Equityworld Futures | Harga Minyak Turun Jelang Pertemuan Trump-Putin Bahas Perang Ukraina
Equityworld Futures | Harga minyak mentah dunia turun pada perdagangan awal Jumat (17/10) di tengah ketidakpastian pasokan energi global jelang pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Equityworld Futures | Emas dan Perak Kompak Tembus Rekor Harga Tertinggi di Jumat
Keduanya sepakat untuk bertemu di Hungaria guna membahas upaya mengakhiri perang di Ukraina.
Melansir Reuters, kontrak berjangka minyak Brent turun 8 sen atau 0,13 persen menjadi US$60,98 per barel. Sementara minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) turun 9 sen atau 0,16 persen menjadi US$57,37 per barel.
Secara mingguan, kedua acuan harga tersebut melemah hampir 3 persen.
Trump dan Putin pada Kamis kemarin sepakat akan menggelar pertemuan puncak baru mengenai perang di Ukraina. Langkah ini mengejutkan di tengah kekhawatiran Moskow terhadap potensi dukungan militer baru dari AS untuk Kyiv.
Pertemuan tersebut kemungkinan akan digelar dalam dua minggu mendatang di Budapest, Hungaria.
"Ketakutan terhadap pengetatan pasokan mereda setelah diumumkan bahwa Trump akan bertemu dengan Putin untuk membahas penghentian perang di Ukraina," kata analis ANZ, Daniel Hynes.
Harga minyak juga terbebani oleh laporan Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Kamis yang menyebutkan bahwa persediaan minyak mentah AS naik 3,5 juta barel menjadi 423,8 juta barel minggu lalu. Angka ini jauh di atas perkiraan para analis dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan kenaikan hanya 288 ribu barel.
Kenaikan stok minyak mentah yang lebih besar dari perkiraan tersebut sebagian besar disebabkan oleh turunnya tingkat pemrosesan kilang karena sejumlah fasilitas tengah menjalani pemeliharaan rutin musim gugur.
Data juga menunjukkan produksi minyak AS naik menjadi 13,636 juta barel per hari, tertinggi sepanjang sejarah.
Jumat, 17 Oktober 2025
Equityworld Futures | Harga Minyak Turun Jelang Pertemuan Trump-Putin Bahas Perang Ukraina
Kamis, 16 Oktober 2025
Equityworld Futures | Ditopang Kinerja Bank Besar, Mayoritas Wall Street Ditutup Menguat
Equityworld Futures | Ditopang Kinerja Bank Besar, Mayoritas Wall Street Ditutup Menguat
Equityworld Futures | Pasar Saham Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan yang berakhir Rabu sore waktu setempat (Kamis pagi WIB).
Equityworld Futures | Harga Emas Makin Gila: Resmi Tembus US$4.200, Dunia Dibuat Gemetar!
Indeks S&P 500 kembali menguat pada hari Rabu, didorong oleh laporan pendapatan Bank of America dan Morgan Stanley.
Kekhawatiran yang berkelanjutan tentang negosiasi perdagangan AS-China dan penutupan pemerintah membebani sentimen investor, tetapi tertahan oleh antusiasme atas awal musim laporan keuangan yang lebih baik dari perkiraan.
Dow Jones Industrial Average ditutup sedikit berubah, turun 17,15 poin, atau 0,04 persen, ke level 46.253,31.
Pada satu titik kemarin, indeks 30 saham naik hingga 422,88 poin. Lalu, indeks S&P 500 ditutup naik 0,4 persen di level 6.671,06, setelah naik hingga 1,2 persen pada intraday.
Sedangkan, indeks Nasdaq Composite ditutup naik 0,7 persen di level 22.670,08. Indeks sempat menguat hingga 1,4 persen hari itu. Perdagangan saham pada awal hari ini mendapat dorongan dari pendapatan yang kuat dari Bank of America dan Morgan Stanley.
Saham Bank of America ditutup naik 4,4 persen, sementara Morgan Stanley mengakhiri sesi 4,7 persen lebih tinggi.
Namun, peningkatan volatilitas baru-baru ini masih berlanjut.
Investor telah waspada dalam beberapa hari terakhir karena ketegangan perdagangan global telah meningkat.
Indeks Volatilitas CBOE (VIX) atau indeks yang dikenal banyak orang sebagai pengukur rasa takut Wall Street, mencapai puncaknya lebih tinggi pada sore hari, ditutup pada level 20,6.
Indeks ini telah menunjukkan tren kenaikan selama seminggu terakhir, naik Jumat lalu hingga lebih dari 21,6, atau level tertingginya sejak akhir Mei.
Seiring dengan itu, saham AI yang sedang naik daun, Nvidia, berbalik melemah dan diperdagangkan 0,1 persen lebih rendah pada bel penutupan setelah naik sebanyak 2,7 persen.
Rabu, 15 Oktober 2025
Equityworld Futures | Harga Minyak Acuan Ditutup Anjlok 1,5%, Level Terburuk dalam 5 Bulan
Equityworld Futures | Harga Minyak Acuan Ditutup Anjlok 1,5%, Level Terburuk dalam 5 Bulan
Equityworld Futures | Harga minyak ditutup melemah 1,5% akibat peringatan Badan Energi Internasional (IEA) mengenai kelebihan pasokan yang besar pada tahun 2026, dan juga karena ketegangan perdagangan yang terus berlanjut antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Equityworld Futures | Reli Harga Emas Tak Terbendung Tembus USD 4.100, Pasar Tunggu Langkah Fed
Selasa (14/10/2025), harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Desember 2025 ditutup turun 93 sen atau 1,5% menjadi US$ 62,39 per barel.
Sejalan, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman November 2025 ditutup melemah 1,3%, atau 79 sen ke US$ 58,70 per barel.
Kedua kontrak tersebut berada pada level terendah dalam lima bulan.
Pada sesi sebelumnya, Brent ditutup menguat 0,9%, dan WTI AS ditutup naik 1%.
Pasar minyak dunia menghadapi surplus yang lebih besar tahun depan, hingga mencapai 4 juta barel per hari karena produsen dan pesaing OPEC+ meningkatkan produksi sementara permintaan tetap lesu, prediksi Badan Energi Internasional (IEA).
Pada hari Senin, laporan bulanan OPEC+, kurang pesimis dibandingkan pandangan IEA. Laporan tersebut menyatakan bahwa kekurangan pasokan pasar minyak akan menyusut pada tahun 2026, karena aliansi OPEC+ yang lebih luas melanjutkan peningkatan produksi yang direncanakan.
Namun, para eksekutif di perusahaan-perusahaan minyak besar dan rumah dagang terkemuka mengatakan mereka memperkirakan pasar minyak global akan menguat dalam jangka menengah hingga panjang, pulih dari pelemahan jangka pendek.
"Ketegangan terbaru antara AS dan China juga akan menjadi titik tekanan bagi minyak mentah karena ekonomi Tiongkok bisa dipertanyakan jika ketegangan terus berlanjut," kata Dennis Kissler, wakil presiden senior perdagangan di BOK Financial.
Analis UBS Giovanni Staunovo mengatakan, sentimen penghindaran risiko telah menguat karena ketegangan perdagangan membebani sentimen dan laporan IEA yang pesimis.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan, pada hari Senin bahwa Presiden Donald Trump tetap berkomitmen untuk bertemu dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, di Korea Selatan bulan ini. Washington dan Beijing berupaya meredakan ketegangan terkait ancaman tarif dan kontrol ekspor.
Namun, pekan lalu, China memperluas kontrol ekspor logam tanah jarang dan Trump mengancam akan mengenakan tarif 100% dan pembatasan ekspor perangkat lunak mulai 1 November.
Beijing juga mengumumkan sanksi pada hari Selasa terhadap lima anak perusahaan pembuat kapal Korea Selatan, Hanwha Ocean, yang terkait dengan AS, sementara AS dan Tiongkok akan mulai mengenakan biaya pelabuhan tambahan kepada perusahaan pelayaran laut.
Spread minyak berjangka Brent enam bulan diperdagangkan pada premi terkecil sejak awal Mei, sementara spread WTI berada pada titik tersempitnya sejak Januari 2024.
Backwardation yang menyempit, istilah pasar untuk pengiriman langsung yang mendapatkan premi lebih tinggi daripada pengiriman selanjutnya, menunjukkan bahwa para pedagang menghasilkan lebih sedikit keuntungan dari penjualan minyak di pasar spot karena pasokan jangka pendek dianggap melimpah.
Selasa, 14 Oktober 2025
Equityworld Futures | Sikap Trump ke China Melunak, Wall Street Naik Tajam
Equityworld Futures | Sikap Trump ke China Melunak, Wall Street Naik Tajam
Equityworld Futures | Indeks utama Wall Street ditutup menguat tajam, dipimpin kenaikan saham Broadcom dan saham teknologi lainnya, setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melunak terhadap China.
Equityworld Futures | Harga Emas Rekor! Sektor Ini Menang Banyak
Sentimen positif muncul setelah Menteri Keuangan AS (Menkeu) Scott Bessent menyatakan dalam wawancara dengan Fox Business Network bahwa Trump berencana bertemu dengan rekannya dari China di Korea Selatan untuk meredakan gesekan dagang yang memuncak pekan lalu.
S&P 500 naik 1,56% ke 6.654,72 poin, Nasdaq bertambah 2,21% menjadi 22.694,61 poin, dan Dow Jones Industrial Average meningkat 1,29% ke 46.067,58 poin. 10 dari 11 sektor S&P 500 menguat, dipimpin teknologi informasi, diikuti konsumsi diskresioner naik 2,29%.
“AI terus menjadi penggerak momentum, dan wajar investor membeli di saat koreksi. Tetapi kewaspadaan tetap perlu selama sengketa Trump dengan China belum terselesaikan,” kata kepala strategi investasi CFRA Research, Sam Stovall, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (14/10/2025).
Saham teknologi terkait AI menjadi pendorong utama rebound. Broadcom melonjak hampir 10% setelah bekerja sama dengan OpenAI untuk memproduksi prosesor artificial intelligence pertama di internal startup tersebut.
Musim laporan kuartalan dimulai dengan JPMorgan Chase, Goldman Sachs, Citigroup, dan Wells Fargo, yang menjadi perhatian investor untuk menggambarkan dampak tarif terhadap perusahaan besar AS.
Saham yang menguat lebih banyak daripada saham melemah di indeks S&P 500 dengan rasio 2,5:1. Volume perdagangan relatif ringan, tercatat 18,2 miliar saham diperdagangkan dibandingkan rata-rata 20,2 miliar saham selama 20 sesi terakhir.