Rabu, 09 Juli 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Anjlok 1% Akibat Optimisme Kesepakatan Dagang AS

Equityworld Futures | Harga Emas Anjlok 1% Akibat Optimisme Kesepakatan Dagang AS

Equityworld Futures | Harga emas dunia anjlok 1% pada perdagangan Selasa (8/7/2025). Pelemahan itu dipicu meningkatnya optimisme terhadap kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan negara mitra dagangnya.

Equityworld Futures | Harga Emas Tiba-tiba Terjun Bebas, Investor Panik!

Dikutip dari CNBC internasional, penguatan dolar AS dan naiknya imbal hasil obligasi pemerintah AS juga ikut menekan harga logam mulia ini.

Harga emas spot anjlok 1,04% menjadi US$ 3.301,9 per ons troi. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS ditutup terpangkas 0,8% ke posisi US$ 3.316,90.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun menyentuh level tertinggi dalam lebih dari dua pekan, membuat emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi kurang menarik. Di sisi lain, indeks dolar AS naik tipis 0,1%.

Jepang dan Korea Selatan, dua kekuatan ekonomi utama di Asia, menyatakan akan mencoba bernegosiasi dengan pemerintah AS untuk melunakkan dampak dari kenaikan tarif impor yang diumumkan Presiden Donald Trump dan akan diberlakukan mulai 1 Agustus 2025.

Trump memanaskan kembali perang dagangnya pada Senin (7/7/2025) dengan mengancam 14 negara akan menghadapi tarif yang lebih tinggi. Namun, dengan jadwal penerapan yang masih tiga pekan lagi, negara-negara tersebut memanfaatkan waktu untuk melobi kebijakan yang lebih lunak.

Fokus Pasar

Wakil Presiden dan Analis Logam Senior di Zaner Metals Peter Grant mengatakan, fokus pasar saat ini tertuju pada isu perdagangan menjelang tenggat 9 Juli, di tengah tekanan yang terus meningkat dari pemerintahan Trump.

“Namun, munculnya optimisme terhadap kemungkinan tercapainya kesepakatan dagang mendorong sentimen risk-on, yang membuat harga emas tertahan," ujar Grant.

Di sisi lain, pasar juga menanti risalah pertemuan terakhir The Fed yang akan dirilis Rabu ini. Ditambah lagi, sejumlah pejabat The Fed yang dijadwalkan berbicara pekan ini, untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut tentang arah kebijakan suku bunga bank sentral AS.

"Ancaman inflasi dari tarif kemungkinan akan membuat The Fed menunda pemangkasan suku bunga hingga tahun depan, dan ini akan menahan kenaikan harga emas," kata ekonom iklim dan komoditas dari Capital Economics Hamad Hussain.

Saat ini, pelaku pasar memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebanyak 50 basis poin hingga akhir tahun 2025, dengan kemungkinan awal pemangkasan terjadi pada Oktober mendatang.

Selain emas, harga perak spot turun 0,3% menjadi US$ 36,64 per ons troi dan platinum jatuh 0,8% ke level US$ 1.359,90. Sementara palladium stagnan di US$ 1.111,36.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Selasa, 08 Juli 2025

Equityworld Futures | Wall Street Anjlok, Saham Otomotif Hingga Teknologi Terjun Bebas Imbas Tarif Impor Trump

Equityworld Futures | Wall Street Anjlok, Saham Otomotif Hingga Teknologi Terjun Bebas Imbas Tarif Impor Trump

Equityworld Futures | Pasar global kembali mengalami tekanan besar menyusul pengumuman Presiden Donald Trump mengenai tarif impor baru yang ditujukan kepada 14 negara mitra dagang AS, termasuk Indonesia.

Equityworld Futures | Meski Harga Emas Dunia Turun, Investor Berhasil Pangkas Kerugian

Dalam sejumlah surat yang ditujukan kepada para pemimpin 14 negara, Trump menegaskan bahwa Amerika Serikat selama ini mengalami ketimpangan perdagangan yang merugikan, karena banyak negara memberlakukan tarif tinggi terhadap produk AS.

Sementara produk mereka bisa masuk ke pasar AS dengan tarif rendah atau bahkan tanpa bea masuk.

Alasan itu yang mendorong AS memberlakukan “tarif timbal balik” untuk menekan mitra dagang, guna membuka akses pasar lebih besar bagi produk AS.

Lewat kebijakan tersebut, nantinya ke-14 negara yang masuk dalam daftar penerima tarif untuk barang ekspor ke AS bakal dikenai bea tambahan mulai 1 Agustus 2025.

Pengumuman ini langsung mengguncang sentimen pasar, menyebabkan tiga indeks utama Wall Street kompak ditutup di zona merah, dengan saham sektor teknologi dan otomotif menjadi yang paling terpukul.

Mengutip CNBC International, Indeks saham acuan Dow Jones Industrial Average turun 422,17 poin atau 0,94 persen dan berakhir pada 44.406,36 pada perdagangan Selasa (8/7/2025).

Penurunan serupa juga terjadi pada Indeks S&P 500 yang ikut amblas 0,79 persen dan ditutup pada 6.229,98. Sedangkan Nasdaq Composite turun 0,92 persen ditutup pada 20.412,52.

Penutupan tiga indeks utama Wall Street ini merupakan pencapaian terburuk sejak pertengahan Juni.

Adapun penurunan terjadi lantaran tarif impor dalam skala besar dianggap sebagai sinyal awal perang dagang.

Ketika Trump menyatakan akan mengenakan tarif antara 25–40 persen terhadap berbagai produk dari negara mitra, pasar langsung mencemaskan gangguan besar terhadap rantai pasok internasional. Alhasil pasar melakukan aksi jual untuk mengantisipasi risiko jangka pendek.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Senin, 07 Juli 2025

Equityworld Futures | Pemilik Emas Dibuat Deg-degan dengan 2 Momen Besar Pekan Ini

Equityworld Futures | Pemilik Emas Dibuat Deg-degan dengan 2 Momen Besar Pekan Ini

Equityworld Futures | Harga emas kembali berada di zona positif usai penurunan tajam nyaris 1% pada perdagangan sebelumnya. Kekhawatiran defisit fiskal Amerika Serikat (AS) dan keputusan tarif Washington yang akan datang mendorong kenaikan permintaan terhadap safe haven.

Equityworld Futures | Dolar Melemah, Harga Emas Melejit Jelang Tenggat Tarif AS

Harga emas pekan ini diperkirakan akan bergejolak karena investor menunggu dua momen besar yakni hasil negoisasi tarif dagang serta risalah rapat bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed).

Pada perdagangan hari ini Senin (7/7/2025) hingga pukul 06.34 WIB, harga emas dunia di pasar spot melemah 0,25% di posisi US$3.327,696 per troy ons.

Sementara pada perdagangan sebelumnya Jumat (4/7/2025), harga emas dunia naik 0,30% di level US$3.326,34 per troy ons. Kenaikan terjadi usai penurunan harga emas nyaris 1% yang sempat mematahkan kenaikan emas selama tiga hari beruntun sebelumnya.

Harga emas naik pada perdagangan Jumat, bangkit kembali setelah penurunan tajam pada sesi sebelumnya dan menuju kenaikan mingguan karena kekhawatiran defisit fiskal AS dan keputusan tarif Washington yang akan datang.

Sang logam mulia turun hampir 1% pada perdagangan Kamis setelah laporan pekerjaan AS yang kuat mengurangi kemungkinan penurunan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) bulan ini, tetapi masih berada di jalur untuk naik 1,8% minggu ini, setelah dua penurunan mingguan berturut-turut.

Presiden AS Donald Trump pun mengumumkan tarif tarif baru pada hari Jumat.

Trump mengatakan pada hari bahwa ia telah menandatangani surat kepada 12 negara yang menguraikan berbagai tingkat tarif yang akan mereka hadapi atas barang yang mereka ekspor ke Amerika Serikat, dengan tawaran "terima atau tinggalkan" yang akan dikirimkan pada hari Senin.

Sebelumnya Trump mengatakan pada hari Kamis bahwa Washington akan mulai mengeluarkan surat resmi kepada negara-negara ekonomi utama yang menguraikan tarif tarif ekspor AS yang baru paling cepat pada hari Jumat.

Ia mengatakan AS akan mengabaikan negosiasi panjang dengan lebih dari 170 negara dan sebagai gantinya secara sepihak memberlakukan tarif tetap berkisar antara 20% dan 30%.

Sejauh ini, AS hanya menandatangani kesepakatan perdagangan dengan Inggris dan Vietnam, dan kerangka terbatas dengan China.

Pada pekan kemarin, kenaikan harga emas juga didorong oleh kekhawatiran atas defisit fiskal AS saat Kongres menyetujui RUU pemotongan pajak besar-besaran Presiden Trump pada hari Kamis.

RUU yang memotong pajak, meningkatkan keamanan perbatasan, dan menurunkan pengeluaran jaring pengaman sosial sekarang diserahkan ke meja Trump, pada target 4 Juli yang ia tetapkan untuk menyelesaikan undang-undang tersebut.

Kantor Anggaran Kongres yang nonpartisan memperkirakan RUU tersebut akan menambah US$3,4 triliun ke utang nasional US$36,2 triliun.

Ekspektasi peningkatan ketegangan perdagangan global dan ketidakpastian seputar tarif memberikan sedikit dukungan bagi emas.

Investor menunggu apakah negosiasi dagang akan berakhir dengan baik atau memicu persoalan. Jika hasil negoisasi dagang lebih buruk dari ekspektasi pasar maka ketidakpastian meningkat dan harga emas bisa naik lagi.

Sementara itu, bank sentral menambah 20 ton emas bersih ke cadangan emas global pada bulan Mei, 66,7% lebih tinggi dari bulan sebelumnya, tetapi di bawah rata-rata 12 bulan sebesar 27 ton, menurut World Gold Council.

Kazakhstan tetap menjadi pembeli utama pada bulan Mei, membeli 7 ton, sehingga pembelian bersihnya tahun ini menjadi lebih dari 14 ton. Diikuti oleh Bank Nasional Polandia dan Bank Sentral Turki dengan pembelian bersih masing-masing 6 ton, sehingga total pembelian bersih menjadi 67 ton dan 15 ton, masing-masing, dalam lima bulan pertama tahun ini.

Pelaku pasar pekan ini juga menantikan risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC). FOMC Minutes akan keluar pekan ini dan diharapkan memberi sinyal jelas mengenai arah suku bunga.
Jika The Fed masih hawkish maka emas bisa jatuh. Demikian juga sebaliknya.

Demo Ewf 

Demo Equityworld

Jumat, 04 Juli 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Gagal Bersinar, Tertekan Data Tenaga Kerja AS

 Equityworld Futures | Harga Emas Gagal Bersinar, Tertekan Data Tenaga Kerja AS

Equityworld Futures | Harga emas dunia jatuh pada perdagangan Kamis (3/7/2025). Setelah data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat dari perkiraan mengurangi harapan pemangkasan suku bunga oleh The Fed dalam waktu dekat.

Equityworld Futures | Harga Emas Akhirnya Ambruk, Investor Mulai Kehilangan Harapan

Dikutip Reuters, penguatan dolar AS turut menekan daya tarik harga emas.

Berdasarkan data Refinitiv, harga emas jatuh 0,9% ke level US$ 3.328,63 per ons, setelah sempat anjlok lebih dari 1% pada awal peradgangaan. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS justru naik tipis 0,4% dan ditutup di US$ 3.342,90 per ons.

Tekanan pada harga emas terjadi setelah data nonfarm payrolls (NFP) AS menunjukkan penambahan 147 ribu lapangan kerja pada bulan lalu, jauh melampaui estimasi ekonom yang hanya memperkirakan kenaikan sebesar 110 ribu.

Data tersebut memperkuat spekulasi bahwa The Fed belum akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat.

Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures David Meger mengatakan, dengan data tenaga kerja yang lebih kuat dari perkiraan, kemungkinan pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat, khususnya di bulan Juli, menjadi sangat kecil.

“Akibatnya, dolar AS menguat dan memberi tekanan tambahan pada harga emas," ujarnya.

Suku Bunga The Fed

Dolar AS dan indeks saham AS juga menguat, seiring ekspektasi bahwa The Fed baru akan mulai memangkas suku bunga pada Oktober 2025. Saat ini pasar memperkirakan total pemangkasan sebesar 51 basis poin hingga akhir tahun, turun dari ekspektasi sebelumnya sebesar 66 bps.

Sebagai catatan, emas cenderung menguat di tengah lingkungan suku bunga rendah karena tidak memberikan imbal hasil, sehingga menjadi lebih menarik ketika suku bunga turun.

Sementara itu, dari sisi perdagangan internasional, AS dan Vietnam mencapai kesepakatan menjelang batas waktu 9 Juli 2025 saat tarif baru AS dijadwalkan mulai berlaku. Di sisi politik.

Partai Republik di DPR AS juga mendorong pengesahan rancangan undang-undang pemotongan pajak dan belanja besar-besaran yang diprakarsai Donald Trump, yang diperkirakan menambah utang AS hingga US$ 3,4 triliun.

"Jika beban utang AS terus meningkat, kekhawatiran terhadap nilai dolar AS bisa bertambah. Dalam jangka panjang, ini bisa mendukung harga emas," kata Carsten Menke, analis dari Julius Baer.

Untuk logam mulia lainnya, harga perak naik 0,7% ke US$ 36,84 per ons. Sedangkan platinum anjlok 3,1% menjadi US$ 1.374,89 dan palladium terpangkas 1,5% ke US$ 1.137,69.

Demo Ewf  

Demo Equityworld