Equity World | Bursa Asia Turun pada Selasa (25/4), Kebijakan Moneter Longgar Menyokong Nikkei
Equity World | Mayoritas bursa Asia turun pada Selasa (25/4) pagi. Hanya bursa saham Jepang yang menunjukkan penguatan.
Pukul 9.15 WIB, indeks Nikkei 225 menguat 0,53% ke 28.744. Bursa saham Jepang menguat setelah Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda menekankan perlunya menjaga kebijakan moneter sangat longgar untuk saat ini.
Saham United Parcel Service Inc turun 10%, kerugian harian terbesar sejak Juli 2006, setelah perusahaan kurir memperkirakan pendapatan setahun penuh di ujung bawah target sebelumnya.
Ini membantu mendorong indeks Dow Jones Transport Average turun 3,6%, penurunan satu hari terbesar sejak September.
Yang juga mengkhawatirkan adalah data hari Selasa yang menunjukkan kepercayaan konsumen AS turun ke level terendah sembilan bulan di bulan April.
"Investor telah berusaha dengan gagah berani untuk menyatukannya di tengah pendapatan besar dan minggu data ekonomi dan minggu besar Federal Reserve minggu depan," kata Carol Schleif, kepala investasi untuk BMO Family Office yang berbasis di Chicago.
Pedagang sebagian besar mengharapkan bank sentral untuk menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada hari Rabu setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal.
Saham Microsoft Corp rebound setelah ditutup turun 2,2% di sesi reguler dan merupakan hambatan terbesar pada S&P 500 menjelang laporan triwulanannya. Itu berbalik arah untuk naik 4,6% pada akhir perdagangan setelah pendapatannya mengalahkan ekspektasi analis.
Sementara bursa saham China dan Korea turun. Indeks Hang Seng di Hong Kong terjun 1,09% ke 19.740. Indeks Shanghai melemah 0,22% ke 3.268.
Sedangkan indeks Kospi terpangkas 1,07% setelah Bank of Korea mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama yang berada di 0,3%, sedikit lebih tinggi ketimbang prediksi 0,2%.
Ekonomi Korea Selatan yang sangat bergantung pada perdagangan masih menghadapi tantangan di tengah perlambatan ekonomi global meski China telah membuka kembali aktivitas ekonomi.
"Data PDB berdampak kecil pada pasar, yang kemungkinan tidak akan membaik di masa depan di tengah melemahnya ekspor dan permintaan domestik yang lesu," kata Seo Sang-young, analis di Mirae Asset Securities.
Penurunan juga terjadi pada indeks Straits Times di Singapura. Straits Times melemah 0,55% ke 3.306. Sedangkan FTSE Malaysia yang buka setelah libur dua hari, menguat 0,29% ke 1.426.