Equityworld Futures | AS-China Kian Mesra, Bursa Saham Asia Kompak Menghijau
Equityworld Futures | Bursa saham utama kawasan Asia kompak menutup perdagangan pertama di pekan ini, Senin (1/4/2019), di zona hijau.
Indeks Nikkei naik 1,43%, indeks Shanghai menguat 2,58%, indeks Hang Seng juga naik 1,76%, indeks Straits Times pun naik 1,17%, dan indeks Kospi melompat 1,29%.
Hubungan AS-China yang kian mesra di bidang perdagangan membuat instrumen berisiko seperti saham menjadi incaran investor. Negosiasi dagang selama dua hari di Beijing yang digelar pada pekan lalu terbukti berjalan dengan konstruktif seperti yang diungkapkan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin.
Pada hari Kamis dan Jumat, akhir Maret lalu (28-29 Maret), Mnuchin bertandang ke Beijing bersama Kepala Perwakilan Dagang Robert Lighthizer guna bernegosiasi dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He.
Selepas negosiasi tersebut usai, China memutuskan untuk menunda kenaikan bea masuk atas produk otomotif dan suku cadang asal AS yang semestinya berlaku pada 2 April. Semestinya, bea masuk atas produk tersebut akan naik dari 10% menjadi 25%, tetapi diputuskan ditunda.
"Langkah ini bertujuan untuk melanjutkan atmosfer positif dari perundingan kedua negara. Ini merupakan langkah konkret China untuk mendorong negosiasi perdagangan bilateral. Kami berharap AS bisa bekerja sama dengan China untuk mempercepat proses negosiasi dan mencapai tujuan menghapus ketegangan dagang," papar keterangan tertulis dari kantor Dewan Negara China, seperti dikutip dari Reuters.
Data Manufaktur AS Redupkan Harga Emas | Equityworld Futures
Equityworld Futures
Pada pekan ini, kedua negara akan kembali menggelar negosiasi dagang. Kali ini, giliran Liu He yang menyambangi Lighthizer dan Mnuchin di Washington.
Sejauh ini, perang dagang AS-China terlihat jelas sudah menyakiti perekonomian masing-masing. Di AS, beberapa hari yang lalu pembacaan akhir untuk angka pertumbuhan ekonomi periode kuartal-IV 2018 diumumkan di level 2,2% (QoQ annualized), jauh di bawah pembacaan awal yang sebesar 2,6%.
Angka final pertumbuhan ekonomi AS tersebut juga lebih rendah dari konsensus yang sebesar 2,4%, seperti dilansir dari Forex Factory.
Jika kesepakatan dagang bisa dicapai, tentu perekonomian AS dan China, berikut perekonomian dunia, bisa dipacu untuk melaju lebih kencang.