Kamis, 05 Desember 2019

Equityworld Futures | Investor Hati-hati, Harga Emas Hari Ini Menjauh dari Level Tertinggi

Equityworld Futures | Investor Hati-hati, Harga Emas Hari Ini Menjauh dari Level Tertinggi

Equityworld Futures | Harga emas hari ini semakin menjauh dari level tertinggi dalam satu bulan terakhir, gara-gara investor menunggu kejelasan tentang pembicaraan perdagangan Amerika Serikat (AS)-China.

Mengacu Bloomberg pukul 23.16 WIB, harga emas hari ini di pasar spot turun 0,27% jadi US$ 1.477.65 per ons troi, setelah menyentuh level tertinggi sejak 7 November di US$ 1.484. Sementara harga emas berjangka AS melorot 0,36% ke US$ 1.479,10.

Washington dan Beijing bergerak lebih dekat untuk menyetujui jumlah tarif yang akan mereka batalkan dalam kesepakatan perdagangan fase satu, Bloomberg melaporkan pada Rabu (4/12), mengutip sumber.



"Investor berhati-hati tentang apa yang akan terjadi jika tidak terjadi kesepakatan sebelum 15 Desember, mengingat berita utama yang telah kami lihat dalam beberapa minggu terakhir," kata Analis ING Warren Patterson kepada Reuters.

AS bakal mengenakan tarif 15% atas impor China senilai US$ 156 miliar yang berlaku mulai 15 Desember nanti.

"Arah ke sana ke sini dalam kesepakatan perdagangan telah mengacaukan pasar emas," ujar Patterson yang menambahkan, efek dari berita utama atas harga emas akan lebih intens menjelang 15 Desember.

Sementara bursa saham Eropa memulihkan beberapa kerugian di sesi sebelumnya, menyusul peringatan Presiden AS Donald Trump bahwa kesepakatan dengan China mungkin harus menunggu sampai setelah Pemilihan Presiden AS pada November 2020.

Equityworld Futures


AS-China Bisa Rujuk, Harga Emas Antam Turun Seceng! | Equityworld Futures



Harga emas sudah naik sekitar 15% sepanjang tahun ini, terutama akibat sengketa perdagangan AS-China yang berlangsung selama 17 bulan. Tapi, bulan ini harga emas ada di kisaran US$ 1.444-US$ 1.478.

Sedang DPR AS menyetujui RUU yang akan menuntut Washington untuk memperkuat tanggapannya terhadap tindakan keras China terhadap minoritas Muslim Uighur, bisa mengancam hubungan perdagangan.

Rabu, 04 Desember 2019

Equityworld Futures | Trump Lagi.. Trump Lagi..! Harga Emas Bersiap Terbang Tinggi

Equityworld Futures | Trump Lagi.. Trump Lagi..! Harga Emas Bersiap Terbang Tinggi

Equityworld Futures | Harga emas global menguat pada perdagangan Selasa (3/12/19) dan mencapai level tertinggi satu pekan. Semakin meredupnya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China membuat harga emas melesat.

Sejak pagi hingga siang hari harga emas sebenarnya tidak banyak bergerak, tetapi memasuki sore hari perlahan beranjak naik.

Penguatan emas terakselerasi setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan sebaiknya kesepakatan dagang dengan China dilakukan setelah Pemilihan Umum (Pemilu) AS 2020. Pada pukul 20:35 WIB, harga emas global diperdagangkan di level US$ 1.474,45/troy ons, menguat 0,83% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

"Dalam beberapa hal, saya menyukai gagasan menunda kesepakatan dengan China sampai Pemilu selesai, tapi mereka ingin membuat kesepakatan sekarang dan kita akan melihat apakah kesepakatan itu akan benar terjadi," kata Trump saat diwawancarai oleh wartawan di London dalam pertemuan NATO, sebagaimana dilansir CNBC International.

Pemilu di AS akan dilangsungkan pada November 2020, dan jika benar Trump menunda kesepakatan tersebut, perekonomian global berisiko kembali melambat. Apalagi Pemerintah Washington masih berencana menaikkan bea masuk importasi barang dari China pada 15 Desember nanti jika sampai tenggat waktu tersebut kesepakatan dagang tidak diteken.

Kini perang dagang bukannya selesai, tetapi malah terancam tereskalasi. Seandainya AS menaikkan lagi bea masuknya, China kemungkinan besar akan melakukan hal yang sama. Belum lagi potensi terjadinya babak baru perang dagang AS vs Brasil dan Argentina.


Equityworld Futures

Trump Kobarkan Perang Kemana-mana, Harga Emas Melesat | Equityworld Futures


Menjelang dibukanya perdagangan sesi AS Senin kemarin Presiden AS Donald Trump berkicau di akun Twitternya. Presiden AS ke-45 ini kembali mengobarkan perang dagang, kali dengan dengan Brasil dan Argentina. Trump mengatakan akan menerapkan lagi bea masuk importasi baja dan aluminium dari kedua negara tersebut.

"Brasil dan Argentina telah melakukan devaluasi besar-besaran terhadap mata uang mereka, dan hal itu tidak bagus untuk petani kita. Oleh karena itu, efektif secepatnya, saya akan menerapkan lagi bea masuk semua baja dan aluminum yang masuk ke AS dari dua negara tersebut," kata Trump melalui akun Twitternya, sebagaimana dilansir CNBC International.

Dengan kesepakatan dagang AS-China yang berisiko ditunda, serta potensi meluasnya perang dagang, harga emas kembali mendapat tenaga untuk menguat.

Harga emas saat ini masih bergerak di bawah level US$ 1.480/troy ons, yang dianggap sebagai level kunci oleh banyak analis. Jika berhasil melewati level tersebut, peluang harga emas terbang tinggi kembali terbuka.

Selasa, 03 Desember 2019

Equityworld Futures | IHSG Raja Asia, Harga Saham BUMI Melesat 10,77%

Equityworld Futures | IHSG Raja Asia, Harga Saham BUMI Melesat 10,77%

Equityworld Futures | Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melesat 10,77% pada hari pertama perdagangan Desember 2019, sejalan dengan kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG).

Emiten batu bara terbesar di Indonesia ini mencatatkan harga Rp 72 pada penutupan perdaganganm, Senin (2/12/2019), naik 7 poin atau naik 10,77% dibandingkan dengan akhir pekan lalu.

Peningkatan dipicu oleh aksi beli oleh investor lokal dan asing dengan total transaksi Rp 20,51 miliar. Adapun nilai beli bersih investor asing mencapai Rp 525,04 juta.

IHSG ditutup meroket pada perdagangan hari ini dan menjadi raja pasar saham Asia di hari perdana bulan ke-12 ini. Pembalikan arah hingga menguat hari ini dinilai karena faktor pergerakan teknikal (technical rebound) yang terjadi setelah koreksi yang sudah terlalu panjang pada periode 21 November-28 November. Pasar saham domestik baru menguat pada Jumat lalu dan hari ini.

Data perdagangan menunjukkan indeks utama domestik tersebut naik 1,97% menjadi 6130 dari posisi kemarin 6.011, terlebih setelah adanya penguatan di momentum akhir perdagangan.

Equityworld Futures


Harga Emas Hari Ini Mendaki, Coba Dekati Level Tertinggi  | Equityworld Futures


Kinerja IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga melaju di zona hijau: indeks Nikkei terapresiasi 1,01%, indeks Shanghai menguat 0,13%, indeks Hang Seng naik 0,37%, dan indeks Kospi bertambah 0,19%.

Transaksi yang terjadi hari ini mencapai Rp 6,68 triliun yang terdiri dari Rp 4,72 triliun transaksi di pasar reguler, 1,96 triliun transaksi di pasar negosiasi, dan Rp 755 juta transaksi di pasar tunai.

Senin, 02 Desember 2019

Equityworld Futures | Rupanya Harga Emas Labil Karena 3 Hal Ini

Equityworld Futures | Rupanya Harga Emas Labil Karena 3 Hal Ini

Equityworld Futures | Mengawali perdagangan pekan ini, emas global diperdagangkan melemah dibanding penutupan pekan lalu. Pergerakan harga emas dipengaruhi oleh tiga sentimen utama yaitu kelanjutan drama perang dagang AS-China, pergerakan dolar dan rilis data ekonomi terbaru.

Senin (2/12/2019) pada 09.35 WIB, emas dunia spot diperdagangkan di harga US$ 1.459,67/troy ons. Harga mengalami koreksi sebesar 0,29% dibanding penutupan perdagangan minggu lalu, Jumat (29/11/2019).

Di tahun ini, harga emas telah naik 13,7% (Januari-November). Harga emas menyentuh level tertingginya tahun ini pada 4 September. Harga ditutup di level US$ 1.552,35/troy ons. Sedangkan harga terendah yang pernah tercatat tahun ini adalah US$ 1.270,29/troy ons pada 2 Mei.

Pada periode perdagangan 27-29 November pekan kemarin, harga emas mulai merangkak naik dipicu oleh kembali memanasnya hubungan antara AS-China. Kisruh dagang yang tak kunjung usai antara raksasa ekonomi dunia telah melambungkan harga emas di tahun ini.

Terakhir, Presiden AS Donald Trump meratifikasi Undang-Undang Hak Asasi Manusia dan Demokrasi Hong. Trump menyebut langkah tersebut ia ambil demi kebaikan bersama.

"Saya meneken UU ini sebagai bentuk respek kepada Presiden Xi (Jinping), China, dan rakyat Hong Kong. UU ini disahkan dengan harapan pemimpin dan perwakilan China di Hong Kong dapat mengatasi perbedaan serta menciptakan perdamaian dan kemakmuran bagi semua," kata Trump melalui keterangan tertulis.

Beijing jadi geram dibuatnya. China menilai AS terlalu mencampuri urusan dalam negerinya. Kementerian Luar Negeri China menegaskan Beijing pasti akan melakukan 'serangan balasan'.

"Anda lihat saja. Apa yang akan terjadi, terjadilah," tegas Geng Shuang, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, seperti dikutip dari Reuters.

Sontak, kabar tersebut membuat optimisme damai dagang yang diumbar kedua belah pihak beberapa waktu sebelumnya menjadi menipis. Akibatnya investor mulai lagi melirik aset minim risiko seperti emas. Inilah yang menggerakkan harga emas minggu lalu terutama jelang akhir pekan.

Jika keduanya masih melanjutkan pertikaian yang berlangsung dalam 16 bulan terakhir ini, bukan tak mungkin harga emas akan kembali melambung. Pasalnya konflik dagang yang terjadi telah membuat perekonomian global tumbuh melambat.

Faktor lain yang memberatkan harga emas adalah penguatan indeks dolar. Indeks dolar mengukur posisi mata uang AS di hadapan enam mata uang lainnya (Euro, Yen, Pound, Dolar Kanada, Krona, Franc).

Harga emas punya hubungan yang berbanding terbalik dengan dolar AS. Ketika dolar AS menguat, maka harga emas menjadi lebih mahal karena si logam mulia dibanderol dalam mata uang tersebut. Indeks Dolar AS naik 0,04% per hari ini. 




Equityworld Futures


Cuan Emas Hampir 14%, Masih Bisa Naik Lebih Tinggi? | Equityworld Futures



Tak hanya penguatan dolar saja yang membuat harga emas susah naik. Rilis data ekonomi terbaru juga ikut jadi sentimen lain yang menekan harga emas. Pekan lalu, pembacaan angka pertumbuhan ekonomi AS Q3-2019 direvisi naik menjadi 2,1% dari sebelumnya 1,9%.

Selain itu, secara tak terduga aktivitas manufaktur China juga mengalami kenaikan. Angka Purchasing Manager Index (PMI) China bulan September berada di 50,2. Jika dibandingkan dengan bulan Oktober angka PMI hanya berada di 49,2.

Poling yang dilakukan Reuters memperkirakan angka PMI November hanya akan berada di 49,5. Angka di atas 50 menunjukkan terjadinya ekspansi, sedangkan di bawah itu menunjukkan adanya kontraksi.

Akibat ketiga sentimen di atas, harga emas tak dapat terkoreksi banyak. Walau data ekonomi dan penguatan dolar memberatkan, tetapi kisruh dagang yang masih mungkin berlanjut membuat investor masih waspada.