Equityworld Futures | Harga Emas Hancur Lebur! Dihantam 3 Pukulan Sekaligus, Jatuh ke U$3200
Equityworld Futures | Harga emas hancur lebur dan bertengger di level psikologis US$3.200 per troy ons. Harga emas anjlok lebih dari 1% karena dihantam tiga pukulan sekaligus.
Equityworld Futures | Harga Emas Pulih, Pasar Cemaskan Gelombang Tarif Baru AS
Di antaranya adalah keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya, lonjakan dolar AS dan data tenaga kerja AS yang kuat juga mendorong para pelaku pasar meninggalkan safe haven.
Pada perdagangan Rabu (30/7/2025), harga emas dunia terjun 1,55% di level US$3.274,75 per troy ons. Penurunan ini menjadi kejatuhan emas paling tajam di sepanjang Juli dan terendah sejak 30 Juni 2025. Penutupan kemarin juga menjadi harga terendah sejak 27 Juni 2025 atau sebulan lebih.
Pelemahan kemarin juga menyeret emas ke level US$3.200 untuk pertama kalinya sejak 27 Juni 2025.
Pada perdagangan hari ini Kamis (31/7/2025) hingga pukul 06.18 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,13% di posisi US$3.278,99 per troy ons.
Harga emas anjlok lebih dari 1% pada perdagangan Rabu usai The Fed mempertahankan suku bunga dan hanya memberikan sedikit indikasi kapan pemangkasan suku bunga akan dilakukan, sementara data ekonomi AS yang kuat semakin meredupkan daya tarik aset dengan imbal hasil nol tersebut.
The Fed mempertahankan suku bunga dalam keputusan terpisah yang hanya memberikan sedikit indikasi kapan biaya pinjaman akan diturunkan dan memicu perbedaan pendapat dari dua gubernur bank sentral AS.
Ini adalah pertama kalinya sejak 1993 dua gubernur menolak dalam satu rapat Federal Open Market Committee (FOMC).
Dikutip dari pernyataan The Fed, sebanyak sebanyak sembilan anggota FOOMC memilih untuk mempertahankan suku bunga (Jerome H. Powell/Ketua, John C. Williams/Wakil Ketua, Michael S. Barr, Susan M. Collins, Lisa D. Cook. Austan D. Goolsbee, Philip N. Jefferson, Alberto G. Musalem, dan Jeffrey R. Schmid).
Dua menolak keputusan karena ingin memangkas suku bunga yakni Mchelle W. Bowman dan Christopher J. Waller. Sementara itu, satu anggota tidak hadir dan tidak memberikan suara yakni Adriana D. Kugler.
Ketua The Fed, Jerome Powell, mengatakan bahwa bank sentral belum membuat keputusan tentang bulan September ketika banyak pelaku pasar memperkirakan akan ada pemangkasan suku bunga pertama tahun ini. Ia menambahkan bahwa "risiko penurunan pasar tenaga kerja memang terlihat jelas."
"Powell tetap pada pendiriannya karena ia lebih fokus mengendalikan inflasi daripada mengkhawatirkan ketenagakerjaan," ujar Tai Wong, seorang pedagang logam independen, kepada Reuters.
Indeks dolar AS pun melonjak siginifikan.
Pada perdagangan kemarin Rabu (30/7/2025), indeks dolar AS melesat 0,94% di level 99,81. Tertinggi sejak 29 Mei 2025, dan merupakan kenaikan selama lima hari beruntun.
"Dolar melonjak, memberikan tekanan tambahan pada emas meskipun emas batangan masih bertahan di kisaran level terendah. Meskipun retracement yang lebih dalam mungkin terjadi, hal itu kemungkinan akan menarik pembeli karena argumen umum untuk emas adalah ketidakpastian, utang AS yang tinggi, hingga dedolarisasi tetap kuat," tambah Wong.
Sementara itu, Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan penggajian swasta AS naik lebih dari yang diperkirakan pada bulan Juli, meskipun tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja masih berlanjut.
Data terbaru juga menunjukkan perusahaan swasta di Amerika Serikat menambah 104.000 lapangan kerja pada Juli 2025, menjadi kenaikan terkuat sejak Maret dan jauh di atas ekspektasi pasar yang memperkirakan kenaikan sebesar 75.000.
Nitesh Shah, ahli strategi komoditas di WisdomTree, mencatat bahwa semakin keras pemerintahan Trump menyuarakan ketidaksukaannya terhadap kebijakan saat ini, semakin besar kemungkinan hal itu akan mendorong harga emas.
Emas cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah dan selama periode ketidakpastian.
Kamis, 31 Juli 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Hancur Lebur! Dihantam 3 Pukulan Sekaligus, Jatuh ke U$3200
Rabu, 30 Juli 2025
Equityworld Futures | Terkubur 4 Hari, Harga Emas Akhirnya Naik! Awas, Jangan Senang Dulu!
Equityworld Futures | Terkubur 4 Hari, Harga Emas Akhirnya Naik! Awas, Jangan Senang Dulu!
Equityworld Futures | Harga emas akhirnya menguat usai jatuh selama empat hari beruntun. Jelang perundingan tarif dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China hingga penantian hasil pertemuan The Federal Reserve (The Fed) mendorong permintaan terhadap safe haven.
Equityworld Futures | Harga Emas Tiba-Tiba Tembus Segini, Ada Apa?
Pada perdagangan Selasa (29/7/2025), harga emas dunia naik 0,37% di level US$3.326,31 per troy ons. Kenaikan ini mematahkan pelemahan harga emas selama empat hari beruntun yang mencapai 1,75%.
Pada perdagangan hari ini Rabu (30/7/2025) hingga pukul 06.10 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,03% di posisi US$3.327,39 per troy ons.
Kendati menguat kemarin, harga emas masih menghadapi tekanan sangat besar dari keputusan The Fed dan negosiasi dagang yang akan berakhir pada 1 Agustus ini.
Harga emas sempat mengalami penurunan empat hari beruntun dan mencapai titik terendah sejak 9 Juli pada perdagangan Senin setelah kesepakatan kerangka kerja perdagangan antara AS dengan Uni Eropa mengurangi permintaan safe haven untuk logam kuning tersebut.
Kini harga emas kembali bangkit berkat dorongan sentimen tarif dagang antara AS dengan China.
China dan AS akan mendorong penghentian sementara tarif timbal balik AS atas barang-barang China serta langkah-langkah balasan China, ujar negosiator perdagangan terkemuka Li Chenggang setelah kedua belah pihak menyelesaikan negosiasi di Stockholm.
Para analis mencatat bahwa kesepakatan AS baru-baru ini dengan Uni Eropa dan Jepang memberikan sedikit kelegaan, tetapi perundingan dengan China masih jauh lebih kompleks dan berlarut-larut.
"Mengingat risiko kegagalan perundingan, beberapa investor masih merasa bahwa mungkin tepat untuk memiliki eksposur ke aset safe haven jika situasi memburuk lagi," ujar Fawad Razaqzada, analis pasar di City Index dan FOREX.com.
Mengenai suku bunga AS, pertemuan kebijakan bank sentral AS akan diumumkan pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia. Suku bunga diperkirakan tidak akan berubah. Investor akan mencermati komentar The Fed untuk mencari sinyal tentang waktu dan laju potensi penurunan suku bunga di masa mendatang.
Pasar saat ini memperkirakan penurunan suku bunga hanya di bawah 50 basis poin hingga akhir tahun, dengan Oktober dipandang sebagai titik awal yang paling mungkin, menurut Peter Grant, wakil presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals.
Namun, perbedaan pendapat dari dua anggota The Fed dapat menggeser ekspektasi ke arah penurunan suku bunga pada bulan September, yang berpotensi mendorong harga emas.
Emas cenderung diuntungkan dalam lingkungan suku bunga rendah karena berkurangnya imbal hasil pada aset pesaing membuat logam yang tidak memberikan imbal hasil lebih menarik bagi investor.
Selasa, 29 Juli 2025
Equityworld Futures | Harga Minyak Naik 2% Usai Kesepakatan Dagang AS-Uni Eropa
Equityworld Futures | Harga Minyak Naik 2% Usai Kesepakatan Dagang AS-Uni Eropa
Equityworld Futures | Harga minyak dunia melonjak sekitar 2% pada perdagangan Senin (28/7/2025). Kenaikan itu didorong oleh kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa.
Equityworld Futures | Bikin Nangis! Harga Emas Ambruk 4 Hari Beruntun, Terendah 3 Minggu
Dikutip dari Reutersm penguatan harga minyak juga ditopang pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mempercepat tenggat waktu bagi Rusia untuk mengakhiri perang di Ukraina atau menghadapi sanksi baru.
Harga minyak Brent naik US$ 1,6 (2,3%) menjadi US$ 70,04 per barel, tertinggi dalam 10 hari terakhir. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik US$ 1,55 (2,4%) ke posisi US$ 66,71 per barel.
Trump mengumumkan bahwa tenggat waktu 50 hari yang sebelumnya diberikan kepada Rusia untuk menghentikan agresi militernya dipangkas menjadi hanya 10–12 hari. Pernyataan ini langsung mendongkrak harga minyak, karena menambah ketegangan geopolitik di pasar energi global.
Di sisi lain, kesepakatan dagang antara AS dan Uni Eropa juga menjadi katalis positif bagi harga minyak dan pasar keuangan global. Kesepakatan tersebut menetapkan tarif impor AS sebesar 15% untuk sebagian besar produk dari Eropa. Trump juga menyebutkan bahwa dalam beberapa tahun ke depan, Uni Eropa akan membeli energi dari AS senilai US$ 750 miliar.
"Kesepakatan ini memberi dorongan besar bagi produsen energi AS, sekaligus menekan Rusia agar mau berunding," ujar analis senior di Price Futures Group Phil Flynn sembari menambahkan, kesepakatan tersebut akan membuat Eropa mengurangi ketergantungan terhadap pasokan energi dari Rusia.
Senin, 28 Juli 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Diprediksi Bakal Begini
Equityworld Futures | Harga Emas Diprediksi Bakal Begini
Equityworld Futures | Harga emas diprediksi melemah di awal pekan ini. Tapi, analis menyebut emas bisa melonjak lagi menjelang keputusan penting The Fed dan panasnya geopolitik global.
Equityworld Futures | Ramalan Harga Emas: Sedikit Melemah, tapi Bakal Terbang Lagi
Harga emas ditutup melemah 0,92% di level US$ 3.337 pada Jumat (25/7/2025). Rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) harga emas dunia tercatat di level US$ 3.500 yang terjadi pada April lalu.
Analis komoditas keuangan Ibrahim Assuaibi mengatakan, secara harian, harga emas masih akan melemah, terutama di awal pekan. Dengan demikian, harga emas diprediksi akan mendekati US$ 3.300. “Namun, setelah itu, harga emas akan kembali naik ke US$ 3.357. Jika level itu tertembus, akan melaku ke US$ 3.380,” ungkap Ibrahim, Minggu (2/7/2025).
Ibrahim menjelaskan, harga emas melemah di awal pekan terpengaruh kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Uni Eropa (UE) yang dikabarkan sudah semakin dekat. Kemungkinan, tarif impor yang diberlakukan kepada UE tersebut akan sepakat di 15%. “Sentimen inilah yang akan membuat harga emas menurun,” jelasnya.
Namun, lanjut Ibrahim, harga emas diprediksi akan kembali menguat menjelang pertemuan The Fed pada 29-20 Juli mendatang. Terutama, setelah Presiden AS Donald Trump mengunjungi kantor The Fed untuk meninjau renovasi yang telah berjalan pada pekan pekan lalu.
Dalam pertemuan tersebut, Trump sempat mengadakan pembicaraan dengan Ketua The Fed Jerome Powell, yang menyiratkan bahwa ada kemungkinan bank sentral AS tersebut akan menurunkan suku bunga.
Suku Bunga The Fed
Ibrahim menegaskan, meski ada sinyal penurunan suku bunga The Fed, pelaksanaannya masih belum dapat dipastikan, apakah pada pertemuan mendatang, atau bulan-bulan selanjutnya. Menurutnya, baik The Fed belum menurunkan atau akan suku bunga pada pertemuan mendatang, kedua hal tersebut tetap akan menopang kenaikan harga emas.
“Hal itu karena jika tetap pertahankan suku bunga, ada kemungkinan akan membuat Trump marah dan akan memercik harapan harga emas naik. Sebab, yang ditunggu oleh pasar adalah pernyataan Powell mengenai kondisi ekonomi AS pasca pemberlakuan tarif, terutama tarif alumunium yang diatas 50%,” jelasnya.
Di sisi lan, Ibrahim menegaskan, konflik geopolitik global terutama di Timur Tengah dan Eropa, masih terus memanas. Di Timur Tengah, gencatan senjata antara Israel dan Hamas gagal total, dan AS keluar dari perundingan tersebut. Hamas sendiri tidak menginginkan gencatan senjata, karena ada poin merugikan mereka. Hal itu memungkinan konflik akan terus terjadi dan akan berdampak pada negara sekitarnya.
Sedangkan di Eropa, Ibrahim menyebut, walau telah terkena sanksi ekonomi dari UE dan AS, Rusia masih terus melakukan penyerangan terhadap Ukraina. “konflik geopolitik ini masih akan terus menopang harga emas tetap berada di level tinggi,” tutupnya.