Senin, 30 Juni 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Turun 2 Minggu Beruntun, Pilih Jual atau Beli?

Equityworld Futures | Harga Emas Turun 2 Minggu Beruntun, Pilih Jual atau Beli?

Equityworld Futures | Harga emas dunia jatuh pada perdagangan pekan lalu. Bagaimana dengan proyeksi untuk pekan ini?

Equityworld Futures | Dunia Kini Bertanya-tanya: Kapan Emas Kembali Perkasa?

Pada Jumat (27/6/2025), harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 3.273,7/troy ons. Anjlok 1,65% dibandingkan hari sebelumnya.

Sepanjang pekan lalu, harga emas dunia membukukan koreksi 2,83% secara point-to-point. Ini menjadi koreksi mingguan selama 2 pekan beruntun.

Sejumlah sentimen menjadi pemberat bagi harga sang logam mulia. Pertama adalah rilis data ekonomi terbaru di Amerika Serikat (AS).

Akhir pekan lalu, University of Michigan melaporkan sentimen konsumen di Negeri Paman Sam berada di angka 60,7. Melonjak dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 52,2 dan menjadi yang tertinggi sejak awal 2024.

Sentimen konsumen di 60,7 juga lebih tinggi ketimbang konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg dengan median proyeksi 60,5.

“Dengan moderasi tarif dan kebijakan perdagangan, konsumen sepertinya mulai menyadari bahwa badai sudah berlalu. Sentimen pun membaik,” kata Joanne Hsu, Direktur Survei, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Kedua, seperti yang disinggung Hsu, memang ada harapan bahwa perang tarif akan mereda. Bloomberg News memberitakan, AS dan Uni Eropa meyakini bahwa kesepakatan dagang akan bisa tercapai sebelum tenggat waktu 9 Juli.

Menurut sejumlah sumber, Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen menyatakan di hadapan sejumlah pemimpin Uni Eropa bahwa dirinya yakin bisa mencapai kesepakatan sebelum tenggat waktu. Dengan demikian, eskalasi bisa dihindari.

Sementara Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengungkapkan pihak Uni Eropa memang telah mempercepat laju negosiasi mereka. 

“Eropa melakukan hal yang luar biasa, mereka bekerja keras. Saya optimistis, rasanya kami bisa mencapai kesepakatan,” tegas Lutnick dalam wawancara dengan Bloomberg TV.

Ketiga, masih seputar perdagangan, China sudah menyepakati sejumlah poin dengan AS. 

“Dalam beberapa hari terakhir, kedua pihak sudah mengkonfirmasi detil-detil dari kerangka kerja (framework). China akan mengkaji dan menyetujui kontrol ekspor agar sesuai dengan aturan. AS juga akan melakukan hal yang sama, membatalkan sejumlah aturan terhadap China,” tulis keterangan resmi Kementerian Perdagangan China.

Lutnick sebelumnya juga menyatakan bahwa AS dan CHina sudah akan melakukan finalisasi kesepahaman dagang, Tidak hanya China, AS juga akan segera mencapai kesepakatan dengan 10 negara mitra dagang.

Menurut Lutnick, bahkan kesepakatan dagang dengan China sudah diteken. Di antaranya mengatur komitmen China untuk mengekspor mineral logam tanah jarang (rare earth).

Berbagai perkembangan tersebut membuat investor bergairah. Aset-aset berisiko pun menjadi buruan, misalnya di pasar saham.

Indeks S&P 500 di New York sudah nyaris mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.

Emas adalah aset yang dianggap aman (safe haven asset). Saat situasi tenang, tidak ada gejolak berarti, investor cenderung menerapkan sikap risk-on dan meninggalkan aset-aset aman.

Analisis Teknikal


Lantas bagaimana prediksi harga emas untuk minggu ini? Apakah akan turun lagi atau mampu bangkit berdiri?

Secara teknikal dengan perspektif mingguan (weekly time frame), emas terjerembab di zona bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 31. 

RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bearish. Bahkan emas sudah hampir jenuh jual (oversold) karena RSI yang sudah nyaris di bawah 30.

Namun, indikator Stochastic RSI ada di 61. Menghuni area beli (long) yang amat kuat.

Pekan ini, ada kemungkinan harga emas bisa naik. Sepertinya harga akan menguji resisten US$ 3.280/troy ons yang menjadi Moving Average (MA) 20. 

Jika tertembus, maka target berikutnya ada di rentang US$ 3.311-3.322/troy ons. Target yang optimistis atau resisten terjauh adalah US$ 3.348/troy ons yang menjadi MA-200.

Adapun target support terdekat adalah US$ 3.262/troy ons yang merupakan pivot point. Dari sini, harga emas bisa menguji level US$ 3.252-3.243/troy ons.

Target paling pesimistis atau support terjauh adalah US$ 3.223/troy ons.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Rabu, 25 Juni 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Rebound pada Perdagangan Rabu (25/6) Pagi

Equityworld Futures | Harga Emas Rebound pada Perdagangan Rabu (25/6) Pagi

Equityworld Futures | Harga emas rebound pada perdagangan Rabu (25/6) pagi. Pukul 06.53 WIB, harga emas untuk pengiriman Agustus 2025 di Commodity Exchange ada di US$ 3.337,40 per ons troi, naik 0,10% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 3.333,90 per ons troi.

Equityworld Futures | Sudah Dibantu “Musuh Abadi”, Harga Emas Tetap Jeblok: Terburuk 10 Hari

Mengutip Bloomberg, harga emas berusaha rebound setelah turun kemarin karena gencatan senjata Israel-Iran yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump, meski dalam beberapa jam setelahnya kedua belah pihak melanggar perjanjian tersebut.

Kini, kesepakatan tersebut tampaknya kembali, dimana Israel setuju untuk menunda serangan lebih lanjut. 

"Pendorong utama (pergerakan harga emas) saat ini adalah ketegangan di Timur Tengah," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures seperti dikutip Bloomberg.

Meningkatnya permintaan aset safe haven akibat meningkatnya ketegangan geopolitik merupakan salah satu katalis yang mendorong kenaikan harga emas sebesar 27% sepanjang tahun ini. 

"Dengan kenaikan harga emas yang begitu cepat, saya rasa penurunan (harga emas) tidak akan berlangsung lama," kata Haberkorn.

Apalagi, kata Haberkorn, tekanan pada The Fed untuk memangkas suku bunga saat ini sangat besar. "Jika mereka benar-benar memangkas suku bunga, saya rasa emas akan diuntungkan."  

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Selasa, 24 Juni 2025

Equityworld Futures | Wall Street Menguat, Investor Harap Suku Bunga The Fed Segera Turun

Equityworld Futures | Wall Street Menguat, Investor Harap Suku Bunga The Fed Segera Turun

Equityworld Futures | Indeks saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, berakhir menguat karena harapan terhadap pemotongan suku bunga The Fed di awal bulan depan. Hal ini mampu mengimbangi ketakutan investor terhadap konflik di Timur Tengah.

Equityworld Futures | Harga Emas Terjun Bebas Hari ini, Tiba-tiba Kehilangan Tenaga

Dikutip dari Reuters, Selasa (24/6), Dow Jones Industrial Average (DJI), naik 374,96 poin atau 0,89 persen, menjadi 42.581,78; S&P 500 (SPX) naik 57,33 poin atau 0,96 persen menjadi 6.025,17; dan Nasdaq Composite (IXIC) naik 183,57 poin atau 0,94 persen menjadi 19.630,98.

Ketiga indeks saham utama AS kompak naik. Saham sektor konsumen (SPLRCD) memimpin bursa AS, dengan dorongan kuat dari Tesla (TSLA.O) setelah peluncuran layanan robotaxi di Austin, Texas. Saham pembuat kendaraan listrik ini naik 8,2 persen.

"Relinya sedikit mengejutkan," kata Jay Hatfield, CEO dan manajer portofolio di InfraCap di New York. 
"Aksi pasar sangat bullish karena ini adalah kerangka waktu di bulan Juni, ketika kita seharusnya mengalami kemunduran," tambah Hatfield. "Orang-orang banyak yang tidak ingin melepas (saham) di pasar ini," lanjutnya.

Wakil Ketua Fed, Michelle Bowman, pada awal pekan ini mengatakan sudah saatnya mempertimbangkan untuk menurunkan suku bunga acuan atau Fed Fund Rate. 

"Sudahlah, saatnya untuk mempertimbangkan penyesuaian tingkat kebijakan, karena risiko terhadap pasar kerja melebihi kekhawatiran inflasi yang terkait dengan tarif," katanya.

Presiden Fed Chicago, Austan Goolsbee, mengatakan bahwa sejauh ini suku bunga memiliki dampak ekonomi yang lebih sederhana dari yang diharapkan.

Investor berharap The Fed memangkas dua kali suku bunga sebesar masing-masing 25 basis poin sebelum akhir tahun. Pemotongan pertama secara luas diperkirakan akan terjadi pada September.

Israel terus membombardir Iran, sehari setelah AS bergabung dalam perang. Namun, harga minyak jatuh setelah pembalasan Iran tidak termasuk tindakan untuk mengganggu lalu lintas kapal tanker minyak dan gas melalui Selat Hormuz. Teheran juga memperingatkan akan menutup Selat Hormuz, rute pengiriman minyak yang penting.

"Pasar membaca ini sebagai hei, kami berhasil, kami mengeluarkan kemampuan nuklir mereka dan kami dapat mendukung serangan balik apa pun," kata Nolte. 
"Saya pikir ada banyak kekhawatiran bahwa Iran akan melakukan lebih banyak daripada yang dilakukannya," tambahnya.

Volume di bursa AS adalah 18,60 miliar saham, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata 18,16 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Demo Ewf Demo Equityworld

Senin, 23 Juni 2025

Equityworld Futures | Perang Iran-Israel Pengaruhi Harga Emas

Equityworld Futures | Perang Iran-Israel Pengaruhi Harga Emas

Equityworld Futures | Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, memproyeksikan harga emas dunia masih berpotensi terkoreksi atau menurun, meskipun terbatas. Hal ini berkaitan dengan ketegangan geopolitik dan perang dagang saat ini.

Equityworld Futures | Harga Emas Menggila! Siap Tembus US$ 3.500 Usai Serangan AS ke Iran

Menurut Lukman, ada dua faktor utama jangka pendek yang saat ini menjadi faktor penentu arah harga emas dunia, yakni perkembangan situasi geopolitik Iran-Israel dan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS). "Keduanya masih penuh ketidakpastian dan bisa menekan harga emas apabila situasi berubah membaik," kata Lukman kepada Tempo, dikutip Ahad, 22 Juni 2025.

Menurut dia, saat ini investor cenderung mengambil sikap wait and see. Di sisi lain, ada pula sebagian yang memilih melakukan aksi ambil untung oleh kemungkinan deal nuklir AS-Iran dan kesepakatan tarif resiprokal AS. "Mengingat ambang batas penundaan tarif hanya tinggal beberapa minggu lagi, berakhir pekan pertama Juli," ujar Lukman.

Dengan segala perkembangan akhir-akhir ini dan potensi koreksi, Lukman menyebut investor boleh saja menambah kepemilikan emas mereka. Hal ini mengingat outlook jangka panjang harga emas dinilai masih belum berubah, yakni masih akan cenderung naik. 

Akan tetapi, dia menyarankan investor untuk tidak terlalu agresif. "Namun disarankan untuk tidak agresif, karena koreksi saat ini masih belum besar. Wait and see juga langkah yang bijaksana.

Hari ini, harga emas dunia berkisar US$ 3.368 per troy ons. Dalam jangka waktu dekat, Lukman memperkirakan harga emas dunia masih akan berkisar US$ 3.300 hingga US$ 3.450 per troy ons. 

Terkait dengan potensi harga emas dunia kembali mencetak rekor tertinggi atau all-time high (ATH), dia menyebut hal ini masih bergantung pada dinamika beberapa pekan ke depan. Mulai dari kesepakatan tarif AS dengan negara mitra dagangnya, hingga eskalasi Iran-Israel disebut menjadi faktor penentu.

"Kalau awal Juli tidak ada kesepakatan tarif dan tidak diundurkan lagi, serta eskalasi Iran-Israel, besar kemungkinan harga emas akan kembali ATH," ujar Lukman.

Demo Ewf  

Demo Equityworld