Kamis, 17 Oktober 2024

Equityworld Futures | Harga Emas Sentuh Rekor Lagi, Lebih Baik Jual atau Beli?

Equityworld Futures | Harga Emas Sentuh Rekor Lagi, Lebih Baik Jual atau Beli?

Equityworld Futures | Harga emas dunia naik pada perdagangan kemarin. Rilis data ekonomi di Amerika Serikat (AS) menebalkan keyakinan bahwa bank sentral Federal Reserve akan menurunkan suku bunga acuan bulan depan.

Equityworld Futures | Kepada Pemilik Emas: Silahkan Pesta & Bersiaplah Sambut Rekor US$3.000

Pada Kamis (16/100/2024), harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2,674/ troy ons. Naik 0,51% dibandingkan perdagangan hari sebelumnya dan menjadi rekor tertinggi sepanjang masa.

Harga emas masih menjalani tren positif. Dalam sepekan terakhir, harga naik 2,5% secara point-to-point. Selama sebulan terakhir, harga terangkat nyaris 4%.

Rilis data ekonomi terbaru di AS menjadi angin segar bagi harga emas. Mortgage Association of America mengumumkan, aplikasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Negeri Adikuasa pada pekan kedua Oktober anjlok 17% dibandingkan pekan sebelumnya. Ini menjadi koreksi mingguan terdalam sejak 2015, di luar saat pandemi Covid-19.

Data ini menunjukkan bahwa permintaan di AS melandai. Sesuatu yang bisa berujung pada perlambatan laju inflasi.

Ketika inflasi melambat dengan stabil, maka akan ada cukup alasan bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga acuan. Mengutip CME FedWatch, peluang pemangkasan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,5-4,75% pada November mencapai 90,7%. Jauh meningkat ketimbang sepekan lalu yaitu 80,3%.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun.

Analisis Teknikal


Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih setia di zona bullish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 65,2. RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang berada di posisi bullish.

Sementara indikator Stochastic RSI berada di 62,89. Menghuni posisi beli (long).

Namun dengan kenaikan harga yang sudah begitu tinggi (bahkan hingga menyentuh rekor baru), emas berisiko tertekan. Cermati pivot point di US$ 2.656/troy ons.

Jika titik itu tertembus, maka target Moving Average (MA) 5 di US$ 2.654/troy ons akan terkonfirmasi. Target berikutnya adalah MA-10 di US$ 2.645/troy ons.

Sedangkan target resisten terdekat adalah US$ 2.680/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi membawa harga emas naik lagi ke arah US$ 2.688/troy ons.

demo ewf  

Demo Equityworld

Selasa, 15 Oktober 2024

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Melemah di Tengah Penguatan Dolar AS

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Melemah di Tengah Penguatan Dolar AS

Equityworld Futures | Harga emas dunia terkoreksi pada perdagangan Senin (14/10/2024) di tengah minimnya katalis dan penguatan indeks dolar Amerika Serikat (AS).

Equityworld Futures | Harga Emas Tertahan Reli Dolar AS

Menurut data pasar, emas spot (XAU/USD) turun 0,32 persen ke level USD2.648,78 per troy ons, usai menguat dua hari sebelumnya.

Sementara, indeks dolar (DXY) menguat 0,29 persen pada Senin, penguatan untuk kali keempat beruntun.

Bursa saham AS alias Wall Street menguat, dengan indeks berjangka S&P 500 mencatat rekor tertinggi pada Senin (14/10).

Menurut analis Kitco Jim Wyckoff, Senin (14/10), hal tersebut juga menjadi tekanan bagi logam mulia karena berkurangnya minat terhadap aset safe haven serta dari perspektif persaingan dengan kelas aset lain.

Data ekonomi China per September yang dirilis Senin dan akhir pekan kembali mengecewakan, menjadi sentimen negatif bagi logam mulia dari sisi permintaan.

ata perdagangan lebih lemah dari perkiraan. Inflasi konsumen melambat dan deflasi di kalangan produsen berlanjut. Indeks harga konsumen September naik 0,4 persen year-on-year (yoy), sementara indeks harga produsen turun 2,8 persen secara tahunan.

Ekspor China pada September naik 2,4 persen dan impor naik 0,3 persen—keduanya di bawah ekspektasi pasar.

Menteri Keuangan China pada Sabtu pekan lalu menyampaikan rencana stimulus ekonomi, tetapi pasar kecewa karena kurangnya rincian.

Di sisi lain, Harga minyak mentah Nymex lebih rendah dan diperdagangkan sekitar USD73,75 per barel. OPEC baru saja memangkas prospek permintaan minyak global. Imbal hasil surat utang Treasury AS 10 tahun saat ini berada di 4,096 persen.

Tidak ada data ekonomi utama AS yang dirilis pada Senin, sebagian karena libur federal Hari Columbus.

Setali tiga uang, kontrak berjangka (futures) emas turun 0,5 persen menjadi USD2.663,50 per troy ons, tertahan oleh penguatan dolar AS.

Menurut catatan analis ING Research, dikutip Dow Jones Newswires, Senin (14/10), logam mulia ini kehilangan keuntungan yang diperoleh minggu lalu setelah Kementerian Keuangan China berjanji memberikan dukungan lebih lanjut untuk pasar properti yang sedang kesulitan dan perusahaan swasta, tetapi tidak memberikan langkah stimulus baru yang diharapkan oleh investor, sehingga mengecewakan pasar Barat.

Analis ING Research menambahkan, data posisi terbaru dari Commodity Futures Trading Commission juga menunjukkan hedge funds mengurangi taruhan long emas mereka untuk pekan kedua berturut-turut, membuat posisi long mereka paling sedikit bullish sejak pertengahan Agustus, karena jalur kebijakan moneter AS masih belum pasti.

demo ewf  

Demo Equityworld

Senin, 14 Oktober 2024

Equityworld Futures | Banyak Kabar Genting, Siap-siap Pekan Ini Pemilik Emas Dibuat Pening

Equityworld Futures | Banyak Kabar Genting, Siap-siap Pekan Ini Pemilik Emas Dibuat Pening

Equityworld Futures | Pekan ini pergerakan harga emas dunia diperkirakan akan penuh gejolak. Terutama karena akan ada rilis data penting dari Amerika Serikat dan China.

Equityworld Futures | Harga Emas Dibayangi Ketegangan Geopolitik di Timur Tengah, Berpeluang Menguat Pekan Ini?

Berdasarkan data Refinitiv harga emas dunia di pasar spot pada perdagangan awal Senin (14/10/2024) pukul 6.00 WIB tercatat US$2.649,37 per troy ons, turun 0,25% dibandingkan posisi sebelumnya.

Pekan ini akan ada rilis data ekonomi China, sebagai konsumen emas terbesar dunia, yang akan berpengaruh terhadap permintaan emas.

Pada akhir pekan depan (18/10/2024), China akan merilis pertumbuhannya untuk kuartal III-2024.

Sebelumnya pada kuartal II-2024 tercatat bahwa ekonominya tumbuh 4,7% year on year/yoy. Ini adalah peningkatan tahunan terlemah sejak kuartal I-2023, di tengah penurunan sektor properti yang berkepanjangan, permintaan domestik yang lemah, melemahnya yuan, dan ketegangan perdagangan dengan Barat.

Angka terbaru ini muncul saat partai komunis memulai Pleno Ketiga, sebuah peristiwa politik penting di mana berbagai langkah reformasi kemungkinan akan diluncurkan, bersama dengan rekomendasi untuk tindakan dukungan lebih lanjut guna mempercepat pemulihan. Ekonomi tumbuh sebesar 5,0% selama paruh pertama tahun ini, sementara pemerintah menargetkan pertumbuhan PDB sekitar 5,0% tahun ini.

Untuk kuartal III-2024, tampak konsensus menilai bahwa ekonomi China masih cukup tertekan dengan proyeksi hanya sebesar 4,6% yoy.

Selain itu, ada sentimen dari Amerika Serikat akan menjadi perhatian pelaku pasar.

AS akan merilis angka klaim pengangguran baik initial maupun continuing. Angka ini nantinya akan menjadi pertimbangan bank sentral AS (The Fed) untuk memutuskan suku bunga The Fed ke depan dengan sudut pandang data ketenagakerjaan.

Jika semakin banyak orang yang melakukan klaim pengangguran, maka probabilitas The Fed untuk membabat suku bunganya akan semakin besar.

Sebagai informasi, dalam dokumen Summary Economic Projections (SEP), masih ada peluang bagi The Fed untuk memangkas suku bunga acuannya dengan total 50 bps hingga Desember 2024 nanti.

demo ewf 

Demo Equityworld

Jumat, 11 Oktober 2024

Equityworld Futures | Investor Serok di Bawah, Harga Emas Naik

Equityworld Futures | Investor Serok di Bawah, Harga Emas Naik

Equityworld Futures | Harga emas dunia naik pada perdagangan kemarin. Sepertinya investor ‘menyerok’ emas karena harganya sudah turun.

Equityworld Futures | Breaking! Harga Emas Meroket Hampir 1% Setelah Mati Suri 6 ha

Pada Kamis (10/10/2024), harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.628/troy ons. Naik 0,77% dibandingkan hari sebelumnya.

Dalam sepekan terakhir, harga emas mengalami koreksi 1,02% secara point-to-point. Koreksi tersebut sepertinya yang menjadi penyebab investor memburu emas, sehingga harganya naik.

Sementara data inflasi Amerika Serikat (AS) cenderung mixed. US Bureau of Labor Statistics melaporkan, laju inflasi AS pada September sebesar 2,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy). Ini adalah yang terendah sejak Agustus 2021 atau lebih dari 3 tahun terakhir.

Akan tetapi, realisasi tersebut masih di atas ekspektasi pasar. Konsensus pasar memperkirakan inflasi September sebesar 2,3% yoy.

Sementara laju inflasi inti (core) pada September adalah 3,3% yoy. Lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 3,2% yoy.

Oleh karena itu, pasar masih memperkirakan bank sentral Federal Reserve akan bergerak hati-hati dalam melonggarkan kebijakan moneter. Mengutip CME FedWatch, peluang suku bunga acuan turun 25 basis poin (bps) menjadi 4,5-4,75% pada November adalah 86,9%. Sementara peluang penurunan yang lebih agresif yaitu 50 bps ke 4,25-4,5% praktis tidak ada, 0%.

Bahkan ada kemungkinan The Fed tetap mempertahankan Federal Funds Rate di 4,75-5% dalam rapat November. Probabilitasnya adalah 13,1%.

Data ini sejatinya kurang kondusif bagi emas. Sebab, emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas menjadi kurang menguntungkan saat suku bunga masih tinggi.

Namun karena aksi membeli di harga murah (bargain buying), harga emas masih bisa naik.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih bertengger di zona bullish. Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 57,17. RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Sementara indikator Stochastic RSI berada di 19,05. Sudah di bawah 20, yang berarti jenuh jual (oversold). Tidak heran aksi bargain buying terjadi, karena investor menyerok di bawah.

Dalam waktu dekat, kenaikan harga emas masih bisa terjadi. Target resisten terdekat adalah US$ 2.631/troy ons yang merupakan Moving Average (MA) 5. Jika tertembus, maka US$ 2.642/troy ons yang menjadi MA-10 bisa menjadi target berikutnya.

Akan tetapi, investor perlu waspada dengan titik harga US$ 2.612/troy ons yang adalah pivot point. Dari sini, harga emas akan menguji target support di rentang US$ 2.605-2.600/troy ons.

demo ewf  

Demo Equityworld