Kamis, 08 Mei 2014

Broker Pasar Modal Masuk ke Pondok Pesantren

Surabaya - Salah satu perusahaan broker pasar modal, Mandiri Sekuritas mengedukasi dan melakukan sosialisasi tentang investasi atau saham syariah. Mandiri Sekuritas membidik Jawa Timur sebagai wilayah yang jumlah pondok pesantren (Ponpes) dan perguruan tinggi Islam cukup banyak.

Head of Equity Retail Mandiri Sekuritas Ridwan Pranata mengatakan telah mendatangi beberapa kampus Islam dan ponpes di Jawa Timur, hasilnya sangat bagus dari sisi respons.

Sosialisasi yang sudah dilakukan Mandiri Sekuritas yakni di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, STAIN (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri) Pamekasan dan ponpes di Madura.

"Dalam setiap edukasi dan sosialisasi, responsnya sangat bagus khususnya saham syariah di kampus Islam dan Ponpes. Namun masih sebatas respons, belum aplikatif menjadi investor, perlu edukasi lanjutan," kata Ridwan Pranata di Surabaya, Kamis (8/5/2014).

Ia mengaku potensi pasar perdagangan saham dan investasi berbasis syariah sangat besar. Hanya saja selama ini belum maksimal karena investor-nya masih sangat kecil dan masih menjadi opsi kedua bagi para investor.

"Secara keseluruhan investor syariah memang masih kecil, baik investor ritel ataupun institusi. Di Mandiri Sekuritas sendiri saat ini baru ada 700 nasabah syariah dari lebih 34 ribu nasabah ritel dengan transaksi Rp 3 miliar per hari," jelasnya.

Dengan jumlah ponpes yang besar, Jawa Timur potensial mengembangkan bisnis syariah, mulai equity, sukuk dan instrumen investasi berbasis syariah lainnya.

 "Ini menjadi tantangan bagi pemangku kepentingan bagaimana menjadikan Jatim pusat investor syariah karena sangat memungkinkan," tambahnya.

Menurutnya perlu kerja keras semua pihak yang terkait, tidak hanya Mandiri Sekuritas seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) edukasi dan sosialisasi berkelanjutan. Agar investor syariah makin tumbuh besar karena potensinya sangat besar.

Apalagi investor syariah jauh lebih kecil, perlu dipacu lebih keras lagi berkembang. Sementara dari jumlah saham syariah yang diperdagangkan di Jakarta Islamic Indeks (JII) cukup bagi investor.

Sementara itu Direktur Capital Markets Mandiri Sekuritas Laksono Widodo mengaku pihaknya menggelar Investor Gathering untuk nasabah VIP di Jawa Timur, di Surabaya (7/5) dan Malang (8/5). Ini bertujuan memberikan gambaran terkini mengenai pasar modal Indonesia sebagai panduan strategi investasi bagi para nasabah.

Laksono Widodo mengatakan pihaknya melihat potensi Jawa Timur, sebagai propinsi dengan perekonomian kedua terbesar di Indonesia, dapat berperan besar dalam memperkuat industri pasar modal dengan mendorong pertumbuhan investor domestik di provinsi ini.

"Apalagi tahun ini, Pemilu Presiden yang akan digelar dan ini menjadi sangat penting dikarenakan beberapa keputusan investasi dan arah perbaikan struktur ekonomi akan sangat terpengaruh kepada hasil Pemilu," jelas Laksono.

Sumber : detikfinance