Rabu, 25 September 2024

Equityworld Futures | Wall Street Menghijau Lagi, S&P 500 Kembali Cetak Rekor Tertinggi

Equityworld Futures | Wall Street Menghijau Lagi, S&P 500 Kembali Cetak Rekor Tertinggi

Equityworld Futures | Pasar saham Amerika Serikat melanjutkan reli penguatan pada Selasa (24/9) waktu setempat.  

Equityworld Futures | Harga Emas Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah

Indeks S&P 500 mencapai rekor tertinggi dan sebagian besar berhasil mengatasi melemahnya angka keyakinan konsumen, berkat kenaikan tajam Nvidia.

Dikutip dari CNBC, Indeks s&P 500 naik 0,25 persen menjadi 5.732,93 pada penutupan Selasa waktu setempat atau Rabu pagi (25/9) WIB. Sementara Dow Jones Industrial Average naik 83,57 poin atau 0,20 persen, ditutup pada level 42.208,22.

Kedua indeks mencapai rekor tertinggi intraday dan ditutup pada rekor tertinggi.

Nasdaq Composite bertambah 0,56 persen dan berakhir pada 18.074,52.

Saham perusahaan kecerdasan buatan kesayangan Nvidia naik hampir 4 persen setelah pengajuan peraturan menunjukkan bahwa CEO Jensen Huang menyelesaikan penjualan saham pembuat chip itu untuk sementara waktu.

Kepala Strategi Pasar New York Life Investments Lauren Goodwin menuturkan, setelah bank sentral mulai menurunkan suku bunga, perekonomian menjadi fokus yang lebih besar bagi para investor.

Saham China menguat pada Selasa menyusul upaya stimulus dari Beijing untuk memacu pertumbuhan ekonomi.

Saham Alibaba yang terdaftar di AS dan JD.com naik masing-masing sebesar 7,9 persen dan 13,9 persen. Saham industriCaterpillarmaju mendekati 4 persen.

demo ewf  

Demo Equityworld

Jumat, 20 September 2024

Equityworld Futures | Harga Saham, Obligasi & Emas Sudah Mahal, Telat Masuk Sekarang?

Equityworld Futures | Harga Saham, Obligasi & Emas Sudah Mahal, Telat Masuk Sekarang?

Equityworld Futures
| Reli kenaikan harga aset-aset di pasar keuangan domestik masih berlanjut hari ini pasca keputusan historis Federal Reserve, memastikan dimulainya siklus penurunan suku bunga acuan global. Optimisme bahwa perekonomian Amerika Serikat (AS) berpeluang mendarat mulus alias softlanding, memberi energi besar bagi aksi beli aset portofolio di berbagai pasar di banyak negara, tak terkecuali Indonesia.

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia 20 September Dekati $2600, Emas Antam Melompat Tinggi

Para investor makin bersemangat membelanjakan dana untuk ditempatkan di aset-aset investasi, mulai dari saham, surat utang atau obligasi, hingga komoditas seperti emas. Reli pembelian di pasar surat berharga negara (SBN) hari ini telah memasuki hari kelima dan membawa penguatan rupiah makin meyakinkan nyaris ke bawah Rp15.000/US$.

Mengacu data realtime Bloomberg, yield SBN berdenominasi rupiah, INDOGB tenor pendek 2Y terpangkas hingga 14,8 bps ke level 6,09%. Disusul di belakangnya adalah reli harga INDOGB 10Y dengan penurunan imbal hasil sampai 12,3 bps ke level 6,39%.

Tenor 5Y juga sempat turun 8,2 bps disusul tenor 3Y yang terkikis 7,9 bps ke level 6,15%. Penurunan tingkat imbal hasil mengindikasikan kenaikan harga obligasi yang terungkit gelombang beli investor.

Sementara di pasar saham, meski IHSG terpangkas 2% di awal pembukaan perdagangan hari ini karena sentimen saham BREN, mayoritas saham masih mencetak reli kenaikan.

Saham-saham emiten dari sektor yang diperkirakan mendapatkan keuntungan dari kebijakan moneter longgar, kompak melesat. Yang terlihat menonjol di antaranya saham-saham sektor barang konsumsi seperti AMRT yang sudah naik 2,2%, disusul oleh ICBP yang bahkan melesat 3,65%. Sementara saham perbankan sebagian kecil masih naik seperti BBRI.

Di aset non-yielding seperti emas, harganya juga makin 'panas'. Emas Antam hari ini naik Rp13.000 dibanderol di Rp1.443.000 per gram, mendekati level rekor tertinggi sepanjang masa. Di pasar global, harga emas sudah sempat menyentuh level rekor baru di US$2.600 per troy ounce pada Rabu lalu dan hari ini bergerak stabil di kisaran US$2.592,21 per ounce.

Dengan reli harga yang sudah berlangsung saat ini, adakah terlambat bagi para investor yang berniat berburu cuan? Benarkah kenaikan harga sudah terbatas sehingga peluang cuan bagi investor semakin terbatas bila baru masuk belakangan?

demo ewf  

Demo Equityworld

Kamis, 19 September 2024

Equityworld Futures | Prediksi Harga Emas: Pasca FOMC Siap Menuju $2.600

Equityworld Futures | Prediksi Harga Emas: Pasca FOMC Siap Menuju $2.600

Equityworld Futures | Harga Emas (XAU/USD) mencapai pencapaian tertinggi dalam Sejarah menembus level 2600 disaat rilis FOMC dikeluarkan akan tetapi pasar bergerak dengan volatilitas yang sangat tinggi serta berubah haluan dan kembali jatuh hingga menembus level 2546.25. Hal ini adalah reaksi yang terjadi setelah Jerome Powell menyatakan bahwa The Fed memangkas Tingkat suku bunga sebesar 50 basis poin (bp)

Equityworld Futures | Harga Emas Naik Dekati Rekor Tertinggi, Mending Jual atau Beli?

Emas bisa dibilang mengalami kegagalan mempertahankan penguatan yang signifikan setelah menembus level ketinggian tertinggi dalam sejarah akibat reaksi yang terjadi pada pasar. Keputusan pemangkasan suku bunga sebesar 50 bp serta suku bunga berada dalam pada kisaran 4,75%-5,0% dimana The Fed memperkirakan suku bunga akan terus turun hingga akhir tahun ini.

Hal ini membuat penguatan yang signifikan pada Dolar AS sehingga bisa bangkit lagi setelah mengalami pelemahan dan mencapai level terendah semenjak bulan Juli 2023. Sementara itu dot plot yang disepakati oleh para anggota The Fed memprediksikan bahwa suku bunga akan turun hingga 3,4% pada tahun 2025 dan 2,9% pada tahun 2026.

Jerome Powell dalam pernyataannya menyatakan bahwa kemungkinan inflasi menuju 2% kemungkinan besar tidak akan terjadi sebelum tahun 2026. Oleh karena itu pelemahan suku bunga yang akan terjadi di depan belum bisa dipastikan karena akan melihat berbagai data yang dikeluarkan sebagai bahan pertimbangan. Powell juga mengatakan bahwa tidak akan khawatir dengan kemungkinan terjadinya resesi akibat meredanya tekanan inflasi serta penguatan angka tenaga kerja yang sangat kuat.

Sementara itu geopolitik dunia kembali memainkan peranan penting dalam pergerakan pasar. Sikap Iran yang mendukung tindakan yang dilakukan oleh Hizbullah sebagai tindakan balasan atas gelombang ledakan yang terjadi di Libanon. Sementara itu Israel menyatakan bahwa situasi baru dalam peperangan semakin meningkatkan kemungkinan konflik menuju ke arah yang lebih genting dan luas di Timur Tengah. Hal ini sangat menguntungkan pasar Emas karena sebagai aset Safe Haven yang akan selalu menjadi tujuan utama saat terjadinya konflik geopolitik.

Pasar pada hari ini pasar akan bereaksi atas dirilisnya data FOMC dini hari tadi dan kemungkinan besar akan terjadi pergerakan dengan volatilitas yang sangat tinggi. Hal ini juga di topang dengan padatnya kalender ekonomi besar pada hari ini. Harap diperhatikan data yang dikeluarkan oleh Bank Sentral Inggris tentang Keputusan Tingkat Inflasi (Sep) yang akan di rilis pukul 18.00 WIB.

Selain itu dari Amerika, data yang sangat penting dan diperkirakan akan mempengaruhi pergerakan pasar yaitu Klaim Pengangguran Awal dan Indeks Manufaktur Fed Philadelphia (Sep) pada pukul 19.30 WIB dan Penjualan Rumah Lama (Ags) pukul 21.00 WIB malam ini.

Secara garis besar, pasar pada minggu ini akan disibukan oleh beberapa agenda besar. Keputusan rapat pertemuan FOMC yang telah diumumkan dini hari tadi, selain itu kebijakan yang akan dikeluarkan oleh Bank Sentral Inggris (BoE) hari ini dan data yang akan dirilis oleh pada jumat besok. Rilis data tersebut harap diperhatikan dengan jelas karena akan mempengaruhi pergerakan yang terjadi di pasar.

demo ewf  

Demo Equityworld

Rabu, 18 September 2024

Equityworld Futures | ANZ Prediksi Suku Bunga AS Turun Bisa Kerek Harga Emas ke US$2.900, SocGen Alokasi Aset 100%

Equityworld Futures | ANZ Prediksi Suku Bunga AS Turun Bisa Kerek Harga Emas ke US$2.900, SocGen Alokasi Aset 100%

Equityworld Futures | Prediksi bullish harga emas dari analis dan pelaku pasar terus bermunculan didukung tumbuhnya ekspektasi pasar dan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) yang akan menurunkan suku bunga mulai pekan ini. Kali ini dari bank raksasa asal Australia, The Australia and New Zealand Banking Group Limited (ANZ Bank) dan perusahaan keuangan asal Prancis, Société Générale S.A (SocGen).

Equityworld Futures | Harga Emas Terus Bersinar, Bisa Tembus USD2.600

Dilansir Kitco News (17/9), ahli Komoditas ANZ, Soni Kumari dan Daniel Hynes dalam risetnya mengungkapkan secara teknikal ketika emas berhasil menembus harga di atas US$2.550, maka akan menarik perhatian para investor untuk bullish, seiring The Fed yang bersiap menurunkan suku bunga. Para analis meramal harga emas bisa naik menjadi US$2.900 per ounce pada akhir 2025, didorong oleh kembali meningkatnya minat investasi investor di logam mulia, setelah pada semester I 2024 sempat meredup. Baru-baru ini, logam kuning mencatat rekor tertinggi barunya mendekati US$2.600 per ounce.

“Turunya suku bunga riil dan pelemahan dolar AS berpeluang mengerek harga emas selama siklus pelonggaran moneter di masa mendatang. Ini akan meningkatkan permintaan emas karena biaya peluang untuk menyimpan emas menurun,” para analis memaparkan.

Menurut CME FedWatch Tool, pasar melihat 65% peluang The Fed memangkas suku bunga 50 basis poin atau 0,5%. Namun banyak analis menilai ekspektasi itu terlalu agresif, sehingga para ekonom meramal pemangkasan 0,25% dan penurunan lanjutan hingga 2025. Saat ini Fed Rate di level 5,25-5,5%.

Manurut para analis ANZ, pemangkasan suku bunga AS 100 basis poin atau 1% bisa mendorong arus masuk bersih 200-250 ton ke exchange traded fund (ETF) emas dalam beberapa bulan mendatang. Jika pemotongan suku mencapai 200 bps atau 2%, maka berpotensi meningkatkan arus masuk 500 ton ke ETF emas. Selain pemangkasan suku bunga AS, potensi kenaikan harga emas juga akan didukung oleh aksi bank sentral negara-negara di dunia yang terus memborong logam kuning.

"Kami telah menaikkan estimasi pembelian emas oleh bank sentral menjadi 950 ton pada 2024 dan 850 ton pada 2025. Volume ini lebih rendah dari dua tahun terakhir tetapi masih relatif tinggi," kata mereka.

Namun, ANZ juga memperingatkan investor bahwa pasar emas dapat mengalami beberapa gejolak jangka pendek. Meski begitu, mereka meramal emas tetap memiliki momentum solid dengan harga diprediksi bisa segera menuju US$2.640 hingga US$2.650 per ounce, selama harganya masih bertahan di atas US$2.550. Namun jika harga emas turun di bawah US$2.540 akibat tertekan aksi ambil untung, maka secara teknikal harganya bisa menuju support berikutnya di US$2.460 per ounce.

demo ewf  

Demo Equityworld

Selasa, 17 September 2024

Equityworld Futures | Harga Emas Catat Rekor Baru US$2.584, Ini Prediksi Logam Mulia Jika Kamala Harris Jadi Presiden AS

Equityworld Futures | Harga Emas Catat Rekor Baru US$2.584, Ini Prediksi Logam Mulia Jika Kamala Harris Jadi Presiden AS

Equityworld Futures | Harga emas hari ini kembali menembus rekor tertinggi barunya sepanjang masa (all time high). Harga logam kuning mencatat rekor terbarunya, menembus US$2.584,09 per ounce pada penutupan perdagangan Senin (16/9) waktu Amerika Serikat (AS). Ini menandai lonjakan sekitar 25% harga emas spot dunia sejak 1 Januari 2024.

Equityworld Futures | Goldman Ramal Emas Bakal Drop Jika The Fed Pangkas Bunga 25 bps

Kenaikan emas seiring keyakinan pasar atas pemangkasan suku bunga AS dalam rapat Federal Reserve (The Fed) pada 17-18 September ini. Ini akan menjadi pemotongan suku pertama kali dalam 4 tahun terakhir. Pelaku pasar memprediksi pemangkasan suku bunga 0,25-0,5% pekan ini. Mencorongnya logam kuning juga didukung oleh melemahnya dolar AS. Sebab melemahnya dolar AS membuat emas jadi lebih murah bagi pembeli dengan mata uang selain dolar AS. Selain itu, suku bunga yang lebih rendah juga membuat emas jadi lebih menarik karena bukan merupakan instrumen investasi yang memberikan bunga.

Dilansir CBS News (16/9), sejak awal 2024, harga emas terus meroket sehingga mencatat beberapa kali rekor all time highnya. Lonjakan signifikan mulai pada awal Maret, di mana harga logam mulia melesat tembus US$2.160 per troy ounce, atau naik 8% dari rekor sebelumnya pada Desember 2023 di US$2.135. Kemudian pada April, harga emas kembali mencatat rekor baru, yang kemudian rekor baru kembali dicatatkan pada Mei dan Agustus.

demo ewf 

Demo Equityworld

Selasa, 10 September 2024

Equityworld Futures | Pasar Optimis Suku Bunga Turun, Harga Emas Bertahan di Atas US$ 2.500!

Equityworld Futures | Pasar Optimis Suku Bunga Turun, Harga Emas Bertahan di Atas US$ 2.500!

Equityworld Futures | Harga emas dunia masih mempertahankan posisi di atas US$ 2.500 per troy ons seiring dengan optimisme the Fed memangkas suku bunga secara soft landing.

Equityworld Futures | Harga Emas Stabil di Atas US$ 2.500 Dengan Sorotan pada Data Inflasi AS

Pada perdagangan kemarin Senin (9/9/2024) harga emas acuan dunia (XAU) di pasar spot bergerak menguat 0,33% dalam sehari menjadi US$ 2.505,25 per troy ons. Apresiasi ini membalikan posisi pembukaan yang sempat melemah ke bawah level US$ 2.500 per troy ons dan mulai bangkit dari pelemahan sehari sebelumnya sebesar 0,77%.

Sementara pada pembukaan pasar Selasa pagi ini (10/9/2024) pukul 05.00 WIB, harga emas terpantau bergerak menguat lagi sebesar 0,04% ke posisi US$ 2.505,86 per troy ons.

Penguatan harga emas terjadi seiring dengan optimisme pelaku pasar terhadap pelonggaran kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) semakin meningkat.

Saat ini, para pelaku pasar memperkirakan ada peluang 70% untuk pemangkasan 25 basis poin (bps) oleh bank sentral AS bulan ini dan 27% untuk pemangkasan 50 basis poin, menurut alat CME FedWatch.

Optimisme the Fed memangkas suku bunga secara soft landing lebih diprioritaskan saat ini di tengah penantian pelaku pasar terhadap data inflasi konsumen yang akan dirilis tengah pekan ini.

Presiden Fed New York, John Williams, menyatakan bahwa pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat bertujuan untuk menjaga keseimbangan pasar kerja.

Gubernur Federal Reserve Christopher Waller juga menyatakan bahwa "waktunya telah tiba" bagi bank sentral AS untuk memulai serangkaian pemangkasan suku bunga, dengan pandangan terbuka tentang ukuran dan kecepatan pemangkasan tersebut.

Penurunan suku bunga dapat mengurangi biaya peluang memegang logam mulia yang tidak memberikan hasil.

demo ewf  

Demo Equityworld

Senin, 09 September 2024

Equityworld Futures | Bank Sentral China Stop Beli 4 Bulan, Harga Emas Mulai Koreksi!

Equityworld Futures | Bank Sentral China Stop Beli 4 Bulan, Harga Emas Mulai Koreksi!

Equityworld Futures | Sepanjang pekan lalu harga emas bergerak atraktif, tetapi pada hari ini, Senin (9/9/2024) mulai terpantau koreksi ke bawah US$ 2.500 per troy ons.

Melansir data Refinitiv menunjukkan pada perdagangan akhir pekan, Jumat (6/9/2024), harga emas (XAU) di pasar spot tercatat di US$ 2.516,36 per troy ons, naik tipis sebesar 0,01% dibandingkan hari sebelumnya.

Apresiasi tersebut menjadi yang ketiga hari beruntun pada pekan lalu, dalam sepekan harga emas sudah naik 0,53%, tetapi masih di bawah level tertinggi sepanjang masa yang sempat tersentuh pada 27 Agustus lalu di posisi US$ 2.524,57 per troy ons.

Sementara pada pagi ini, tercatat pukul 06.25 WIB, harga emas dunia terpantau mulai koreksi menjauhi level US$ 2.500 per troy ons, tepatnya turun 0,75% ke posisi US$ 2497,49 per troy ons.

Harga emas yang terpantau koreksi pada pagi ini disinyalir merupakan respon dari sikap Bank sentral China yang menahan pembelian emas untuk cadangannya selama empat bulan berturut-turut pada Agustus.

Mengutip Reuters, cadangan emas Tiongkok mencapai 72,8 juta troy ons pada akhir bulan lalu. Namun, nilai cadangan emas naik menjadi $182,98 miliar dibandingkan dengan $176,64 miliar pada akhir Juli.

Sebelum menghentikan pembeliannya, Bank Rakyat Tiongkok (PBOC) telah membeli emas selama 18 bulan berturut-turut.

Bank sentral China adalah pembeli emas tunggal terbesar di dunia pada sepanjang 2023 dan keputusannya untuk menunda pembelian telah membantu meredam permintaan investor Tiongkok dalam beberapa bulan terakhir.

Meski begitu, Carsten Menke, seorang analis di Julius Baer mengatakan bahwa PBOC diperkirakan akan melanjutkan pembelian di beberapa titik meskipun harga tinggi karena motivasi politik, bukan ekonomi. Bisa dibilang untuk dedolarisasi lantaran ingin mengurangi ketergantungan pada dolar AS sebagai aset cadangan.

Selain itu, permintaan emas ke depan potensi masih akan meningkat lantaran nilai jual yang akan lebih rendah seiring dengan melandai-nya indeks dolar mendekati pemangkasan suku bunga AS setelah rilis data pasar tenaga kerja pada pekan lalu tak sesuai ekspektasi.

Pada akhir pekan lalu, data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan penambahan lapangan pekerjaan non-pertanian sebanyak 142.000 pada Agustus, di bawah perkiraan 160.000, sementara angka Juli juga direvisi turun menjadi 89.000.

Sementara itu, tingkat pengangguran berada di 4,2%, sesuai dengan ekspektasi namun turun dari 4,3% bulan sebelumnya. Para pelaku pasar kini memperdebatkan apakah Fed akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin atau 25 basis poin pada 18 September, dengan dampak signifikan pada harga emas, kata Aakash Doshi dari Citi Research.

Saat ini, para pelaku pasar memperkirakan ada peluang 73% untuk pemangkasan 25 basis poin oleh bank sentral AS bulan ini dan 27% untuk pemangkasan 50 basis poin, menurut alat CME FedWatch. Presiden Fed New York, John Williams, menyatakan bahwa pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat bertujuan untuk menjaga keseimbangan pasar kerja.

demo ewf 

Demo Equityworld

Senin, 02 September 2024

Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Naik Didorong Data Belanja Konsumen di AS Meningkat

Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Naik Didorong Data Belanja Konsumen di AS Meningkat

Equityworld Futures | Indeks saham Amerika Serikat atau Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Jumat (30/8). Pendorong kenaikan tersebut adalah data belanja konsumen AS pada Juli meningkat pesat, menunjukkan perekonomian tetap kuat, sementara harga naik moderat.

Equityworld Futures | Prediksi Harga Emas Awal September 2024, Menguat atau Terjun Bebas?

Dikutip dari Reuters, S&P 500 (.SPX), naik 1,01 persen dan berakhir pada 5.648,40 poin. Nasdaq (.IXIC), naik 1,13 persen menjadi 17.713,62 poin. Sementara Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 0,55 persen menjadi 41.563,08 poin.

Dow Jones Industrial (DJI) mencetak penutupan tertinggi sepanjang masa, kedua berturut-turut pada Jumat (30/8). Hal ini diiringi dengan kenaikan saham Tesla (TSLA.O) dan Amazon (AMZN.O) masing-masing lebih dari 3 persen, imbas data ekonomi AS terbaru meningkatkan ekspektasi Federal Reserve akan memangkas suku bunga sedikit pada September 2024.

Laporan pengeluaran konsumsi pribadi rilis pada Jumat (30/8) setelah Ketua Fed Jerome Powell minggu lalu menyatakan dukungannya terhadap penyesuaian kebijakan yang akan segera dilakukan.

Data ekonomi pekan ini mencakup laporan pekerjaan Agustus dari Departemen Tenaga Kerja, yang akan dirilis pada hari Jumat (6/8).

Berdasarkan data pasar uang AS, para pedagang sebagian besar memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada September. Pedagang yang mulanya yakin the Fed akan memotong suku bunga sebesar 50 basis poin, menurunkan perkiraannya pada 25 basis poin penurunan suku bunga, setelah data Jumat (30/8).

Perdagangan pada Jumat (30/8) juga mengakhiri perdagangan yang penuh gejolak di Wall Street sepanjang Agustus, setelah tanda-tanda moderasi mendadak di pasar tenaga kerja pada awal Agustus memicu kekhawatiran akan resesi AS. Selain itu, keadaan perdagangan sepanjang Agustus juga diperburuk dengan adanya pengaruh perdagangan yen Jepang.

Saham telah bangkit kembali sejak saat itu, dengan S&P 500 diperdagangkan mendekati rekor tertinggi.

Menjelang libur pasar saham AS pada hari ini Senin (2/9) untuk Hari Buruh, volume di bursa AS relatif ringan, dengan 11,2 miliar saham diperdagangkan, dibandingkan dengan rata-rata 11,4 miliar saham selama 20 sesi sebelumnya.

Seluruh 11 indeks sektor S&P 500 naik, dipimpin oleh sektor konsumen diskresioner (.SPLRCD), naik 1,9 persne, diikuti oleh kenaikan 1,1 persen di sektor industri (.SPLRCI).

Sepanjang Agustus, indeks saham andalan S&P 500 naik 2,3 persen Dow naik 1,8 persen dan Nasdaq naik 0,6 persen

Nvidia (NVDA.O), naik 1,5 persen bangkit dari penurunan 6,4 perseb pada hari Kamis (29/8), setelah perusahaan tersebut gagal memenuhi ekspektasi tinggi investor, meskipun hasilnya optimis dan perkiraannya secara umum sesuai harapan.
Novavax (NVAX.O), melonjak 8,6 persen setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan AS memberikan otorisasi penggunaan darurat untuk versi terbaru vaksin COVID-nya.

Ulta Kecantikan (ULTA.O), turun 4 persen setelah menurunkan proyeksi kinerja tahunannya, dengan alasan melambatnya permintaan untuk kosmetik dan wewangian berharga tinggi di tokonya.

Broadcom (AVGO.O), melonjak hampir 4 persen, sementara Marvell Technology (MRVL.O), melonjak 9 persen setelah pembuat chip itu meramalkan hasil kuartalan di atas perkiraan.

Intel (INTC.O), melonjak hampir 10 persen menyusul laporan bahwa pihaknya sedang menjajaki opsi yang dapat mencakup merger.

Teknologi Dell (DELL.N), saham terkait AI lainnya, naik 4,3 persen setelah menaikkan perkiraan pendapatan dan laba tahunannya.

Saham Trump Media & Technology Group (DJT.O), yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh mantan Presiden AS Donald Trump, anjlok 1,7 persen ke rekor terendah, sehingga nilai pasar sahamnya mencapai USD 3,9 miliar.

Jumlah saham yang naik lebih banyak daripada saham yang turun dalam indeks S&P 500 (.AD.SPX), dengan rasio 6,6 banding satu. S&P 500 membukukan 79 titik tertinggi baru dan dua titik terendah baru; Nasdaq mencatat 84 titik tertinggi baru dan 77 titik terendah baru.

 

demo ewf Demo Equityworld