld Futures | Menyeramkan! Ini Ramalan Harga Emas Terbaru dari 10 Lembaga Dunia

Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com pukul 08.30 WIB., di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung Jakarta, harga emas satuan 1 gram pada hari ini dibanderol Rp 2.305.000 per batang, atau melesat Rp 42. 000 dibandingkan perdagangan kemarin.

Penguatan ini memutus tren negatif harga emas Antam Logam Mulia yang ambruk Rp 91.000 dalam empat hari sebelumnya.

Sementara itu, harga pembelian kembali atau buyback harga emas Antam Logam Mulia pada perdagangan hari ini ada di Rp 2.170 atau melesat Rp 42.000.

Pergerakan harga emas Antam Logam Mulia sejalan dengan emas global. Pada perdagangan Kamis (30/10/2025), harga emas dunia melesat 2,39% di level US$4.023,22 per troy ons. Penguatan ini berhasil menghapus pelemahan dua hari perdagangan sebelumnya dan berhasil membuat harga emas kembali ke level psikologis US$4.000 per troy ons.

Pada perdagangan hari ini Jumat (31/10/2025) hingga pukul 06.08 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,16% di posisi US$4.029,56 per troy ons.

Demo Ewf 

Demo Equityworld

Kamis, 30 Oktober 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Menguat Setelah The Fed Pangkas Suku Bunga Acuan

Equityworld Futures | Harga Emas Menguat Setelah The Fed Pangkas Suku Bunga Acuan

Equityworld Futures | Harga emas menguat pada perdagangan Rabu, (29/10/2025). Kenaikan harga emas dunia terjadi setelah pelaku pasar mencerna komentar dari ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell mengenai arah kebijakan ke depan. Hal ini meskipun bank sentral AS menurunkan suku bunga acuan 25 basis poin (bps) yang telah diprediksi sebelumnya.

Equityworld Futures | Harga Emas Anjlok, Pembeli “Wait and See”

Mengutip laman CNBC, Kamis (30/10/2025), harga emas di pasar spot naik 0,3% menjadi USD 3.964,39 per ounce setelah naik 2% pada awal sesi perdagangan.

Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik 0,4% ke posisi USD 4.000,7 per ounce.

The Fed menurunkan suku bunga acuan semalam ke kisaran target 3,75%–4,00%, yang merupakan kedua kalinya bank sentral AS melonggarkan kebijakannya tahun ini.

Berbicara dalam konferensi pers, Powell memberikan peringatan tentang apa yang akan terjadi. "Dalam diskusi komite pada pertemuan ini, terdapat perbedaan pandangan yang kuat tentang bagaimana melanjutkan pada bulan Desember," kata Powell.

Ia menambahkan, penurunan lebih lanjut dalam suku bunga kebijakan pada pertemuan Desember bukanlah kesimpulan yang sudah pasti. Jauh dari itu, kebijakan tidak berada pada jalur yang telah ditentukan sebelumnya.

"Emas bereaksi secara logis terhadap upaya Powell untuk mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga di bulan Desember. Kita sudah melihat dana berjangka Fed memangkas ekspektasi, yang akan berdampak positif bagi dolar AS dan negatif bagi emas," tutur Wakil Presiden  Zaner Metals, ujar Peter Grant.

Indeks dolar AS melanjutkan penguatan, membuat emas batangan yang dihargakan dalam dolar lebih mahal bagi pembeli luar negeri.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Rabu, 29 Oktober 2025

Equityworld Futures | Berhasil Masuk Zona Hijau, Harga Perak Sentuh Level Ini

Equityworld Futures | Berhasil Masuk Zona Hijau, Harga Perak Sentuh Level Ini

Equityworld Futures | Harga perak dunia mengalami penguatan pada Selasa malam waktu AS, 28 Oktober 2025.

Equityworld Futures | Harga Emas Ambruk ke Titik Terendah! Harapan Bangkit Tinggal Mimpi?

Dipantau dari laman Kitco, Rabu (29/10/2025) harga perak menguat 0,16% ke level US$ 47,06 per troy ons saat berita ini ditulis.

Sebelumnya, pada Senin malam (27/10) harga perak menurun hingga US$ 1.74 atau 3.59% ke level US$ 46.85 per troy ons.

Analis komoditas di Heraeus menyoroti harga perak yang sempat terpukul keras minggu lalu. Perusahaan teknologi asal Jerman itu mengingatkan, kekurangan pasokan fisik dapat menyebabkan koreksi berlanjut untuk beberapa waktu.

"Harga perak turun 6% selama seminggu, dengan sebagian besar penurunan terkonsentrasi dalam satu sesi perdagangan pada hari Selasa, ketika harga turun hampir 9%, atau US$ 4,50/troy ons," ungkap para analis Heraeus, dikutip dari Kitco News.

"Tanpa katalis tunggal di balik peristiwa ini, tampaknya investor memutuskan untuk tidak terlalu terbawa oleh optimisme mereka. Lampu peringatan telah menyala selama beberapa minggu, dengan harga diperdagangkan jauh di atas rata-rata pergerakan 200 hari. Kisaran rata-rata 14 hari mencapai US$ 1,90 selama aksi jual tajam hari Selasa, kemungkinan memicu gelombang perintah stop-loss, yang memicu aksi ambil untung lebih lanjut," jelasnya.

Heraeus juga mencatat, perak telah keluar dari Bursa Berjangka Shanghai dengan mencetak rekor, dengan arus keluar  mencapai 1.495 ton minggu lalu, dan arus keluar harian terbesar yang pernah tercatat pada hari Rabu, yaitu sebesar 338 ton.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Selasa, 28 Oktober 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Anjlok di Bawah USD 4.000, Ketegangan Dagang AS-China Mereda

Equityworld Futures | Harga Emas Anjlok di Bawah USD 4.000, Ketegangan Dagang AS-China Mereda

Equityworld Futures | Harga emas dunia melemah di bawah USD 4.000 per ounce pada perdagangan Senin (28/10/2025), seiring meredanya ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang mengurangi minat investor terhadap aset aman seperti emas. Pelaku pasar kini menanti keputusan suku bunga terbaru dari Federal Reserve (The Fed) pekan ini.

Equityworld Futures | May Day! May Day! Harga Emas Terjun 3%, Tenggelam ke Level US$3.900

Harga emas di pasar spot turun 2,7 persen menjadi USD 4.002,29 per ounce pada pukul 13.45 waktu New York, setelah sempat menyentuh level terendah sejak 10 Oktober di USD 3.970,81 per ounce.

“Kesepakatan dagang potensial antara AS dan China mengurangi kebutuhan investor terhadap aset aman seperti emas,” ujar Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures David Meger, dikutip dari CNBC, Selasa (28/10/2025). 

Sebelumnya, harga emas sempat mencetak rekor tertinggi di USD 4.381,21 per ounce pada 20 Oktober, namun turun 3,2 persen dalam sepekan terakhir akibat tanda-tanda mencairnya tensi dagang kedua negara ekonomi terbesar dunia tersebut.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Senin, 27 Oktober 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Ambruk Pagi Ini, Pilih Jual atau Beli?

Equityworld Futures | Harga Emas Ambruk Pagi Ini, Pilih Jual atau Beli?

Equityworld Futures | Harga emas dunia anjlok pada perdagangan pagi ini. Bagaimana ‘ramalan’ harga sang logam mulia untuk perdagangan hari ini?

Equityworld Futures | Nasib Emas Dipertaruhkan Pekan Ini: Terbang Atau Jatuh ke US$ 3.800!

Pada Senin (27/10/2025) pukul 07:07 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 4.065,2/troy ons. Ambruk 1,14% dibandingkan posisi akhir pekan lalu.

Dalam sepekan terakhir, harga emas dunia sudah jatuh hampir 7%.

Sepertinya aksi ambil untung (profit taking) menjadi penyebab utama kejatuhan harga emas. Maklum, harga aset ini menjalani reli panjang sejak Agustus. Bahkan harga emas sempat berkali-kali memperbarui rekor tertinggi sepanjang masa.

Sepanjang 2025 (year-to-date), harga emas masih mencatat kenaikan 54,82%.

Oleh karena itu, keuntungan yang bisa didapat dengan menjual emas tidaklah kecil. Investor tentu akan tergoda mencairkan cuan jika potensi yang didapat bisa sebegitu besar.

Ketika aksi ambil untung terjadi, maka emas akan mengalami tekanan jual. Alhasil, harga pun merosot tajam.

Selain itu, situasi global yang lebih tenang juga menjadi sentimen negatif bagi emas. Amerika Serikat (AS) dan China kembali rukun setelah sempat bersitegang seputar isu perdagangan.

Delegasi kedua negara bertemu dan berdialog di Malaysia akhir pekan lalu. Hasilnya cukup impresif dan kesepakatan bakal diteken oleh Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.

“Saya rasa ancaman tarif 100% sudah pergi, begitu juga dengan ancaman kontrol ekspor China,” ungkap Menteri Keuangan AS Scott Bessent dalam wawancara dengan CBS News, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Trump sendiri sudah memperkirakan akan ada kesepakatan dengan China. Di sela-sela lawatan di Malaysia untuk menghadiri KTT ASEAN, Trump mengungkapkan akan ada pertemuan level kepala negara.

“Mereka mau membuat kesepakatan, kami juga mau membuat kesepakatan,” ujarnya, sebagaimana diwartakan Bloomberg News.

Tensi perang dagang AS-China pun reda, setidaknya dalam waktu dekat. Ini menyebabkan permintaan terhadap aset yang dipandang aman (safe haven asset) seperti emas menjadi berkurang.

Analisis Teknikal

Jadi bagaimana perkiraan gerak harga emas untuk hari ini, Senin (27/10/2025)? Berapa saja target yang perlu dicermati pelaku pasar?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih bertahan di zona bullish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 54.

RSI di atas 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun RSI emas belum jauh di atas 50 sehingga boleh dibilang netral.

Menariknya, indikator Stochastic RSI sudah menyentuh 1. Sudah sangat jenuh jual (oversold).

Jadi, sebenarnya harga emas masih berpeluang naik hari ini. Target resisten terdekat adalah US$ 4.094/troy ons yang merupakan Moving Average (MA) 5. Jika tertembus, maka MA-10 di US$ 4.176/troy ons bisa menjadi target berikutnya.

Adapun target support terdekat adalah US$ 4.060-4.040/troy ons. Penembusan di level ini bisa melongsorkan harga emas ke arah US$ 4.001-3.994/troy ons.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Jumat, 24 Oktober 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Bangkit Gila-Gilaan! Sudah Balik ke Level US$4.100

Equityworld Futures | Harga Emas Bangkit Gila-Gilaan! Sudah Balik ke Level US$4.100

Equityworld Futures | Harga emas kembali menguat dan kini tengah berada di fase konsolidasi usai penurunan tajam dalam waktu singkat. Harga emas menguat di tengah risiko geopolitik yang kembali muncul hingga penantian data inflasi AS menjadi fokus pasar.

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Melambung Tersengat Ketegangan Geopolitik

Pada perdagangan hari ini Jumat (24/10/2025) hingga pukul 06.34 WIB, harga emas dunia di pasar spot melemah 0,47% di posisi US$4.105,69 per troy ons.

Sementara pada perdagangan sebelumnya Kamis (23/10/2025), harga emas dunia naik 0,76% di level US$4.125,01 per troy ons. Kenaikan tersebut berhasil mematahkan penurunan emas selama dua hari beruntun dengan ambruk hampir 6%.

Harga emas naik pada perdagangan Kamis setelah dua sesi berturut-turut melemah. Harga emas kembali bertenaga usai risiko geopolitik kembali muncul, yang berhasil mendorong permintaan aset safe haven dan kini investor tengah bersiap menghadapi data inflasi utama AS yang akan dirilis pada hari Jumat.

Harga emas sempat mencapai rekor tertinggi di US$4.381,21 per troy ons pada hari Senin, tetapi mencatat penurunan tertajam dalam lima tahun di sesi berikutnya.

"Semua faktor fundamental yang mendorong emas menguat tahun ini masih sangat relevan. Ada beberapa aksi beli oportunistik saat harga sedang turun dan mungkin juga ada peningkatan ketegangan perdagangan dan geopolitik yang mendorong kenaikan harga hari ini," ujar Peter Grant, wakil presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals.

Harga emas telah naik sekitar 57% tahun ini, didorong oleh ketegangan geopolitik, ketidakpastian ekonomi, ekspektasi penurunan suku bunga, dan pembelian berkelanjutan oleh bank sentral.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada hari Rabu memberlakukan sanksi terkait Ukraina terhadap Rusia untuk pertama kalinya dalam masa jabatan keduanya, yang menargetkan perusahaan minyak Lukoil dan Rosneft.

Pemerintah juga sedang mempertimbangkan rencana untuk membatasi berbagai ekspor berbasis perangkat lunak ke China, sebagai tanggapan atas pembatasan terbaru Beijing terhadap ekspor logam tanah jarang.

Fokus sekarang beralih ke laporan indeks harga konsumen AS hari Jumat, yang berpotensi menjadi sinyal inflasi paling jelas dari Federal Reserve menjelang pertemuan kebijakan minggu depan. Data tersebut diperkirakan menunjukkan bahwa inflasi inti bertahan di angka 3,1% pada bulan September.

Pasar telah memperhitungkan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin, dengan penurunan suku bunga berikutnya pada bulan Desember.

Emas, aset yang tidak memberikan imbal hasil, cenderung diuntungkan dalam kondisi suku bunga rendah.

Sementara itu, JP Morgan memperkirakan harga emas dapat mencapai rata-rata US$5.055 per troy ons pada kuartal keempat tahun 2026, dengan asumsi bahwa permintaan investor dan pembelian bank sentral akan mencapai rata-rata sekitar 566 ton per kuartal tahun depan.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Kamis, 23 Oktober 2025

Equityworld Futures | Wall Street Rontok, BI Rem Bunga, Pemerintah Guyur Stimulus: RI Aman?

Equityworld Futures | Wall Street Rontok, BI Rem Bunga, Pemerintah Guyur Stimulus: RI Aman?

Equityworld Futures | Pasar keuangan Indonesia berakhir beragam pada perdagangan kemarin, Rabu (22/10/2025). Pasar saham ambruk sementara rupiah menguat.

Equityworld Futures | Harga Emas Makin Babak Belur, Terancam Jatuh ke Level US$ 3.900

Pasar keuangan Indonesia diperkirakan masih volatile pada hari ini. Selengkapnya mengenai pasar keuangan hari ini bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi dalam pada perdagangan kemarin, Rabu (22/10/2025) usai keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang memutuskan untuk menahan suku bunga acuan.

Pada penutupan perdagangan, indeks melemah 1,04% ambruk 85,53 poin ke level 8.152,55.

Sebanyak 321 saham naik, 349 turun, dan 139 tidak bergerak. Nilai transaksi kemarin terbilang ramai, yakni Rp 23,02 triliun, melibatkan 29,56 miliar saham dalam 2,44 juta kali transaksi.

Dari sisi foreign, asing mencatatkan nilai transaksi net buy sebesar Rp 170 milyar dengan nilai paling besar di PT Bank Central Asia (BBCA) berada di level Rp 235 milyar, PT Astra International (ASII) di 167 milyar, dan PT Petrosea (PTRO) di Rp 97 milyar. Sementara dari sisi net sell terdapat PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) di Rp 241 milyar, PT Aneka Tambang (ANTM) Rp 57 milyar dan PT Bank Mandiri (BMRI) Rp 55 milyar hingga akhir penutupan pasar sesi II.

Mayoritas sektor perdagangan melemah, dengan hanya sektor properti dan industri yang menguat. Sedangkan koreksi sektoral terbesar dicatatkan oleh oleh barang baku, finansial dan teknologi.

Pemberat utama kinerja IHSG kemarin adalah deretan saham blue chip kapitalisasi pasar besar yang sempat menguat pada perdagangan kemarin.

Saham emiten perbankan kompak melemah, dengan saham BBCA ambruk lebih dari 3% dan menyumbang pelemahan 19,71 indeks poin.

Sementara itu kebalikannya dari hari kemarin, BBCA (-3,24%) menjadi penopang penurunan IHSG dengan menyumbang -25.71 poin, kemudian PT Telkom Indonesia (TLKM) yang melemah -3,96% dengan penurunan -14.17 popin dan, BBRI (-1,60%) menyumbang -9.78 poin di IHSG hingga penutupan kemarin.

ASII (+2,92%) pada perdagangan kemarin menjadi penopang kenaikan IHSG dengan menyumbang poin sebesar 7.43, dilanjutkan oleh PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE) (+19,86%) dengan poin sebesar 5.46 poin, dilanjutkan dengan kenaikan 3.89 poin oleh PTRO (+3,89%).

Berpindah ke mata uang, rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya.

Melansir data Refinitiv, pada penutupan perdagangan kemarin, Rabu (22/10/2025) atau pasca pengumuman suku bunga BI, rupiah tercatat menguat 0,09% di posisi Rp16.570/US$. Penguatan ini sekaligus membalikkan arah setelah sempat dibuka melemah 0,03% di level Rp16.590/US$ pada awal perdagangan.

Sementara itu, DXY berada pada level 99.014 naik sebesar 0.283 dari hari sebelumnya di 98.731, melanjutkan kenaikannya selama tiga hari berturut - turut.

Pasar Surat Berharga Negara (SBN) acuan 10-tahun masih ditutup tegang di level 5,994% pada perdagangan terakhir, nyaris menembus batas psikologis 6%.

Ketegangan yield ini terjadi di tengah langkah Bank Indonesia (BI) yang kembali menahan suku bunga acuan (BI-Rate) di level 4,75%.

Langkah BI untuk "tetap diam" ini adalah sebuah strategi yang disengaja. Ini bukan karena BI takut, melainkan karena bank sentral sedang memanfaatkan momentum tren kebijakan Bank Sentral AS, The Fed.

Seperti diketahui, The Fed saat ini sudah berada dalam siklus pelonggaran moneter (tren dovish) berdasarkan pembicaraan Fed Chair Powell terakhir yang akan mengurangi efek quantitative tighteningnya dan telah menurunkan suku bunganya beberapa kali. Pasar kini berekspektasi The Fed akan kembali memangkas suku bunganya dalam waktu dekat untuk terus menopang ekonomi AS.

Di sinilah letak jurus BI. Dengan menahan BI-Rate di 4,75% sementara The Fed terus bergerak turun, selisih imbal hasil (spread) antara SBN Indonesia dan US Treasury akan otomatis semakin melebar.

Spread yang kian "gemuk" inilah yang menjadi magnet utama bagi investor asing. Arus modal masuk (capital inflow) diprediksi akan terus berlanjut. Aksi borong SBN ini akan menaikkan harganya, dan pada akhirnya, "memaksa" yield SBN yang kini tertahan di 5,994% untuk melandai (turun) lebih dalam.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Rabu, 22 Oktober 2025

Equityworld Futures | Harga Minyak Dunia Rebound, Pasar Pulih dari Tekanan Ini

Equityworld Futures | Harga Minyak Dunia Rebound, Pasar Pulih dari Tekanan Ini

Equityworld Futures | Harga minyak mentah dunia ditutup menguat pada perdagangan Selasa (21/10/2025) waktu setempat, bangkit dari posisi terendah dalam lima bulan terakhir. Penguatan ini terjadi setelah pasar pulih dari tekanan kelebihan pasokan global, serta menunggu kejelasan terkait hubungan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, dua konsumen minyak terbesar di dunia.

Equityworld Futures | Harga Emas Hancur Lebur! Ambruk 5% Sehari, Rekor Terburuk 5 Tahun

Dikutip dari Reuters, harga minyak Brent naik US$ 0,31 (0,5%) menjadi US$ 61,32 per barel. Sedangkan harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, yang berakhir pada penutupan perdagangan Selasa, menguat US$ 0,30 (0,5%) ke US$ 57,82 per barel.

Kedua kontrak tersebut sempat menyentuh level terendah sejak awal Mei pada sesi sebelumnya, setelah rekor produksi minyak AS dan keputusan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) bersama sekutunya untuk melanjutkan rencana peningkatan pasokan memicu kekhawatiran kelebihan suplai.

“Namun, rendahnya persediaan minyak mentah dan bahan bakar sulingan AS membantu menahan tekanan terhadap harga acuan minyak dunia,” ungkap Kepala Analis Komoditas di SEB Bjarne Schieldrop.

Perselisihan dagang antara AS dan China juga meningkatkan kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang dapat menekan permintaan minyak. Meski begitu, kedua negara mulai menunjukkan upaya untuk meredakan ketegangan.

Presiden AS Donald Trump, yang dijadwalkan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan pekan depan, mengatakan dirinya optimistis akan tercapai kesepakatan dagang yang adil.

Struktur harga kontrak berjangka minyak WTI dan Brent kini mulai bergeser ke pola contango, yakni kondisi ketika harga untuk pengiriman segera lebih rendah dibandingkan harga untuk pengiriman di masa mendatang. Pola ini biasanya menandakan pasokan jangka pendek melimpah dan permintaan sedang melemah.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Selasa, 21 Oktober 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Cetak Rekor Lagi Tembus Rp2,31 Juta per Gram

Equityworld Futures | Harga Emas Cetak Rekor Lagi Tembus Rp2,31 Juta per Gram

Equityworld Futures | Harga emas kembali mencetak rekor tertinggi didorong oleh aksi beli investor di tengah meredanya ketegangan dagang AS-China dan harapan berakhirnya penutupan pemerintahan AS.

Equityworld Futures | Harga Emas Mengamuk Lagi: Cetak Rekor, Level US$4.500 di Depan Mata

Berdasarkan data Bloomberg pada Selasa (21/10/2025) harga emas di pasar spot sempat naik hingga 2,6% menjadi US$4.361,55 per troy ounce atau sekitar Rp2,31 juta per gram. Sementara itu, harga emas Comex terpantau naik 3,78% pada level US$4.372,80 per troy ounce. 
Indeks Bloomberg Dollar Spot turut menguat tipis, sementara harga perak naik 1% ke posisi US$52,50 per ounce setelah sempat menyentuh rekor sepanjang masa di level US$54,48 pada akhir pekan lalu. 

Pergerakan harga emas salah satunya dipengaruhi oleh komentar Presiden AS Donald Trump yang menyatakan hubungan dengan China akan baik-baik saja menjelang dimulainya kembali perundingan dagang antara kedua negara.

Di sisi lain, Direktur Dewan Ekonomi Nasional Kevin Hassett mengisyaratkan bahwa penutupan pemerintahan federal berpotensi berakhir dalam pekan ini. Kondisi tersebut seharusnya menekan permintaan terhadap aset lindung nilai seperti emas. Namun, para pelaku pasar justru memanfaatkan pelemahan harga pada Jumat pekan lalu untuk kembali membeli logam mulia, mendorong harga emas mencetak rekor baru di US$4.381,52 per ounce, melampaui rekor sebelumnya di US$4.379,93 yang tercatat pekan lalu.

Demo Ewf 

Demo Equityworld

Jumat, 17 Oktober 2025

Equityworld Futures | Harga Minyak Turun Jelang Pertemuan Trump-Putin Bahas Perang Ukraina

Equityworld Futures | Harga Minyak Turun Jelang Pertemuan Trump-Putin Bahas Perang Ukraina

Equityworld Futures
| Harga minyak mentah dunia turun pada perdagangan awal Jumat (17/10) di tengah ketidakpastian pasokan energi global jelang pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Equityworld Futures | Emas dan Perak Kompak Tembus Rekor Harga Tertinggi di Jumat

Keduanya sepakat untuk bertemu di Hungaria guna membahas upaya mengakhiri perang di Ukraina.

Melansir Reuters, kontrak berjangka minyak Brent turun 8 sen atau 0,13 persen menjadi US$60,98 per barel. Sementara minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) turun 9 sen atau 0,16 persen menjadi US$57,37 per barel.

Secara mingguan, kedua acuan harga tersebut melemah hampir 3 persen.

Trump dan Putin pada Kamis kemarin sepakat akan menggelar pertemuan puncak baru mengenai perang di Ukraina. Langkah ini mengejutkan di tengah kekhawatiran Moskow terhadap potensi dukungan militer baru dari AS untuk Kyiv.

Pertemuan tersebut kemungkinan akan digelar dalam dua minggu mendatang di Budapest, Hungaria.

"Ketakutan terhadap pengetatan pasokan mereda setelah diumumkan bahwa Trump akan bertemu dengan Putin untuk membahas penghentian perang di Ukraina," kata analis ANZ, Daniel Hynes.

Harga minyak juga terbebani oleh laporan Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Kamis yang menyebutkan bahwa persediaan minyak mentah AS naik 3,5 juta barel menjadi 423,8 juta barel minggu lalu. Angka ini jauh di atas perkiraan para analis dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan kenaikan hanya 288 ribu barel.

Kenaikan stok minyak mentah yang lebih besar dari perkiraan tersebut sebagian besar disebabkan oleh turunnya tingkat pemrosesan kilang karena sejumlah fasilitas tengah menjalani pemeliharaan rutin musim gugur.

Data juga menunjukkan produksi minyak AS naik menjadi 13,636 juta barel per hari, tertinggi sepanjang sejarah.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Kamis, 16 Oktober 2025

Equityworld Futures | Ditopang Kinerja Bank Besar, Mayoritas Wall Street Ditutup Menguat

Equityworld Futures | Ditopang Kinerja Bank Besar, Mayoritas Wall Street Ditutup Menguat

Equityworld Futures | Pasar Saham Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan yang berakhir Rabu sore waktu setempat (Kamis pagi WIB).

Equityworld Futures | Harga Emas Makin Gila: Resmi Tembus US$4.200, Dunia Dibuat Gemetar!

Indeks S&P 500 kembali menguat pada hari Rabu, didorong oleh laporan pendapatan Bank of America dan Morgan Stanley. 

Kekhawatiran yang berkelanjutan tentang negosiasi perdagangan AS-China dan penutupan pemerintah membebani sentimen investor, tetapi tertahan oleh antusiasme atas awal musim laporan keuangan yang lebih baik dari perkiraan.

Dow Jones Industrial Average ditutup sedikit berubah, turun 17,15 poin, atau 0,04 persen, ke level 46.253,31.

Pada satu titik kemarin, indeks 30 saham naik hingga 422,88 poin. Lalu, indeks S&P 500 ditutup naik 0,4 persen di level 6.671,06, setelah naik hingga 1,2 persen pada intraday.

Sedangkan, indeks Nasdaq Composite ditutup naik 0,7 persen di level 22.670,08. Indeks sempat menguat hingga 1,4 persen hari itu. Perdagangan saham pada awal hari ini mendapat dorongan dari pendapatan yang kuat dari Bank of America dan Morgan Stanley.

Saham Bank of America ditutup naik 4,4 persen, sementara Morgan Stanley mengakhiri sesi 4,7 persen lebih tinggi. 

Namun, peningkatan volatilitas baru-baru ini masih berlanjut. 

Investor telah waspada dalam beberapa hari terakhir karena ketegangan perdagangan global telah meningkat.

Indeks Volatilitas CBOE (VIX) atau indeks yang dikenal banyak orang sebagai pengukur rasa takut Wall Street, mencapai puncaknya lebih tinggi pada sore hari, ditutup pada level 20,6. 

Indeks ini telah menunjukkan tren kenaikan selama seminggu terakhir, naik Jumat lalu hingga lebih dari 21,6, atau level tertingginya sejak akhir Mei.

Seiring dengan itu, saham AI yang sedang naik daun, Nvidia, berbalik melemah dan diperdagangkan 0,1 persen lebih rendah pada bel penutupan setelah naik sebanyak 2,7 persen.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Rabu, 15 Oktober 2025

Equityworld Futures | Harga Minyak Acuan Ditutup Anjlok 1,5%, Level Terburuk dalam 5 Bulan

Equityworld Futures | Harga Minyak Acuan Ditutup Anjlok 1,5%, Level Terburuk dalam 5 Bulan

Equityworld Futures | Harga minyak ditutup melemah 1,5% akibat peringatan Badan Energi Internasional (IEA) mengenai kelebihan pasokan yang besar pada tahun 2026, dan juga karena ketegangan perdagangan yang terus berlanjut antara Amerika Serikat (AS) dan China. 

Equityworld Futures | Reli Harga Emas Tak Terbendung Tembus USD 4.100, Pasar Tunggu Langkah Fed

Selasa (14/10/2025), harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Desember 2025 ditutup turun 93 sen atau 1,5% menjadi US$ 62,39 per barel.  

Sejalan, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman November 2025 ditutup melemah 1,3%, atau 79 sen ke US$ 58,70 per barel.  

Kedua kontrak tersebut berada pada level terendah dalam lima bulan.

Pada sesi sebelumnya, Brent ditutup menguat 0,9%, dan WTI AS ditutup naik 1%.

Pasar minyak dunia menghadapi surplus yang lebih besar tahun depan, hingga mencapai 4 juta barel per hari karena produsen dan pesaing OPEC+ meningkatkan produksi sementara permintaan tetap lesu, prediksi Badan Energi Internasional (IEA).

Pada hari Senin, laporan bulanan OPEC+, kurang pesimis dibandingkan pandangan IEA. Laporan tersebut menyatakan bahwa kekurangan pasokan pasar minyak akan menyusut pada tahun 2026, karena aliansi OPEC+ yang lebih luas melanjutkan peningkatan produksi yang direncanakan.

Namun, para eksekutif di perusahaan-perusahaan minyak besar dan rumah dagang terkemuka mengatakan mereka memperkirakan pasar minyak global akan menguat dalam jangka menengah hingga panjang, pulih dari pelemahan jangka pendek.

"Ketegangan terbaru antara AS dan China juga akan menjadi titik tekanan bagi minyak mentah karena ekonomi Tiongkok bisa dipertanyakan jika ketegangan terus berlanjut," kata Dennis Kissler, wakil presiden senior perdagangan di BOK Financial.

Analis UBS Giovanni Staunovo mengatakan, sentimen penghindaran risiko telah menguat karena ketegangan perdagangan membebani sentimen dan laporan IEA yang pesimis. 

Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan, pada hari Senin bahwa Presiden Donald Trump tetap berkomitmen untuk bertemu dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, di Korea Selatan bulan ini. Washington dan Beijing berupaya meredakan ketegangan terkait ancaman tarif dan kontrol ekspor.

Namun, pekan lalu, China memperluas kontrol ekspor logam tanah jarang dan Trump mengancam akan mengenakan tarif 100% dan pembatasan ekspor perangkat lunak mulai 1 November.  

Beijing juga mengumumkan sanksi pada hari Selasa terhadap lima anak perusahaan pembuat kapal Korea Selatan, Hanwha Ocean, yang terkait dengan AS, sementara AS dan Tiongkok akan mulai mengenakan biaya pelabuhan tambahan kepada perusahaan pelayaran laut.

Spread minyak berjangka Brent enam bulan diperdagangkan pada premi terkecil sejak awal Mei, sementara spread WTI berada pada titik tersempitnya sejak Januari 2024.

Backwardation yang menyempit, istilah pasar untuk pengiriman langsung yang mendapatkan premi lebih tinggi daripada pengiriman selanjutnya, menunjukkan bahwa para pedagang menghasilkan lebih sedikit keuntungan dari penjualan minyak di pasar spot karena pasokan jangka pendek dianggap melimpah. 

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Selasa, 14 Oktober 2025

Equityworld Futures | Sikap Trump ke China Melunak, Wall Street Naik Tajam

Equityworld Futures | Sikap Trump ke China Melunak, Wall Street Naik Tajam

Equityworld Futures | Indeks utama Wall Street ditutup menguat tajam, dipimpin kenaikan saham Broadcom dan saham teknologi lainnya, setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melunak terhadap China.

Equityworld Futures | Harga Emas Rekor! Sektor Ini Menang Banyak

Sentimen positif muncul setelah Menteri Keuangan AS (Menkeu) Scott Bessent menyatakan dalam wawancara dengan Fox Business Network bahwa Trump berencana bertemu dengan rekannya dari China di Korea Selatan untuk meredakan gesekan dagang yang memuncak pekan lalu.

S&P 500 naik 1,56% ke 6.654,72 poin, Nasdaq bertambah 2,21% menjadi 22.694,61 poin, dan Dow Jones Industrial Average meningkat 1,29% ke 46.067,58 poin. 10 dari 11 sektor S&P 500 menguat, dipimpin teknologi informasi, diikuti konsumsi diskresioner naik 2,29%.

“AI terus menjadi penggerak momentum, dan wajar investor membeli di saat koreksi. Tetapi kewaspadaan tetap perlu selama sengketa Trump dengan China belum terselesaikan,” kata kepala strategi investasi CFRA Research, Sam Stovall, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (14/10/2025).

Saham teknologi terkait AI menjadi pendorong utama rebound. Broadcom melonjak hampir 10% setelah bekerja sama dengan OpenAI untuk memproduksi prosesor artificial intelligence pertama di internal startup tersebut.

Musim laporan kuartalan dimulai dengan JPMorgan Chase, Goldman Sachs, Citigroup, dan Wells Fargo, yang menjadi perhatian investor untuk menggambarkan dampak tarif terhadap perusahaan besar AS.

Saham yang menguat lebih banyak daripada saham melemah di indeks S&P 500 dengan rasio 2,5:1. Volume perdagangan relatif ringan, tercatat 18,2 miliar saham diperdagangkan dibandingkan rata-rata 20,2 miliar saham selama 20 sesi terakhir.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Senin, 13 Oktober 2025

Equityworld Futures | Harga Minyak Global Rebound, Pasar Cermati Sinyal Damai Dagang AS-China

Equityworld Futures | Harga Minyak Global Rebound, Pasar Cermati Sinyal Damai Dagang AS-China

Equityworld Futures | Harga minyak dunia terpantau menguat pada awal pekan setelah pemerintahan Presiden AS Donald Trump membuka peluang damai dagang dengan China, meredakan ketegangan antara dua konsumen minyak terbesar dunia. 

Equityworld Futures | XAU/USD Naik ke Dekat $4.050,00 saat Tarif 100% Trump Memicu Permintaan Safe-Haven

Berdasarkan data Bloomberg pada Senin (13/10/2025) harga minyak jenis Brent kontrak Desember naik 0,9% menjadi US$63,32 per barel pada perdagangan Senin pagi (13/10/2025) waktu Singapura. Sementara itu, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) pengiriman November menguat 1% menjadi US$59,48 per barel. 
Kenaikan ini terjadi setelah Brent sempat merosot 3,8% pada Jumat lalu—penurunan harian terbesar sejak Agustus—karena kekhawatiran akan eskalasi perang dagang baru antara AS dan China. 

Trump pada Jumat (10/10) mengumumkan tarif tambahan 100% untuk produk asal China serta pembatasan ekspor perangkat lunak strategis yang akan berlaku mulai 1 November. Langkah tersebut diambil setelah Beijing menetapkan biaya pelabuhan baru untuk kapal AS dan pembatasan ekspor tanah jarang serta material penting lainnya.

Namun, pada Minggu (12/10/2025), Trump melunakkan nada dengan menyatakan kesediaannya untuk bernegosiasi, sementara Beijing menyerukan agar Washington kembali ke meja perundingan dan memperingatkan akan membalas jika ancaman tarif terus berlanjut. 

“Kami akan baik-baik saja dengan China,” ujar Trump kepada wartawan di pesawat Air Force One pada Senin dini hari waktu Asia. Meski begitu, tarif baru tetap dijadwalkan mulai berlaku pada 1 November.

Trump juga mengungkapkan tengah mempertimbangkan pengiriman rudal jelajah jarak jauh Tomahawk ke Ukraina, yang dapat meningkatkan risiko gangguan pasokan minyak dari anggota OPEC+. 

Menurut Haris Khurshid, Chief Investment Officer Karobaar Capital LP yang berbasis di Chicago, pergerakan harga minyak saat ini lebih bersifat teknikal ketimbang fundamental. 
Khursid mengatakan, pasar sebelumnya sudah memperkirakan skenario terburuk, sehingga nada yang lebih lembut dari Trump memberi ruang napas bagi harga minyak 

“Namun ini tampak seperti rebound posisi jangka pendek, bukan perubahan arah yang nyata. Kenaikan bisa cepat hilang jika tidak ada kemajuan nyata dalam negosiasi dagang," jelasnya. 

Sementara itu, keputusan China untuk mengenakan biaya tambahan pada kapal berbendera AS telah menyebabkan pembatalan mendadak sejumlah pengiriman, termasuk kapal tanker minyak, sehingga mendorong lonjakan tarif pengiriman 
Pajak baru yang mulai berlaku 14 Oktober ini mencerminkan kebijakan serupa yang diterapkan Washington terhadap kapal China, seiring upaya AS menekan dominasi Beijing dalam logistik dan industri galangan kapal global. 

Langkah-langkah tersebut menambah ketidakpastian terhadap prospek harga minyak yang telah melemah dalam dua pekan terakhir, di tengah meningkatnya pasokan dari Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya. Peningkatan produksi itu dikhawatirkan akan memperparah kelebihan pasokan yang diperkirakan terjadi pada akhir tahun. 

Sementara itu, gencatan senjata rapuh antara Israel dan Hamas sedikit meredakan kekhawatiran pasar terhadap potensi gangguan pasokan dari kawasan Timur Tengah, yang menjadi sumber sepertiga produksi minyak dunia.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Jumat, 10 Oktober 2025

Equityworld Futures | Ikut Wall Street, Bursa Asia Dibuka Loyo

Equityworld Futures | Ikut Wall Street, Bursa Asia Dibuka Loyo

Equityworld Futures | Pasar saham Asia-Pasifik mayoritas dibuka melemah pada perdagangan Jumat (10/10/2025), mengikuti penurunan di Wall Street ketika investor menilai kondisi ekonomi global.

Equityworld Futures | Harga Emas Menguat Jumat (10/10) Pagi, Menuju Kenaikan Mingguan Kedelapan Beruntun

Melansir CNBC.com, pergerakan negatif terjadi di tengah kekhawatiran terhadap perlambatan pertumbuhan dan ketidakpastian fiskal di Amerika Serikat.

Indeks acuan Jepang Nikkei 225 turun 0,33%, sementara Topix melemah lebih dalam sebesar 0,92%. Di Korea Selatan, indeks Kospi justru menguat 0,66% setelah pasar kembali dibuka usai libur, namun indeks berkapitalisasi kecil Kosdaq terkoreksi 0,37%.

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 juga bergerak negatif dengan penurunan sebesar 0,26%. Sementara itu, kontrak berjangka untuk indeks Hang Seng Hong Kong menunjukkan pembukaan yang lebih rendah di level 26.354 dibandingkan penutupan sebelumnya di 26.752,59.

Dari Amerika Serikat, ketiga indeks utama Wall Street kompak melemah pada perdagangan Kamis waktu setempat. Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite mundur dari rekor tertinggi intraday baru, mengambil jeda dari reli sebelumnya di tengah berlanjutnya penutupan sebagian pemerintahan AS.

Indeks S&P 500 ditutup turun 0,28% ke level 6.735,11, sementara Nasdaq Composite melemah 0,08% ke posisi 23.024,63. Adapun indeks Dow Jones Industrial Average turun 243,36 poin atau 0,52% dan berakhir di level 46.358,42.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Kamis, 09 Oktober 2025

Equityworld Futures | Rekor US$ 4.000 Lewat: Harga Emas Diramal Makin Liar, Tembus US$5.000?

Equityworld Futures | Rekor US$ 4.000 Lewat: Harga Emas Diramal Makin Liar, Tembus US$5.000?

Equityworld Futures | Tak ada hentinya, harga emas terus menyentuh level-level baru dengan puncak tertinggi sepanjang masa. Harga emas berhasil menembus level di atas US$4.000 per troy ons, didorong oleh investor yang terus mencari aset yang aman seperti emas.

Equityworld Futures | Harga Emas Tembus Rekor Baru!

Pada perdagangan Rabu (8/10/2025), harga emas dunia naik 1,36% di level US$4.037,9 per troy ons. Posisi ini menjadi tertinggi sepanjang masa dan berhasil membuat emas mencapai level psikologis baru.
Harga emas menyentuh level psikologis baru di US$ 4.000 pada Rabu pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Harga emas pun makin tidak terbendung.

Harga emas sudah mencetak rekor selama empat hari beruntun dan menguat 4,7% pada periode tersebut.

Pada perdagangan hari ini Kamis (9/10/2025) hingga pukul 06.28 WIB, harga emas dunia di pasar spot melemah 0,57% di posisi US$4.014,99 per troy ons.

Harga emas melonjak melewati level US$4.000 per troy ons untuk pertama kalinya pada perdagangan Rabu seiring ketidakpastian geopolitik dan ekonomi yang meluas, serta ekspektasi penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang mendorong investor beralih ke aset safe haven.

Emas, yang secara tradisional dianggap sebagai penyimpan nilai di masa ketidakstabilan, telah naik 54% sepanjang tahun ini, setelah naik 27% pada tahun 2024. Emas merupakan salah satu aset dengan kinerja terbaik di tahun 2025, melampaui kenaikan di pasar ekuitas global dan bitcoin serta kerugian dolar AS dan minyak mentah.

Reli emas didorong oleh berbagai faktor, termasuk ekspektasi penurunan suku bunga AS, meningkatnya ketidakpastian politik dan ekonomi, pembelian yang kuat oleh bank sentral, arus masuk yang besar ke ETF yang didukung emas, dan melemahnya dolar.

Matthew Piggott, direktur emas dan perak di Metals Focus, menjelaskan harga emas memang sangat diuntungkan oleh banyak faktor.

"Kekuatan emas mencerminkan latar belakang makroekonomi dan geopolitik yang sangat positif bagi aset-aset safe haven, ditambah kekhawatiran terhadap aset-aset safe haven tradisional lainnya," ujar Piggott, direktur emas dan perak di Metals Focus, kepada Reuters.

"Dengan faktor-faktor ini yang berlanjut hingga 026, kami gagal melihat katalis apa pun bagi emas untuk kembali menguat secara signifikan saat ini. Namun, kami memperkirakan emas akan terus menguat sepanjang tahun dan mencoba menantang level US$5.000 per troy ons." imbuhnya.

Penutupan pemerintah AS memasuki hari kedelapan pada hari Rabu, menunda rilis data ekonomi utama dan memaksa investor untuk mengandalkan sumber non-pemerintah untuk menilai waktu dan ruang lingkup pemotongan suku bunga The Federal Reserve (The Fed).

Pasar memperkirakan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed mendatang, dengan penurunan serupa diperkirakan terjadi pada bulan Desember.

Krisis global, seperti konflik Timur Tengah dan perang di Ukraina, telah memicu permintaan emas batangan, sementara gejolak politik di Prancis dan Jepang mendorong pelarian ke emas.

Secara global, arus masuk ke ETF emas mencapai US$64 miliar tahun ini, menurut data dari World Gold Council, dengan rekor US$17,3 miliar pada bulan September saja.

Secara teknis, Relative Strength Index (RSI) emas berada di angka 88, menunjukkan logam tersebut sedang jenuh beli.

"Saya memperkirakan harga emas akan mencapai US$4.300 per ons dalam enam bulan ke depan, seiring dengan pelemahan dolar AS yang diperkirakan berlanjut. Secara keseluruhan, kondisi makroekonomi dan geopolitik saat ini mendukung kenaikan harga emas."," ujar Michael Langford, Chief Investment Officer Scorpion Minerals.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Rabu, 08 Oktober 2025

Equityworld Futures | Minat Tinggi, Harga Emas Mendekati Rekor Baru Lagi

Equityworld Futures | Minat Tinggi, Harga Emas Mendekati Rekor Baru Lagi

Equityworld Futures
| Harga emas dunia (XAU/USD) melanjutkan reli ke dekat USD3.990 selama awal perdagangan sesi Asia pada Rabu, 8 Oktober 2025. Ekspektasi pemangkasan suku bunga AS, risiko geopolitik, dan ketidakpastian ekonomi memberikan dukungan bagi logam mulia ini. Para pedagang akan mengawasi risalah rapat FOMC yang akan dirilis nanti pada Rabu.

Equityworld Futures | Harga Emas Tembus US$ 4.000 di Pasar Amerika, Diramal Makin Menggila

Reli logam kuning ini didorong oleh aliran safe haven seiring dengan penutupan pemerintah AS yang memasuki minggu kedua. Penutupan yang sedang berlangsung telah menunda rilis data ekonomi penting, termasuk data Nonfarm Payrolls (NFP) AS, yang berpotensi mempersulit pengambilan keputusan The Fed.

Federal Reserve AS (The Fed) secara luas diprakirakan akan memangkas suku bunga federal funds sebesar 25 basis poin (bp) pada pertemuan Oktober, menurunkan kisaran target menjadi 3,75 hingga 4,00 persen. 

Pasar keuangan kini memprakirakan kemungkinan hampir 83 persen pemangkasan suku bunga The Fed tambahan pada bulan Desember, menurut Alat FedWatch CME, meskipun ini kemungkinan akan bergantung pada data yang dirilis sebelum itu. Suku bunga yang lebih rendah dapat mengurangi biaya peluang untuk memegang Emas, mendukung logam mulia yang tidak berimbal hasil ini. 

Gejolak politik di Prancis dan Jepang

Kemenangan mengejutkan Sanae Takaichi dalam pemilihan kepemimpinan Partai Demokrat Liberal (Liberal Democratic Party/LDP) menandai titik balik penting bagi kebijakan dan prospek pasar Jepang serta mendorong mundur penentuan waktu yang mungkin untuk kenaikan suku bunga Bank of Japan (BoJ) berikutnya. 

Di Prancis, Perdana Menteri baru Sebastien Lecornu dan pemerintahnya mengundurkan diri pada hari Senin, beberapa jam setelah dilantik, memperdalam krisis politik di negara tersebut.

Melihat ke depan, risalah rapat FOMC akan diawasi dengan ketat nanti di hari ini, karena mungkin memberikan beberapa petunjuk tentang jalur suku bunga AS. Setiap tanda sentimen hawkish dari The Fed dapat mengangkat Dolar AS (USD) dan membebani harga komoditas berdenominasi USD dalam waktu dekat.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Selasa, 07 Oktober 2025

Equityworld Futures | Mengamuk! Harga Emas & Perak Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

Equityworld Futures | Mengamuk! Harga Emas & Perak Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

Equityworld Futures | Harga emas dan perak melonjak ke rekor tertinggi sepanjang masa. Lonjakan harga ditopang optimisme pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) serta ketegangan politik di sejumlah negara.

Equityworld Futures | Harga Emas Bergerak Nyaris US$4.000/Troy On

Merujuk Refinitiv, harga emas ditutup di posisi US$ 3.960,41 per troy ons atau terbang 1,92% pada perdagangan Senin (6/10/2025). Harga penutupan ini adalah yang tertinggi sepanjang masa, mengalahkan catatan sebelumnya di US$ 3.865,45.

Harga penutupan kemarin juga menjadi catatan khusus karena untuk pertama kali harga emas ditutup di level US$ 3.900 per troy ons.

Tak hanya itu, kenaikan harga kemarin juga memperpanjang tren positif emas dengan menguat 2,7% selama dua hari beruntun.

Harga emas masih menjulang pada hari ini, Selasa (7/10/2025). Pada Selasa pukul 06.24 WIB, harga emas ada di posisi US$ 3.968,29 atau melemah 0,14%. Namun, sang logam mulai sempat menyentuh US$ 3.975 sekitar pukul 05.58 WIB. Posisi tersebut menjadi rekor intraday tertinggi sepanjang masa, mengalahkan catatan kemarin di US$ 3.968.

Menurut analis Marex, Edward Meir, perkembangan politik di Prancis, kenaikan imbal hasil obligasi Jepang di tengah kekhawatiran inflasi, dan penutupan pemerintah AS yang masih berlanjut, semuanya menjadi faktor pendorong reli harga emas.

Pemerintah baru Prancis di bawah Perdana Menteri Sebastien Lecornu mengundurkan diri pada Senin, hanya beberapa jam setelah dilantik, memperdalam krisis politik di negara tersebut.

Sementara itu, penutupan pemerintahan AS telah memasuki hari keenam, dengan Gedung Putih memperingatkan potensi PHK massal pekerja federal.

Sepanjang tahun ini, harga emas telah naik 50%, didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, pembelian emas berkelanjutan oleh bank sentral, kuatnya permintaan aset aman (safe haven), dan pelemahan dolar AS. Harga emas spot pertama kali menembus level $3.000 per ounce pada bulan Maret dan $3.800 pada akhir September.

"Fakta bahwa kita sudah sangat dekat dengan level $4.000 juga menunjukkan bahwa sebagian dana mungkin berusaha mendorong harga mencapai angka tersebut," tambah Meir, dikutip dari Reuters.

Emas, yang tidak memberikan imbal hasil bunga, cenderung menguat di lingkungan suku bunga rendah dan saat terjadi ketidakpastian ekonomi.

Investor kini memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed bulan ini, dengan pemangkasan tambahan 25 bps lagi diantisipasi pada Desember.

"Kami melihat alasan fundamental dan momentum yang kuat untuk harga emas melanjutkan reli, dan kini memperkirakan harga emas akan mencapai $4.200 per ounce pada akhir tahun," kata UBS dalam laporannya.

Demo Ewf 

Demo Equityworld

Senin, 06 Oktober 2025

Equityworld Futures | Harga Minyak Naik, Pasar Soroti Arah Manuver OPEC+

Equityworld Futures | Harga Minyak Naik, Pasar Soroti Arah Manuver OPEC+

Equityworld Futures | Harga minyak ditutup menguat pada perdagangan di Jumat (3/10). Pasar soroti kabar mengenai kemungkinan kenaikan produksi dari Organisasi Negara Pengeskpor Minyak dan Sekutunya (OPEC+).

Equityworld Futures | Sejarah Dunia! Harga Emas Resmi Memasuki Level US$ 3.900

Dilansir dari Reuters, Senin (6/10), Brent Crude naik 0,7% menjadi US$64,53. Sementara West Texas Intermediate (WTI) menguat 0,7% menjadi US$60,88. Kenaikan ini terjadi meskipun prospek kelebihan pasokan dan pelemahan permintaan global berpotensi membebani pasar dalam beberapa bulan mendatang.

OPEC+ memutuskan untuk menaikkan produksi minyak. Namun, analis memperingatkan bahwa potensi kenaikan pasokan dan perlambatan aktivitas kilang global akibat perawatan serta penurunan musiman permintaan bisa menekan harga.

“Indikator permintaan telah sedikit melemahseiring berakhirnya periode permintaan musim panas. Neraca pasar yang cenderung berlebih dari sisi fundamental mulai Oktober semakin nyata,” kata Analis Rystad Energy, Janiv Shah.

Adapun pengiriman minyak kembali berjalan melalui pipa dari Kurdistan Irak ke Turki. Sementara Amerika Serikat (AS) menyebut bahwa persediaan minyak mentah, bensin, dan distilatnya naik pekan lalu akibat melemahnya aktivitas kilang dan permintaan di Negeri Paman Sam.

Kebarakan Chevron El Segundo juga menjadi sorotan. Kebakaran kilang disebut cukup terkendali namun belum diketahui dampak kebakaran tersebut terhadap produksi. Analis menilai dampaknya terhadap harga minyak kemungkinan terbatas.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Jumat, 03 Oktober 2025

Equityworld Futures | Wall Street Cetak Rekor, Investor Abaikan Shutdown Pemerintah AS

Equityworld Futures | Wall Street Cetak Rekor, Investor Abaikan Shutdown Pemerintah AS

Equityworld Futures | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street kembali cetak rekor tertinggi pada perdagangan Kamis, 2 Oktober 2025. Kenaikan tiga indeks saham acuan di wall street seiring investor mengabaikan kekhawatiran terkait penutupan pemerintah AS atau shutdown pemerintah AS yang telah memasuki hari kedua.

Equityworld Futures | Harga Emas Tiba-Tiba Ambruk Setelah Cetak Rekor, Apa yang Terjadi?

Mengutip CNBC, Jumat (3/10/2025), indeks S&P 500 naik tipis 0,06% menjadi 6.715,35. Indeks tersebut naik 0,3% pada puncaknya, mencapai rekor tertinggi intraday baru. Indeks Dow Jones menguat 78,62 poin atau 0,17% ke posisi 46.519,72. Indeks Nasdaq bertambah 0,39% menjadi 22.844,05.

Indeks yang sarat teknologi ini juga mencapai rekor intraday baru, didukung oleh kenaikan saham Nvidia, yang juga mencapai rekor tertinggi sepanjang masa. Hal ini seiring investor terus memburu saham raksasa kecerdasan buatan tersebut.

Menekan sentimen, Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan kepada CNBC pada Kamis, produk domestik bruto mungkin "terpukul" sebagai akibat dari penutupan pemerintah yang sedang berlangsung. Komentarnya meningkatkan kekhawatiran investor bahwa kinerja ekonomi AS akan semakin terpukul jika penutupan pemerintah berlanjut.

Harapan penghentian pendanaan federal  atau shutdown pemerintah AS akan berlangsung singkat dan dengan demikian membatasi dampak serius terhadap perekonomian mendorong tiga indeks saham utama AS ke zona hijau pada sesi sebelumnya. Indeks S&P 500 ditutup di atas ambang batas 6.700 untuk pertama kalinya. Dow Jones juga mencatat rekor penutupan pada hari perdagangan sebelumnya.

Demo Ewf Demo Equityworld

Kamis, 02 Oktober 2025

Equityworld Futures | Abaikan Shutdown Pemerintah AS, Wall Street Menguat

Equityworld Futures | Abaikan Shutdown Pemerintah AS, Wall Street Menguat

Equityworld Futures | Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Wall Street menguat pada perdagangan yang berakhir Rabu (1/10/2025) sore waktu setempat (Kamis pagi WIB).

Equityworld Futures | Shutdown Pemerintah AS, Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi Lagi

Indeks S&P 500 ditutup pada rekor tertinggi pada hari Rabu karena para pedagang berharap bahwa penutupan (shutdown) pemerintah federal AS akan berlangsung singkat dan mungkin berdampak kecil pada perekonomian. 

Indeks pasar luas naik 0,34 persen dan ditutup pada level 6.711,20. Sebelumnya, indeks ini mencapai rekor tertinggi intraday baru.

Lalu, indeks Nasdaq Composite naik 0,42 persen dan ditutup pada level 22.755,16. 

Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average diperdagangkan naik 43,21 poin setara 0,09 persen, dan ditutup pada 46.441,10.

Pada titik terendah hari itu, S&P 500 turun 0,5 persen.

Kenaikan indeks didorong oleh penguatan saham-saham perawatan kesehatan, dengan kenaikan besar pada saham Regeneron Pharmaceuticals dan Moderna. 

Pasar baru saja melewati bulan yang luar biasa dengan S&P 500 naik lebih dari 3,5 persen. 
Pemerintah AS ditutup setelah upaya Senat yang dikuasai Partai Republik untuk mengamankan RUU anggaran sementara gagal pada hari Selasa.

Partai Demokrat berharap dapat menggunakan langkah tersebut untuk mengkodifikasi perpanjangan keringanan pajak perawatan kesehatan bagi jutaan warga AS. 

Pasar saham biasanya bergerak fluktuatif setelah penutupan pemerintah sebelumnya, tetapi penutupan kali ini bisa lebih berisiko mengingat banyaknya faktor ekonomi yang berpengaruh. 

Investor tetap khawatir tentang perlambatan pasar tenaga kerja dan risiko inflasi, serta valuasi saham dan tingkat konsentrasi pasar yang secara historis tinggi.

Kantor Anggaran Kongres yang nonpartisan memperkirakan pada Selasa bahwa penutupan pemerintah akan mengakibatkan sekitar 750.000 pegawai federal dirumahkan. 

Seiring dengan itu, Presiden AS Donald Trump telah mengancam pemecatan massal permanen pegawai federal di bawah penutupan pemerintah, yang menambah risiko ekonomi baru terhadap penghentian ini.

Kali ini, pasar kemungkinan akan berfokus pada lamanya penutupan karena penutupan yang berkepanjangan dapat menunda rilis data ekonomi penting menjelang pertemuan Federal Reserve di akhir Oktober. 

Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Jumat menyatakan akan menutup hampir semua aktivitas, yang berarti laporan penggajian non-pertanian bulan September tidak akan dirilis pada akhir pekan.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Rabu, 01 Oktober 2025

Equityworld Futures | Wall Street Menguat di Tengah Kabar Shutdown Pemerintahan AS

Equityworld Futures | Wall Street Menguat di Tengah Kabar Shutdown Pemerintahan AS

Equityworld Futures | Tiga indeks saham Amerika Serikat (AS) Wall Street menguat pada Selasa (30/9) pada perdagangan yang bergejolak, bahkan saat investor bersiap menghadapi penutupan (shutdown) pemerintahan AS yang akan menunda laporan ekonomi utama dan mengaburkan prospek kebijakan suku bunga Federal Reserve.

Equityworld Futures | Harga Emas Ngebut Tanpa Rem: Setiap Hari Pecah Rekor, Kapan Berhenti?

Dikutip dari Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 81,82 poin atau 0,18 persen menjadi 46.397,89. S&P 500 (.SPX) naik 27,25 poin atau 0,41 persen menjadi 6.688,46, dan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 68,86 poin atau 0,31 persen menjadi 22.660,01.

Untuk bulan ini, S&P 500 naik 3,53 persen, persentase kenaikan September terbesar sejak 2010, sementara untuk kuartal ini naik 7,79 persen, kenaikan kuartal III terbesar sejak 2020.

Selama kuartal III, Nasdaq naik 11,24 persen, kenaikan kuartal III terbesar sejak 2010 dan Dow naik 5,22 persen. Secara bulanan, Nasdaq naik 5,61 persen dan Dow naik 1,87 persen, kenaikan September terbesar sejak 2019.

Di antara 11 sektor industri utama S&P 500, sektor kesehatan menjadi yang terdepan, dengan kenaikan sebesar 2,45 persen. Pfizer (PFE.N) adalah yang paling tinggi, melonjak 6,8 persen setelah Trump mengatakan akan memangkas harga semua obat resep dalam program Medicaid untuk warga Amerika berpenghasilan rendah sebagai imbalan keringanan tarif.

Dalam saham individu, pembuat chip Wolfspeed (WOLF.N) melonjak 29 persen sehari setelah keluar dari kebangkrutan. Firefly Aerospace (FLY.O) sahamnya anjlok 20,7 persen menyusul kecelakaan pengujian yang menghancurkan pendorong inti untuk roket Alpha.

Saham Lamb Weston (LW.N) naik 4,3 persen setelah pembuat produk kentang beku itu mengalahkan perkiraan analis untuk pendapatan dan laba kuartal pertama.

Tanpa tanda-tanda berakhirnya kebuntuan di Washington, Presiden AS Donald Trump memperingatkan anggota Kongres dari Partai Demokrat bahwa penutupan pemerintah federal pada tengah malam akan memungkinkan pemerintahannya mengambil tindakan yang tidak dapat diubah, termasuk menutup program-program penting bagi mereka.

Meskipun penutupan sebelumnya hanya berdampak terbatas pada pasar, beberapa analis memperingatkan bahwa kali ini bisa lebih mengganggu, mengingat kondisi ekonomi yang rapuh.

Sebelumnya pada hari Selasa, laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan lowongan kerja sedikit meningkat pada bulan Agustus, sementara perekrutan dan PHK menurun. Data lain menunjukkan kepercayaan konsumen AS menurun lebih besar dari perkiraan pada bulan September.

Data pekerjaan terbaru tidak menunjukkan kehilangan pekerjaan yang signifikan, tetapi Mark Luschini, kepala strategi investasi di Janney Montgomery Scott di Philadelphia, mengatakan, "Pasar ini sangat seimbang dan dapat berubah arah dengan sangat cepat."

Ia mengatakan bahwa perpaduan kepemimpinan pasar dari sektor-sektor defensif seperti layanan kesehatan (.SPXHC), dan kebutuhan pokok konsumen (.SPLRCS), bersama dengan sektor seperti industri (.SPLRCI) menunjukkan kurangnya keyakinan yang signifikan.

Saham indeks Rata-Rata Transportasi Dow Jones (.DJT) turun 0,4 persen dengan maskapai penerbangan memimpin penurunan akibat ancaman penutupan pemerintah. Southwest Airlines (LUV.N) turun 2,6 persen, sementara United Airlines (UAL.O) kehilangan 2,2 persen.

Sebuah kelompok yang mewakili maskapai-maskapai besar AS telah memperingatkan bahwa penutupan sebagian pemerintah federal dapat membebani penerbangan Amerika dan memperlambat penerbangan, karena pengontrol lalu lintas udara dan petugas keamanan akan dipaksa bekerja tanpa bayaran dan fungsi-fungsi lainnya akan dihentikan.

Sebagai persiapan menghadapi penutupan, Departemen Transportasi AS mengatakan lebih dari 11.000 karyawan di Administrasi Penerbangan Federal, sekitar seperempat dari stafnya, akan dirumahkan jika pendanaan pemerintah berakhir pada tengah malam, sementara lebih dari 13.000 pengontrol lalu lintas udara akan diminta untuk tetap bekerja tanpa dibayar hingga penutupan berakhir.

Sebelumnya pada hari itu, Wakil Ketua The Fed Philip Jefferson memperingatkan bahwa pasar kerja dapat menghadapi tekanan tanpa dukungan bank sentral. Sementara Presiden Fed Boston Susan Collins mengatakan dia terbuka terhadap pemotongan suku bunga tambahan.

Di bursa saham AS, 18,56 miliar saham berpindah tangan pada hari Selasa, dibandingkan dengan rata-rata pergerakan 18,38 miliar selama 20 sesi terakhir.

Demo Ewf  

Demo Equityworld