Rabu, 20 November 2024

Equityworld Futures | Wall Street Bergerak Bervariasi, Saham Nvidia Jadi Penopang Nasdaq Composite

Equityworld Futures | Wall Street Bergerak Bervariasi, Saham Nvidia Jadi Penopang Nasdaq Composite

Equityworld Futures | Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup bervariasi pada Selasa. Saham Nvidia menjadi salah satu penopang pertumbuhan indeks Nasdaq Composite.

Equityworld Futures | Konflik Ukraina-Rusia Bikin Cemas, Dongkrak Harga Emas

Di sisi lain, investor mengabaikan kekhawatiran meningkatnya ketegangan geopolitik antara Ukraina dan Rusia.

Indeks Nasdaq Composite naik 1,04 persen dan ditutup pada level 18.987,47.

Sementara, indeks S&P 500 naik 0,4 persen dan ditutup pada level 5.916,98.

Kemudian, indeks Dow Jones Industrial Average merosot 120,66 poin atau 0,28 persen dan menetap pada 43.268,94.

Salah satu titik terang dari pasar saham adalah saham teknologi dan Nvidia, yang naik hampir 5 persen menjelang laporan pendapatannya Rabu.

Dikutip dari CNBC, sebelumnya, saham Walmart naik 3 persen setelah membukukan laba yang lebih baik dari perkiraan dan menaikkan prospeknya pada pengeluaran diskresioner yang kuat.

Lalu, saham Tesla naik 2 persen, sehingga kenaikannya pada bulan ini mencapai 38 persen.
Saham menuju bulan terbaiknya sejak Januari 2023. Saham Alphabet dan Amazon misalnya, juga tumbuh lebih dari 1 persen masing-masing.

Tekanan pasar dimulai semalam setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan AS, ambang batas penggunaan senjata nuklir telah diturunkan. Ini merupakan perkembangan baru yang muncul setelah Presiden Joe Biden mengizinkan Ukraina menggunakan senjata AS untuk menyerang Rusia.

Kemudian kerugian bertambah karena berita Ukraina menyerang wilayah perbatasan Rusia Bryansk dengan rudal buatan AS.

 

https://equity-world-futures-ssc.com/2024/11/20/equityworld-futures-konflik-ukraina-rusia-bikin-cemas-dongkrak-harga-emas/

Jumat, 15 November 2024

Equityworld Futures | Harga Emas Jatuh Terendah Dua Bulan, Terguncang Hawkish Powell

Equityworld Futures | Harga Emas Jatuh Terendah Dua Bulan, Terguncang Hawkish Powell

Equityworld Futures | Harga emas dunia terguncang akibat pernyataan hawkish dari Gubernur Federal Reserve Jerome Powell, yang mempupus harapan pemangkasan bunga acuan pada pertemuan bank sentral Amerika bulan depan.

Equityworld Futures | Dolar AS Perkasa, Harga Emas Sentuh Level Terendah dalam 2 Bulan

Harga emas di pasar spot dunia dini hari tadi ditutup melemah 0,32% ke level US$2.564,85 per troy ounce, menjadikan harga komoditas penting ini bersiap mencetak kerugian mingguan terbesar sejak 2021 silam.

Pagi ini di pembukaan pasar Asia, harga emas bergerak stabil di kisaran US$2.566,77 per troy ounce, terendah sejak pertengahan September lalu.

Harga emas mengalami tekanan tak berkesudahan sejak hasil Pilpres AS menempatkan Donald Trump sebagai Presiden AS berikutnya. Dalam lima hari perdagangan terakhir, harga emas terus melemah.

Pagi ini, meski harganya beringsut sedikit naik tipis, akan tetapi secara mingguan emas sudah membukukan penurunan 4,42%, penurunan harga terbesar sejak Juni 2021 silam menurut catatan Bloomberg.

Bahkan, dengan posisi harga saat ini, emas sudah terpangkas 8% dari posisi rekor tertinggi sepanjang masa yang pernah pecah pada 31 Oktober lalu.

Pernyataan bernada hawkish Powell yang menilai bank sentral paling berpengaruh di dunia itu tidak akan memangkas bunga acuan terburu-buru melihat ekonomi AS masih tangguh, telah menjatuhkan ekspektasi penurunan bunga acuan The Fed.

Ekspektasi pasar kini mengarah pada kebijakan menahan bunga acuan oleh The Fed dalam pertemuan Desember nanti.

Pupusnya harapan penurunan bunga acuan menjadi kabar buruk bagi emas sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil. Sebaliknya, bagi surat utang AS, pernyataan Powell sontak melejitkan tingkat imbal hasil surat utang terutama untuk tenor pendek yang sensitif terhadap pergerakan bunga acuan.

Namun, meski sepekan ini buruk bagi emas, harga komoditas berharga itu sudah mencetak kenaikan 20% sepanjang tahun ini terutama disokong oleh dinamika seputar arah kebijakan bunga acuan The Fed, juga didukung aksi beli bank sentral serta ketegangan geopolitik yang silih berganti meningkat.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Kamis, 14 November 2024

Equityworld Futures | Dibayangi Sentimen Dolar dan Data Inflasi AS, Harga Emas Lanjutkan Pelemahan

Equityworld Futures | Dibayangi Sentimen Dolar dan Data Inflasi AS, Harga Emas Lanjutkan Pelemahan

Equityworld Futures | Harga emas memperpanjang tren penurunan selama empat sesi beruntun seiring dengan penguatan dolar AS dan peningkatan imbal hasil obligasi di tengah kabar bahwa inflasi AS pada Oktober meningkat sesuai perkiraan.

Equityworld Futures | Harga Emas Langsung KO Dihajar 3 Pukulan Sekaligus dari AS, Jatuh 5%

Departemen Tenaga Kerja juga melaporkan kemajuan yang lebih lambat menuju inflasi yang rendah sejak pertengahan tahun, yang dapat mengakibatkan penurunan suku bunga Federal Reserve yang lebih sedikit pada tahun depan.

Mengutip Reuters pada Kamis (14/11/2024), harga emas di pasar spot turun 0,7% menjadi US$2.580,39 per troy ons setelah mencapai level terendah hampir dua bulan di awal sesi. Sementara itu, harga emas berjangka AS melemah 0,8% ke level US$2.586,50 per ounce.

Sementara itu, kurs dolar AS menguat mendekati level tertinggi dalam tujuh bulan terhadap mata uang utama, sementara imbal hasil acuan 10-tahun AS naik.

"IHK meningkat namun memenuhi ekspektasi, menyebabkan dampak beragam pada harga emas. Pasar telah meningkatkan pertaruhan mereka terhadap potensi penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Desember," kata Zain Vawda, analis pasar di MarketPulse by OANDA. Pedagang memperkirakan peluang penurunan suku bunga Fed pada bulan Desember sebesar 82%, naik dari sekitar 58% sebelum data tersebut dirilis, menurut alat CME FedWatch.

Namun, investor percaya bahwa kepresidenan Trump mungkin menyebabkan The Fed menghentikan siklus pelonggarannya jika inflasi meningkat setelah perkiraan tarif impor baru.

“Dalam jangka pendek, ada potensi harga emas sedikit pulih ke kisaran US$2.650 per ounce, tetapi mungkin akan turun lagi setelahnya,” tambah Vawda.

Selanjutnya, Indeks Harga Produsen (PPI) dan klaim pengangguran mingguan AS akan dirilis pada hari Kamis, dengan data penjualan ritel pada hari Jumat. Pernyataan dari Ketua Fed Jerome Powell dan pejabat bank sentral lainnya juga menjadi perhatian.

"Tujuan harga naik emas berikutnya adalah untuk menghasilkan penutupan di atas resistensi solid di US$2.700. Tujuan harga turun jangka pendek berikutnya adalah mendorong harga berjangka di bawah dukungan teknis yang solid US$2.500," kata Jim Wyckoff, analis pasar senior di Kitco Metals.

Sementara itu, harga perak di pasar spot turun 0,5% menjadi US$30,55 per ounce. Platinum tergelincir 0,9% menjadi US$938,60 per ounce, sementara paladium turun 1,3% menjadi US$932,10 per ounce.

Demo Ewf 

Demo Equityworld

Rabu, 13 November 2024

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Turun 3 Hari Beruntun, Terimbas Hasil Pilpres AS

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Turun 3 Hari Beruntun, Terimbas Hasil Pilpres AS

Equityworld Futures
| Harga emas dunia melemah pada Selasa (12/11/2024) seiring penguatan dolar dan imbal hasil obligasi yang terus berlanjut pasca pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS).

Equityworld Futures | Harga Emas Terkoreksi, Dipicu Penguatan Dolar AS

Berdasarkan data pasar, emas spot (XAU/USD) terkoreksi 0,81 persen ke USD2.598,89 per troy ons.

Dengan ini, emas sudah turun 3 hari berturut-turut.

Logam mulia ini belum mampu mendekati level tertinggi pada 30 Oktober di angka USD2.800,80 per troy ons, tertekan oleh kenaikan dolar dan imbal hasil Treasury yang dipicu kemenangan Donald Trump dalam pilpres AS pekan lalu.

“Bagi mereka yang memperkirakan pemilu AS yang ketat, kemenangan mengejutkan dari Presiden Terpilih telah menghidupkan kembali 'demam emas' bagi para pelaku yang mengejar perdagangan Trump,” kata PVM Oil Associates, dikutip MT Newswires, Selasa (12/11).

“Anehnya, idiom tersebut justru tidak berlaku bagi logam kuning ini. Emas menjadi aset safe haven sebelum hasil pemilu, kini justru terbebani oleh menguatnya dolar AS.”

Hal senada diutarakan Kepala Analis di XS.com Samer Hasn, yang berpendapat, hasil pemilu AS terus menjadi sumber tekanan utama bagi emas.

“Penurunan harga emas terjadi di tengah kekhawatiran suku bunga yang mungkin tetap tinggi dalam jangka waktu yang lama dengan kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih,” ujar Hasn dalam sebuah catatan, dikutip Dow Jones Newswires, Selasa (12/11).

Hasn menambahkan, faktor-faktor lain juga memberikan tekanan pada emas, termasuk penerapan kebijakan yang mungkin memicu inflasi dan pertumbuhan bisnis, sebagaimana tercermin dalam kenaikan berkelanjutan pada imbal hasil Treasury.

Data ekonomi AS yang dinanti pekan ini adalah indeks harga konsumen (CPI) pada Rabu dan indeks harga produsen (PPI) pada Kamis.

CPI untuk Oktober diperkirakan naik 2,6 persen secara tahunan, dibandingkan laporan September yang naik 2,4 persen.

Menurut analis Kitco Jim Wyckoff, Selasa (12/11), psikologi pasar logam mulia tampaknya telah berubah dalam sepekan terakhir.

Tampaknya sebagian besar trader atau investor emas telah bergeser dari keyakinan untuk membeli saat harga turun menjadi lebih berhati-hati menjual saat harga menguat.

Alasan utama perubahan psikologi ini adalah melemahnya posisi teknikal emas dalam jangka pendek, serta meningkatnya selera risiko di pasar secara umum.

Hingga psikologi perdagangan ini berubah, kata Wyckoff, tampaknya jalur pergerakan harga emas—termasuk perak—akan cenderung stabil atau melemah.

Dolar AS mencatatkan level tertinggi empat bulan, dengan indeks dolar ICE naik 0,49 poin menjadi 106,04.

Imbal hasil Treasury juga lebih tinggi, dengan obligasi AS dua tahun terakhir tercatat menawarkan 4,346 persen, menguat 8,2 basis poin, sementara obligasi 10 tahun terkerek 12,4 basis poin menjadi 4,434 persen.

Demo Ewf  

Demo Equityworld