Equityworld Futures | Penguatan Wall Street dan Sinyal Positif Negosiasi Dagang AS-China Angkat Bursa Asia
Equityworld Futures | Pasar saham Asia naik pada awal transaksi Senin (1/4) pagi, karena tanda-tanda kemajuan dalam perundingan perdagangan Amerika Serikat dan China, serta penguatan saham-saham Wall Street yang memperkuat sentimen, meskipun kekalahan lain untuk kesepakatan Brexit yang diusulkan oleh Perdana Menteri Inggris Theresa May menambah tekanan pada pound baru-baru ini.
Pasar juga mendapat dukungan setelah data yang dirilis pada Minggu (31/1) menunjukkan aktivitas pabrik di China secara tidak terduga tumbuh untuk pertama kali dalam empat bulan pada Maret, menunjukkan langkah-langkah stimulus pemerintah mungkin mulai berdampak.
Jika berkelanjutan, perbaikan dalam kondisi bisnis dapat menunjukkan bahwa manufaktur berada pada jalur menuju pemulihan, mengurangi kekhawatiran bahwa China dapat tergelincir ke dalam penurunan ekonomi yang lebih tajam.
Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,35 persen.
Saham-saham Australia naik 0,85 persen, KOSPI Korea Selatan naik 1,1 persen dan Nikkei Jepang naik 1,6 persen.
Saham-saham di Asia mengambil isyarat dari Wall Street, dengan S&P 500 membukukan kenaikan kuartalan terbaik dalam satu dekade pada Jumat (29/3) di tengah optimisme perdagangan.
Amerika Serikat dan China mengatakan mereka membuat kemajuan dalam pembicaraan perdagangan yang berakhir Jumat (29/3) di Beijing, dengan Washington mengatakan negosiasi itu “jujur dan konstruktif” ketika dua negara ekonomi terbesar di dunia itu berusaha menyelesaikan perang dagang mereka yang berlarut-larut.
“Konflik perdagangan AS-China yang sedang berlangsung telah memberikan aliran sinyal yang bertentangan untuk pasar. Tetapi secara keseluruhan negosiasi tampaknya mengarah pada suatu kesimpulan,” kata Soichiro Monji, ahli strategi senior di Sumitomo Mitsui DS Asset Management.
“Harapan bahwa Amerika Serikat dan China akan mencapai kesepakatan tentang perdagangan pada awal bulan ini memungkinkan saham-saham untuk memulai kuartal pertama dengan nada positif.”
Di pasar mata uang, indeks dolar terhadap sekeranjang enam mata uang utama sedikit berubah pada 97,223 setelah naik ke setinggi 97,341 pada Jumat (29/3), yang terkuat sejak 11 Maret.
Greenback telah diuntungkan dari mata uang pound yang lesu, yang berada di jalur untuk membukukan kerugian hari keempat setelah kisah Brexit yang sedang berlangsung.
Sterling mendapat pukulan terbaru setelah anggota parlemen Inggris menolak kesepakatan Brexit Perdana Menteri May untuk ketiga kali pada Jumat (29/3), memperdengarkan kemungkinan lonceng kematian dan meninggalkan penarikan negara dari Uni Eropa dalam kekacauan.
Pound turun 0,1 persen pada 1,3021 dolar.
Euro meningkat pada 1,1223 dolar, sementara dolar naik 0,15 persen menjadi 111,00 yen.
Obligasi-obligasi pemerintah safe-haven mundur karena penghindaran risiko di pasar yang lebih luas berkurang.
Obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan naik tipis ke tertinggi enam hari di 2,433 persen, mundur dari level terendah 15-bulan 2,340 persen pada 25 Maret.
Imbal hasil obligasi 10-tahun merosot ke level terendah 15-bulan karena penghindaran risiko didorong oleh kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global yang mencengkeram pasar-pasar keuangan menjelang akhir Maret.
Harga minyak mentah menambah kenaikan Jumat (29/30, dengan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 0,47 persen menjadi 67,90 dolar per barel.
Harga minyak membukukan kenaikan kuartal terbesar dalam satu dekade selama Januari-Maret, ketika sanksi-sanksi AS terhadap Iran dan Venezuela serta pengurangan pasokan yang dipimpin OPEC, membayangi kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global. (Equityworld Futures)
Senin, 01 April 2019
Jumat, 29 Maret 2019
Equityworld Futures | Damai Dagang AS-China Kian Terasa, Bursa Saham Asia Menghijau
Equityworld Futures | Damai Dagang AS-China Kian Terasa, Bursa Saham Asia Menghijau
Equityworld Futures | Bursa saham utama kawasan Asia kompak dibuka di zona hijau pada perdagangan hari ini: indeks Nikkei naik 0,93%, indeks Shanghai naik 0,19%, indeks Hang Seng naik 0,13%, indeks Straits Times naik 0,62%, dan indeks Kospi naik 0,49%.
Damai dagang AS-China yang kian terasa membuat pelaku pasar enggan bermain defensif. Sejak kemarin (28/3/2019), AS dan China menggelar negosiasi dagang di Beijing, mempertemukan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He. Negosiasi tersebut akan berlanjut hingga hari ini.
Dalam negosiasi dagang teranyar dengan AS tersebut, pejabat pemerintahan AS mengatakan bahwa China menawarkan proposal yang lebih berani dibandingkan yang mereka tawarkan sebelumnya, termasuk proposal guna mengatasi masalah pemaksaan transfer teknologi, seperti dikutip dari Reuters.
"Mereka (China) berbicara mengenai pemaksaan transfer teknologi dalam koridor yang sebelumnya tak pernah ingin mereka bicarakan - baik dalam cakupan maupun detilnya," papar pejabat tersebut kepada Reuters.
Seperti yang diketahui, pemaksaan transfer teknologi memang merupakan salah satu penyebab meletusnya perang dagang kedua negara. Pemerintahan Presiden AS Donald Trump menganggap bahwa praktek pemaksaan transfer teknologi yang dialami oleh perusahaan-perusahaan AS yang berinvestasi di China telah sangat merugikan mereka dan perekonomian AS secara keseluruhan.
Harga emas kembali melemah seiring penguatan dollar AS | Equityworld Futures
Equityworld Futures
Jika China sudah serius menyelesaikan masalah pemaksaan transfer teknologi, ada kemungkinan kesepakatan dagang bisa segera diteken.
Dari sisi AS, Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump siap untuk terus bernegosiasi dengan China selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan guna mencapai kesepakatan dagang yang diinginkan pihaknya.
Pernyataan Kudlow tersebut mengindikasikan bahwa AS mengapresiasi etikat baik yang ditunjukkan oleh China sehingga pihaknya siap untuk terus bernegosiasi.
Equityworld Futures | Bursa saham utama kawasan Asia kompak dibuka di zona hijau pada perdagangan hari ini: indeks Nikkei naik 0,93%, indeks Shanghai naik 0,19%, indeks Hang Seng naik 0,13%, indeks Straits Times naik 0,62%, dan indeks Kospi naik 0,49%.
Damai dagang AS-China yang kian terasa membuat pelaku pasar enggan bermain defensif. Sejak kemarin (28/3/2019), AS dan China menggelar negosiasi dagang di Beijing, mempertemukan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He. Negosiasi tersebut akan berlanjut hingga hari ini.
Dalam negosiasi dagang teranyar dengan AS tersebut, pejabat pemerintahan AS mengatakan bahwa China menawarkan proposal yang lebih berani dibandingkan yang mereka tawarkan sebelumnya, termasuk proposal guna mengatasi masalah pemaksaan transfer teknologi, seperti dikutip dari Reuters.
"Mereka (China) berbicara mengenai pemaksaan transfer teknologi dalam koridor yang sebelumnya tak pernah ingin mereka bicarakan - baik dalam cakupan maupun detilnya," papar pejabat tersebut kepada Reuters.
Seperti yang diketahui, pemaksaan transfer teknologi memang merupakan salah satu penyebab meletusnya perang dagang kedua negara. Pemerintahan Presiden AS Donald Trump menganggap bahwa praktek pemaksaan transfer teknologi yang dialami oleh perusahaan-perusahaan AS yang berinvestasi di China telah sangat merugikan mereka dan perekonomian AS secara keseluruhan.
Harga emas kembali melemah seiring penguatan dollar AS | Equityworld Futures
Equityworld Futures
Jika China sudah serius menyelesaikan masalah pemaksaan transfer teknologi, ada kemungkinan kesepakatan dagang bisa segera diteken.
Dari sisi AS, Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump siap untuk terus bernegosiasi dengan China selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan guna mencapai kesepakatan dagang yang diinginkan pihaknya.
Pernyataan Kudlow tersebut mengindikasikan bahwa AS mengapresiasi etikat baik yang ditunjukkan oleh China sehingga pihaknya siap untuk terus bernegosiasi.
Kamis, 28 Maret 2019
Equityworld Futures | Bursa Amerika di Wall Street Harus Merugi Karena Yield Obligasi
Equityworld Futures | Bursa Amerika di Wall Street Harus Merugi Karena Yield Obligasi
Equityworld Futures | Perdagangan saham bursa Amerika yang berfluktuasi sepanjang sesi , ditutup dalam kerugian yang cukup signifikan beberapa saat lalu Kamis (28/03). Ambruknya perdagangan semalam mendapat tekanan dari anjloknya kembali yield obligasi AS ke level terendah dalam lebih dari setahun karena kekhawatiran atas kemungkinan perlambatan ekonomi yang bertahan.
Indeks Dow Jones ditutup turun 32,14 poin atau 0,13 persen menjadi 25.625,59 , indeks S&P 500 turun 0,5 persen atau 13 poin menjadi 2.805,37. Demikian juga indeks Nasdaq Composite ditutup 0,6 persen atau 43 poin lebih rendah pada 7.643,38 yang dibayangi oleh kerugian saham di Facebook, Amazon, Netflix dan Alphabet.
Sektor perawatan kesehatan, utilitas dan energi adalah sektor dengan kinerja terburuk, masing-masing turun lebih dari setengah persen. Abiomed dan Advanced Micro Devices adalah di antara penghambat terbesar dalam S&P 500, masing-masing turun lebih dari 3 persen.
Saham-saham bioteknologi menunjukkan pergerakan signifikan ke sisi bawah pada hari itu, menyeret Indeks Bioteknologi Arca NYSE turun sebesar 1,8 persen. Kelemahan yang cukup besar juga terlihat di antara saham tembakau, sebagaimana tercermin oleh penurunan 1,5 persen oleh NYSE Arca Tobacco Index.
Saham semikonduktor, telekomunikasi, emas, dan perangkat lunak juga mengalami pelemahan yang signifikan, bergerak lebih rendah seiring dengan sebagian besar sektor utama lainnya. Seperti saham pembuat hard disk Western Digital juga turun 3,6 persen.
Namun terdapat pergerakan saham yang positif seperti saham sektor perumahan dengan Indeks Sektor Perumahan Philadelphia melonjak 1,5 persen. Kemudian Saham WellCare Health Plans melonjak lebih dari 12,3 persen setelah mengumumkan akan menjual dirinya sendiri ke Centene sebesar $15,27 miliar dalam kesepakatan tunai dan saham.
Saham Boeing juga naik 1 persen setelah perusahaan meluncurkan perbaikan ke 737 pesawat Max setelah dua kecelakaan mematikan yang melibatkan pesawat dalam waktu kurang dalam 6 bulan.
Dolar AS Perkasa Picu Harga Emas Melemah | Equityworld Futures
Penutupan yang lebih rendah di Wall Street terjadi di tengah penurunan yang signifikan oleh imbal hasil obligasi, yang memperpanjang tren penurunan yang terlihat selama beberapa sesi terakhir. Imbal hasil obligasi 10-tahun mengakhiri hari di level penutupan terendah sejak Desember 2017.
Imbal hasil obligasi telah bergerak ke sisi negatif di tengah kekhawatiran tentang prospek ekonomi, dengan inversi kurva imbal hasil yang mengarah pada kekhawatiran tentang potensi resesi.
Dalam perdagangan semalam terdapat sentimen negatif dari data neraca perdagangan yang dilaporkan Departemen Perdagangan yang menunjukkan defisit perdagangan A.S. berkurang lebih dari yang diharapkan pada bulan Januari karena penurunan tajam dalam nilai impor. Investor menilai penurunan impor negeri tersebut bukanlah suatu perbaikan ekonomi.
Equityworld Futures
Equityworld Futures | Perdagangan saham bursa Amerika yang berfluktuasi sepanjang sesi , ditutup dalam kerugian yang cukup signifikan beberapa saat lalu Kamis (28/03). Ambruknya perdagangan semalam mendapat tekanan dari anjloknya kembali yield obligasi AS ke level terendah dalam lebih dari setahun karena kekhawatiran atas kemungkinan perlambatan ekonomi yang bertahan.
Indeks Dow Jones ditutup turun 32,14 poin atau 0,13 persen menjadi 25.625,59 , indeks S&P 500 turun 0,5 persen atau 13 poin menjadi 2.805,37. Demikian juga indeks Nasdaq Composite ditutup 0,6 persen atau 43 poin lebih rendah pada 7.643,38 yang dibayangi oleh kerugian saham di Facebook, Amazon, Netflix dan Alphabet.
Sektor perawatan kesehatan, utilitas dan energi adalah sektor dengan kinerja terburuk, masing-masing turun lebih dari setengah persen. Abiomed dan Advanced Micro Devices adalah di antara penghambat terbesar dalam S&P 500, masing-masing turun lebih dari 3 persen.
Saham-saham bioteknologi menunjukkan pergerakan signifikan ke sisi bawah pada hari itu, menyeret Indeks Bioteknologi Arca NYSE turun sebesar 1,8 persen. Kelemahan yang cukup besar juga terlihat di antara saham tembakau, sebagaimana tercermin oleh penurunan 1,5 persen oleh NYSE Arca Tobacco Index.
Saham semikonduktor, telekomunikasi, emas, dan perangkat lunak juga mengalami pelemahan yang signifikan, bergerak lebih rendah seiring dengan sebagian besar sektor utama lainnya. Seperti saham pembuat hard disk Western Digital juga turun 3,6 persen.
Namun terdapat pergerakan saham yang positif seperti saham sektor perumahan dengan Indeks Sektor Perumahan Philadelphia melonjak 1,5 persen. Kemudian Saham WellCare Health Plans melonjak lebih dari 12,3 persen setelah mengumumkan akan menjual dirinya sendiri ke Centene sebesar $15,27 miliar dalam kesepakatan tunai dan saham.
Saham Boeing juga naik 1 persen setelah perusahaan meluncurkan perbaikan ke 737 pesawat Max setelah dua kecelakaan mematikan yang melibatkan pesawat dalam waktu kurang dalam 6 bulan.
Dolar AS Perkasa Picu Harga Emas Melemah | Equityworld Futures
Penutupan yang lebih rendah di Wall Street terjadi di tengah penurunan yang signifikan oleh imbal hasil obligasi, yang memperpanjang tren penurunan yang terlihat selama beberapa sesi terakhir. Imbal hasil obligasi 10-tahun mengakhiri hari di level penutupan terendah sejak Desember 2017.
Imbal hasil obligasi telah bergerak ke sisi negatif di tengah kekhawatiran tentang prospek ekonomi, dengan inversi kurva imbal hasil yang mengarah pada kekhawatiran tentang potensi resesi.
Dalam perdagangan semalam terdapat sentimen negatif dari data neraca perdagangan yang dilaporkan Departemen Perdagangan yang menunjukkan defisit perdagangan A.S. berkurang lebih dari yang diharapkan pada bulan Januari karena penurunan tajam dalam nilai impor. Investor menilai penurunan impor negeri tersebut bukanlah suatu perbaikan ekonomi.
Equityworld Futures
Selasa, 26 Maret 2019
Equityworld Futures | Wall Street bervariasi di tengah kekhawatiran perlambatan pertumbuhan
Equityworld Futures | Wall Street bervariasi di tengah kekhawatiran perlambatan pertumbuhan
Equityworld Futures | Saham-saham di Wall Street bervariasi pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), di tengah berlanjutnya kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan sebuah tanda bantuan untuk pasar karena laporan Muller yang baru dirilis, mengklaim tidak ada bukti dari Presiden AS Donald Trump dan tim kampanyenya berkolusi dengan Rusia.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 14,51 poin atau 0,06 persen, menjadi berakhir di 25.516,83 poin. Indeks S&P 500 turun 2,35 poin atau 0,08 persen, menjadi ditutup di 2.798,36 poin. Indeks Komposit Nasdaq turun 5,13 poin atau 0,07 persen, menjadi berakhir di 7.637,54 poin.
Saham Apple turun lebih dari 1,21 persen, setelah raksasa teknologi itu mengumumkan serangkaian layanan-layanan baru pada Senin (25/3), karena perusahaan berusaha memperluas area pertumbuhan pendapatan untuk mengimbangi melemahnya penjualan iPhone.
Apple meluncurkan layanan video streaming yang disebut Apple TV Plus yang menampilkan konten yang diproduksi Apple, dan layanan berlangganan baru, yang menambahkan konten majalah ke aplikasi Apple News.
Saham Boeing naik hampir 2,29 persen, setelah raksasa produsen pesawat AS itu dilaporkan mengundang tiga maskapai penerbangan AS pada akhir pekan untuk meninjau pembaruan perangkat lunak untuk armada 737 MAX-nya, yang telah mengalami dua kecelakaan fatal selama lima bulan terakhir.
Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 diperdagangkan lebih rendah di penutupan pasar, dengan sektor teknologi informasi turun 0,4 persen, memimpin kemerosotan.
Sebuah laporan terbaru tidak menemukan bukti kolusi Presiden AS Donald Trump dengan Rusia, yang mengangkat pasar sekitar tengah hari untuk sesi jangka pendek.
Penyelidikan yang dipimpin oleh Penasihat Khusus Robert Mueller tidak menemukan bahwa kampanye Trump atau siapa pun yang terkait dengannya, berkonspirasi atau berkoordinasi dengan Rusia dalam upayanya untuk mempengaruhi pemilihan presiden AS 2016, menurut Jaksa Agung William Barr.
Emas Naik Ditopang Penurunan Dolar dan Ekuitas AS | Equityworld Futures
Kekhawatiran atas penyelidikan tetap ada di kalangan investor dan pedagang, karena bisa menghambat langkah pemerintahan Trump untuk memotong pajak dan melonggarkan peraturan tentang perusahaan-perusahaan, catat para analis.
Sentimen investor terus dipengaruhi oleh kurva imbal hasil terbalik pada Jumat lalu (22/3), karena selisih antara imbal hasil surat utang negara 3-bulan AS dan obligasi 10-tahun AS berubah menjadi negatif, pertama kalinya sejak 2007, menurut data Refinitiv Tradeweb.
Kurva imbal hasil terbalik terjadi ketika suku bunga jangka pendek melampaui suku bunga jangka panjangnya, yang secara luas dianggap sebagai indikator utama resesi dalam waktu dekat.
Equityworld Futures
Equityworld Futures | Saham-saham di Wall Street bervariasi pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), di tengah berlanjutnya kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan sebuah tanda bantuan untuk pasar karena laporan Muller yang baru dirilis, mengklaim tidak ada bukti dari Presiden AS Donald Trump dan tim kampanyenya berkolusi dengan Rusia.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 14,51 poin atau 0,06 persen, menjadi berakhir di 25.516,83 poin. Indeks S&P 500 turun 2,35 poin atau 0,08 persen, menjadi ditutup di 2.798,36 poin. Indeks Komposit Nasdaq turun 5,13 poin atau 0,07 persen, menjadi berakhir di 7.637,54 poin.
Saham Apple turun lebih dari 1,21 persen, setelah raksasa teknologi itu mengumumkan serangkaian layanan-layanan baru pada Senin (25/3), karena perusahaan berusaha memperluas area pertumbuhan pendapatan untuk mengimbangi melemahnya penjualan iPhone.
Apple meluncurkan layanan video streaming yang disebut Apple TV Plus yang menampilkan konten yang diproduksi Apple, dan layanan berlangganan baru, yang menambahkan konten majalah ke aplikasi Apple News.
Saham Boeing naik hampir 2,29 persen, setelah raksasa produsen pesawat AS itu dilaporkan mengundang tiga maskapai penerbangan AS pada akhir pekan untuk meninjau pembaruan perangkat lunak untuk armada 737 MAX-nya, yang telah mengalami dua kecelakaan fatal selama lima bulan terakhir.
Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 diperdagangkan lebih rendah di penutupan pasar, dengan sektor teknologi informasi turun 0,4 persen, memimpin kemerosotan.
Sebuah laporan terbaru tidak menemukan bukti kolusi Presiden AS Donald Trump dengan Rusia, yang mengangkat pasar sekitar tengah hari untuk sesi jangka pendek.
Penyelidikan yang dipimpin oleh Penasihat Khusus Robert Mueller tidak menemukan bahwa kampanye Trump atau siapa pun yang terkait dengannya, berkonspirasi atau berkoordinasi dengan Rusia dalam upayanya untuk mempengaruhi pemilihan presiden AS 2016, menurut Jaksa Agung William Barr.
Emas Naik Ditopang Penurunan Dolar dan Ekuitas AS | Equityworld Futures
Kekhawatiran atas penyelidikan tetap ada di kalangan investor dan pedagang, karena bisa menghambat langkah pemerintahan Trump untuk memotong pajak dan melonggarkan peraturan tentang perusahaan-perusahaan, catat para analis.
Sentimen investor terus dipengaruhi oleh kurva imbal hasil terbalik pada Jumat lalu (22/3), karena selisih antara imbal hasil surat utang negara 3-bulan AS dan obligasi 10-tahun AS berubah menjadi negatif, pertama kalinya sejak 2007, menurut data Refinitiv Tradeweb.
Kurva imbal hasil terbalik terjadi ketika suku bunga jangka pendek melampaui suku bunga jangka panjangnya, yang secara luas dianggap sebagai indikator utama resesi dalam waktu dekat.
Equityworld Futures
Langganan:
Komentar (Atom)