Equityworld Futures | Pergerakan Harga Emas Hari Ini, 15 Juli 2021
Equityworld Futures | Harga emas berfluktuasi dalam rentang sempit pada awal perdagangan hari ini, Kamis (15/7/2021), setelah naik tajam pada akhir perdagangan sebelumnya menyusul komentar Gubernur Federal Reserve AS Jerome Powell yang meyakinkan investor bahwa bank sentral akan melanjutkan kebijakan moneter yang akomodatif. Berdasarkan data Bloomberg, kontrak emas berjangka untuk pengiriman Agustus 2021 di divisi Comex New York Mercantile Exchange terpantau menguat 0,06 persen atau 1,1 poin ke US$1.826,1 per troy ounce pada pukul 08.58 WIB. Sementara itu, harga emas di pasar spot terpantau melemah 0,05 persen atau 0,86 poin ke US$1.826,67 per troy ounce.
Powell, dalam sambutan yang disiapkan sebelum sidang kongres, mengatakan pasar kerja AS "masih jauh" dari kemajuan yang ingin dilihat Fed sebelum mengurangi dukungannya terhadap ekonomi, sementara inflasi tinggi saat ini akan mereda dalam beberapa bulan mendatang. Data menunjukkan indeks harga konsumen dan harga produsen AS melonjak bulan lalu. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Selasa (13/7/2021) bahwa indeks harga konsumen (IHK), ukuran inflasi yang diawasi ketat, meningkat sebesar 0,9 persen pada Juni, melebihi perkiraan kenaikan 0,5 persen oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters.
Harga emas mencapai puncak satu bulan setelah komentar dovish Powell | Equityworld Futures
"Ini [komentar Powell] benar-benar memperkuat keyakinan bahwa meskipun data inflasi yang lebih panas ini, The Fed masih tetap berada di jalur yang cukup akomodatif," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA. Investor pada Rabu (14/7/2021) juga menyambut komentar pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) bahwa bank sentral tidak akan melakukan pengetatan terlalu dini. “Anda akan melihat lebih banyak sinyal dovish dari ECB dan bank sentrak China (PBoC), yang seharusnya memberikan dukungan terhadap dolar, tetapi ini masih merupakan kabar baik untuk stimulus perdagangan dan itu akan sangat positif untuk emas," ucap Moya. Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, yang meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasi. Dolar yang melemah, juga mengembalikan daya pikat emas kepada pemegang mata uang lainnya, dan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS, menambah dukungan lebih lanjut.